Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Hairunnisa
Abstrak :
Latar Belakang : Pelayanan kesehatan tradisional yang dilakukan oleh penyehat tradisional di Kota Tangerang cukup banyak. Namun penyehat tradisional yang melakukan pelayanan dan memiliki STPT sedikit sedangkan STPT wajib dimiliki bila melakukan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran implementasi kebijakan serta faktor determinan kepemilikan STPT pada penyehat tradisional di Kota Tangerang. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian mixed methods menggunakan data primer dengan desain survey. Sampel penelitian yaitu penyehat tradisionalyang berada di 5 puskesmas lokasi fokus Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kuesioner. Analisis data yang digunakan untuk kuantitatif adalah regresi logistik sedangkan untuk kualitatif adalah interpretasi makna informasi. Hasil dan Kesimpulan : Pada implementasi kebijakan terkait surat terdaftar penyehat tradisional (STPT) di wilayah Kota Tangerang saat ini belum berjalan secara optimal dikarenakan kurangnya sosialisasi. Hasil penelitian ini didapatkan terdapat hubungan antara informasi tentang STPT dan pendidikan terakhir terhadap kepemilikan STPT pada Penyehat tradisional. Saran : Untuk dapat meningkatkan kepemilikan STPT pada penyehat tradisional disarankan untuk melakukan sosialisasi serta monitoring dan evaluasi kebijakan dan syarat-syarat memperoleh STPT yang memudahkan penyehat tradisional memiliki STPT. Hal ini dapat dilakukan oleh Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan serta asosiasi terkait.
Background : Traditional health services carried out by traditional healers in the city of Tangerang are quite a lot. However, traditional healers do services and have few registered traditional health documents, while the traditional registered health document is required when conducting health services to the community. Objective : To find out the description of policy implementation as well as the determinants of traditional ownership of registered traditional ownership of registered document on traditional healer in the city of Tangerang. Method : This research is a mixed methods study using primary data with survey design. The research sample is traditional sanitation in 5 health centers, the location of which is the Tangerang City Health Office. Data collection is done by interviewing questionnaires. Data analysis used for quantitative is logistic regression while for qualitative is the interpretation of the meaning of information. Results and Conclusion : In the implementation of the policy related to the registered traditional healer document (STPT) in the Tangerang City area, it is currently not running optimally due to lack of socialization. The results of this study found that there was a relationship between information about registered letters of traditional healers and recent education on ownership of traditional health-registered document on traditional healer. Recommendation : To be able to increase the ownership of traditional ownership registered documents on traditional healer, it is recommended to carry out socialization and monitoring and evaluation of policies and conditions for obtaining traditional healer registered documents that make it easier for traditional healers to have a registered health certificate. This can be done by the Health Office in collaboration with the Ministry of Health and related associations.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53829
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Budiarti
Abstrak :
Pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi tergantung cara orang tua menstimulasinya. Pijat bayi merupakan salah satu cara menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi dimana hal ini merupakan tradisi yang masih sering dilakukan oleh masyarakat Jawa terutama di Wilayah Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap yang umumnya dilakukan oleh seorang dukun bayi. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran dan informasi yang mendalam tentang pijat pada bayi di wilayah Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain RAP. Informasi diperoleh melalui wawancara mendalam pada 10 ibu yang mempunyai bayi 0-11 bulan, 4 orang dukun bayi, 2 orang bidan koordinator anak, dan 2 orang kepala puskesmas Wilayah Kecamatan Adipala. Hasil penelitian menunjukkan Pijat bayi atau dadah yang dilakukan ibu bayi di wilayah Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap belum sesuai dengan pedoman pijat bayi yang dianjurkan Kementrian Kesehatan RI karena pijat yang dilakukan pada masyarakat setempat dilakukan pada seluruh tubuh setelah bayi lahir dan pijat saat bayi sakit. Pijat bayi tersebut merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan oleh dukun bayi dengan manfaat pijat bayi agar peredaran darah lancar, otot-otot rileks, pertumbuhan optimal, tidur nyenyak, dan bayi sehat. Pijat bayi hanya boleh dilakukan pada bayi sehat dan kondisi tertentu seperti demam, batuk, pilek, terkilir dan tidak boleh dilakukan terlalu sering. Seluruh tubuh bayi boleh dipijat kecuali perut karena ada tali pusat yang belum lepas dan dapat menyebabkan illeus yaitu gangguan system saraf pada usus. Informasi tentang pijat umumnya diperoleh dari keluarga terutama nenek bayi. Saat ini belum ada kebijakan maupun aturan dari pihak puskesmas tentang pijat bayi. ...... Growth and development of a baby depends on how parents stimulate them. Infant massage is one way of stimulating the growth and development of babies where it is a tradition that is still often done by the Java community, especially in the districts of the district Adipala cilacap region that is generally done by TBAs. This study aims to get an overview and in-depth information about infant massage in the District Adipala Cilacap. This study used a qualitative approach to the design of RAP. Information obtained through in-depth interviews on 10 mothers who have babies 0-11 months, 4 TBAs, 2 midwives coordinator children, and 2 heads of health centers Adipala District Area. The results showed that infant massage or do mothers bye baby in the District of Cilacap Adipala not in accordance with the guidelines of infant massage is recommended the Ministry of Health because the massage is done on the local community performed on the entire body after the baby is born and massage when the baby is sick. Infant Massage in District Area Adipala a hereditary tradition performed by TBAs. Benefits of infant massage for smooth blood circulation, relax muscles, optimal growth, rest ful sleep, and a healthy baby. Infant massage should only be performed on healthy babies and under certain conditions such as fever, cough, colds, sprains and should not be done too often. Baby's entire body except the abdomen be massaged because there is not yet off the umbilical cord and can cause illeus. Information about massage is generally obtained from the family especially the baby's grandmother. Currently there are no policies or rules of the clinic on infant massage.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T47163
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library