Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Azmardiah Apris
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang variasi waktu penyelesaian masalah pelanggaran disiplin kerja PNS yang bekerja dilingkungan Kanwil Depkes Propinsi Sumatera Barat serta mengidentifikasi masalah yang timbul dalam proses penyelesaian dan alternatif pemecahan untuk meminimalkan keterlambatan dalam penyelesaiannya.
Penelitian bersifat kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam pada 6 orang informan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kasus yang dilimpahkan ke Kanwil sebagian besar belum dilampiri dokumen yang lengkap dan sebagian besar kasus diolah dalam waktu lebih dari 3 bulan. Sanksi baru diberikan pada yang melakukan pelanggaran disiplin ringan, namun belum untuk pelanggaran disiplin berat.
Masalah utama yang dirasakan di Kabupaten/UPT adalah PNS tidak memenuhi panggilan Kepala Dinas/RS dan Kepala Tata Usaha belum dilibatkan dalam penetapan sanksi. Sanksi diberikan dalam bentuk teguran lisan dan tertulis. Masalah yang dihadapi di Provinsi meliputi ; Tidak lengkapnya dokumen Kabupaten dan pendataan kepegawaian ; PNS tidak memenuhi panggilan ; Staf bekerja kurang profesional ; Masalah kepegawaian belum menjadi kegiatan prioritas ; Pada kondisi tertentu motivasi kerja staff menurun ; Pembinaan atasan belum optimal.
Upaya penting yang harus dilakukan meliputi ; Pembentukan tim pelanggaran disiplin tingkat provinsi ; Dirancangnya daftar pertanyaan baku untuk pelanggaran disiplin ; Pelatihan /seminar kepegawaian bagi pejabat struktural ; Pembinaan oleh Kepala Bagian Kepegawaian ditingkatkan ; Pembuatan dan keharusan mematuhi Protab ; Monitoring dan evaluasi kasus ; Menindak lanjuti realisasi surat usulan jabatan fungsional kepegawaian ke pusat.

Analysis of Problem solving time in violation of work discipline at Health Department Provincial office of West Sumatera Province in year 2000.In the time being most of cases can be solved in longer than 3 months. The aim of this study is to collect the information related with the violation of time needed to solve the disobedience against rules and regulation and to identify others related problem and, in order to find out the alternative solution, which is, in turn, will minimize delay time in solving the problem.
Qualitative study based in depth interview method on 6 informant, Analysis of case tracing indicate up graded cases to be solved at provincial office are most of attached with insufficient documents and most of cases which can be solved longer than 3 months. The understanding of Manager /Hospital Manager as well as head of administration on rules and regulation is not sufficient which is in turn contribute to process of problem solving is not conducted in accordance with approved standard operating procedure.
Head of administration concludes the main problem are ;The employee did not respond accordingly to the letter of warning issued by health department staff at recent level l hospital manager. Therefore, investigation report could not be prepared.; Sanction is sentenced without any participation and involvement from head of administration.;
Insufficient attention and appreciation of superior to administration activities in turn, lesser the employee motivation.
Case 1 problem solving process at provincial level is conducted implemented through out the following stages ; Insufficient data & documents of employee at regency office; Employee did not respond to the warning letter; Lack of professionalism at personal office ; Less priority is given to administration personal; Monitoring as well as evaluation is not optimal; There is no program to motivate the employee and staff .
Urgent and important effort shall be conducted to over come the delay in disobedience problem solving process, in order, the process itself shall be conducted and terminated on the right time, covering the following ; To develop the team for violation of rules and regulation case at provincial level; To design standardized check sheet for disobedience; To train structural officer in personal administration management , both of provincial and regency level; To intensively develop and training program provided and managed by head of personal office and its team.; To prepare and to obey the standard operation procedure; To monitor and to evaluate cases.; To follow up the realization of recommendation letter; To implement and to activate functional occupation for personal."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eldy Bisma
"ABSTRAK
Perjudian kiranya telah menjadi masalah sosial yang telah ada sejak dahulu. Perjudian ini semakin marak ketika terjadi perubahan keadaan sosial politik serta krisis ekonomi yang melanda negara ini, dimana orang semakin sulit untuk mendapatkan uang dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu orang menginginkan cara yang paling cepat untuk mendapatkan uang yang salah satunya dilakukan dengan cara berjudi. Disamping itu, jika kita lihat disini, yang menjadi sebab utama perjudian dilarang ialah, bahwa aktivitas ini mengajarkan manusia untuk senantiasa mencari keuntungan di atas kesusahan orang lain. Dimana dalam suatu permainan judi setiap pemain akan selalu berusaha ?mematikan? lawan, dengan berbagai cara, sehingga dialah yang keluar sebagai pemenang dan berhak memperoleh keuntungan dari lawan yang dikalahkannya.
Dalam hukum yang berlaku di Indonesia perjudian sudah termasuk dalam tindakan pelanggaran hukum. Bagi siapa saja yang melakukan tindakan perjudian pasti akan mendapatkan sanksi yang sudah jelas diatur dalam KUHP tanpa memandang usia, pendidikan, dan lain sebagainya. Perjudian yang dilakukan oleh orang dewasa saja sudah melakukan tindakan pelanggaran hukum apalagi perjudian tersebut dilakukan oleh anak-anak yang secara psikologis belum memiliki pola piker yang lebih matang dibandingkan dengan orang dewasa dan juga memiliki tingkat emosional yang bias dibilang tidak stabil yang nantinya akan berimbas pada perilaku anak tersebut dikemudian hari Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan wawancara mendalam dan sedikit studi kepustakaan. Sumber data berasal dari wawancara yang penulis lakukan dengan pelaku perjudian, otoritas penguasa setempat, pemilik rental PS, dan juga salah satu orang tua dari pelaku tindakan perjudian agar mendapatkan gambaran padu perjudian yang dilakukan serta reaksi yang mungkin ditimbulkan setelahnya. Selain itu, penulis juga memakai sumber lain seperti buku, artikel, berita internet dan bentuk-bentuk tulisan lain ? baik yang diterbitkan maupun tidak ? yang isinya relevan dengan permasalahan ini.

Abstract
Gambling would have become a social problem that has existed long ago. Gambling is more prevalent when there is a change of political and social situation of economic crisis that hit the country, where people are increasingly difficult to earn money and meet their needs. Therefore most people want a quick way to earn money, one of which is done by gambling. Besides, if we can see here, which became the main cause of gambling is forbidden, that this activity teaches people to constantly seek advantage over the distress of others. In a gambling game where each player will always try to "kill" the opponent, in various ways, so it was he who came out as winners and are entitled to benefit from a defeated the opponent.
The applicable law in Indonesia is included in the act of gambling law violations. For anyone who does the gambling will definitely get the sanctions that have been in the Penal Code regardless of age, education, and etc. Gambling is conducted by adults alone let alone unlawful act of gambling is done by children who are psychologically not have think the pattern is more mature than adults and also have high levels of emotional instability arguably bias that would impact on the behavior the child's future. This study used a qualitative approach to the type of descriptive research. Techniques of data collection conducted in-depth interviews and a little library research. The source data came from interviews that the author did with gambling offender, the authority of local authorities, owners of rental PS, and also one of the parents of the perpetrators of the gambling action in order to get a coherent picture of gambling is conducted and the reactions that may arise thereafter. In addition, the authors also use other sources such as books, articles, internet news and other forms of writing - whether published or not - that is relevant to this issue."
2012
14-17-105504669
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eyo Karmulya
"Kartu Sehat adalah kartu jaminan pemeliharaan kesehatan bagi keluarga miskin yang dapat digunakan untuk mendapatkan paket pelayanan kesehatan secara cuma-cuma di sarana pelayanan kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pemanfaatan kartu sehat dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatannya, serta mencari faktor yang paling signifikan terhadap pernanfaatan kartu sehat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan studi " Cross Sectional ". Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yang mendapatkan kartu sehat di wilayah kerja Puskesmas Kejaksan. Jumlah responden terpilih sebesar 204 orang. Faktor-faktor yang diteliti meliputi faktor predisposisi (pendidikan, pengetahuan, sikap, persepsi sakit dan jumlah anggota keluarga), faktor memungkinkan (ketersediaan pelayanan, jarak, sarana transportasi, dan biaya transportasi), faktor menguatkan (sikap petugas kesehatan dan kader kesehatan) dan faktor kebutuhan pelayanan kesehatan. Pengolahan data dengan menggunakan program SPSS for windows versi 10.01.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan kartu sehat di wilayah kerja Puskesmas Kejaksan sebesar 42 % dan yang tidak memanfaatkan kartu sehat sebesar 58 %. Hasil analisis dengan menggunakan chi-square diperoleh faktor-faktor yang berhubungan secara bermakna dengan pemanfaatan kartu sehat adalah pengetahuan, persepsi sakit, ketersediaan pelayanan kesehatan, kader kesehatan dan kebutuhan pelayanan kesehatan.
Analisis multivariat pada penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor yang sangat berhubungan dengan pemanfaatan kartu sehat. Dari analisis multivariat ini bahwa faktor pengetahuan, sikap responden, persepsi sakit, ketersediaan pelayanan kesehatan dan jarak mempunyai hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan kartu sehat. Variabel yang paling signifikan terhadap pemanfaatan kartu sehat adalah ketersediaan pelayanan kesehatan.
Disarankan dalam era desentralisasi, Pemerintah Daerah bersama DPRD melalui Dinas Kesehatan perlu mengupayakan bentuk konkrit untuk mensubsidi pelayanan kesehatan bagi golongan miskin dalam menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan. Mampu membuat perencanaan program JPS-BK yang dapat disatukan dengan program sosial lainnya (integrated) dengan memperhatikan sumberdaya yang tersedia. Disarankan juga adanya peninjauan kembali penetapan wilayah berlakunya kartu sehat dengan mempertimbangkan kemudahan pencapaian tempat pelayanan, selain itu perlu adanya peningkatan pengetahuan bagi kader kesehatan tentang tujuan dan manfaat kartu sehat serta meningkatkan persepsi sakit masyarakat. Penelitian lanjutan diperlukan dengan rancangan penelitian gabungan antara kuantitatif dengan kualitatif.

Health card is a guarantee health care card for the poverty. which can use to get a free health service package at the public health service centre as the local government already maintain. The aim from this research is to have a view of the utilization health card and the relation factors by the usage, and to look the most significant factor for utilization health card. This research is a quantitative method using a " crops sectional " study design. In this research population are the head of family who got a health card at the Kejaksan health service centre district . The choosen respondence quantity were 204 people. The factors which had been researched , predisposition factors involved education, knowledge, act, sick perception and a quantity of family member. Enabling factors involved health service facility, distance, transportation media and transportation fee, reinforcing factors involved provider behaviour and health cadre and health service needs factors. The data processing by using SPSS program for window 10.01 version.
Result of research showed utilization health card at the Kejaksan health service centre district are 42 % and who didn't utilization of health card are 58 %. The analysis result by using chi-square have factors are correlated with the utilization of health card are knowledge, disease perception, and health service facility, health cadre and health service needs.
Multivariate analysis was use in this research are aim to find most related factors with utilization health card. From this mukivariale analysis that knowledge factors, respondence attitude, disease perception, health service facility and distance, were found significantly related to the utilization health card. The most significant variable for utilization health card is health service facilities.
In desentralization era suggested, the local government together with DPRD through Health Departement needs to work out the concrete shape to afford health service for poverty in order to guarantee the availability of health service. Able to make The Sosial Safety Net plan program which can be unified by another Social Program ( integrated ) concern by the resources. Also suggested to reorganization of the geographical coverage of the health card by considering the case of service location achievrnent, besides that it's very important there's a knowledge increasing for the health cadre about the purpose and aim of health card and increasing perception about disease. The advanced research needed by researched combination design between quantitative and qualitative.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T 10711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Septiana
"Metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan detektor ultraviolet (UV) telah dikembangkan untuk analisis vardenafil dalam plasma in vitro. Baku dalam digunakan untuk mengurangi galat akibat proses ekstraksi. Setiap baku dalam memberikan hasil analisis yang berbeda.
Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan hasil penggunaan baku dalam glimepirida dan nortriptilin HCl pada analisis vardenafil dalam plasma in vitro menggunakan KCKT. Kondisi kromatografi menggunakan kolom C18 dengan fase gerak asetonitril-dapar kalium dihidrogen fosfat 30 mM pH 6,0 (50:50) pada kecepatan alir 1,0 ml/menit dengan deteksi UV pada panjang gelombang 214 nm. Teknik penyiapan sampel plasma dengan cara pengendapan protein dengan asetonitril.
Metode analisis ini memiliki lower limit of quantitation 10 ng/ml dan rentang linieritas 10?100 ng/ml dengan koefisien korelasi (r) 0,9993 untuk glimepirida dan 0,9992 untuk nortriptilin HCl. Metode ini telah divalidasi dengan presisi untuk baku dalam glimepirida dan nortriptilin HCl berturut-turut 3,52?7,28% dan 1,63?2,08%, dan akurasi (%diff) berturut-turut -14,69?9,53% dan -11,91? -4,03%. Dengan metode statistik independent sample t-test disimpulkan bahwa penggunaan baku dalam glimepirida lebih bagus dan lebih cocok untuk analisis vardenafil dalam plasma in vitro dibandingkan notrtiptilin HCl."
Depok: Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Innani Silhouttatia
"Tugas karya akhir ini membahas mengenai proses pemberian bantuan hukum terhadap tersangka kasus narkotika yang dilaksanakan oleh Pos Bantuan Hukum Badan Narkotika Nasional sebagai bentuk kebijakan yang didasarkan atas Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2011. Berdasarkan aturan tersebut kemudian diturunkan kepada surat keputusan kepala BNN Nomor KET/40/III/2011/BNN yang menjadikan Pos Bantuan Hukum dilaksanakan oleh Direktorat Hukum BNN dengan bekerja sama dengan Deputi Terapi dan Rehabilitasi. Dalam tulisan ini penulis membahas tentang bantuan hukum terhadap tersangka kasus narkotika dengan menggunakan teori sistem peradilan pidana dari Siegel yang bertujuan melaksanakan pemenuhan hak-hak tersangka dalam kasus narkotika.

This final paper discusses the process of providing legal aid case against narcotics suspects held by legal aid unit which has been implemented by Badan Narkotika Nasional (BNN) as a form policy, based on Act No.35 2009 and Government Ruling No.25 2011. Based on these rules then enchaned by BNN decree No.KET/40/III/2011 that make legal aid unit will be implemented under Direktorat Hukum BNN by which also under supervision of Deputi Terapi dan Rehabilitasi BNN. Author also discusses the legal aid for supects by using criminal justice system from Siegel that aims for fulfillment of the rights of suspects in narcotics cases."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Sumartini
"ABSTRAK
Penelitian ini perlu dilakukan karena komitmcn dokter pada rumah sakit akan
mempengaruhi tingkat kehadiran dokter spesialis, produktivitas dokter spcsialis dalam
memberikan pelayanan dan pengembangan mutu pelayanan di rumah sakit. Komitmen
dihubungkan dengan budaya organisasi didasarkan pada fungsi budaya organisasi yang
dapal menumbuhkan komitmen . Komitmcn dihubungkan dengan kepuasan kerja
didasarkan pada peke|ja yang puas akan meningkatkan komitmennya. Tujuan penelitian
ialah : (1) diketahuinya hubungan antara budaya organisasi dengan komiuncn dokter
spesialis; (2) dikctahuinya hubungan antara kepuasan kerja dengan komilmen dokter
spesialis; (3) diketahuinya hubungzm budaya organisasi dan kepuasan kerja dcngzm
komitmen dokter spwialis.
Responden penelitian ini adalah 35 doktcr spcsialis. Alat ukur yang digunakan
adalah organinizational culture survey Denison (2000), a job satisfaction survey Spector
(1985) dan organizational commirmem Allen & Meyer (1993). Scmua skala
dimodiiikasi. Penelitian ini mcnggunalan analisis kuantitatii Analisis statistik dilakukan
secara univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan kepuasan kerja berhubungan dcngan korniunen,
tidak dcmikian dcngan hubungan budaya organisasi dan komitmen .Budaya organisasi
bcrupa praktek manajemen, dinilai oleh dokter spesialis bclum sepcnuhnya fokus pada
keterlibatan, konsistensi, adaptabilitas dan penghayatan misi. Sumber kepuasan kerja
dokter spesialis adalah rekan kexja dan pekcrjaan yang dilakukan. Sumber ketidakpuasan
dokter spesialis adalah imbalan, promosi, supervisi dan kondisi kerja. Dokter spesialis
memiliki komitmen yang tinggi. Komitmcn kclanjutan dokter spesialis berhubungan
dengan praktek manajemen yang fokus pada konsistensi dan kepuasan pada imbalan.
Komitmen normatif dolqer spcsialis berhubungan dengan praktck manajemen yang fokus pada penghayatan misi dan kepuasan pada pekerjaan yang terkait dengan
profesinya.
Kesimpulan penelitian ini adalah keterikatan yang tinggi dari doktcr spesialis
berkaitan dengan statusnya sebagai PNS. Kepuasan Kezja sangat belperan pada
komiimen yang dimiliki dokter spesialis. Saran utama yang diajukan kepada RSUD
Kota Bekasi adalah pimpinan dan manajemen perlu menyatukan persepsi dengan
seluruh karyawan rumah sakit, agar memiliki pemahaman yang sama dalam praktek
manajemen. Pimpinan dan manajemen perlu memahami dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dokter spesialis, khususnya yang terkait dengan kepuasan kerja.

ABSTRACT
Physician?s commitment has significant relationship with their level of
attendances, and their productivity in term of services quality, which will leverage the
total quality of hospital . Commitment is related to organimtion culture in form of
relationship where the organization culture develops organization commitment.
Commitment has also a strong relationship with cmployee?s satisfaction. Objectives of
this research are: (1) examining thc relationship of organization culture toward
physician?s commitment; (2) examining the relationship of job satisfaction toward the
pl'tysician?s commitment; (3) examining the relationship of both organization culture and
job satisfaction toward physiciaxfs commitment.
Respondent for this research are 35. Scale of organizational culture survey
Denison (2000), scale of job satisfaction survey Spector (l985), and scale of
organizational commitment Allen & Meyer (1993) are the measurement tools. The
analysis of this research is using quantitative method. Statistical analysis is performed in
univariate, bivariate and multivariate.
The result of this research shows that job satisfaction level has significant
relationship on organization commitment. Separately, organization commitment does
not have significant relationship on organization culture. Organization culture, base on
physician opinion, has not yet focus on empowerment; has not consistent in
development of work instruction and implementation; has not adaptive with the change
of organization environment; and has a lack of organization?s mission understanding.
Physician?s?s satisfaction is influcnt by their type of job and the relationship within their
professional colleagues. Their dissatisfaction can be influent by the lack of benefit and
promotion opportunities, and the non-conducive work environment conditions.. The
physician has been highly committed to RSUD Bekasi. Physician?s continuans
commitment has a relationship to management practices that focus on consistency and benefit _ Physician?s normative commitment has a relationship to management practices
that focus on organization mission, and their job satisfaction as a physician .
This research concludes that the level of pl1ysician?s commitment to RSUD
Bekasi has a strong correlation with their status as civil service. Job satisfaction is more
sensitive to physician?s commitment As a recommendation for RSUD Bekasi, top
management should develop a synergy within all employees, in tenn of perception to the
organization mission, which will be implemented through management practices. Top
management should understand and willing to fulfill the physieian?s requirements,
which are related to their job satisfaction.

"
2007
T34531
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library