Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silalahi, Binawan Parluhutan Fernando
Abstrak :
Terapi Fotodinamik banyak digunakan dalam penyembuhan penyakit kanker. Dengan menginjeksikan cahaya laser dengan panjang gelombang 635 nm ke tubuh pasien yang telah diberikan photosensitizer drug maka cahaya laser tersebut akan mengaktifkan photosensitizer drug yang selanjutnya bereaksi dengan cara membunuh sel-sel kanker. Laser Semikonduktor sebagai sumber cahaya injeksi mulai banyak digunakan dalam terapi fotodinamik karena keunggulannya dibanding jenis laser yang lain terutama dari segi ukuran dan harga yang lebih murah. Dalam skripsi ini dilakukan simulasi dan perancangan laser semikonduktor yang sesuai dengan aplikasi terapi fotodinamik, diantaranya memiliki sudut divergensi far field yang besar dan daya keluaran yang bersifat single mode. Sudut divergensi far field yang besar mengindikasikan luasnya area penyinaran sehingga menambah tingkat efisiensi terapi penyinaran, sedangkan daya keluaran yang bersifat single mode dibutuhkan untuk menjamin tingkat keselamatan pasien karena tubuh (kulit, sel-sel danjaringan tubuh) bersifat sensitif terhadap sinar laser. Dari hasil simulasi didapat ketebalan optimal lapisan SCH 0,176 _m, lapisan cladding 0,85 _m, lebar maksimum lateral single mode daerah ridge 1,262 _m dan interval grating duty cycle (0,5-0,.6). Struktur ini menghasilkan nilai optical confinement factor 2,35 %, sudut keluaran cahaya (far field divergence) 45,1_, optical loss 0,01 cm-1 dan loss permukaan 21 cm-1.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taufik
Abstrak :
Ketidak efisienan fase optoelektronik pada penguat elektris menjadi alasan dikembangkannya sistem penguat optis Erbium Doped Fiber Amplifier (EDFA). Salah satu komponen utama pada sistem EDFA adalah pumping laser. Dioda laser dengan daya besar lebih diutamakan sebagai pumping source dikarenakan laser tersebut memungkinkan pemompaan atom-atom Erbium untuk medium penguatan yang berjarak jauh (sampai ratusan meter). Keluaran dari pumping source ini kemudian digandengkan dengan sinyal input sehingga nantinya akan menghasilkan sinyal output dengan intensitas cahaya yang lebih besar. Dalam skripsi ini dilakukan simulasi dan perancangan 980 nm ridge waveguide laser. Kondisi optimum tercapai ketika optical confinement factor memiliki nilai yang besar, optical loss kecil dan far field beam divergence pada FWHM yang kecil pula. Dari hasil simulasi didapat ketebalan optimal lapisan SCH 100 ?, lapisan cladding 1.5 _m dengan komposisi Al 60%, , lebar lateral single mode daerah ridge 2 _m. Struktur ini menghasilkan nilai optical confinement factor 6.12%, sudut keluaran cahaya (far field divergence) 10.63_, optical loss 9.52x10-11 cm-1.
Repater?s optoelectronic unefficiency is the main reason why Erbium Doped Fiber Amplifier (EDFA) system was found.. One important component of EDFA?s system is pumping laser. High power laser diode is preferable because it can pump Erbium electrons at the gain medium so that it will produce a high gain signal. This signal will be modulated with the input signal which makes the signal amplified. This final assignment explain about how to design 980 nm ridge waveguide laser and the optimalization of basic parameters. Optimum condition will be reached if high optical confinement factor value, small opticall loss and far field divergence accomplished. The simulation show that the optimum Separate Confinement Heterostructure layer thickness is 100 ?, cladding thickness 1.5 _m with Alumunium composition 60%, ridge single mode width 2 _m. This optimum structure produce optical confinement factor 6.12%, far field divergence 10.63_ and optical loss 9.52x10-11 cm-1.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Rudi
Abstrak :
Menggunakan Si1-xGex alloy pada silikon solar cell yang mempunyai energi band-gap (Eg) yang lebih kecil dari silikon, menghasilkan efisiensi yang lebih besar dibandingkan Silikon solar cell. Dan juga meningkatkan kemampuan absorpsi (penyerapan) silikon solar cell, memperluas respons terhadap infrared dan menaikkan current generation. Penggunaan silicon solar cell menggunakan step graded dengan kadar 30% germanium (Si0.7Ge0.3) mempunyai efisiensi yang lebih besar dibandingkan dengan stepgraded dengan kadar germanium yang lain. Dimana silikon solar cell menggunakan lapisan stepgraded Si0.7Ge0.3 ini disimulasikan dengan menggunakan PC1D Version 5.8. Dari beberapa simulasi yang dilakukan yakni simulasi variasi ketebalan lapisan step graded Si0.7Ge0.3 untuk lapisan 2, 3 dan 4, diperoleh efisiensi optimum sebesar 25,426% pada ketebalan masing lapisan sebesar 1nm, 988nm, 11nm dan 1nm, 987nm, 12nm. Dan untuk simulasi variasi ketebalan pada step graded Si0.7Ge0.3, dengan menggunakan 2 fraksi mol, yakni fraksi mol 0.3 (lapisan 2) dan fraksi mol 0.28 (lapisan 3), diperoleh efisiensi optimum sebesar 25,426% untuk ketebalan lapisan sebesar 1nm untuk lapisan 2 (fraksi mol 0.3) dan 999nm untuk lapisan 3 (fraksi mol 0.28) Dalam tulisan ini akan difokuskan pada perhitungan efisiensi dengan memvariasikan energi phononnya (Ep). Dimana phonon ini merupakan partikel ketiga yang terlibat dalam proses penyerapan photon (emisi dan absorpsi phonon) pada indirect-band-gap semikonduktor disamping elektron dan photon itu sendiri. Dari sini akan dilihat pengaruh variasi nilai energi phonon (Ep) terhadap efisiensi silikon solar cell menggunakan lapisan step graded Si0.7Ge0.3 untuk memperoleh efisiensi yang lebih optimal. Dari simulasi yang dilakukan, diperoleh efisiensi silikon solar cell optimum sebesar 27,4706% pada percobaan Ep1 dan Ep2 berubah pada lapisan 2, 3 dan 4 berubah, untuk nilai Ep1 dan Ep2 masing-masing 2 dan 7,1128 meV.
Using Si1-xGex in Silicon-based solar cell, which has lower bangap (Eg) value than Silicon, a cell can achieve higher efficiency compare to a conventional silicon solar cell. Additionally, Si1-xGex alloy layer will improve energy absorption in silicon solar cell, extend its response into infrared region and increase current generation. Performance silicon solar cell using step graded index with 30% content of silicon germanium (Si0,7Ge0,3) have bigger efficiency than using step graded with other germanium content. In this Tesis, silicon solar cell using step graded Si0.7Ge0.3 was simulated using PC1D version 5.8. From simulations that have been done previously such as simulation of variation of the layer thickness of step graded Si0.7Ge0.3 to layer 2, 3 and 4, was got optimum efficiency 25.426% with each layer thickness are 1nm, 988nm, 11nm and 1nm, 987nm, 12nm. And the other simulation is simulation of the layer thickness of step graded Si0.7Ge0.3 with use 2 step graded index germanium content, are 0.3 (layer 2) and 0.28 (layer 3), was got optimum efficiency 25,426%, for both the layer thickness respectively 1nm on layer 2 (index germanium = 0.3) and 999nm on layer 3 (index germanium = 0.28). In this Tesis will focus with calculating of efficiency by varying its phonon energy value (Ep). The phonon constitute the third particle that involving in photon absorption (absorption and emission of phonon) in indirect-band-gap semiconductor beside electron and photon. Then, we investigated influence of phonon changing to performance of silicon solar cell by using step graded Si0.7Ge0.3 and get a higher efficiency. From simulation that have been done, having efficiency optimum of silicon solar cell 27.4206% over experiment of Ep1 and Ep2 change in layer 2, 3 and 4, for phonon energy value of Ep1 and Ep2 are 2 dan 7,1128 meV respectively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Anna Christina
Abstrak :
Dewasa ini manusia membutuhkan energi dalam setiap detiknya untuk mendukung semua aktivitas yang berhubungan dengan sumber energi listrik. Untuk menghindari terhentinya aktivitas tersebut, maka diperlukan cadangan energi. Selain itu, untuk memudahkan masyarakat dalam mengendalikan penggunaan perangkat listrik diperlukan suatu sistem yang mendukung kemudahan tersebut, dimana sistem tersebut dapat dikendalikan baik dari jarak dekat maupun jarak jauh. Maka dari itu Penulis merancang sistem dual energi dengan energi surya sebagai default dan PLN sebagai cadangan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Dalam merancang sistem ini Penulis menggunakan energi surya yang disimulasikan dengan charger aki. Sedangkan, untuk mengendalikan beban listrik Penulis merancang dua mode aktivasi menggunakan saklar dan sms, dimana kedua mode aktivasi tersebut dapat terdeteksi keberhasilannya melalui informasi yang dikirimkan server ke telepon selular pengguna dalam bentuk sms.
To support all electric activity, human being need some energy nowadays. To avoid the activity stuck, we need energy back up. Moreover, we need a system to make people use the electricity easier, where the system itself can be controlled either from long or short distance. Therefore, the writer has designed dual energy system using photovoltaic as a default and PLN as the back-up plan in writing this final paper. The writer used accumulator charger to replace the photovoltaic. Then to control electric load, the writer has designed two activation mode with the switch and sms, where the report of the two activation mode could be detected by server information that sent to cellular phone by sms.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Saraswati
Abstrak :
Pengguna komunikasi memerlukan sistem komunikasi yang efektif digunakan kapanpun, dimanapun dan di semua media yang diinginkan. Sistem komunikasi tersebut lebih efektif dilakukan oleh jaringan tanpa kabel dengan memanfaatkan teknologi radio over fiber (ROF). Sistem jaringan ROF yang banyak digunakan adalah jaringan RF yang menggunakan serat optik mode tunggal. Untuk itu diperlukan divais laser semikonduktor yang mempunyai noise dan distorsi rendah pada frekuensi tinggi. Pada penelitian ini dilakukan studi mengenai teknologi informasi, ROF dan laser semikonduktor. Kemudian dirancang secara optimal laser yang sesuai aplikasi ROF yaitu laser Surface Emitting Distributed Feedback (SEDFB). Pemodelan dimulai dari pemilihan material yang sesuai dengan aplikasi yang diinginkan, penentuan indeks bias dan ketebalan dari setiap lapisan penyusunnya, sampai optimalisasi parameter-parameter kerjanya, seperti confinement factor ( ??), far field, dan arus ambang. Dibutuhkan optimalisasi tebal lapisan di daerah aktif dan lapisan separated confinement heterostructure (SCH) pada laser yang menyeluruh agar tidak menurunkan kinerja parameter lain. Dari hasil simulasi didapat struktur ridge SEDFB menghasilkan operasi single mode 1550 nm dengan optical confinement factor 0,186, sudut keluaran cahaya (far field divergence) 450, optical loss 0,003 cm-1, interval grating duty cycle antara 0,5-0,.6 dan loss permukaan 24 cm-1 dan efisiensi struktur yang menghasilkan single lobe sebesar 41,78%. ......Present consumers need reliable and cost effective communication system that can support anytime, anywhere, and anymedia they want. Communication system will be effective with wireless using radio over fiber (ROF) technology. Link ROF system is most common RF transmission uses single mode optic fiber. That purpose, it needs semiconductor laser device which low noise dan low distortion at high frequencies. This Research study information technology, ROF and semiconductor laser. Then, optimum laser design due to ROF application in surface emitting distributed feedback (SEDFB) laser. Start modeling from material selection due to application it want, determined refractive index and determined thin composition layer, also work parameter optimum is confinement factor ( ??), far field, dan threshold current. This structure need optimum layer thin in active region and separated confinement heterostructure (SCH) layer for other work parameter do not breakdown. The simulation yielded ridge SEDFB structure which optical confinement factor 0,186, far field divergence 450, optical loss 0,003 cm-1, grating duty cycle interval0,5-0,.6, surface loss 24 cm-1 dan output efisiency laser of single lobe 41,78%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library