Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Chairunnisa M.
"Perkembangan industri perbankan dan produk-produk investasi perbankan di Indonesia cukup pesat, hal ini selaras dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi bagi terwujudnya berbagai rencana kebutuhan dana di masa depan. Akibatnya banyak bank yang berlomba-lomba meluncurkan produk investasi semacam ini. Salah satu nya PT. CIMB NIAGA Tbk. yang meluncurkan produk tabungan berjangka Niaga Mpan Xtra februari 2007 lalu. Dengan berbagai fitur dan kemudahan yang ditawarkan dan ditunjang dengan asuransi jiwa gratis bagi penabung, serta fleksibilitas dan kebebasan perencanaan kebutuhan dana di masa depan produk investasi ini berpotensi untuk sukses di pasaran. Tetapi hal tersebut tidaklah mudah, mengingat produk ini termasuk kategori high involvement sehingga membutuhkan strategi komunikasi yang yang lebih komprehensif.
Berdasarkan riset konsumen, awareness terhadap keberadaan produk investasi perbankan tabungan berjangka sudah cukup tinggi, namun brand awareness terhadap tabungan berjangka Niaga Mapan Xtra masih rendah. Untuk itu perlu strategi IMC yang tepat dan berkesinambungan melalui 3 tahapan pencapaian komunikasi yakni tahap kognitif, afektif dan konatif.
Dalam setiap eksekusi big idea yang ditonjolkan adalah "Kebebasan perencanaan kebutuhan dana dan jaminan terwujudnya rencana masa depan penabung" dan tagline "Apapun Rencana Masa Depan Anda, Pastikan Dana Bukan Kendala", mewakili positioning-nya sebagai produk investasi perbankan yang memberikan kebebasan yang seluas-luasnya bagi nasabah untuk merencanakan berbagai kebutuhan dana di masa depan.
Kegiatan IMC yang akan dilaksanakan yaitu Advertising, direct marketing, sales promotion, sponsorship, internet marketing dan Marketing Public Relations. Akhir dari kegiatan IMC adalah tahap Evaluasi, yang terdiri dari pre-test, monitoring dan post test untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan program IMC dalam mencapai tujuan komunikasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Nugroho
"Teh Celup Sosro merupakan produk teh siap saji yang dihasilkan oleh PT Gunung Slamat (sister company dari PT. Sinar Sosro). Teh Celup Sosro memakai Teh Hitam (Black Tea) sebagai bahan baku utama. Teh Celup Sosro memiliki beberapa kemasan, yaitu berisi 5 TB, 15 TB, 30 TB, 50 TB dan 100 TB. Setiap Tea Bag memiliki berat 2g (Gram). Khalayak sasaran Teh Celup Sosro yaitu ibu rumah tangga, berusia 25-39 tahun SSE AB, tinggal di perkotaan khususnya Jabodetabek. Analisis permasalahan adalah share of voice kurang dan tingkat pembeliannya juga masih kurang. Maka tujuan komunikasi Teh Celup Sosro adalah meningkatkan share of voice dengan kembali beriklan, berpromosi dan meningkatkan visibilitas merk. Selain itu juga menciptakan inti pesan yang lebih menjual/mengena bagi khalayak sasaran Kampanye ini dilakukan selama satu tahun (Januari 2010-Desember 2010) dengan memadukan elemen komunikasi pemasaran terpadu yang terdiri dari periklanan (radio, tabloid dan majalah, luar ruangan), poin pembelian, promo penjualan, hubungan masyarakat dan aktivasi merek. Evaluasi yang digunakan berupa pre-test dan post-test. Keseluruhan biaya kampanye Teh Celup Sosro sebesar Rp 3,900,937,800.

Teh Celup Sosro is ready to drink tea product that produced by PT Gunung Slamat (sister company from PT. Sinar Sosro). Teh Celup Sosro use black tea for basic commodity. Teh Celup Sosro has several packages, that contains 5, 15, 30, 50 and 100 teabag (TB). Every tea bag has 2g (gram). The Primary target market Teh Celup Sosro is housewife, 25-39 years old, SES A and B, live in urban especially abodetabek. Problems analysis are lack of share of voice and lack of purchase. Then, communication goals of Teh Celup Sosro are ncreasing share of voice by once again advertise, promotion, and extending brand visibility. Besides, are creating a new main idea that straight hit the mark for target audience. The campaign is going to be executed for 1 year (January 2010-December 2010) and combining integrated marketing communication elements, consists of advertising (radio, tabloid and magazine, out-of home), point of purchase materials, promo selling, public relations and brand activation. Evaluation of this program are pre-test and post-test. Total calculation Teh Celup Sosro campaign is 3.900.937.800,- Rupiahs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ela Bestia
"Minute Maid Pulpy Orange merupakan sebuah merek minuman jus buah jeruk. Produk ini diluncurkan di Indonesia pada September 2008. Walaupun awareness terhadap produk/merek sudah cukup tinggi, namun pengetahuan dan percobaan terhadap merek masih rendah. Proses pengambilan keputusan untuk produk jenis ini dimulai dari tahab do (trial), lalu feel (merasakan), dan learn (mempelajari).
Untuk membuat produk ini sukses di pasar, sebagai produk baru Minute Maid Pulpy Orange perlu melakukan serangkaian strategi komunikasi pemasaran terpadu. Strategi awal difokuskan untuk mendorong percobaan terhadap produk, sehingga konsumen dapat merasakan produk tersebut, suka atau tidak suka, lalu mempelajarinya, untuk memutuskan apakah dikemudian hari akan tetap memilih produk ini atau tidak.

Minute Maid Pulpy Orange is a brand of orange fruit juices. It was launched in Indonesia on September 2008. Awareness to this product/brand is high enough, but brand knowledge and brand trial are still low. Decision making steps of this product are start from do (trial), feel, and learn.
To make this product success in market, as a new product it must have a chain of integrated marketing communication strategies. First strategies are focus to push product trial, and then consumers can feel the product, like or dislike, and then learn it, will they still choose this product or not."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Elizabeth Dian S. Guritno
"Kue penjualan elektronika sampai saat ini masih terbuka lebar, bahkan pangsa pasar ini akan terus berkembang sampai beberapa waktu ke depan. Animo masyarakat terhadap elektronik inilah yang telah menyemangati kehadiran ritel elektronik di Indonesia, baik ritel berukuran kecil hingga besar seperti mal atau toko swalayan khusus elektronik semacam Agis, Audio Plaza, dan superstore seperti Electronic City yang khususnya tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Di bawah PT Graha Sudirman Centre, Electronic City cabang SCBD, Jakarta, yang merupakan pionir retail khsusus elektronik dalam skala sangat besar dan lengkap (superstore) dibuka pada bulan November 2001. Tepat satu tahun kemudian, pada bulan November 2002, dibukalah cabang Electronic City Kelapa Gading dan Electronic City cabang Bandung.
Pada bulan September dan Desember 2004 telah dibuka Electronic City cabang Puri Indah Jakarta dan Bali, dan expansion plan hingga 10 toko hingga tahun 2010. Tujuan utama dari kampanye tahun 2005-2006 adalah untuk meningkatkan awareness akan berbagai promosj penjualan yang dilakukan oleh toko yang berkonsentrasi pada sales (Meski memiliki konsep unik display pameran dan supplier menyewa space, Electronic City telah terlebih dahulu membeli seluruh produk dari para suppliers, sehingga sales performance produk merupakan tanggung jawab langsung dari Electronic City). Tujuan jangka panjangnya adalah meningkatkan awareness image Electronic City sebagai superstore khusus elektronik terlengkap dan terbesar dan menyenangkan untuk dikunjungi seluruh keluarga.
Strategi dari kampanye Electronic City ini adalah dengan mengoptimalkan berbagai unsur IMC (Integrated Marketing Communications), terutama periklanan yang bersifat hard-sell dan erat kaitannya dengan promosi penjualan dan public relations yang secara keseluruhan merupakan realisasi dari big idea Ekstravaganza Strategi penempatan iklan di media adalah dengan memilih media spesifik untuk target market utama kampanye yaitu M/F 25-45 YO, SES ABC. Evaluasi dari kampanye ini antara lain melalui Focused Group Discussion untuk masa Pre-Test, dan kombinasi Sales Analysis serta Scaling Technigues untuk Post-Test."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Yuliani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Ebenna E.P.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damaarti Setyoningrum
"Seiring dengan berkembangnya komunikasi, berkembang pula lah berbagai hal yang mendukung lajunya arus komunikasi dan hal yang berhubungan dengannya. Salah satunya yaitu kebutuhan dalam mendapatkan informasi. Kebutuhan ini kemudian bisa dipenuhi lewat produk kartu GSM. Lewat kartu GSM orang bisa berkomunikasi dan bertukar informasi dengan lebih mudah daripada fasilitas komunikasi lainnya. Sebagai penyedia layanan komunikasi yang terintegrasi, Indosat kemudian mengeluarkan kartu GSM bersaing dengan penyedia layanan yang bermain sebelumnya yaitu Telkomsel. Sebelumnya Indosat lebih dikenal dalam mengeluarkan produk sambungan langsung internasional dan cukup terpercaya sebagai penyedia jasa tersebut. Tetapi Mentari dinilai sukses dilihat dari perhitungan pendapatan serta jumlah pelanggan. Selain memberi pemasukan terbesar 75,1% dari keseluruhan pendapatan Indosat, Mentari juga memiliki jumlah pelanggan lebih besar daripada produk Indosat lain (7 juta pelanggan dari keseluruhan 9 juta pelanggan). Pada tahun 2004, Indosat mengganti logo perusahaannya. Untuk itu, Indosat sekaligus mengeluarkan iklan korporat dalam rangka mengkomunikasikan pergantian logo tersebut beserta pergantian citra perusahaannya. Lewat iklan ini, seberapa jauh sikap khalayak dapat dipengaruhi? Selain iklan korporat itu sendiri, peneliti juga ingin melihat pengaruh apa lagi yang bisa mempengaruhi sikap khalayak pada Mentari, sehingga pada akhirnya dipilihlah perusahaan Indosat sendiri. Karena pada dasarnya perubahan yang dilakukan Indosat lewat iklan korporatnya tak akan lepas dari pengaruh citra khalayak terhadap perusahaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor mana yang lebih berpengaruh terhadap brand attitudes, yaitu faktor persepsi pada ikian korporat atau persepsi pada perusahaan sebagai variabel independen. Model Respon Kognitif dijadikan acuan untuk menjelaskan hubungan antara persepsi pada iklan korporat dan persepsi pada perusahaan. Selain itu, konsep Aaker tentang merek korporat menjadi konsep dasar dalam variabel persepsi perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode survei dan instrumen kuesioner. Sifat penelitian ini adalah eksplanatif. Hal ini untuk menguji hubungan antara persepsi pada iklan korporat dan persepsi pada perusahaan terhadap sikap pada brand (brand attitudes) dengan metode ukur Pearson's Correlation. Kemudian untuk mengukur faktor mana yang lebih berpengaruh terhadap brand attitudes, maka peneliti menggunakan uji regresi dengan metode Enter. Lewat pengujian, ditemukan bahwa persepsi pada iklan korporat dan persepsi pada perusahaan masing-masing memiliki hubungan yang nyata dan cukup kuat terhadap pembentukan brand attitudes. Namun, dalam uji regresi ditemukan bahwa faktor persepsi pada perusahaan Indosat lebih berpengaruh daripada persepsi pada iklan korporat Indosat Penelitian ini sekaligus mengimplikasikan bahwa model respon kognitif yang menjelaskan hubungan antara faktor persepsi pada iklan, persepsi pada perusahaan dan brand attitudes terbukti berlaku, yaitu persepsi pada iklan dan persepsi pada perusahaan mempengaruhi brand attitudes.

With the growth of communication, there's also a lot of things that support the growth of communication itself. One of is the need to get an information. This needs then, can be fulfill with a product called GSM Card. Using GSM Card, people can connect each other and trading information becomes more easier. As one of the company who provide integrated communication services, Indosat then manufactured GSM Card competing with previous competitor, Telkomsel. Before, Indosat has known as by providing international connection services and quite respected for that. But then, Mentari also make some marks considering the income and costumer that Mentari has raised. Mentari was noted to give share total income 75,1% from all the product that Indosat has. Mentari also has has total 7 million costumer from 9 million costumer that was counted by Indosat. In 2004, Indosat changed their company logo. For that Indosat also make some communication effort by making a corporate advertising. By that Indosat hope that they can get a new, younger and a better image. By this ad, how far people attitudes can be influenced? Besides the corporate ad itself, this research also wants to see what other variables that might have influence the attitudes that the audience had toward Mentari. Then the perception of Indosat company itself rise in, because the changes that Indosat has made through their corporate ad cannot be part from the audience perception of the Indosat company itself. This research is also trying to find about which factor that might more influencing towards brand attitudes, whether perception on corporate advertising or perception on the company as independent variables. The cognitive respond model was put to become the example to explain the connection between peception on corporate advertising and perception on the company of one of the product manufacturer. Beside that, the corporate company of one of the product manufacturer. Beside that, the corporate concept that Aaker has become the basic concept to company perception variable. This research is using survey method, questioner as an instrument and is an explanative research. To test the correlation between perception of corporate advertising and perception of the manufacturing company toward brand attitude on one of the manufacturing company (Mentari), was tested using pearson correlation. Then, to identify which factor has the most influence on brand attitudes, a regression test with Enter method was used. Data analysis found that perception on corporate advertising and perception on manufacturing company have a significant and a strong correlation forming the brand attitudes. But in a regression test, it was acknowleged that the perception on manufacturing company has more influence on brand attitudes then the perception on corporate advertising. This research also implicates that Cognitive Respond Model that explain the connection between advertising, and company as source and brand attitudes is proven, where advertising and manufacturing company influence brand attitudes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S4272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Shiska M.G.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia N.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>