Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmi Yossinilayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Kemiskinan merupakan suatu kondisi tertentu yang berada di bawah garis nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non-makanan. Rumah tangga miskin umumnya memiliki jumlah rata-rata anggota rumah tangga yang lebih besar dibandingkan dengan anggota rumah tangga pada rumah tangga yang tidak tergolong miskin. Keadaan ini diikuti dengan rendahnya rata-rata tingkat pendidikan kepala rumah tangga serta tenaga kerja yang umumnya bekerja di sektor pertanian. Faktor-faktor seperti pendidikan, tenaga kerja, kesehatan, fertilitas, perumahan dan lingkungan merupakan gambaran dari tingkat kesejahteraan rakyat yang diduga mempengaruhi kemiskinan. Sebagian dari usaha pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya adalah dengan penyediaan sarana dan prasarana untuk kelompok masyarakat miskin. Hal ini dilakukan pemerintah dengan membangun infrastruktur seperti jalan, penyediaan air bersih, sarana kesehatan dan sarana pendidikan. Untuk mendukung usaha pemerintah daerah tersebut, pemerintah daerah membuat perencanaan yang akan menghasilkan anggaran pendapatan belanja daerah. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) adalah merupakan gambaran dari kebijakan pemerintah daerah dalam mengelola pemenuhan kebutuhan masyarakat dan operasionalisasi struktur yang mendukungnya. Di dalam anggaran pendapatan belanja tersebut terdapat sisi penerimaan dan sisi pengeluaran daerah yang merupakan sejumlah dana yang diperoleh dan digunakan untuk mendukung urusan pemerintah daerah tersebut. Hipotesa penelitian ini adalah bahwa anggaran pendapatan belanja daerah dan variabel-variabel kesejahteraan rakyat di Provinsi Sumatera Utara berhubungan signifikan dan negatif dengan persentase penduduk miskin dan indeks kedalaman kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Mengidentifikasi penduduk miskin, kedalaman kemiskinan, tingkat kesejahteraan rakyat dan anggaran pendapatan belanja daerah per kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara, 2) Menemukan variabel-variabel utama yang mempengaruhi kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara, serta mengukur dan menganalisis pengaruh dari variabel-variabel tersebut, 3) Memberikan rekomendasi kepada pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengacu pada temuan yang didapat pada penelitian ini. Indikator kemiskinan yang akan diukur didalam penelitian ini adalah persentase penduduk miskin (P0) dan indeks kedalaman kemiskinan (P1). Kemudian variabel-variabel yang terdiri dari kesehatan, pendidikan, angkatan kerja, perumahan dan Iingkungan serta anggaran pendapatan belanja daerah. Seluruh variabel di atas merupakan variabel-variabel yang ada pada kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2002 dan 2003. Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan model ekonometrika persamaan linier berganda dengan metode L5 untuk data panel yang merupakan kombinasi cross section untuk 19 kab/kota pada tahun 2002 dan 2003. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan total anggaran pendapatan belanja daerah berhubungan negatif dan signifikan dengan persentase penduduk miskin dan indeks kedalaman kemiskinan. Variabel-variabel kesejahteraan rakyat juga berhubungan negatif dan signifikan dengan persentase penduduk miskin dan indeks kedalaman kemiskinan. Variabel-variabel kesejahteraan rakyat tersebut meliputi persentase penduduk yang buta huruf berhubungan positif dengan persentase penduduk miskin. Persentase penduduk bekerja pada sektor formal dan persentase wanita berumur 15 - 49 tahun berstatus kawin yang masih mengikuti program keluarga berencana berhubungan negatif dengan persentase penduduk miskin dan indeks kedalaman kemiskinan. Rekomendasi kebijakan dari penelitian ini adalah diperlukannya upaya-upaya untuk meningkatkan penerimaan anggaran pendapatan belanja daerah, upaya berupa sosialisasi terhadap pentingnya penduduk memiliki pengetahuan baca tulis, usaha-usaha untuk penyediaan lapangan pekerjaan yang memprioritaskan pada sektorsektor yang mampu menyerap tenaga kerja sektor formal, diperlukannya usaha-usaha pemerintah melalui penyuluhanpenyuluhan tentang pentingnya kesadaran akan kesehatan. Disamping usaha-usaha persuasif tersebut diperlukan juga peran pemerintah dalam rangka meningkatkan kesehatan penduduk dengan mengoptimalkan sarana dan pra sarana kesehatan. Penelitian ini hanya menggunakan periode waktu dua tahun dan metode analisa regresi yang sederhana serta memiliki keterbatasan dalam hal jumlah variabel-variabel kesejahteraan yang digunakan di dalam model.
2006
T17058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemas Chandra Ilyas
Abstrak :
ABSTRAK
Peneiitian terdahulu tentang rights issues baik yang dilakukan pada bursa saham luar negeri maupun luar negeri menghasilkan beragam hasil berupa reaksi negatif dan positif atas pengaruh rights issue terhadap harga perdagangan saham perusahaan. Hanya saja sebagian beset penelitian terdahulu tersebut dilakukan pada hari pengumuman (announcement date), hari setelah saham tidak mengandung rights (ex-date) dan dengan rentang waktu pengamatan lebih dari satu hari bursa saham (event windows) tertentu artinya belum ada yang melakukan penelitian dengan rentang waktu pengamatan hanya satu hari bursa saham.

Walctu pengamatan dalam penelitian ini dilakukan hari-Cum rights issue yaitu hari terakhir perdagangan saham lama mengandung rights sehingga abormal returns yang diperoleh tidak secara komulatif meskipun demikian tetap diperoleh bukti empiris bahwa pada hari-Cum rights issue pada perdagangan saham emiten yag bergerak di sektor industri nonkeuangan. Abnormal returns pada emiten yang bergerak di selctor industri jasa nonkeuangan tidak diperoleh hasil yang signifikan secara statistik Argumen yang diberikan atas hasil ini bahwa di bursa saham pasar modal Indonesia dalam hal ini Bursa Efek Jakarta perdagangan saham emiten sektor industri keuangan lebih efisien dibandingan sektor nonkeuangan.

Dugaan bahwa abnormal returns pada hari-Cum rights issue perdagangan saham emiten sektor nonkeuangan dipengaruhi oleh sejumlah faktor yaitu ; rasio jumlah penambahan saham baru relatif terhadapjumlah saham lama yang beredar, rasio nilai pendanaan yang akan dihasilkan oleh rights issue perusahaan relatif terhadap asset perusahaan, revenue (pendapatan) perusahaan, leverage perusahaan, dan Iikuiditas perusahaan juga diperoleh hasil yang signifikan.
ABSTRACT
Worldwide empirical researches on rights issues have various findings of both positive and negative reactions. Previous researches were mostly done on the announcement date and on the ex-date of rights issue that leaving some event windows of calculating the cumulative abnormal returns.

This study aims to examine stock price reaction at the cum-date of rights issue done at the Jakarta stock exchange and formd that there is a positive and significant reaction for the stocks of non-dnancial industry. In contrast, the reaction is not statistically significant for the stocks of financial industry. The arguments is that the stocks of financial industry are more efficient than those of non-financial industry stocks trading at Jakarta Stock Exchange.

This study is also found abnormal return has a positive reaction to stock trading on non-financial industry companies and affected by some determinant factors sudl as ; current outstanding and new issued stocks, fund raising to total assets ratio, in addition revenue change, leverage and liquidity are also resulting positive and Significant statistically evidences.;Worldwide empirical researches on rights issues have various findings of both positive and negative reactions. Previous researches were mostly done on the announcement date and on the ex-date of rights issue that leaving some event windows of calculating the cumulative abnormal returns.

This study aims to examine stock price reaction at the cum-date of rights issue done at the Jakarta stock exchange and formd that there is a positive and significant reaction for the stocks of non-dnancial industry. In contrast, the reaction is not statistically significant for the stocks of financial industry. The arguments is that the stocks of financial industry are more efficient than those of non-financial industry stocks trading at Jakarta Stock Exchange.

This study is also found abnormal return has a positive reaction to stock trading on non-financial industry companies and affected by some determinant factors sudl as ; current outstanding and new issued stocks, fund raising to total assets ratio, in addition revenue change, leverage and liquidity are also resulting positive and Significant statistically evidences.
2007
T17776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Tedjo
Abstrak :
Sebagai bagian usaha terus menerus yang dilakukan Indonesia untuk menuju modernisasi maka pemerintah berusaha untuk meningkatkan peran serta sektor swasta dalam bidang telekomunikasi berupa Kerja Sama Operasi (KSO) untuk membangun jaringan telekomunikasi di wilayah area tertentu dengan hak eksklusif tertentu. Akan tetapi dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan, perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang teknologi tinggi mulai mengalami hambatan. Salah satu sebab dikarenakan pendanaan untuk membangun jaringan telekomunikasi berasal dari pinjaman jangka pendek balk berasal dari dalam maupun luar negeri. Lain dari pada itu persaingan yang sengit dari para pemain di bidang telekomunikasi membuat perusahaan makin terpuruk dalam situasi yang tidak pasti ditambah dengan manajemen yang tidak memadai serta organisasi yang rapus. Untuk menambah kondisi saat ini perusahaan berusaha mencari dan mengembangkan strategi untuk mengembalikan kesehatan perusahaan. Restrukturisasi perusahaan dapat menjadi pembuka jalan bagi krisis yang dialami perusahaan. PT. MSN pada saat ini sedang berusaha melakukan restrukturisasi internal yang mencakup bidang keuangan, usaha serta organisasi dan manajemen. Tujuan dari penulisan ini adalah membantu perusahaan dalam merencanakan program restrukturisasi agar dapat bertahan dalam lingkungannya serta meningkatkan daya saing. Sebelum membuat program restrukturisasi dilakukan analisa lingkungan, analisa SWOT, analisa posisi dan analisa struktur modal sehingga diharapkan dapat membantu dalam merencanakan program perubahan dan menganalisa strategi utama yang sesuai bagi perusahaan. Saran yang dapat diberikan pada perusahaan perlu adanya studi tentang merger dan akuisisi dengan melihat bahwa keberhasilan restrukturisasi sangat bergantung pada kemampuan manajemen untuk melakukan perubahan, terutama perubahan budaya, manajemen dan kepemimpinan (leadership) serta keinginan untuk mencapai strategic partner.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T18854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadliah Mirnawati
Abstrak :
Kondisi kinerja perbankan sangat penting. Beberapa analisis kinerja perbankan adalah analisis rasio keuangan dan tingkat efisiensi perbankan. Efisiensi dalam dunia perbankan adalah salah satu parameter kinerja yang cukup popular (Hadad, et.al, 2003), Menurut Mardanugraha (2005), pengukuran efisiensi perbankan yang dilandasi dengan konsep yang tepat sangat dibutuhkan dalam meneliti dan mengukur kinerja sebuah bank. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi perbankan yang listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Secara khusus, tujuan umum tersebut dijabarkan sebagai berikut (1) Meranking dan menganalisis efisiensi operasional masing-masing bank sebelum dan sesudah menjadi bank listed. (2) Menganalisis perubahan efisiensi perbankan secara umum sebelum dan sesudah menjadi bank listed.(3) Menganalisis hubungan antara analisis rasio dengan analisis efisiensi. Sampel penelitian adalah bank yang go public setelah tahun 2000 dengan total sampel berjumlah sebelas bank Berdasarkan uji normalitas data, diketahui bahwa data sampel penelitian berdistribusi tidak normal sehingga analisis yang digunakan adalah analisis nonparametrik Analisis nonparametrik yang digunakan adalah Data Envelopment Analysis (DEA), Uji Wilcoxon, dan analisis korelasi Kendall. DEA digunakan untuk menganalisis tingkat efisiensi perbankan. Uji Wilcoxon digunakan untuk mengetahui perbedaan kinerja sesudah menjadi bank listed. Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui korelasi antara penilaian kinerja dengan menggunakan analisis rasio dan analisis efisiensi. Hasil penelitian memperlihatkan adanya dampak bervariasi pada kinerja efisiensi dan kinerja rasio keuangan bank setelah menjadi bank listed. Kinerja efisiensi yang mengalami peningkatan pada bank listed adalah efisiensi berdasarkan pendekatan asset. Sedangkan rasio keuangan yang mengalami peningkatan adalah rasio NPM dan BOPO. Analisis efisiensi dan analisis rasio keuangan bersifat saling melengkapi. ...... Banking performance is very important Some of analysis that used to evaluate banking performances are financial ratio and efficiency level. Efficiency level in banking industry is popular enough (Hadad, et.al, 2003). Based on Mardanugraha (2005) view, banking efficiency measurement together with the appropriate concept is needed in measuring the banking efficiency level. Generally, the aim of this paper is getting the information about going public bank performance. Specifically, the purposes of this paper are: (1) Analyzing and ranking the performance of listed banks before and after going public. (2) Analyzing the difference between bank performance before and after going public. (3) Analyzing the correlation between financial ratio measures and efficiency measures. The samples are bank that are going public after 2000. The samples consist of 11 banks with total 198 observations. Based on Normality test, the distribution of data isn 't normal. It means that this study should use nonparametric analysis. The analyses that are used are Data Envelopment Analysis, Wilcoxon Signed test, and Kendall correlation. DEA is used to measure the bank efficiency level. Wilcoxon Signed test is used to know the difference of banking performance before and after going public. Correlation analysis is used to analyze the correlation between financial ratio and efficiency level. The results found that there are variations of banking performance before and after listing at the Jakarta Stock Exchange (JSX). This study found that there was efficiency growth in the bank industry after listing in the Jakarta Stock Exchange (JSX) using the asset approach. However those efficiencies declined using the intermediation and operating approach. In addition, using financial ratio measures found that the financial performance of Indonesian banking sector after listing was also deteriorated. This result implies that banks ' financial performances provide a consistent measure with the production efficiency measures. It means that financial ratio measures and efficiency measures are complementary.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T17851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library