Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dieni Amalia Zamzamy
"Berangkat dari “membaca sebagai aktivitas multimodal” (Knox, 2020), penelitian ini berupaya mengungkapkan bagaimana moda-moda bekerja sama dalam membangun makna untuk mengomunikasikan pesan atau informasi dalam sebuah bacaan tertentu. Penggunaan teks multimodal dalam pembelajaran bahasa asing semakin umum digunakan, terutama di ruang kelas kontemporer seperti pada buku teks. Peran elemen visual dalam buku teks meskipun dapat dikatakan tidak dapat menggantikan teks verbal, kehadirannya merupakan unsur tidak kalah penting dan selalu menjadi bagian dari bacaan itu sendiri.
Untuk itu, penelitian ini berusaha mengungkap peranan elemen visual dan verbal dalam buku teks BIPA dengan menyelisik peranan kedua elemen tersebut di dalam buku teks. Penelitian ini menerapkan studi kualitatif di bawah payung Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) untuk menganalisis elemen visual dan verbal yang terdapat dalam buku teks. Elemen visual dan verbal dianalisis berdasarkan tiga metafungsi, yaitu metafungsi ideasional, metafungsi interpersonal, dan metafungsi tekstual. Data visual dan verbal dalam penelitian ini diperoleh buku teks, yaitu Sahabatku Indonesia untuk Penutur Bahasa Thailand.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi metafungsi ideasional, elemen visual berperan sebagai pelengkap dan visualisasi elemen verbal. Namun, pada saat yang bersamaan, elemen visual cenderung mengabaikan elemen verbal karena kurang merepresentasikan apa yang diinformasikan di dalam teks. Dari segi metafungsi nterpersonal, elemen visual dan verbal berperan dalam membangun interaksi dengan
pembaca. Namun, interaksi yang dibangun didominasi oleh interaksi satu arah. Dari segi tekstual, elemen visual dan verbal berperan dalam memandu pembaca dalam menelusuri informasi dari teks bacaan. Akan tetapi, elemen visual lebih kentara dibandingkan dengan elemen verbal.

Taking a trajectory from “reading as a multimodal activity” (Knox, 2020), this study tries to investigate how multiple modes work together in constructing meaning to communicate messages or information in a particular reading passage. The application of multimodal texts in language learning has become increasingly more common, especially in contemporary classrooms such as textbooks. Although it can be said that they cannot substitute for the verbal texts, visual elements often play critically important role in the textbooks and even being an integral part of reading passage.
Having understood that, this study attempts to analyse the role of visual and verbal elements in the Bahasa Indonesia for Foreign Speakers (BIPA) textbook by examining their role within the texts. The research is based on qualitative method and applies the Systemic Functional Linguistics (SFL) to analyse visual and verbal elements in the multimedia textbook Sahabatku Indonesia untuk Penutur Bahasa Thailand through three metafunctions: Ideational metafunction, Interpersonal metafunction, and Textual metafunction.
In terms of ideasional metafunction, the study finds that visual elements frequently complement and act as visual articulation of the verbal elements but at the same time tend to ignore them when the visual elements have not sufficiently provided information as intended by the verbal elements. On the interpersonal metafunction, the visual and verbal elements do build interactions though predominantly one-way. While both play a role in terms of textual metafunction, the visual elements are found in this study as having more salient in guiding the readers to discern information from the texts.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Atsari
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di sebuah pesantren modern yang memadukan pengajaran muatan ke-Islam-an dan umum. Kurikulum di pesantren ini juga mewajibkan para siswa menguasai bahasa Arab dan Inggris. Akan tetapi, sebelum penelitian ini diadakan, peneliti menemukan bahwa tingkat penguasaan bahasa Inggris siswa di sebuah ekstrakurikuler kebahasaan masih terbilang rendah. Peneliti juga mengetahui bahwa metode pengajaran yang kerap diterapkan oleh tenaga pendidik sebelum penelitian ini diadakan masih bersifat individual. Oleh sebab itu, peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas sebagai upaya peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa dan sikap mereka terhadap pemelajaran kooperatif metode STAD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif kuantitatif dengan desain penelitian tindakan kelas. Pada siklus pertama, peneliti mengelompokkan siswa berdasarkan homogenitas jenis kelamin dan heterogenitas tingkat penguasaan kosakata. Hasilnya, rata-rata nilai pos-tes kosakata siswa masih rendah. Pada siklus kedua, peneliti mengelompokkan siswa berdasarkan homogenitas penguasaan kosakata dan heterogenitas jenis kelamin. Ternyata, nilai rata-rata pos-tes siklus kedua justru mengalami penurunan. Kemudian, peneliti melakukan pengelompokan berdasarkan homogenitas jenis kelamin dan penguasaan kosakata di siklus ketiga. Sebagai hasilnya, penguasaan kosakata para siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Tidak hanya itu, hasil kuesioner pasca siklus ketiga juga menunjukkan adanya sikap positif siswa terhadap penerapan ancangan pemelajaran kooperatif metode STAD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru bahasa Inggris di pesantren perlu memperkenalkan pemelajaran kooperatif metode STAD kepada para siswa sebagai metode alternatif untuk mempelajari kosakata bahasa Inggris. Selain itu, guru harus memahami kondisi setiap siswa dalam pengelompokan sehingga pemelajaran dapat terlaksana dengan efektif.

ABSTRACT
Modern Islamic boarding schools in Indonesia usually adopts both the teaching of Islamic and general sciences as well as requires the students to be proficient in Arabic and English. However, since the focus of the curriculum orients more towards the Islamic content, the students' English proficiency is in need of attention. This thesis aims to assist students in improving their English proficiency, particularly on the mastery of vocabulary and attitude towards STAD cooperative learning method. This research was an action research study conducted in an Islamic boarding school located in Bogor, West Java. It employed a quantitative qualitative method with classroom action research design in three cycles. In the first cycle, the researcher grouped students based on gender homogeneity and heterogeneity of vocabulary mastery levels. The result indicated the student's vocabulary post-test scores were low. In the second cycle, the researcher grouped students based on the homogeneity of vocabulary mastery and gender heterogeneity. The result indicated that the value of the second cycle post-test decreased. In the final cycle, the grouping was based on the homogeneity of gender and vocabulary mastery. The result indicated that the students' vocabulary mastery increased significantly. In addition to that, the results of the questionnaire after the third cycle also showed a positive attitude towards the application of the cooperative learning approach to the STAD method. This study suggests that the STAD cooperative learning method to students can serve as an alternative method for learning English vocabulary and raise awareness of the students' grouping."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Kumala Shinta
"Penelitian ini mengeksplorasi penerapan umpan balik korektif melalui rekaman terhadap pemelajar bahasa Inggris di kelas Listening and Speaking di Universitas X. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian studi kasus. Seorang pembelajar bahasa Inggris dan 23 pemelajarnya menjadi informan dalam penelitian ini. Data diperoleh dari kuesioner dan wawancara. Fokus dalam penelitian ini terkait bagaimana pola praktik penerapan umpan balik korektif implisit melalui rekaman, apa persepsi pemelajar dan pembelajar mengenai penerapan umpan balik korektif melalui rekaman, dan apa implikasi penerapan umpan balik korektif implisit melalui rekaman bagi pemelajar dan pembelajar. Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan kegiatan menyimak dan diakhiri dengan latihan berbicara monolog yang direkam oleh masing-masing pemelajar. Setelah itu, pemberian umpan balik korektif implisit diberikan oleh pembelajar melalui rekaman menggunakan Screencast-O-Matic. Berdasarkan temuan penelitian, pola praktik penerapan umpan balik korektif implisit melalui rekaman diawali dengan pengantar, dilanjutkan dengan umpan balik korektif implisit, dan diakhiri penutup. Persepsi pemelajar dan pembelajar terhadap penerapan umpan balik korektif implisit melalui rekaman terbukti positif. Implikasi dari penerapan umpan balik korektif melaui rekaman bagi pemelajar mencakup peningkatan dalam keterampilan berbicara dan motivasi belajar secara mandiri, sedangkan bagi pembelajar adalah terdapatnya kesempatan memberikan umpan balik korektif secara personal kepada setiap pemelajar. Terkait kendala yang dihadapi pemelajar dan pembelajar dalam penerapan umpan balik korektif implisit sebagian besar terletak pada hal teknis.

This thesis explores the implementation of implicit corrective feedback through recordings in an English Listening and Speaking class of first year university students. The research employed a case study method. An English teacher and 23 English students acted as the informants of this study. The data were obtained from questionaries and interviews. The aim of this study is to reveal the implementation of implicit corrective feedback in the class, the students’ and teacher’s perceptions, as well as the implications about the practice. From observation, there were some listening activities before students practice English through monologue recordings. Implicit corrective feedbacks were given through recordings by Screencast-O-Matic. By use of this application, the teacher gave implicit corrective feedback on students’ pronunciation and grammar mistakes in their monologue. The students had positive perceptions on the implementation of implicit corrective feedback through recordings, as they found it helpful and motivating their speaking skills. The teacher also had positive perception; the recordings gave the chance to give personal corrective feedbacks based on students’ needs. The implications of the practice towards students related to enhancing students’ awareness on English pronunciation and grammar and motivation on self-learning, as well as their readiness on technical issues. For the teacher, the implications of the implicit corrective feedback through recordings were related to chances to deliver personal feedbacks, time also technical issues."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Andhini
"Tesis ini membahas pemanfaatan portofolio sebagai sumber informasi tentang proses belajar oleh pembelajar bahasa Inggris untuk pemelajar muda. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualititatif berjenis studi kasus. Seorang pembelajar bahasa Inggris menjadi partisipan dalam penelitian ini. Data diperoleh dari pelaksanaan wawancara, prosedur stimulated recall, jurnal mingguan, serta sejumlah dokumen terkait seperti rencana pembelajaran dan laporan hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan dapat memanfaatkan portofolio untuk mengidentifikasi kelemahan, kekuatan dan kebutuhan pemelajar serta merancang praktik pembelajaran yang efektif bagi mereka. Partisipan dapat memanfaatkannya untuk mengidentifikasi ketiga aspek itu pada awal masa eksplorasi topik; memutuskan aspek yang perlu diasah, materi pembelajaran yang sesuai dan strategi pembelajaran yang tepat untuk topik terkait; memantau perkembangan pemelajar; serta memutuskan kelanjutan pembahasan topik. Partisipan juga memiliki persepsi positif tentang praktik pemanfaatan portofolio sebagai sumber informasi tentang proses belajar karena merasa terbantu oleh portofolio meski mengalami kendala teknis. Penelitian ini juga mengungkap sejumlah temuan dan isu yang kompleks terkait pemanfaatan portofolio, seperti penggunaannya bersama asesmen lain, penggunaan portofolio digital, sistem penerapan portofolio, serta kaitan antara portofolio dengan kemahiran membaca dan menulis pemelajar muda. Hasil penelitian ini memberikan tambahan wawasan yang lebih spesifik mengenai bagaimana pembelajar dapat memanfaatkan portofolio. Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi lebih dalam tentang praktik pemanfaatan portofolio di kelas yang berukuran lebih besar; faktor-faktor yang memengaruhi pemanfaatan portofolio oleh pembelajar; manfaat bentuk asesmen alternatif lain terhadap pemelajar dan pembelajar; pemanfaatan lebih dari satu bentuk asesmen secara bersamaan; dan penggunaan teknologi dalam asesmen terhadap pemelajar bahasa muda.

This thesis discusses the use of portfolio as a source of information about learning process by an English teacher for young learners. The research employed a qualitative study called case study. An English teacher acted as a participant in this study. Data were obtained from interviews, stimulated recall procedures, a weekly journal, as well as related documents that include lesson plans and term reports. The results indicate that the participant could use portfolio to identify learners weaknesses, strengths and needs as well as design effective teaching practices for them. The participant could use it to identify the three aspects as she started exploring a topic; determine aspects that needed to be developed, suitable teaching materials dan appropriate teaching strategies for the topic; monitor learners development; and decide whether it was necessary to continue exploring the topic. The participant also has a positive perception about using portfolio as a source of information about learning process as she found it helpful, even though she also experienced technical difficulties when using it. This study also reveals findings and issues that are related to the use of portfolio, such as the use of portfolio with other forms of assessment, the use of digital portfolio, the portfolio implementation system, as well as the relationship between portfolio and young learners reading and writing skills. The results of this study provide new, more specific insights about how teachers can utilize portfolio. Future research can explore more on the use of portfolio in bigger classrooms; factors that influence the ways teachers use portfolio; the benefits of using other forms of alternative assessments for students and teachers; the practice of using more than one form of assessment simultaneously; and the use of technology in assessing young language learners."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvia Wilfitri
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya ketidakseimbangan representasi gender dalam buku teks bahasa Inggris untuk pemelajar di Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi representasi gender dalam buku teks bahasa Inggris, serta persepsi pembelajar dan pemelajar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang memungkinkan peneliti mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam. Penelitian ini menggunakan model tiga dimensi CDA (Fairclough, 2015) sebagai kerangka analisis buku teks. Model ini terdiri dari tahap deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi. Analisis pada tahap deskripsi dilakukan dengan melihat empat aspek, yaitu jenis aktivitas, jenis peran sosial dan domestik, penggunaan kata ganti maskulin dan feminin, serta representasi visual laki-laki dan perempuan. Kemudian, hasil deskripsi diinterpretasikan dan dijabarkan kaitannya dengan konteks sosial yang lebih luas. Selain itu, wawancara semi terstruktur dengan pembelajar dilakukan untuk melihat pandangan mereka terkait representasi gender dalam buku teks. Selanjutnya, penyebaran kuesioner kepada pemelajar dilakukan untuk melihat kepekaan dan kesadaraan mereka terkait isu kesetaraan gender. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan. Pertama, masih terdapat kesenjangan terkait representasi laki-laki dan perempuan dalam buku teks. Laki-laki cenderung lebih dominan ditampilkan dibandingkan perempuan. Perempuan masih ditempatkan pada stereotip tradisonal yang berlaku. Kedua, pembelajar menyadari adanya bias serta stereotip gender dalam buku teks yang mereka digunakan. Mereka merekomendasikan adanya perbaikan berkelanjutan terkait konten gender dalam buku teks. Ketiga, hasil kuesioner menunjukkan masih kurangnya tingkat kesadaran pemelajar terhadap isu kesetaraan gender. Beberapa rekomendasi berdasarkan temuan ditujukan kepada pemangku kebijakan bahasa dan penulis buku untuk membuat dan memublikasikan buku teks yang merepresentasikan kesetaraan gender. Selain itu, peran aktif pembelajar sebagai pengguna dan mediator buku teks juga harus ditingkatkan agar dapat membantu pemelajar menumbuhkan pemahaman serta kepekaan terhadap pentingnya kesetaraan gender.

This research was motivated by a tendency of imbalanced gender representation in English language textbooks for students at Senior High Schools (SMA) in Indonesia. This study aims to investigate gender representation in English language textbooks, as well as teachers' and learners' perceptions. This research employed qualitative methods to gain a broader and deeper understanding about gender representation in textbooks. This research employed three-dimensional model of CDA (Fairclough, 2015) as the analytical framework to approach textbooks. This model consists of description, interpretation and explanation stages. Analysis at the description stage was carried out by looking at four aspects, namely types of activities, types of social and domestic roles, the use of masculine and feminine pronouns, and visual representations of male and female. Afterwards, the description results were interpreted and explained in relation to the broader social context. In addition, semi-structured interviews with teachers were conducted to examine their views regarding gender representation in textbooks. Subsequently, questionnaire distributions to students were carried out to assess their sensitivity and awareness regarding gender equality issues. The results in this study presented several important findings. Firstly, there is still a gap regarding the representation of men and women in textbooks. Male representation tends to be more dominant than female. Women are still placed in the prevailing traditional stereotypes. Secondly, the teachers are aware of bias and gender stereotypes in the textbooks they use. They recommended continued improvements regarding gender content in textbooks. Finally, the results of the questionnaire showed that there is still a lack of student awareness of gender equality issues. Several recommendations based on the findings are aimed at language policy makers and book authors to create and publish textbooks that represent gender equality. Apart from that, the active role of teachers as users and mediators of textbooks must also be increased in order to help students grow their understanding and sensitivity to the importance of gender equality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Atika Zahra
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang pembelajaran keterampilan produktif Bahasa Inggris secara terintegrasi dengan menggunakan media debat Parlementer Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah debat Parlementer Inggris dapat diimplementasikan pada pemelajaran bahasa Inggris secara formal dan mampu meningkatkan kemampuan debat, akurasi keterampilan berbicara dan keterampilan menulis pemelajar. Penelitian ini menggunakan metode campuran yang menerapkan pra-eksperimen Design One Group Pretest-Posttest. Data penelitian diperoleh dari nilai tes sebelum dan sesudah mendapat perlakuan, kemudian dicari signifikansinya dengan menggunakan uji t dan N-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debat Parlementer Inggris dapat diimplementasikan pada pembelajaran bahasa Inggris secara formal serta mampu meningkatkan kemampuan debat, akurasi keterampilan berbicara dan keterampilan menulis. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peningkatan pada kemampuan debat terendah, keterampilan menulis sedang dan akurasi keterampilan berbicara tertinggi. Mahasiswa menganggap kegiatan debat Parlementer Inggris dapat mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif, menambah wawasan dan kepercayaan diri untuk mengemukakan pendapat. Hasil dari penelitian ini menghasilkan alternatif pembelajaran keterampilan bahasa secara terintegrasi dengan menggunakan media debat Parlementer Inggris pada pemelajaran formal.

ABSTRACT
This thesis discusses teaching productive English skills in an integrated way by using British Parliamentary debate as a platform. The aim of the study is twofold. First, it examines how British Parliamentary debate can be implemented in a formal English language learning. Secondly, it investigates the improvement gained from the teaching program to the extent of the students' debating ability, speaking accuracy, and writing skills. This research is an exploratory mixed-method which employed pre-experimental research using design one group pretest-posttest, questionnaire, and field notes. The research data were obtained from pretest to posttest score, then the significance was searched using the t test and N-gain. The results indicate that British Parliamentary debate could be implemented in a formal English language learning and was able to improve students' debate ability, speaking accuracy and writing skills. The results also showed that the debate skills made the slightest improvement. Improvement in writing was moderate, while students' speaking accuracy improved the most. The results from the questionnaire indicate students' positive perception in that British Parliamentary debate activities helped to improve their critical and creative thinking, knowledge, and confidence in expressing their opinions. The study suggests the use of British Parliamentary debate for teaching English skills in an integrated way in a formal learning context."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Rosita
"Tantangan pada penulisan teks argumentatif yang dihadapi pelajar kelas XI salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta di Cibubur terletak pada kemampuan menyusun dan mengembangkan gagasan. Maka, kendala tersebut diatasi melalui studi eksperimental menggunakan metode campuran dengan menerapkan prewriting berbentuk mind map. Hasil penelitian berupa perbandingan nilai pre-test dan post-test yang dianalisis menggunakan Nonparametric-Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan hasil yang signifikan pada experimental group dengan Asymp.Sig.(2-tailed) 0.003<0.05. Partisipan kemudian mengungkapkan persepsinya terhadap penggunaan mind map melalui kuesioner dan wawancara yang dianalisis menggunakan software Nvivo 12 dengan teknik In Vivo coding. Dari hasil analisis, diketahui bahwa kata kunci, warna, dan cabang merupakan komponen mind map yang paling berdampak pada eksplorasi konten, struktur teks, kemudahan dan minat menulis, efisiensi waktu, serta keterampilan berpikir. Meskipun demikian, terdapat 3 orang partisipan yang mengungkapkan bahwa mereka tidak merasakan perkembangan karena penyebab tertentu. Signifikansi hasil penelitian dan persepsi yang mayoritas positif menyiratkan bahwa mind map merupakan strategi yang cocok untuk mengembangkan gagasan pada penulisan teks argumentatif. Maka, pada penelitian selanjutnya, menarik untuk melihat fungsi mind map pada komunitas belajar yang lebih besar dan menggabungkannya dengan strategi lain untuk mengoptimalkan hasil belajar.

The ability to compose and develop ideas in argumentative writing was a challenge for grade XI students at one of Cibubur’s private high schools. Therefore, a mixed method experimental study was implemented to determine the effectiveness of mind map as a prewriting strategy to improve the student’s ability. The result of the study was presented by the comparison of pre-test and post-test scores which were analyzed using Nonparametric-Wilcoxon Signed Rank Test. A significant value was found in the experimental group with Asymp (two-tailed) Sig. = 0.003<0.05. The participants also expressed their perception of the mind map’s feature through a questionnaire and interview. According to the data which were analyzed using Nvivo 12 with In Vivo coding, the mind map elements with the greatest influence on content exploration, text structure, ease and interest in writing, time efficiency, and thinking skills were keywords, colors, and branches. Nevertheless, 3 participants said they didn’t make any progress for several reasons. The significant findings and the vast majority of positive opinions indicated that the mind map was an effective strategy for developing ideas in argumentative writing. In further research, it would be interesting to explore how it fits into the larger learning community by combining it with other methods to improve learning outcomes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Rahma Widyanti
"Fokus penelitian ini diangkat karena adanya 308 gambar yang tidak sesuai dengan kosakata tertulis dalam buku ajar bahasa Arab Baina Yadaik. Studi penelitian ini berfokus pada kesesuaian gambar visual dengan kosakata tertulis dan persepsi siswa tentang elemen visual dalam buku ajar ini. Objek penelitian yang digunakan adalah 1386 gambar dari 8 delapan bab buku ajar bahasa Arab Baina Yadaik volume 1A dan 26 siswa bahasa Arab. Buku Bahasa Arab Baina Yadaik merupakan buku pembelajaran bahasa Arab yang banyak digunakan untuk membantu pembelajar mempelajari kosakata sehari-hari untuk pemelajar pemula di tingkat sekolah menengah atas dan universitas. Penelitian ini menggunakan kerangka teori mode visual representasional makna yang dikemukakan oleh Kress dan Van Leeuwenn. Gambar-gambar yang digunakan dalam buku ini akan diuraikan dan ditelaah secara rinci berdasarkan fungsi dan kesesuaiannya sebagai sarana pembelajaran dengan analisis wacana multimodal. Studi penelitian ini dibantu dengan menggunakan alat corpus VGG Image Annotator untuk menganalisis gambar dengan kosakata tertulis. Studi ini menyimpulkan elemen visual memiliki peran penting dalam pembelajaran kosakata, namun elemen visual yang disajikan dalam buku ini kurang membantu dalam pembelajaran. Buku ini masih menganut budaya Arab yang sangat berbeda dengan budaya di Indonesia, perlu perhatian khusus bagi pembelajar untuk menggunakan buku ini sebagai sarana pembelajaran.

This study was brought up due to a concern of 308 mismatched image-text vocabulary learning in the Baina Yadaik Arabic textbook. This study focused on the compatibility of visual images with written vocabulary and students' perceptions of visual images in this textbook. The object used was 1386 images from eight chapters of the Baina Yadaik Arabic textbook volume 1A and 26 Arabic students. Baina Yadaik is an Arabic learning book widely used to learn everyday vocabulary for student beginners in a high school and university level. This research employed the visual representational meaning framework proposed by Kress and Van Leeuwen. Under a multimodal discourse analysis, the pictures used in the book would be described and examined in detail based on their function and suitability as learning tool. This study used the VGG Image Annotator corpus tools to analyze images with written vocabulary. This study concluded that despite the essential roles visual images play in learning basic Arabic vocabulary, image use in Baina Yadaik Arabic volume 1A does not suggest useful for vocabulary learning. This book still adheres to Arabic culture which is very different from the culture in Indonesia, needs special attention for teacher to use this book as a learning tool."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ifriani Annisa
"Salah satu cara penulis atau pembicara menyampaikan emosi adalah dengan mengekspresikan ekspresi emotif. Ekspresi emotif dapat ditemukan dalam wacana atau teks budaya. Teks yang dianalisis pada penelitian ini adalah panyandra panggih. Panyandra panggih adalah penggambaran dengan pengandaian yang disampaikan pada rangkaian acara pertemuan kedua pengantin setelah akad. Pada teks panyandra panggih ditemukan sejumlah ekspresi emotif yang terkait dengan rangkaian acara di dalamnya dan kedua pengantin. Dengan begitu, maka digunakan APPRAISAL (Martin dan White 2005) untuk menganalisis teks. Masalah pada penelitian ini adalah bagaimana makna atitudinal teks panyandra panggih dibangun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi makna atitudinal pada ujaran teks panyandra panggih. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data penelitian dikumpulkan dengan studi pustaka. Data yang didapatkan pada penelitian ini berupa ujaran. Hasil penelitian ini adalah polarisasi sikap dominan positif, jenis pengekspresian dominan implisit, dan ditemukannya pola klasifikasi desire dalam teks budaya berbahasa Jawa.

One of speaker’s or writer’s ways to deliver emotions is to expressing emotive expressions. Emotive expressions could be found in cultural discourse or text. The discourse or text analyzed in this research is panyandra panggih. Panyandra panggih is a depiction delivered in one of the series of events when the bride and the groom meet after the vow or akad. Numbers of emotive expressions related to the series of events and bride and groom are found in text. Therefore, APPRAISAL (Martin and White, 2005) is used to analyze the text. The research problem is how attitudinal meaning is constructed in panyandra panggih text. The aim of this study is to investigate the attitudinal meaning of panyandra panggih text. This study employs a qualitative method, drawing on a discourse analytical study. The form of the data is written speech. The findings of this study are positive polarization, implicit expressions of emotions and desire classification patterns found in Javanese cultural text."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Melysa Martha Auliasari
"Tes pilihan ganda merupakan tes yang sering digunakan guru untuk menilai kinerja peserta tes. Jenis penilaian ini dapat mengukur kemampuan reseptif siswa. Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan membaca, mendengarkan dan tata bahasa (Brown dan Hudson: 1998, hal.659). Tidak hanya batang soal, jumlah pilihan jawaban juga dapat menentukan kualitas tes, terutama jumlah distraktor. Distraktor adalah pilihan jawaban yang salah di setiap item pilihan ganda. Semakin banyak distraktor yang diberikan tidak serta merta berarti tes tersebut memiliki tingkat kesukaran dan diskriminasi yang baik. Penelitian ini berfokus pada pengujian dua tes pilihan ganda yang memiliki tiga pilihan, terdiri dari satu jawaban dan dua distraktor dan empat pilihan, terdiri dari satu jawaban dan tiga distraktor. Tes pilihan ganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda bahasa Mandarin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang jenis tes pilihan ganda bahasaMandarin mana yang lebih efektif dalam hal jumlah pilihan jawaban yang digunakan, sehingga pembuat tes dapat membentuk tes pilihan ganda bahasa Mandarin dengan kualitas yang lebih baik. Metode penelitian ini adalah metode campuran dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Instrumen data penelitian ini adalah dua tes Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) tingkat 4 dan hasil wawancara dengan dua puluhpartisipan. Hasil tes dianalisis menggunakan konsep metode klasik item facility dan itemdiscrimination (Brown dan Abeywickrama, 1950) serta menggunakan metode modern aplikasi pemodelan Rasch. Kedua metode ini digunakan untuk membuat analisis lebih akurat. Hasil analisis dibandingkan dan disajikan dengan table t-test. Setelah itu, data hasil wawancara juga disajikan untuk menjawab pertanyaan penelitian ketiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jumlah pilihan jawaban yang berbeda pada tes pilihan ganda bahasa Mandarin tidak berpengaruh pada tingkat kesukaran dan diskriminatif pada tes. Hasil wawancara partisipan menunjukkan bahwa partisipan lebih menyukai tes pilihan ganda bahasa Mandarin dengan tiga pilihan jawaban karena dengan jumlah pilihan jawaban yang lebih sedikit berarti mereka harus memahami karakter Han yang lebih sedikit juga. Selain itu, penggunaan tiga pilihan dapat menghemat waktu pembuat tes dalam membuat tes pilihan ganda bahasa Mandarin.

Multiple choice test is a test that is often used by teachers to assess test takers’ performance. This type of assessment can measure students' receptive abilities. Multiple choice tests can be used to measure reading, listening and grammar knowledge (Brown and Hudson: 1998, p.659). Question stems as well as the number of options can determine the quality of the test, in particular the number of distractors or the wrong options in each multiple choice item. The more choices provided in the test do not necessarily mean that the test has a good level of difficulty and discrimination. This study focuses on examining two multiple choice tests that have three options, consisting of one answer and two distractors and four options, consisting of one answerand three distractors. The multiple choice tests used in this study are Chinese multiple choice tests. The purpose of this research is to provide information on which type of Chinese multiple choice test is more effective in terms of the number of optionsused, so test makers can make a Chinese multiple choice test with better quality. This research method is a mixed method by combining quantitative and qualitative methods. The data instruments of this research are two tests of Chinese language Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) level 4 and interview results with twenty participants. The test results are analyzed using the classical method concept of item facility and item discrimination (Brown and Abeywickrama, 1950) and also using the modern method of Rasch model application. These two methods are used to make the analysis more accurate. The results of the analysis were compared and presented with a t-test table. After that, the data from the interviews were also presented to answer the third research question. The results showed that the use of different numbers of options in the Chinese multiple choice tests had no effect on the level of difficulty and discrimination on the test.. The results of the participant interviews show that the participants prefer to have a Chinese multiple choice test with three options because a fewer number of options means they have to understand fewer Han characters. In addition, the use of three options can save the test writer’s time in writing Chinese multiple choice tests."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>