Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilham Fauzi
"Skripsi ini membahas tentang ajaran tasawuf yang terdapat dalam salah satu karya Hamzah Fansuri yang berjudul Syarāb al-?Āsyiqīn. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dengan jelas bagaimana sebenarnya ajaran tasawuf Hamzah Fansuri, terutama yang terdapat di dalam Syarāb al-?Āsyiqīn. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu penulis memberikan gambaran dan menganalisis ajaran tasawuf yang terdapat dalam Syarāb al-?Āsyiqīn. Untuk menunjang penelitian, penulis juga memperkaya data ini dengan menggunakan metode kepustakaan. Untuk menganalisis isi teks, penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Annemarie Schimmel yang membagi tasawuf dalam dua tipe mistik utama, yaitu mistik ketakterhinggaan (mysticism of infinity), dan mistik kepribadiaan (mysticism of personality). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa konsep ajaran tasawuf yang dikemukakan oleh Hamzah Fansuri dalam Syarāb al-?Āsyiqīn meliputi ajaran tentang Tuhan, penciptaan alam, manusia, dan usaha untuk mendekatan diri kepada Tuhan.

The focus of this study is about the teaching of mysticism in one of Hamzah Fansuri?s works which the title is Syarāb al-?Āsyiqīn. The aims of this research is to express clearly how the true of Hamzah fansuri?s mystical teaching, especially in Syarāb al-?Āsyiqīn. The Methods of this research that writer used is a method of analitical description. In this case, the writer makes a description and about the teaching of mysticism in Syarāb al-?Āsyiqīn, Hamzah Fansuri?s work. After that, the writer makes an analysed towards thats data. To support this study, the writer also enriched this data by using the literature study. To analyse the content of the text, the writer used an analysis theory by Annemarie Schimmel who devided the tasawuf in two types of main mysticisms, are mysticism of infinity and mysticism of ersonality. The result of this research concludes that the concept of mistical teaching that Hamzah Fansuri used in Syarab al-Asyiqin is about the teaching of God, the natural creation, the human beings, and the effort to get closer to God."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anjania Ramadhani
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang ketidakadilan gender terhadap perempuan dalam novel karya Nawal El Saadawi yang berjudul رحلاتي في العالم / Rihlati Fi Alam (Perjalananku Mengelilingi Dunia). Novel ini bercerita tentang perjalanan tokoh Saya ke 21 negara. Penelitian ini menggunakan teori ketidakadilan gender dari Faqih yang membaginya dalam lima bentuk yaitu subordinasi, marginalisasi, stereotip, kekerasan dan beban kerja. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bentuk ketidakadilan gender apa saja yang terdapat di negara-negara yang disebutkan dalam novel, negara mana saja yang memiliki ketidakadilan gender terbanyak dan bentuk ketidakadilan gender yang mana yang dominan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan studi kepustakaan yang menggunakan sumber literatur. Hasil penelitian ini adalah bahwa dari 21 negara, terdapat delapan negara yang menggambarkan ketidakadilan gender yaitu India, Mesir, Amerika, Thailand, Yordan, Tanzania, Pantai Gading dan Iran. Di antara negara-negara tersebut
yang memiliki ketidakadilan gender terbanyak adalah India. Bentuk ketidakadilan gender yang dominan yang disebutkan di negara-negara tersebut adalah bentuk stereotip. Novel ini dapat dianggap sebagai tanggapan Nawal dan perasaannya terhadap kasus-kasus ketidakadilan gender yang masih terjadi di negara-negara tersebut.

ABSTRACT
This research discusses gender injustice towards women in the work of Nawal El Saadawi entitled رحلاتي في العالم/Rihlati Fi Alam (My Travels Around The World). This novel tells the story of the first person character's journey to 21 countries. This research uses the teory of gender injustice from Faqih which devides five forms, namely subordination, marginalization, stereotypes, violence and workload. The purpose of this study is to explain what forms of gender injustice are found in the countries mentioned in the novel, which countries have the ost gender injustice and which forms of gender injustice are dominant. The method used is qualitative and literature study which using literature sources. The results of this study are that of 21 countries, there are eight countries describing gender injustice, namely India, Egypt, America, Thailand, Jordan, Tanzania, Ivory Coast and Iran. Among those countries that have the most gender injustice is India. The dominant forms of gender injustice mentioned in these countries are stereotype forms. This novel can be considered as Nawal s response and his feelings were overcome by cases of gender injustice that still occur in these countries."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Nur Aisyah
"Cerita pendek (Qisah Qasirah) adalah sebuah cerita prosa fiksi singkat atau dalam definisi lain ialah jenis sastra yang memiliki kisahan yang memberi kesan tunggal yang dominan tentang satu tokoh dalam satu latar dan satu situasi dramatik. Secara sederhana, cerita pendek memuat penceritaan yang memusat kepada peristiwa pokok. Inilah yang kemudian membedakannya dari prosa narasi lain seperti novel, epik, dan kisah lainnya. Cerita pendek yang kemudian disingkat cerpen dalam sejarah kesusastraan Arab sendiri tergolong jenis kesusatraan yang baru hadir. Tepatnya cerpen-cerpen Arab ini lahir pada masa kesusastraan Arab modern. Kemunculannya merupakan akibat dari pengaruh perkembangan interaksi antara dunia Arab dengan Eropa. Yakni ketika Napoleon Bonaparte melakukan ekspansi pertamanya ke Mesir pada tahun 1978. Usaha ekspansinya ini tidak hanya membawa guncangan politik tetapi juga secara luas berpengaruh pada bidang sosial budaya masyarakat Mesir dan masyarakat Arab pada umumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Zaeni Tasripin
"Penelitian mengenai tema dalam novel Asywak (1947) yang ditulis oleh Sayyid Qutb (1906-1966). Tujuannya adalah untuk membuktikan adanya unsur-unsur romantisme dalam tema dan unsur-unsur intrinsik lainnya. Kerangka teori yang digunakan adalah romantisme dalam fiksi. Romantisme merupakan sebuah pendekatan kefilsafatan yang berkembang di Eropa menjelang akhir abad ke-18. Gagasan ini kemudian berkembang menjadi sebuah aliran kesusastraan yang mengutamakan perasaan, pikiran, dan tindakan spontanitas; aliran seni yang mengutamakan imajinasi, emosi, dan sentimen idealisme. Dalam fiksi, romantisisme diterjemahkan sebagai gagasan yang memuat semangat dan kerinduan yang besar terhadap alam, obsesi yang besar terhadap masa lalu, ketiadaan batas yang jelas antara mimpi dan realitas, cinta yang melankolik dan idealis, dan celaan terhadap kehidupan perkotaan dan kecintaan terhadap alam pedesaan. Analisis dilakukan melalui pedekatan struktural dengan melakukan penelaahan terhadap beberapa unsur-unsur intrinsik yang berperan panting dalam membangun gagasan-gagasan romantik secara integral dan memperhatikan koherensi antarunsur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa novel Asywak karya Sayyid Qutb merupakan novel bercorak romantik, dengan memuat beberapa unsur penting romantisme dalam tema dan unsur-unsur intrinsik lainnya. Dalam tema, terdapat gagasan obsesi dan kerinduan yang besar terhadap masa lalu, ketiadaan batas yang jelas antara mimpi dan realitas, cinta yang melankolik dan idealis, dan celaan terhadap kehidupan perkotaan dan kecintaan terhadap alam pedesaan. Sikap melankolik dan idealis dalam percintaan menjadi unsur romantisme yang paling mendominasi keseluruhan isi cerita, dan unsur penokohan beserta metode-metodenya menjadi unsur intrinsik yang paling banyak mendukung tema, dengan memuat unsu_r-unsur romantisme dalam karakter tokoh-tokohnya. Metode-metode penokohan kemudian memperkuat bukti kecenderungan pengarang terhadap romantisme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S12516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetty Damayanti
"Naskah .Sarh 'ala ()ash/A al-Hurclah merupakan salah satu naskah kuno yang membahas mengenai puisi dan penjelasannya, baik dari struktur kata dan kalimat, maupun pemaknaannya. Teks naskah ini berupa narasi. Hal yang membuat naskah ini unik adalah tidak adanya tanda baca. Bahkan pen anda paragaraf pun tidak ada.Naskah ini terdiri dari 72 halaman, ditulis dengan huruf Arab dan ditulis menggunakan tinta hitam. Namun, Qasidah dalam naskah ini ditulis menggunakan tinta merah, tetapi karena telah termakan usia dan karena tinta yang dipakai Iuntur maka terlihat seperti berwama kecoklatan. Baris pada halaman naskah bervariasi. fsinya berbentuk puji-pujian kepada Nabi. Teks ditutup dengan kolofon.Ada banyak hal yang menarik dalam struktur naskah ini. Pertama, dalam penandaan syair Qasidah Burdah menggunakan tinta yang berbeda. Menurut pengamatan saya,fpenanda syair menggunakan tinta coklat. Akan tetapi, tidak ada keterangan yang menjelaskan hal ini. Bisa jadi penulis Sarh `Ala Qasidah Al-Burdah ini menggunakan tinta wama merah yang telah meluntur, karena di beberapa literatur naskah kuno, dalam penandaan teks yang dianggap panting menggunakan wama merah.Kedua, hanya ada beberapa potongan syair yang didahului oleh kata dl-ii /faga:la/, saya tidak menemukan keterangan tentang hal ini, mengapa hanya beberapa potongan syair saja yang diberi kata /faga:la/, yaitu pada bait ke-7 dan ke-8. Sedangkan potongan syair yang lain tidak demikian. Ketiga, dalam naskah ini tidak ditemukan huruf (hamzah). Keempat, adanya kesalahan yang terjadi dalam penulisan ayat Al-Qur'an. Adapun naskah ini terdiri dan 72 halaman, ditulis dengan bumf Arab dan ditulis menggunakan tinta hitam. Namun, Qasidah dalam naskah ini ditulis menggunakan tinta merah, tetapi karena telah termakan usia dan karena tinta yang dipakai luntur maka terlihat seperti berwarna kecoklatan. Ronkel menyebutkan ukuran naskah adalah 21 x 15'/ cm. Namun, setelah saya mengukur kembali temyata ukuran naskah adalah 20,2x 15 cm. Baris pada halaman naskah bervariasi. Halaman 1 terdiri atas 12 baris, halaman 2 sampai dengan 14 terdiri atas 25 baris, halaman 15 hanya 22 bans, halaman 16 terdiri atas 21 baris, halaman 17 terdiri atas 14 baris, halaman 18 terdiri atas 18 bans, halaman 19 sampai dengan 71 terdiri atas 25 baris, halaman terakhir terdiri atas 16. Isinya berbentuk puji-pujian kepada Nabi. Teks ditutup dengan kolofon"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13429
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teddie Herdiansyah
"Ilrnu mantiq adalah alat atau dasar yang penggunaannya akan menjaga kesalahan dalam berpikir. Lebih jelasnya, Mantiq adalah sebuah ilmu yang membahas tentang alat dan formula berpikir, sehingga seseorang yang menggunakannya akan selamat dari cara berpikir salah. Manusia sebagai makhluk yang berpikir tidak akan lepas dari berpikir. Namun, saat berpikir, manusia seringkali dipengaruhi oleh berbagai tendensi, emosi, subyektifitas dan lainnya sehingga is tidak dapat berpikir jemih, logis dan obyektif. Mantiq merupakan upaya agar seseorang dapat berpikir dengan cara yang benar, tidak keliru. Dalam Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara, yang merupakan katalog resin) naskah-naskah kuno yang terdapat di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, terdapat hanya satu koleksi karp Athir al-Din Mufaddal ibn Umar al-Abhari dengan nomor A 176 d ang berjudul Emu Mantiq. Karya ini pun ada dalam koleksi Tehran University Central Library and Documentation Center dengan nomor koleksi B 123, tetapi dengan nama yang berbeda yaitu Kitab al-isaghuli fi al-mantiq. Naskah ilmu Mantiq terdiri atas 54 halaman. Keadaan kertas sudah cukup parah, selain memiliki lubang di pinggir naskah, naskah ini pun memiliki lubang yang cukup banyak di tengah naskah, karena memang usia naskah ini memcapai hampir 400 tahun. Naskah ini ditulis pada tahun 1666. Naskah kuno ini yang berjudul Ilnuu Mantic/ memiliki teknik penulisan yang rapih, hat ini dapat terlihat dari konsistennya penulis naskah dalam menghitung jumlah bans pada tiap-tiap lembarnya. Bahkan tepi tulisannya pun sangat teratur dan lures, walaupun tanpa menggunakan garis bantu pada tepi halaman. Akan tetapi, hal ini tidak diimbangi oleh teknik penulisan catatan yang teratur juga, karena cara penulisan seperti ini cukup menyulitan penulis untuk memberikan catatan pada setiap teks yang ingin diberi penjelasan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13425
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmani
"Pengkajian unsur bayaniyah dalam drama Arab modern telah dilakukan oleh Asmara Dewi, sastra Arab angkatan 2001 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Depok, pada tahun 2005, tujuannya ialah untuk mengetahui berapa banyak unsur gaya bahasa bayaniyah, penggunaan dan pemilihannya serta keterkaitannya dalam mengusung tema yang menjadi dasar dalam cerita drama ini. Sumber data didapat dari teks drama Arab modern berjudul Fida_ karya Mahmud Taymur terbitan Da:rul Haya_ Al-Kutubu Al-Arabiyah cetakan pertama tahun 1951. Teks drama itu diterjemahkan dan ujaran-ujaran yang merupakan unsur-unsur bayaniyah dipilah dan dikelompokkan untuk kemudian dianalisis maksud dan penggunaannya. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 546 ujaran yang terdapat pada drama Fida_ karya Mahmud Taymur terdapat 68 ungkapan yang tergolong ke dalam unsur-unsur bayaniyah. Jumlah ini sekitar seperdelapan dari jumlah ujaran yang ada. Sisanya sebanyak 478 ujaran bukanlah termasuk ke dalam unsur-unsur bayaniyah. Unsur bayaniyah yang paling dominan muncul adalah unsur isti_a:rah makniyah sebanyak 14 ungkapan, disusul kemudian dengan unsur kina:yah _an sifat sebanyak 14 ungkapan serta unsur-unsur lainnya. Adapun tujuan dari penggunaan ungkapan-ungkapan di atas adalah untuk memperhalus, memperindah dan mempertegas maksud pembicaraan para tokoh di dalam drama ini juga terkadang diperuntukkan sebagai sebuah sindiran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13345
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luqman Hakim
"Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur fisik puisi yang terdiri dari tipografi, dan struktur batin di dalam tiga puisi K.H. Abdullah bin Nuh.Adapun hasil analisis pada penelitian ini mengindikasikan bahwa setiap puisi memiliki ciri khas tersendiri. Ketiga puisi ini satu di antaranya menggunakan bahr raml yaitu pada puisi biladi kemudian pada puisi ila asy-sya_bi al-hulandiy dan puisi Jahid al-musta_mista_mirina memakai bahr thawil.Puisi biladi merupakan penggambaran dan pengungkapan rasa syukur dan bangga terhadap Negara Indonesia.Puisi ila as-sya_bi al-hulandiy merupakan sindiran dan kecaman kepada bangsa Belanda . Puisi jahid al-musta_mirina merupakan penggambaran mengenai kebencian sekaligus pembakar semangat bangsa Indonesia untuk melawan kaum penjajah ( Kolonial Belanda ). Penulis menyimpulkan bahwa ketiga puisi Abdullah bin Nuh tersebut merepresentasikan puisi _ puisi klasik yang masih setia mengikuti aturan/pola puisi Arab klasik.

This Undergraduate thesis aims to describe the physical structure of poetry consists of typography and the inner structure consists of qasdan, and ma_na that contained in the three KH. Abdullah bin Nuh_s poetry_s, who is one of the creators of Arabic poetry in Indonesia.The results of the analysis in this study indicate that each poetry has its own characteristics. The third poetry has two bahr, bahr at-Thawil and bahr al-raml with certain modifications in its taf_ilah. Poetry Biladi, describes and disclosures the gratitude and pride to the Indonesian state. Poetry as-Sya_bi al-Hulandiyyi describes about the criticism to the Dutchman. Poetry jahid al-musta_mirina consists of spirit motivator at the same time resentment against the colonizers (Dutch Colonial). All of the three poetries represent classical poetry that is still faithful to follow the rules or patterns of classical Arabic poetry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S13301
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadlan Hilmie
"Karikatur merupakan salah satu media yang tepat untuk menyampaikan kritik terhadap suatu permasalahan. Disamping itu karikatur juga dapat difungsikan sebagai media komunikasi dan kampanye. Penyampaian permasalahan melalui gambar-gambar distortif dan deformatif yang didalamnya terkandung pesan dan kritik merupakan sesuatu yang unik dan menarik. Penelitian ini bertujuan menemukan relevansi antara makna pencitraan teroris dalam karikatur terorisme di koran al-Watan dengan kenyataan yang terjadi saat ini. Karikatur yang dijadikan objek penelitian adalah lima buah karikatur pilihan yang terbit antara tahun 2007 sampai 2010. Untuk menemukan makna yang terdapat dalam karikatur-karikatur tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika Pierce. Dalam karikatur-karikatur ini digambarkan bagaimana teroris beraksi, apa tujuan mereka dan bagaimana cara pemberantasannya. Kritik yang termuat dalam karikatur-kariktur ini lebih ditujukan kepada organisasi al-Qaeda dan pemimpinnya Osama Bin Laden.

Caricature is necessary way to critisize a social and political problems. Beside that caricature can be used to be a comunication media and campaign. The explanation of problems by the distortive and deformative pictures which contain messages and criticisms inside is something unique and interesting. This research is intended to find the relationship between the meaning of terorrist images in caricatures which loaded in al-Watan daily and the reality that occured. The objects of this research is five caricatures which loaded in al-Watan daily (Saudi Arabia) from 2007 to 2010. To find the meaning of these caricatures this research using Pierce semiotic theory. In these five caricatures are explained, how terrorist do their actions, what's their objectives, and how the way to exterminate them. All the criticisms which loaded in these caricatures are directed to Osama Bin Laden and his terrorist group al-Qaeda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S13237
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Guruh Juhana
"Skripsi ini membahas mengenai struktur dan aspek moral yang terdapat dalam cerita-cerita Juha dalam kumpulan buku Nawadir Juha li Al-Athfal. Penelitian ini merupakan penelitian analisis-deskriptif dengan menggunakan metode struktural. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan aspek moral yang terdapat di dalam cerita-cerita Juha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita-cerita Juha memiliki banyak aspek moral. Aspek moral tersebut berasal dari watak, dialog antar tokohnya, tingkah laku, sikap serta tindakan tokoh-tokoh di dalam ceritanya. Aspek moral tersebut diantaranya aspek kejujuran, berbuat adil, berbuat baik terhadap sesama manusia dan nilai-nilai agama Islam.

The focus of this study is the structure and moral aspects which appears in Nawadir Juha li Al-Athfal Collection. This study using structural method and with analytic and descriptive. The purpose of this study is to describe are there any moral aspect in Juha stories. The results show that Juha stories have a lot of moral aspects in every each of its stories. The moral aspects appears in the characteristic of the character, the dialog between every charater, their behaviours, attitudes, and actions of the character in every each stories. The moral aspect that appear such as honesty, fair, being kind to others and Islamic value."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42022
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>