Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ii Risani
"Susunan berimbang dianalisis secara sintaksis dan semantik. Tujuannya untuk membuktikan.bahwa susunan berimbang adalah suatu bentuk paduan antara susunan setara dan tak setara. Data yang digunakan adalah data sekunder yang sudah ada dalam bahan pustaka. Pengumpulan data tersebut dila_kukan dengan metode penelitian kepustakaan. Berdasarkan analisis sintaksis dan semantik dapat diketahui persamaan susunan berimbang dan susunan setara, sedangkan persamaan susunan berimbang dan susunan tak setara hanya bisa dianalisis secara semantik saja, karena secara sintaksis sudah jelas bahwa susunan berimbang dan susunan tak setara berbeda. Di samping itu terdapat pula perbedaan di antara ketiganya, sehingga dapat disimpulkan bahwa susunan berimbang merupakan bentuk paduan susunan setara dan tak setara. Dengan demikian susunan berimbang tidak termasuk susunan setara maupun susunan tak setara."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Kelasworo
"Analisis mengenai pengertian pronomina relatif dalam bahasa Belanda ini, membuat suatu penjelasan atas pertanyaan, bagaimana pronomina relatif mengacu pada antesedennya serta analisis sintaksis mengenai ekstraposisi klausa relatif pada kelompok kata benda.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data dari buku-buku tata bahasa Belanda. Seringkali data tersebut berupa contoh kalimat yang kemudian dianalisis dari segi permasalahan lain. Untuk dapat menganalisis data tersebut, maka diterapkan teori gramatika generatif (Bennis & Hoekstra, 1989) yang didukung pula oleh pelajaran-pelajaran yang didapat selama perkuliahan.
Hasilnya menunjukkan bahwa pengertian pronomina relatif dalam bahasa Belanda yang selama ini diketahui belum mencakup pengertian yang sesungguhnya. Pronomina relatif tidak selalu mengacu kepada kata yang sudah disebut sebelumnya akan tetapi pada kata benda yang merupakan saudra kandung (zuster) dengan S' dari NP sama pada struktur-D. Analisis yang terakhir menunjukkan bahwa ekstraposisi tidak selalu bisa diterapkan dalam kalimat."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Salim Said
"Dalam skripsi ini dibahas pemakaian bunyi antara dalam kata majemuk nominal bahasa Belanda yang ditinjau dari aspek morfologis dan semantis, yaitu pengaruh bentuk jamak pada leksem pertama serta komponen makna leksikal leksem pertama terhadap calon bunyi antara yang akan dipakai dalam pembentukan kata majemuk nominal bahasa Belanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Juwita Rosma Rulianta
"Penelitian mengenai pembentukan kata ini bertujuan mencari pembatasan pembentukan kata turunan bersufiks -ig dan -achtig. Skripsi ini membahas suatu permasalahan, yaitu mengapa beberapa kata dapat berkombinasi dengan -ig dan achtig, sedangkan beberapa kata lain hanya dapat berkom_binasi dengan salah satu dari sufiks-sufiks itu. Analisa ini dilakukan melalui pendekatan secara morfo_logis, morfonologis, fonologis dan semantis. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hanya N, A dan V yang dapat berkombinasi secara produktif dengan -ig dan -achtig. Pembatasan morfonologis pada kata turunan bersufiks -ig adalah -ig tidak dapat berkombinasi dengan N yang berakhir dengan -a dan dengan A yang berakhir dengan ig. -Ig berkombinasi dengan verba yang umumnya mempunyai akar kata yang berakhir dengan -er, -r, -el dan -1. Pemba_tasan seperti itu tidak ditemukan pada kata turunan yang berakhir dengan -achtig. Di samping itu kedua sufiks tersebut mempunyai ciri fonologis yang dapat mempengaruhi pemben_tukan kata turunan dengan kedua sufiks itu. Selanjutnya, melalui pendekatan semantis dapat diketa_hui lebih jauh tentang pembatasan pembentukan kata turunan tersebut. Dalam analisis semantis dipergunakan konsep proto_tipe, yakni dengan mencari ciri-ciri yang paling menonjol yang dimiliki N, V, A yang dapat menjadi bentuk dasar kata turunan tersebut. Di samping itu, perbedaan semantis antara -ig dan -achtig dipakai untuk mengetahui pembentukan kata turunan tersebut. Dari analisis semantis dapat disimpulkan antara lain bahwa pembentukan kata turunan bersufiks -ig dan -achtig merupakan pembentukan kata yang produktif. -Achtig dikatakan produktif karena mempunyai kemudahan untuk berkombinasi dengan kata. -Ig juga produktif, khususnya karena -ig berpo_tensi untuk membentuk kata dengan makna subjektif dan berkonotasi negatif."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Indah Perwitasari
"Penelitian mengenai tekanan kata dalam bahasa Belanda ini ditulis dengan tujuan mencari sistem tekanan kata dalam bahasa Belanda yang jelas, yang dapat menjelaskan mengapa tekanan jatuh pada suku kata pertama (eanada), kedua (bikini), atau ketiga (ohocola) dari kanan. Fonologi linear banyak digunakan untuk mencari dan membahas sistem tekanan. Hasil yang didapat kurang memuaskan karena masih banyak hal yang tidak terpecahkan, misalnya bagaimana ketiga contoh di atas mendapatkan tekanannya masing-masing. Skripsi ini menggunakan fonologi metris untuk membahas tekanan. Fonologi metris berdasarkan suku kata. Ada dua jenis suku kata yang mempunyai kecenderungan besar mendapat tekanan, yaitu suku kata berat, terdiri dari VC dan suku kata superberat, terdiri dari VCC atau VVC. Untuk memperjelas uraian tentang tekanan digunakan pohon kata. Fonologi metris juga mengenal kaki, sifat peka kuantitas, tanda dan arah pada kaki dan pohon kata, yang kesemuanya merupakan parameter yang digunakan untuk menentukan dan menjelaskan tekanan kata dalam bahasa Belanda. Selain itu masih ada lagi beberapa istilah yang dipakai untuk menjelaskan tekanan kata, yaitu kaki ekasuku dan keluar matraan cepat dan lambat. Dari pembahasan kedua fonologi disimpulkan bahwa untuk membahas tekanan kata lebih baik menggunakan fonologi metris daripada fonologi linear."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S15810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latinulu, Nurdianti
"Penelitian mengenai penggunaan kata het sebagai artikel dan pronomia telah dilakukan pada mahasiswa Sastra Belanda FSUI, Depok, pada bulan September 1990 hingga Januari 1991. Tujuannya ialah untuk mengetahui hubungan antara lama belajar dan kemampuan mahasiswa berdasarkan persentase kesalahan yang dilakukan. Data yang digunakan adalah data primer. Pengumpulan data dilakukan melalui pengumpulan hasil tulisan para mahasiswa dalam mata kuliah schrijfvaardigheid (kemahiran menulis). Proses pengoreksian dan pengolahan data, pemilihan sampel dan klasifikasi dijelaskan.
Hasilnya menunjukkan bahwa dalam menggunakan het sebagai artikel, mahasiswa yang mampu adalah: tingkat II 70,6 %, tingkat III 58,8 % dan tingkat IV 66,7 %. Sementara dalam menggunakan het. sebagai pronomina, mahasiswa yang mampu adalah: tingkat II 91,2 %:, tingkat III 93,4 % dan tingkat IV 91 %.
Berdasarkan persentase tersebut disimpulkan bahwa kemampuan mahasiswa, tidak selalu dapat dilihat dari jenjangnya. Dengan kata lain, lama belajar tidak berpengaruh terhadap kemampuan mahasiswa menggunakan het sebagai artikel dan pronomina. Faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan adalah tidak adanya ketentuan khusus kapan suatu nomina didahului oleh artike1 tentu het atau de pada saat menggunakan het sebagai artike1 dan adanya kemungkinan pengaruh interferensi pada saat menggunakan het sebagai pronamina."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanti Slamet
"Skripsi ini merupakan suatu analisis sintaktis dan semantis terhadap verba zullen untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai fungsi verba tersebut. Di kalangan mahasiswa jurusan Belanda, verba culler hanya dikenal sebagai verba bantu yang mengacu pada kala mendatang. Pada kenyataannya zullen berfungsi juga sebagai verba bantu modalitas, dan bahkan beberapa pakar linguis Belanda berpendapat bahwa verba zullen tersebut hanya berfungsi sebagai verba bantu modalitas. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan, yaitu dengan mengambil sejumlah artikel yang membahas fungsi verba zullen dari beberapa pakar linguis Belanda untuk kemudian dibandingkan satu sama lain, dan dipilih satu pendapat yang paling akurat. Sebagai hasilnya terlihat bahwa verba zullen memang memiliki dua fungsi, yaitu sebagai verba bantu penunjuk waktu mendatang dan sebagai verba bantu modalitas. Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan seorang pakar linguis Belanda Steenbergen (1974)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library