Hak politik perempuan masih diperjuangkan melalui berbagai bentuk kebijakan dan gerakan resmi dikarenakan rendahnya tingkat kepentingan perempuan dalam lingkup politik dari tahun ke tahun, berhasil mencitrakan politik Indonesia sebagai bidang publik yang didominasi oleh pria. Penelitian ini bertujuan menelaah secara komprehensif dan memberikan penekanan pada rasional dibalik fenomena kelemahan tingkat partisipasi politik perempuan berdasarkan wawancara mendalam dengan remaja pemilih pemula PILPRES 2019 dan followers akun Instagram @psi_id yang merupakan generasi millennial, serta temuan, literatur, dan dokumentasi dari Internet. Progresivitas millennial diharapkan mampu mengidentifikasi isu kepemimpinan perempuan dan keterkaitannya dengan konsep gender serta implikasi sistem sosial melalui perspektif yang cenderung lebih liberal dan ekstensif. Akun resmi media sosial partai politik Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dijadikan sebagai sarana penelitian karena selain generasi millennial adalah pemakai media sosial fanatik, PSI identik dengan keterwakilan politik perempuan sehingga dianggap mampu menjadi acuan kompeten pada strategi studi kasus penelitian. Studi ini kemudian menunjukkan bahwa terdapat narasi patriarkis yang berpengaruh signifikan terhadap inferioritas perempuan dalam konteks kepemimpinan politik dan masih mengakar di Indonesia bahkan dalam lingkungan dengan penerapan pola pikir yang tergolong modern.
Womens political rights are still being advocated through various forms of official policies and movements due to the low level of womens interest in the political sphere from year to year, successfully portrayed Indonesian politics as a male-dominated world. This study aims to examine and emphasize comprehensively the rationale behind the phenomenon of womens low political participation based on in-depth interviews with PILPRES 2019 beginner voters and also @psi_ids active followers on Instagram, as well as findings, literature, and documentation from the Internet. Millennials progressive behavior and mindset are expected to better identify the issue of womens leadership and its relation to gender as a concept and possible implication of social system through a more liberal and extensive perspective. The official Instagram account of Indonesian political party Partai Solidaritas Indonesia (PSI) is utilized as part of the research tools due to its correlation with womens political representation therefore considered as a competent reference in supporting the case study research strategy within this study. Instagram usage is also being stressed upon since millennial is a generation dubbed as fanatic social media users. This study then continues to display patriarchal narratives and its significant influence towards womens political leadership inferiority, which is still being deeply rooted in Indonesia even amongst the relatively modern environment.
"Penelitian ini menjelaskan terkait bagaimana sebuah merek menjadi pilihan bagi konsumennya diantara banyaknya merek lainnya yang dijelaskan melalui konsep preferensi merek. Preferensi merek dapat dipengaruhi dari berbagai faktor lainnya dari sebuah merek seperti asosiasi merek, pengalaman merek, dan kepribadian merek. Penelitian ini difokuskan dengan menguji sebuah merek dengan kategori produk keterlibatan rendah sebagai objek penelitian. Adapun produk keterlibatan rendah yang diuji dalam penelitian ini adalah minuman kopi dari sebuah merek kopi lokal, yaitu Kopi Kenangan. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan survei online kepada konsumen Kopi Kenangan sebanyak 175 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asosiasi merek, pengalaman merek, dan kepribadian merek berpengaruh secara signifikan terhadap preferensi merek pada produk keterlibatan rendah (dalam hal ini produk Kopi Kenangan) sebesar 49,8% dan sisanya sebesar 50,2% dijelaskan oleh faktor lain diluar yang diuji dalam penelitian ini.
This study explains how a brand is a choice for consumers among the many other brands that are explained through the concept of brand preference. Brand preference can be influenced by various other factors of a brand such as brand association, brand experience, and brand personality. This research is focused on a brand with a low involvement product category as the object of research. The low involvement product in this study is a coffee drink from a local coffee brand, namely Kopi Kenangan. The data collection in this study was conducted by conducting an online survey to 175 consumers of Kopi Kenangan. The results showed that brand association, brand experience, and brand personality significantly influence to brand preference on low involvement products (in this case Kopi Kenangan product) by 49.8% and the remaining 50.2% is explained by other factors outside of this research.
"