Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Luh Dea P
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3677
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Karlina Ridwan
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Damayanti
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aswini Widjaja
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
S2717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Martiningsih
"Remaja kota besar seperti Jakarta umumnya amat memperhatikan penampilan mereka. Ini membuat mereka menjadi konsumtif dan amat memperhatikan iklan yang ada di berbagai media, terutama radio yang menjadi "teman" mereka melakukan aktivitas sehari-hari. Seringnya mereka mendengarkan radio membuat banyak produsen menggunakan media tersebut sebagai perantara untuk mencapai remaja. Namun untuk dapat menarik perhatian remaja sebagai pendengar radio tidaklah mudah, karena harus bersaing dengan banyak informasi lain yang juga berusaha masuk kedalam diri remaja.
Pada proses pengolahan informasi, jika suatu stimulus dianggap menarik dan menyenangkan maka stimulus tersebut akan membangkitkan rasa ingin tahu. Iklan sebagai stimulus, jika dibuat menarik dan rnenyenangkan maka pendengar akan terus mendengar isi pesan yang ingin disampaikan. Untuk dapat menarik perhatian remaja sebagai pendengar radio, maka perlu digunakan suatu "alat" yang akan membuat iklan menarik untuk diperhatikan. Alat tersebut adalah humor yang memiliki ciri-ciri sesuai keinginan remaja. Dengan diperhatikannya iklan, diharapkan isi pesan yang ingin disampaikan akan dapat diterima. Dengan demikian "kesadaran" pendengar mengenai produk yang ditawarkan akan meningkat. Kesadaran inilah yang disebut brand awareness.
Meskipun demikian, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa humor dalam iklan radio hanya akan membuat pendengar melupakan isi pesan produk. Hal itu terjadi karena pendengar hanya memperhatikan cerita Iucunya tanpa memperhatikan isi pesan iklan.
Melihat itu semua, kemudian diteliti apakah ada perbedaan pengaruh teknik penyajian iklan radio terhadap brand awareness pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan memakai tiga kelompok. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah brand awareness dari konsumen remaja yang diukur dengan tes brand recall. Sedangkan variabel independennya adalah teknik penyajian iklan radio yang akan divariasikan menjadi tiga: menggunakan humor simple related humor simple unrelated dan tanpa menggunakan humor. Sehingga dengan demikian, desain analisa stastistik yang digunakan adalah ANOVA Satu Arah.
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa memang ada perbedaan pengaruh teknik penyajian iklan radio. Brand awareness subyek yang rnendapat teknik penyajian iklan radio tanpa menggunakan humor terbukti lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang rnendapat teknik penyajian iklan radio menggunakan humor simple related ataupun humor simple unrelated. Sementara antara iklan dengan teknik penyajian menggunakan humor simple related dengan humor simple unrelated, tidak terlihat ada perbedaan yang signifikan dalam mempengaruhi brand awareness remaja dalam penelitian ini."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitongah, Ivana Augustina
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir dari berbagai universitas di Indonesia sebanyak 429 orang. Pengukuran prestasi akademik dalam penelitian ini menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperoleh mahasiswa pada semester sebelumnya, sementara adaptabilitas karir diukur menggunakan Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) yang dikembangkan oleh Savickas dan Porfeli (2012). Hasil uji statistic dengan teknik korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir (r = .104, p < 0.05, two-tailed). Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa semakin tinggi prestasi akademik individu, semakin baik pula adaptabilitas karir yang dimiliki. Ditemukan juga hubungan yang signifikan antara prestasi akademik dan dua dimensi adaptabilitas karir, yaitu kepedulian karir (r = .135, p<0.01, two-tailed) dan keyakinan diri karir(r = .115, p < 0.05, two-tailed). Implikasi dari penelitian ini adalah menigkatkan kesadaran mahasiswa bahwa prestasi akademik yang dicapai penting untuk membantu peningkatan kemampuannya beradaptasi dengan karir terutama dalam masa transisi menuju dunia kerja.

This study aimed to find the relationship between academic achievement and career adaptability. The participants of this study were 429 final year students from various universities in Indonesia. Academic achievement measured by the students’s Grade Point Average (GPA) from the previous semester, while career adaptability is measured by using the Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) developed by Savickas and Porfeli (2012). The results show that there is a significant relationship between academic achievement and career adaptability (r = .104, p <0.05, two-tailed). Based on these results, is known that the higher individual’s academic achievement, the better career adaptability possessed. This study also found a significant relationship between academic achievement and two dimensions of career adaptability, namely career concern (r = .135, p <0.01, two-tailed) and career confidence (r = .115, p <0.05, two-tailed). The implication of this study is toincrease student’s awarenessof the importance of academic achievement to improve their career adaptation ability, especially in the transitionfrom college to work-life period."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Setyawati Nisriina Retnadi
"Salah satu faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas adalah hazard perception, sementara hal yang dapat mempengaruhi hazard perception adalah subjective driving skill. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran subjective driving skill pada hazard perception pada pengendara sepeda motor usia muda. Penelitian dengan pendekatan non-eksperimental dilakukan bersama 155 pengendara sepeda motor berusia 17-29 tahun Partisipan diminta untuk menonton video yang terdiri atas 8 skenario jalan raya yang berisi objek hazard, dan mengidentifikasi munculnya hazard serta mengevaluasi seberapa bahaya objek hazard pada setiap skenario. Setelah selesai, partisipan diminta untuk mengisi kuesioner subjective driving skill. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjective driving skill memiliki peran yang signifikan dalam mengurangi kemampuan pengendara dalam mendeteksi bahaya  (hazard detection)dan kemampuan evaluasi pengendara terhadap bahaya yang muncul (threat appraisal (β=-.162, p < .05; β=-.246, p < .05). Hasil dari penelitian ini dapat menjadi landasan informasi bagi pembaca untuk tetap waspada terhadap bahaya lalu lintas, karena walaupun seseorang merasa bahwa ia mampu mengendalikan bahaya dan memiliki kemampuan berkendara yang diatas rata-rata, bukan berarti hal tersebut membuat seorang pengendara akan secara mutlak terhindar dari bahaya.

The essesntial factor of accidents is hazard perception, while one of the things that can affect hazard perception are subjective driving skills. This study aims to examine the role of subjective driving skills in hazard perception in young motorcycle riders. With non-experimental approach, this research includes 155 motorbike riders aged 17-29 years. Participants were asked to watch a video consisting of 8 scenarios containing hazards objects and detect the appearance of hazard and evaluate how dangerous the hazard objects are in each scenario. After completion, participants were asked to fill out the subjective driving skill questionnaire. The results of this study indicate that subjective driving skill carry out a significant role in reducing the ability of motorists to detect haszards and the capability of motorists to evaluate the hazards that arise (β=-.162, p < .05; β=-.246, p < .05). The results of this study can be a cornerstone of information for readers to remain viginant of traffic hazards, because even if someone feels he is able to control the dancger and have the ability to drive above average, it does not mean it makes rider will absolutely avoid danger.

 

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aflah Zakinov Irta
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran norma deskriptif dan trait kepribadian dalam menjelaskan perilaku melawan arah yang dilakukan oleh pengendara sepeda motor di Jakarta. Norma deskriptif merupakan faktor eksternal, dan trait kepribadian sebagai faktor internal yang diduga berkaitan dengan perilaku melawan arah pada pengendara sepeda motor. Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa diantara lima trait kepribadian Big Five, trait extraversion dan conscientiousness yang banyak ditemukan memengaruhi perilaku melawan arah. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, yang dilakukan terhadap 156 partisipan yang memiliki SIM C aktif dan berdomisili di Jakarta. Instrumen pengukuran terdiri dari lima skenario untuk mengukur norma deskriptif dan terkait perilaku melawan arah, dan skala lapor diri Big Five yang telah didaptasi kedalam Bahasa Indonesia untuk mengukur trait extraversion dan conscientiousness. Hasil penelitian membuktikan bahwa secara simultan norma deskriptif, trait extraversion dan trait conscientiousness memprediksi perilaku melawan arah. Namun, berdasarkan uji regresi berganda hanya norma deskripif yang berperan secara signifikan dalam memprediksi perilaku melawan arah. Di sisi lain, trait kepribadian extraversion dan conscientiousness tidak berperan secara signifikan dalam memprediksi perilaku melawan arah. Implikasi dari hasil temuan ini adalah diperlukan adanya upaya yang serius dari pemangku kebijakan untuk menggalakkan berlakunya norma deskriptif dalam menertibkan perilaku melawan arah pada pengendara sepeda motor.

This study aimed to investigate the role of descriptive norms and personality traits in affecting the riding against the direction (counterflow riding behavior) among motorcycle riders in Jakarta. In affecting the counterflow riding behavior, the descriptive norms were perceived as external factors whereas the personality traits as internal factors. Previous studies found that two of the five personality traits in the Big Five, i.e. extraversion and conscientiousness traits affected counterflow riding behavior. This study was a correlational study, followed by 156 participants who live in Jakarta and have an active riding license (SIM C). The measurement instrument consists of five scenarios to measure descriptive norm concerning counterflow riding behavior, and the Indonesian adapted version of the Big Five self-report to measure extraversion and conscientiousness traits. The results proved that simultaneously descriptive norms, trait extraversion and trait conscientiousness predict opposing behavior. However, multiple regression shows only descriptive norms have a significant role in predicting opposing behavior. On the other hand, extraversion and conscientiousness personality traits did not play a significant role in predicting counterflow riding behavior. The implication of this study is that the policymakers should enact the descriptive norms to discipline the riding behavior against the direction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library