Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khoironi
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah penjadwalan adalah salah satu masalah klasik optimasi kombinatorial yang ada di berbagai segi seperti sistem manufaktur fleksibel, perencanaan produksi, industri penerbangan, dll. Baru-baru ini, beberapa algoritma yang efektif untuk optimasi global dan memecahkan masalah penjadwalan proyek telah diterapkan. Meta-heuristik adalah sistem cerdas, proses iteratif/perulangan yang menekankan pada proses pencarian dan dapat diterapkan terhadap masalah optimasi, seperti masalah mesin tunggal. Algoritma Elektromagnetisme-Like Mechanism (EM) berbasis populasi meta-heuristik yang telah diusulkan untuk memecahkan masalah yang berkelanjutan secara efektif. Pendekatan baru ini mencoba untuk mencapai efek konvergensi dan keragaman ketika iteratif diterapkan untuk memecahkan masalah. Algoritma ini diuji secara komputasi dan hasil perhitungan menunjukkan bahwa algoritma ini melakukan lebih baik daripada aturan penjadwalan sederhana, seperti metode penjadwalan EDD (Earliest Due Date), SPT (Shortest Processing Time) dan LPT (Largest Processing Time).
Abstract
Scheduling problem are one of the classical combinatorial optimisation problems which exist in many diverse areas such as flexiblemanufacturing systems, production planning, air lane industry, etc. Recently, several effective algorithms for global optimization and solving the resource-constrained project scheduling problem have been proposed. A Meta-heuristics is an intelligent, iterative process that guides a search and can be applied towards optimization problem, such as the single machine problem. An Electromagnetism-like Mechanism (EM) Algorithm is a populationbased meta-heuristic which has been proposed to solve continuous problems effectively. This new approach attempts to achieve the convergence and diversity effects when it is iteratively applied to solve the problem. This algorithm is tested on the computational results show that this algorithm performs better than the simple scheduling rules, such as EDD (Earliest Due Date) scheduling method, SPT (Shortest Processing Time) and LPT (Largest Processing Time) scheduling method.
2011
T28805
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrur Rozi
Abstrak :
Laporan ini berfokus pada pemodelan aliran penumpang di Bandar Udara Internasional. Simulasi digunakan untuk mengembangkan model aliran penumpang untuk mendapatkan jumlah optimal dari sumber daya dan total waktu minimum penumpang di dalam sistem. Aspek utama yang dipertimbangkan adalah kapasitas sistem, manajemen antrian dan peningkatan layanan penumpang dengan meminimalkan antrian. Ada tiga tahapan dalam penelitian ini: (i) mengembangkan model teoritis yang menggambarkan aliran penumpang, (ii) melaksanakan simulasi menggunakan perangkat lunak, dan (iii) mengoptimalkan alokasi sumber daya. Model teoritis yang diusulkan digambarkan menggunakan Software Quest; tahap optimasi dilakukan tanpa produk optimasi tertentu. Model yang sama kemudian diterapkan dan divalidasi menggunakan software ARENA. Produk OPT-Quest memberikan penugasan terbaik dari sumber daya sehingga untuk mengoptimalkan waktu tunggu total dan jumlah penumpang diproses. ......Our internship focuses on modeling the flow of passengers through an international airport. Simulation is used to develop models flow of passengers in order to get optimum number of resource and minimum total time of passenger in the system. Key aspects considered are system capacity, bottlenecks management and improving the customer service by minimizing the queue sizes. There are three stages in this research: (i) develop a theoretical model describing the flow of passengers, (ii) implement the simulation using well-known software products, and (iii) optimize the resource allocation. The proposed theoretical model was first implemented in Quest (by DELMIA); the optimization phase was carried out without a specific optimization product. The same model was afterword‟s implemented and validated in ARENA. The OPT-Quest product automatically provides the best assignment of resources so as to optimize the total waiting time and the number of processed passengers.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29581
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alang Sunding
Abstrak :
Laporan ini berisi simulasi cross-dock dengan menggunakan software Arena. Dalam simulasi ada empat tahapan yang dilakukan dalam melakukan analisa cross-dock, yaitu: Membuat model, menjalankan model, melakuan simulasi dan menganalisa hasil simulasi. Ada tiga scenario yang akan dimodelkan, disimulasikan dan dibandingkan untuk mendapatkan scenario terbaik. Analisa system cross-dock focus pada pusat aktifitas cross-dock dengan melakukan analisa pada : Jumlah produk yang keluar pada sistem cross-dock, waktu antar kedatangan, interval dan waktu tunggu diarea penyimpanan. ......This report consist of simulation cross dock using the arena simulation software. The cross-docking project that analyzed in this work is made up of four steps: Create a basic model, refine the model, simulate the model, and analyze simulation results. There are three cross-dock scenarios to be modeled, simulated and compared to determine the best model. The analysis will be conducted focusing on the cross dock center with four measurement parameters are: number of products out of the cross dock, time between arrival, time interval, and waiting time in staging area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30082
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rivai Chandra Junianto
Abstrak :
Dalam beberapa dekade terakhir,beberapa algoritma yang efektif untuk memecahkan masalah penjadualan dengan sumber daya yang terbatas telah diusulkan.Hal ini berdasarkan pentingnya masalah optimasi kombinatorial untuk ilmiah dan dunia industri.Bagaimanapun tantangan yang alami nya dirangkum dalam satus kuatnya NP-hard,membatasi efektivitas optimasi yang tepat untuk kasus yang relatif kecil.Elektromagnetism adalah populasi berbasis metaheuristik yang telah diusulkan untuk memecahkan masalah efektivitas yang terus-menerus. Untuk memecahkan masalah masalah ini kami menggunakan metaheuristik yang baru yang mengaplikasikan metodologi elektromagnetism untuk memecahkan masalah meminimalkan penalti atas kecepatan dan keterlambatan yang terjadi. Sepengetahuan kami,hanya ada sedikit penelitian untuk memecahkan masalah optimasi kombinatorial dengan elektromagnetism. Penelitian ini mencoba menggunakan konsep acak menggabungkan dengan elektromagnetism algoritma untuk mendapatkan skedul yang terbaik atau optimal untuk masalah meminimalkan penalti atas kecepatan dan keterlambatan yang terjadi. Pendekatan ini mencoba untuk mencapai efek konvergensi dan keragaman ketika proses iteratif diterapkan untuk memecahkan masalah. ......In the last few decades,several effective algorithms for solving the resource-constrained project scheduling problem have been proposed. This is due to the importance of combinatorial optimization problems for the scientific as well as the industrial world. However, the challenging nature of this problem,summarised in its strongly NP-hard status,restricts the effectiveness of exact optimisation to relatively small instances. Electromagnetism-like algorithm (EM) is a population-based meta-heuristic which has been proposed to solve continuous problems effectively.To solving this problem we using a new metaheuristic that applies the EM methodology to minimizing aeliness and tardiness penalties problem. To the best of our knowledge, there are only few researches in solving the combinatorial optimization problem (COP) by EM. This research attempts to employ the random-key concept combining with Electromagnetism algorithm to obtain the best/optimal schedule for minimizing aeliness and tardiness penalties problems. This approach attempts to achieve the convergence and diversity effects when it is iteratively applied to solve the problem.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29987
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faizal
Abstrak :
Crossdock adalah salah satu teknik logistik baru di dalam penanganan material yang mana produk yang datang di pintu inbound langsung di muat di pintu outbound dimana tidak ada penyimpanan kalaupun ada kurang dari satu hari bahkan kurang dari satu jam sehingga bisa menurunkan biaya inventori. Keuntungan yang terlihat jelas dari sistem crossdock adalah menurunkan dua komponen biaya yaitu penyimpanan dan pengambilan barang dari rak. Di dalam sistem crossdock barang datang dari beberapa pemasok di konsolidasikan di crossdock kemudian di distribusikan ke pelanggan. Skenario didalam model crossdock menggunakan simulasi Arena ini adalah terdapat tiga pintu inbound dan tiga pintu outbound dengan rata-rata waktu antar kedatangan satu truk per jam dengan waktu rata-rata pelayanan satu truck per jam. Model di jalankan selama dua belas jam dengan tiga puluh replikasi untuk mendapatakan tingkat kepercayaan > 95 %. Dan hasilnya adalah rata-rata kedatangan truk inbound adalah dua belas dengan tingkat kepercayaan 91 % sementara rata-rata truk yang keluar adalah sebelas dengan tingkat kepercayaan 90 %. Adapun untuk rata-rata tingkat kegunaan pintu inbound adalah 34.4% untuk pintu inbound satu, 30.3 % untuk pintu inbound dua dan 36.8% untuk pintu tiga. Sementara tingkat kegunaan dari forklift adalah 27.5 % untuk forklift satu, 17.8% untuk forklift dua, 19.6% untuk forklift tiga, 13.9% forklift empat, 13.7% untuk forklift lima, and 15.7% untuk forklift enam. Dan untuk waktu rata-rata pemindahan pallet adalah 1.13 menit untuk pallet satu, 1.19 menit untuk pallet 2 dan 1 menit untuk pallet tiga. Dari hasil simulasi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem operasi crossdock harus dia rencanakan agar bisa mengoptmalkan penggunaan sumber daya yang di miliki.
Crossdock is a new logistics technic in material handling which products directly shipments from inbound trucks to outbound trucks. Crossdock can reduce the cost of inventory with direct delivery product without storing. Some obvious advantages from crossdock First crossdock eliminates two cost- and labor-intensive functions: storage and order picking of a traditional warehouse, while still allowing it to serve receiving and shipping functions. The different between traditional warehouse and crossdock is in crossdock they eliminate storing activity, that?s mean product came from plusieurs supplier consolidated inside crossdock and delivery directly to their destination. From our model we have three inbound door and three outbound door while inside the dock we have six forklift to transfer product from inbound door to outbound door. The interraival truck is EXPO ( 60) minutes and service time in this case time to discharge and load pallet from inbound dock and to outbound dock TRIA ( 30, 60, 90 ). Arena simulation is one of the discrete event simulation with the objective is mesure average waiting line of the queue, these mesure change only when entity enters and leaves the system. Our simulation run seven hundred twenty minutes with thirty replication and the result is average truck inbound enter the system 12 with halfwidth 9% and truck out 11 with halfwidth 10%. The average utilization inbound docks is 34.4%, 30.3 % and 36.8%. utilization of forklfit 27.5% for foklift 1, 17.8% for forklift 2, 19.6% for forklift 3, 13.9% forklift 4, 13.7% forklift 5, and 15.7% forklift 6. From the view of simulation we can conclue that The crossdock operation is need to be planned for to optimizing our resources utilization.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30340
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tonggam Ferdinand Leonardo
Abstrak :
ABSTRAK
Respon cepat untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak setelah terjadinya bencana adalah masalah yang sangat penting dalam pendistribusian logistik pada saat keadaan darurat. Pendistribusian bantuan yang mendesak adalah operasi vital sebagai upaya pengurangan dampak bencana didaerah terjadinya bencana. Studi ini akan berkonsentrasi pada pendistribusian bahan bantuan secara efektif dan merata dengan maksud untuk memenuhi permintaan bantuan serta meminimalkan biaya transportasi. Upaya yang dilakukan adalah untuk memastikan bahwa bahan bantuan yang diperlukan didistribusikan ke seluruh daerah yang membutuhkan. Dengan cara mengelompokan daerah yang terkena bencana dekat dengan pusat distribusi bantuan, pendekatan optimisasi dalam operasional untuk pendistribusian logistik dalam keadaan darurat dan konseptual kerangka distribusi terkait dengan permintaan bantuan pada periode permintaan pertolongan dapat memudahkan aliran pendistribusian bantuan kemanusiaan pada daerah yang terkena bencana. Berdasarkan tiga lapis kerangka konsep distribusi logistik dalam keadaan darurat, aliran bantuan dapat dilaksanakan dengan efisien dan merata ke daerah-daerah permintaan. Semoga dalam studi ini tidak hanya dapat membuat sistem logistik dalam keadaan darurat yang diusulkan, tetapi dapat juga diterapkan melalui pengembangan di masa yang akan datang dalam hal terjadinya bencana alam. Respon cepat untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak setelah terjadinya bencana adalah masalah yang sangat penting dalam pendistribusian logistik pada saat keadaan darurat. Pendistribusian bantuan yang mendesak adalah operasi vital sebagai upaya pengurangan dampak bencana didaerah terjadinya bencana. Studi ini akan berkonsentrasi pada pendistribusian bahan bantuan secara efektif dan merata dengan maksud untuk memenuhi permintaan bantuan serta meminimalkan
Abstract
Quick response to the urgent need of relief after disasters is critical issues for emergency logistics distribution. The urgent relief distribution is a vital operation to the alleviation of disaster impact in the affected areas. This study will concentrate on how to distribute relief material effectively and fairly which means that satisfied the demands and minimizing the cost of transportation. Efforts are made to ensure that required relief materials are distributed to all demands areas. By grouping the affected area that are close to the relief distribution center, the optimization approach to the operation emergency logistics and co-distribution responding to the urgent relief demand in the crucial rescue period can facilitate the distribution of humanitarian relief. According to three-layer emergency logistics co-distribution conceptual framework, the flow of relief could be implemented efficiently to the affected areas. We hope this study cannot only make the proposed emergency logistic system but also can be applied through future development in case of Natural Disasters. biaya transportasi. Upaya yang dilakukan adalah untuk memastikan bahwa bahan bantuan yang diperlukan didistribusikan ke seluruh daerah yang membutuhkan. Dengan cara mengelompokan daerah yang terkena bencana dekat dengan pusat distribusi bantuan, pendekatan optimisasi dalam operasional untuk pendistribusian logistik dalam keadaan darurat dan konseptual kerangka distribusi terkait dengan permintaan bantuan pada periode permintaan pertolongan dapat memudahkan aliran pendistribusian bantuan kemanusiaan pada daerah yang terkena bencana. Berdasarkan tiga lapis kerangka konsep distribusi logistik dalam keadaan darurat, aliran bantuan dapat dilaksanakan dengan efisien dan merata ke daerah-daerah permintaan. Semoga dalam studi ini tidak hanya dapat membuat sistem logistik dalam keadaan darurat yang diusulkan, tetapi dapat juga diterapkan melalui pengembangan di masa yang akan datang dalam hal terjadinya bencana alam.
2012
T31220
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library