Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nining Harnita
"Sampah di Kota Depok menjadi permasalahan mendesak akibat meningkatnya timbulan sampah dan terbatasnya kapasitas Tempat Pemrosesan Akhir. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan memilah sampah di Kelurahan Depok pada tingkat rumah tangga berpotensi menghambat pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan memilah sampah rumah tangga beserta faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya, serta menganalisis hubungannya dengan jumlah pengurangan sampah di Kelurahan Depok. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan metode campuran kuantitatif dan kualitatif, serta analisis korelasi dan regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kelurahan Depok atau 38 berpartisipasi tinggi, 30 berpartisipasi sedang, 7 berpartisipasi rendah, dan 25 tidak berpartisipasi. Faktor internal dan eksternal secara serentak berpengaruh signifikan pada tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan memilah sampah rumah tangga di Kelurahan Depok. Secara parsial, kontribusi faktor internal pada tingkat pemahaman 5,34 dan faktor eksternal pada tingkat peran aktor penggerak 15,1, tingkat manfaat langsung 22,1, serta ketersediaan dan aksesibilitas wahana 35,2 berpengaruh signifikan pada tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan memilah sampah rumah tangga di Kelurahan Depok. Terdapat hubungan signifikan antara tingkat partisipasi dalam kegiatan memilah sampah rumah tangga dengan pengurangan sampah di Kelurahan Depok.
Dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat di Kelurahan Depok termasuk pada kategori tinggi sehingga sebagian besar sampah organik tertangani oleh Unit Pengolahan Sampah 43,6 dan anorganik oleh bank sampah 24,2 . Ketersediaan dan aksesibilitas wahana sebagai faktor yang paling besar mempengaruhinya dan partisipasi masyarakat telah berkontribusi mengurangi 0,41 sampah di Kelurahan Depok sehingga mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan.

Solid waste in Depok City turns into an urgent problem due to the increase of solid waste production and the limited capacity of the Final Disposal Facility. The low level of community participation in waste sorting activities in Depok Village at the household level has potentially inhibited sustainable waste management.
The purpose of this study is to examine the level of community participation in waste sorting activities in the household level along with the influencing internal and external factors, and analyze its correlation with the amount of waste reduction in Depok Village. The approach used in this research is quantitative, with combination of quantitative and qualitative method, and multiple linear correlation and regression analysis.
The results represented that the majority of Depok Villagers or 38 of them have high level of participation, 30 with moderate level, 7 with low level, and 25 have no participation at all. Internal and external factors simultaneously have a significant effect on the level of community participation in waste sorting activities in the household level. Partially, the contribution of internal factors including awareness level 5,34 and external factors including the role of driving actors 15,1 , direct benefit rate 22,1 , and availability and accessibility of the means 35,2 had a significant effect on the level of community participation in solid waste sorting activities in the household level in Depok Village. The level of participation in solid waste sorting activities in the household level is significantly related to waste reduction in Depok.
It can be concluded that the level of community participation in Depok Village is considered as high, it is because most of organic wastes have been handled by Waste Processing Unit 43,6 , while the inorganic wastes have been handled by the waste bank 24,2 . Availability and accessibility of the means as the greatest influencing factor and community participation has contributed to waste reduction in Depok Village by 0,41 , therefore it supports sustainable waste management."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2017
T49075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Lestari
"Kegiatan peleburan logam dan aki bekas yang dilakukan di Desa Pesarean, Kabupaten Tegal menimbulkan limbah buangan terbuka yang belum diolah dengan cara yang tepat. Limbah tersebut dapat mempengaruhi kualitas lingkungan sekitarnya, terutama tanah. Limbah akibat peleburan logam bekas dan aki bekas yang dilakukan menimbulkan limbah bahan berbahaya dan beracun yaitu timbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh konsentrasi timbal pada lingkungan khususnya tanah dan air tanah, menganalisis dampak kesehatan dari kasus tersebut dan upaya pengendalian yang telah dilakukan untuk mengurangi paparan pada kesehatan serta memilih teknik yang tepat untuk mengendalikan pencemaran tanah akibat kegiatan ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan data sekunder, kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi timbal pada tanah tahun 2012 terdapat di wilayah pembuangan limbah yang mencapai 14.343 ppm, dan konsentrasi tertinggi pada tahun 2015 berada di wilayah pemukiman dan tumpukan limbah yang mencapai 398.489 ppm. Pada air tanah, konsentrasi timbal masih di bawah baku mutu air bersih. Sedangkan, dampak kesehatan yang muncul akibat paparan timbal adalah gejala keracunan timbal kronis seperti gangguan pada pencernaan seperti nyeri perut, gangguan pada saraf yang ditandai dengan pusing dan sulit berkonsentrasi, gangguan pada darah dan dampak kronis terparah adalah kecacatan mental pada 5 anak dalam satu keluarga. Sosialisasi dengan pemberian pengetahuan serta penyuluhan untuk berperilaku sehat telah dilakukan dengan cukup baik. Teknik pengendalian pencemaran yang dilakukan yang tepat saat ini adalah secara ex-situ dengan metode fisika yaitu mengganti tanah terkontaminasi pengerukan tanah terkontaminasi dengan tanah bersih yang baru.

The smelting of metal and used battery which was carried out in Pesarean Village, Tegal District resulted a huge amount of openly waste that has not been processed properly. The waste can affect the quality of environment, especially the soil. This waste contains heavy metal such as lead that counted as a hazardous and toxic waste materials lead. The aims of this study were to analyze the effect of lead concentration on the environment, especially soil and groundwater, analyze the health impact of the case and the controlling that have been done to reduce health exposure towards people and choose an appropriate techniques to control the pollution of the soil due to this activity. The method that has been used in this study were quantitative and qualitative methods using secondary data, questionnaires and interviews. The results showed that the concentration of lead in soil in 2012 in waste disposal area reached 14,343 ppm, and the highest concentration in 2015 was in residential and dumpsite area with concentration 398,489 ppm. In groundwater, lead concentrations was still below the water quality standard. Meanwhile, the health effects that resulted from lead exposure were symptoms of chronic lead poisoning such as digestive disorders such as abdominal pain, nervous disorders characterized by dizziness and difficulty concentrating, blood disorders and the worst chronic effects that founded was 5 children in a family with mental disability. Socialization with the provision of knowledge and counseling for healthy behavior has been done fairly well. The current pollution control technique that can be concucted is ex situ using physics method with replacing contaminated soil dig and take the contaminated soil with uncontaminated soil.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Univeritas Indonesia, 2018
T51009
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Fitriana Hakim
"Kota Banjarmasin menerapkan kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik melalui Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 18 Tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektifitas kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik di Kota Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukan  masih banyak masyarakat yang tidak menerapkan gaya hidup ramah lingkungan padahal cenderung mengetahui manfaat yang didapatkan jika mengurangi penggunaan plastik. Semakin tinggi pengetahuan masyarakat akan bahaya penggunaan kantong plastik maka hal ini berpengaruh pada gaya hidup ramah lingkungan. Berdasarkan pada hasil perhitungan evaluasi efektifitas kebijakan pada tahun 2018 sebesar 0,05 dan pada tahun 2022 sebesar 0,1. Hasilnya bahwa kebijakan tentang pengurangan penggunaan kantong plastik di Kota Banjarmasin belum efektif. Prioritas strategi yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik strategi SO (Strength-Opportunity) dengan  meningkatkan dan melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakay, pelaku usaha pada pasar tradisional, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran untuk berupaya mengurangi sampah plastik.

Banjarmasin City implements a policy to reduce the use of plastic bags through Banjarmasin Mayor Regulation Number 18 of 2016. This study aims to evaluate the effectiveness of policies to reduce the use of plastic bags in Banjarmasin City. The results of the study show that there are still many people who do not adopt an environmentally friendly lifestyle even though they tend to know the benefits they get if they reduce their use of plastic. The higher the public's knowledge of the dangers of using plastic bags, this affects an environmentally friendly lifestyle. Based on the calculation results of evaluating the effectiveness of the policy in 2018 it was 0.05 and in 2022 it was 0.1. The result is that the policy on reducing the use of plastic bags in the City of Banjarmasin has not been effective. Strategic priorities that can be carried out by the government for policies to reduce the use of SO (Strength-Opportunity) plastic bags are by increasing and conducting outreach activities to the public, business actors in traditional markets, so that it is expected to increase awareness to reduce plastic waste."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Permatasari
"Kebutuhan energi listrik dan ketergantungan sumber energi batubara, sedangkan proses pembakaran batubara tidak terbakar habis sehingga menghasilkan limbah berupa fly ash. Kegiatan pemanfaatan limbah fly ash di industri semen dapat berpotensi menimbulkan dampak lingkungan berupa pencemaran udara. Oleh sebab itu, diperlukan konsep keberlanjutan pemanfaatan limbah fly ash sebagai alternatif bahan baku di industri semen. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis potensi dampak lingkungan pada pemanfaatan limbah fly ash menjadi semen, menganalisis manfaat finansial bagi industri semen, dan menentukan alternatif keberlanjutan pemanfaatan limbah fly ash berdasarkan konsep produksi bersih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan metode AHP. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi partikulat pada kegiatan pemanfaatan limbah fly ash di tidak melebihi baku mutu namun berpotensi menimbulkan dampak lingkungan dengan sebaran periode 24 jam sebesar 219 µg/m3, sedangkan periode tahunan tertinggi sebesar 67,2 µg/m3. Pemanfaatan limbah fly ash dapat mengurangi penggunaan bahan baku gypsum dan trass hingga 3,2 %. Manfaat finansial yang diterima industri semen adalah efisiensi biaya material sebesar Rp6.052.872.369,02 pada tahun 2018 dan Rp32.730.142.087,09 pada tahun 2022. Konsep produksi bersih sebagai alternatif keberlanjutan pemanfaatan limbah fly ash di industri semen PT ABC adalah dengan menerapkan recycle partikulat yang ditangkap oleh DC dan EP.

The demand for electrical energy and dependence on coal energy sources, while the coal combustion process does not burn out, resulting in waste in the form of fly ash. The utilization of fly ash waste in the cement industry can potentially cause environmental impacts in the form of air pollution. Therefore, the concept of sustainability of fly ash waste utilization as an alternative raw material in the cement industry is needed. The objectives of this study are to analyze the potential environmental impacts on the utilization of fly ash waste into cement, analyze the financial benefits for the cement industry, and determine alternative sustainability of fly ash waste utilization based on the concept of clean production. The research method used is quantitative method with AHP method. The results showed that particulate concentrations in fly ash waste utilization activities did not exceed quality standards but had the potential to cause environmental impacts with a 24-hour period distribution of 219 µg/m3, while the highest annual period was 67.2 µg/m3. Utilization of fly ash waste can reduce the use of gypsum and trass raw materials by up to 3.2%. The financial benefits received by the cement industry are material cost efficiency of Rp6,052,872,369.02 in 2018 and Rp32,730,142,087.09 in 2022. The concept of clean production as an alternative to the sustainability of fly ash waste utilization in the cement industry of PT ABC is to implement the recycle of particulates captured by DC and EP."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silmina Sabila
"Transportasi laut kapal berpotensi memberikan bahaya pencemaran melalui kecelakaan kapal. Kargo curah kering berbahaya yang diangkut dapat secara langsung memberikan paparan terhadap lingkungan laut. Kargo curah kering seperti batu bara dan bijih besi merupakan contoh jenis kargo curah kering berbahaya. Namun, saat ini informasi mengenai bahaya pencemaran dari tumpahan kargo curah kering masih terbatas. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bahaya pencemaran dari tumpahan kargo curah kering akibat kecelakaan kapal X, menganalisis kebijakan penanggulangan, serta menyusun strategi keberlanjutan penanggulangan. Metode yang digunakan adalah mixed methods kuantifikasi risiko bahaya pencemaran, dampak sosial ekonomi, analisis komparatif kebijakan, serta analisis SWOT untuk penyusunan strategi. Hasil yang didapatkan yaitu tumpahan kargo curah kering kapal X termasuk kategori risiko rendah. Tumpahan berdampak terhadap kondisi lingkungan laut, dengan estimasi sebaran tumpahan 874,187km2. Tidak terdapat dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat di sekitar lokasi. Terdapat legal gap atas kebijakan yang berlaku. Strategi yang dapat dilakukan adalah menyusun contingency plan nasional dan mengoptimalkan monitoring kecelakaan kapal.

Marine transportation has the potential to pose a pollution threat through ship accidents. Dangerous dry bulk cargoes carried may provide direct exposure to the marine environment. Dry bulk cargoes such as coal and iron ore are examples of dangerous dry bulk cargoes. However, current information regarding the dangers of pollution from spilled dry bulk cargo is still very limited. Therefore, this study aims to analyze the pollution hazard from spills of dry bulk cargo due to the X ship accident, analyze prevention policies, and develop strategies for sustainability of countermeasures. The method used is a mixed methods descriptive analysis of hazards, socio-economic impacts, policy comparative analysis, and SWOT analysis for strategy formulation. The results obtained are that the dry bulk cargo spill has an impact on marine environmental conditions, with an estimated spill distribution of 874,187km2. There is no socio-economic impact on the community around the location. There is a legal gap over the applicable policies. The strategy that can be implemented is to develop a national contingency plan and to optimize monitoring of ship accidents."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Indriany
"Sungai Cakung merupakan sungai yang berada di Jakarta dan melintasi kawasan padat penduduk serta menjadi tempat penampungan limbah industri. Permasalahan pada penelitian ini yaitu telah terjadi penurunan kualitas air Sungai Cakung yang menyebabkan sungai ini tidak dapat digunakan sesuai peruntukkannya. Pencemaran ini juga dapat menyebabkan rusaknya keanekaragaman biota di daerah muara Cilincing yang berperan penting dari sisi ekologis. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah menyusun strategi pengendalian pencemaran yang berkelanjutan. Metode yang digunakan merupakan metode gabungan dengan analisis deskriptif, pemodelan daya tampung beban pencemaran menggunakan QUAL2Kw dan analisis SWOT. Hasil penelitian ini yaitu status mutu air Sungai Cakung tercemar berat dan beban pencemar yang masuk sudah melebih daya tampung alami sungai. Di sisi lain, faktor sosial ekonomi berpengaruh pada kepemilikan sarana sanitasi yang akan berdampak pada kualitas sungai. Kesimpulan penelitian ini yaitu strategi yang terpilih adalah strategi bertahan dengan terus membenahi indikator kelemahan dan ancaman terhadap pengendalian pencemaran Sungai Cakung.

The Cakung River is a river in Jakarta that crosses densely populated areas and serves as a storage area for industrial waste. The problem addressed in this study is the decreasing water quality of the Cakung River, which hinders its designated use. This pollution also poses a threat to the diversity of biota in the Cilincing estuary area, which plays a crucial ecological role. The ultimate objective of this research is to develop a sustainable pollution control strategy. The methodology employed combines descriptive analysis, pollution load capacity modeling using QUAL2Kw, and SWOT analysis. The findings of this study reveal that the water quality status of the Cakung River is severely polluted, with the incoming pollutant load surpassing the river's natural carrying capacity. Furthermore, socio-economic factors influence the availability of sanitation facilities, thereby affecting the river's quality. In conclusion, the chosen strategy is a survival strategy that involves continuously improving the indicators of weaknesses and threats to pollution control in the Cakung River."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriatno
"Electric Arc Furnace Dust (EAFD) sebagai limbah dari pengolahan besi baja terkontaminasi oleh zat radioaktif Cs-137 secara tidak disengaja karena ketidakmampuan fasilitas pengolah melakukan deteksi terhadap keberadaanya. Masalah penelitian ini adalah pengelolaan EAFD sebagai material terkontaminasi radioaktif belum dinyatakan dapat dilakukan dengan aman dan selamat. Dalam penelitian ini dilakukan serangkaian analisis meliputi perhitungan konsentrasi aktivitas radionuklida, penetapan tingkat klierens, penerimaan masyarakat terhadap pengolahan material terkontaminasi radioaktif, keselamatan radiasi dan lingkungan serta nilai ekonomi dari pemanfaatan EAFD. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah kegiatan pemanfaatan material tekontaminasi radioaktif dapat dilaksanakan secara berkelanjutan berdasarkan parameter keselamatan radiasi dan lingkungan, penerimaan masyarakat dan nilai ekonomi. Metode analisis penelitian menggunakan statistik deskriptif dan Structural Equation Modeling – Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil riset ini adalah konsentrasi aktivitas radionuklida dari Cs-137 pada Paving Block berada dibawah tingkat klierens dan telah mendapatkan persetujuan badan pengawas untuk dapat mengelola EAFD terkontaminasi radioaktif. Penerimaan masyarakat dipengaruhi signifikan oleh manfaat yang dirasakan (perceived benefit) sebesar 63,1% dan risiko yang dirasakan (perceived risk) sebesar 0,16%. Produk Paving Block melewati nilai baku mutu TCLP A dan TCLP B untuk unsur Barium (Ba) yaitu sebesar 8,66 mg/L. Untuk unsur Chromium Hexavalent (Cr6+) berada pada level TCLP B yaitu sebesar 0,15 mg/L. Hasil uji kuat tekan menunjukan paving block tidak memenuhi uji kuat tekan sesuai semua mutu SNI 03-0691-1996 yaitu sebesar 7,36 Mpa (campuran 20% EAFD), 8,3 Mpa (campuran 25% EAFD) dan 7,19 Mpa (campuran 30% EAFD). Pemodelan Resrad Onsite 7.2 menunjukan nilai batas dosis sebesar 1 mSv/tahun bagi masyarakat tidak terlampaui untuk skema jalur pajanan radiasi eksternal, inhalasi dan soil ingestion. Nilai ekonomi dari pemanfaatan EAFD dalam pembuatan paving block tidak signifikan menurunkan harga produksi yaitu Rp. 2.213,77 per buah atau Rp. 97.405 per meter persegi. Mekanisme klierens mampu menghemat biaya pengelolaan material terkontaminasi radioaktif yaitu Rp. 572.137.153 jika dikelola sebagai limbah radioaktif.

Electric Arc Furnace Dust (EAFD) as waste from steel processing is unintentionally contaminated with radioactive substance Cs-137 due to the inability of the processing facility to detect its presence. The problem of this research is that the management of EAFD as radioactive contaminated material has not yet been declared can be done safely. In the study, a series of analyses were carried out including the calculation of the concentration of radionuclide activity, the determination of clearance levels, public acceptance of the processing of radioactive contaminated materials, radiation and environmental safety and the economic value of the use of EAFD. The ultimate objective of this study is that the activities of the utilization of radioactive contaminated materials can be carried out sustainably based on radiation safety and environmental parameters, public acceptance and economic value. Methods of research analysis using statistical descriptives and Structural Equation Modeling – Partial Least Square (SEM-PLS). The result of this research is that the concentration of radionuclide activity of Cs-137 on the paving block is below the clearance level and has obtained regulatory approval to be able to manage radioactive contaminated EAFDs. Perceived benefits accounted for 63,1% and perceived risks for 0,16%. The paving block product passes the TCLP A and B quality standards for the barium (Ba) element, which is 8,66 mg/L. For the element Chromium Hexavalent (Cr6+) is at the level of TCLP B which is 0,15 mg/L. The pressure test results showed that the paving block did not meet the pressure test according to all SNI quality 03-0691-1996 which is of 7,36 Mpa (mixture 20% EAFD), 8,3 Mpa (25%) and 7,19 Mpa (30%) EAFD. The modeling of Resrad Onsite 7.2 shows the dose limit value of 1 mSv/year for the population not to be exceeded for external radiation exposition pathway schemes, inhalation and soil ingestion. The economic value of the use of EAFD in paving block production does not significantly lower the price of production, which is Rp. 2.213,77 per fruit or Rp. 97.405 per square meter. The cleerens mechanism can save the cost of managing radioactive contaminated material, which is Rp. 572.137.153 if managed as radioactive waste.."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jajat Rifatullah
"Perkembangan industri telah menyebabkan terjadinya penurunan daya dukung lingkungan, konflik sosial dan kesenjangan ekonomi. Dunia industri mengembangkan konsep CSR sebagai tanggung jawab terhadap masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penerapan CSR berkelanjutan, mengevaluasi strategi dan merumuskan strategi prioritas progam CSR. Pendekatan penelitiannya menggunakan kuantitatif. Metode penelitiannya menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif. Metode analisis untuk menganalisis data kualitatif menjadi data kuantitatif pada penelitian ini adalah Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT). Hasil penelitian didapatkan dua rekomendasi strategi penerapan CSR yaitu strategi pemberdayaan; dan strategi pemberian bantuan secara langsung. Strategi pemberdayaan yaitu: membuka program magang, membuat program CSR pemberdayaan UMKM, peningkatan pengetahuan dan kemampuan, memberikan pelatihan keahlian bersertifikat, memberikan penyuluhan pentingnya perilaku sehat. Sementara strategi pemberian bantuan secara langsung yaitu: memberikan bantuan pada instansi pendidikan, bantuan penyediaan air bersih, Memberikan bantuan berupa material sisa produksi. Perusahaan berkewajiban menerapkan CSR tiga bidang pembangunan berkelanjutan yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan.

Industrial development has caused a decrease in the carrying capacity of the environment, social conflicts, and economic inequality. The industrial world has developed the concept of Corporate Social Responsibility (CSR) as a responsibility to society. This study analyzes the implementation of sustainable CSR, evaluates strategies, and formulates priority strategies for CSR programs. This study uses a quantitative research approach. Furthermore, this study uses a combination of quantitative and qualitative methods. The analytical methods for analyzing qualitative data into quantitative data in this study are the Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT). The study results obtained two recommendations for implementing CSR strategies, namely the empowerment strategy and direct assistance strategies. The empowerment strategies include opening apprenticeship programs, creating MSME empowerment CSR programs, increasing knowledge and skills, providing certified skills training, and providing counseling on the importance of healthy behavior. The strategies for direct assistance include assisting educational institutions, providing clean water, and reusing leftover production materials. In addition, companies must implement CSR in three areas of sustainable development: economic, social, and environmental.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annysa Arientika Putri
"Blotong sebagai limbah padat industri gula, adalah filtrat dari proses pemisahan larutan gula dari pengotornya. Masalah dalam penelitian ini adalah belum adanya regulasi yang mengatur blotong, serta terbatasnya pemanfaatan blotong. Blotong yang tidak dimanfaatkan akan ditimbun, menghasilkan emisi GRK, menghasilkan air lindi, dan menimbulkan bau tidak sedap. Penelitian ini mengkaji rencana pemanfaatan blotong melalui regenerasi CaO. Dengan mengambil lokus penelitian di Industri Gula Rafinasi X di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan metode pemanfaatan blotong yang berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi dari observasi lapangan, analisis laboratorium, kuesioner AHP, dan wawancara. Data diolah menggunakan statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa blotong diklasifikasikan sebagai limbah padat semi-organik, dan dalam 1 tahun Industri Gula Rafinasi X dapat menghasilkan limbah blotong sebesar 3.000-5.400 ton. Saat ini pengelolaan blotong adalah dengan melibatkan proses penapisan kadar air sebelum dilakukan penimbunan, dan sikap penerimaan manajemen Industri Gula Rafinasi X terkait rencana pemanfaatan blotong adalah sangat menerima. Dari berbagai metode yang dianalisis, metode Regenerasi CaO dinilai sebagai alternatif pemanfaatan blotong yang paling potensial. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa, untuk mencapai keberlanjutan dan efisiensi yang optimal dalam pengelolaan blotong, industri gula sebaiknya menerapkan metode pemanfaatan blotong, salah satunya melalui metode Regenerasi CaO. Metode ini tidak hanya mengurangi dampak negatif pada lingkungan tetapi juga memungkinkan penggunaan kembali senyawa yang bermanfaat, sehingga dapat menghemat biaya produksi. Selain itu, diperlukan regulasi yang komprehensif untuk mendukung implementasi pemanfaatan ini dan memastikan pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

Blotong, as solid waste from sugar industry, is the filtrate from the separation process of sugar solution from its impurities. The problem addressed in this study include the lack of regulations governing blotong and limited utilization. Unutilized blotong is disposed of through open dumping field, resulting in greenhouse gas emissions, leachate generation, and unpleasant odors. This study examines the plan for blotong utilization through CaO regeneration. Focused on X Refinery Sugar Industry in Serang District, Banten Province, the objective of this study is to determining sustainable blotong utilization methods. The method used in this research is a combination of field observation, laboratory analysis, AHP questionnaire, and interviews. The data was processed using statistics. The results of this study indicate that blotong is classified as semi-organic solid waste, and within one year the X Refined Sugar Industry can generate 3,000-5,400 tons of blotong. Current blotong management involves pre-treatment to reduce moisture content before disposal, yet management at X Refinery Sugar Industry shows positive response for blotong utilization initiatives. Among the analyzed methods, CaO regeneration emerges as the most promising blotong utilization alternative. The conclusion of this research shows that, achieving optimal sustainability and efficiency in blotong management requires the sugar industry to adopt blotong utilization methods, including CaO regeneration. This method not only mitigates environmental impacts but also facilitates the reuse of valuable compounds, thereby reducing production costs. Comprehensive regulations are needed to support the implementation of this utilization and ensure sustainable waste management."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mekkadinah
"Pembangunan dan pertambahan penduduk di Indonesia yang meningkat mendorong peningkatan kebutuhan listrik, yang saat ini masih didominasi pasokan dari sumber PLTU batubara hingga lebih dari 50%. Pengoperasian PLTU batubara menghasilkan limbah fly ash dan bottom ash (FABA) dengan volume timbulan yang sangat besar, namun pengelolaan limbah FABA ini belum sesuai dengan prinsip tingkatan pengelolaan limbah industri yang mengutamakan daur ulang (recycle). Pemanfaatan sudah dilakukan oleh PLTU, namun hanya mampu mengolah 0,11%. Penelitian ini menganalisis kandungan radionuklida dan komposisi kimia limbah FABA melalui analisis komparatif deskriptif dan analisis cost effectiveness, untuk mendapatkan jenis pemanfaatan dan biaya pengelolaan yang efektif dan mampu meningkatkan pemanfaatan dengan menerapkan circular economy. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemanfaatan untuk aplikasi sederhana seperti paving block menjadi pilihan paling efektif, dengan biaya pengelolaan Rp295.488,00/ton limbah FABA. Kandungan radionuklida yang kecil dalam FABA, meyakinkan pemanfaatan aman untuk aplikasi konstruksi di masyarakat dengan melibatkan masyarakat, sehingga dapat mendorong pemanfaatan 3.240 ton limbah FABA pertahun yang dikelola oleh 1 kelompok usaha yang beranggotakan 6 orang sebagai penerapan circular economy, dan dapat membuka usaha baru juga peluang kerja bagi masyarakat sekitar PLTU batubara.

Population growth and increased development in Indonesia encourages increased demand of electricity, which is currently still dominated by supply from coal-fired power plants, reaching 50%. The operation of a coal-fired power plant produces fly ash and bottom ash (FABA) waste with a very large volume of generation, but the management of this FABA waste is not in accordance with the principles of industrial waste management that prioritizes recycling. PLTU has recycle the FABA waste, but it is only able to process 0.11%. This study analyses the radionuclide content and chemical composition of FABA waste through descriptive comparative analysis and cost-effectiveness analysis, to obtain the types of utilization and management costs that are effective and able to increase usage by implementing a circular economy. This research reflects the fact that utilization for simple applications such as paving blocks is an effective option, with a management cost of Rp295,488.00/tonne of FABA waste. The small radionuclide content in FABA ensures safe use for construction applications in the community by involving the community, so that it can encourage the use of 3.240 ton per year of FABA with a circular economy and can open new businesses as job opportunities for the community around coal fired power plant. "
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>