Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wita Rizki Amelia
"Tujuan penelitian membahas hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan faktor-faktor lain dengan status lemak tubuh pada pramusaji di Pelayanan Gizi Unit Rawat Inap Terpadu Gedung A RSCM Jakarta. Penelitian bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional, pengambilan sampel secara purposive sampling. Data antropometri didapatkan dengan pengukuran langsung saat penelitian. Analisis data meliputi crosstabs dan chi-square, menggunakan SPSS versi 13.0.
Hasil penelitian, 88.9% dan 38.9% orang berstatus gizi lebih masing-masing memiliki persen lemak tubuh mendekati tinggi/tinggi dan lemak viseral tinggi(p<0.05). Disarankan kepada pramusaji untuk membiasakan sarapan pagi, mengkonsumsi makanan tinggi serat dan sering beraktivitas fisik.

The aim of this study is how Body Mass Index and Other Factors Related to Body Fat Status on Waitress at Nutrition Service of Integrated Admission Unit Building A RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo Jakarta. This is a quantitative study with cross sectional approach, samples are collected by purposive sampling. Anthtopometry data are collected directly by measurement. Analysis included crosstabs dan chisquare, by using SPSS version 13.0.
The result, 88.9% dan 38.9% are overweight with each of them have slightly high/high body fat percentage and high visceral level(p<0.05). The researcher sugested that waitress should have breakfast gradually, consume foods containing high dietary fiber, frequent physical activity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Istiqomah Nugroho Putri
"Skripsi ini membahas tentang faktor ekternal dan internal yang berhubungan dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan pada atlet wanita di SMP/SMA Negeri Ragunan (Khusus Olahragawan). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan disain cross sectional. Hasil penelitian yaitu 50% atlet wanita mengalami kecenderungan penyimpangan perilaku makan terdiri dari 1,2% anoreksia nervosa, 4,9% bulimia nervosa, dan 43,9% EDNOS. Lalu, hanya faktor internal seperti perilaku diet, citra tubuh, dan kepercayaan diri yang mempunyai hubungan signifikan dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan. Peneliti menyarankan kepada pihak sekolah untuk menyebarluaskan informasi mengenai penyimpangan perilaku makan melalui kurikulum pendidikan, penyuluhan, seminar, dan bekerjasama dengan tenaga kesehatan, psikolog, dan pelatih.

The focus of this study is external and internal factor relating to eating disorder of the female athletes in SMP/SMA Negeri, Ragunan (High School Athlete). The research in quantitative with cross-sectional design. The result is 50% female athletes have eating disorder such as 1,2% anoreksia nervosa, 4,9% bulimia nervosa, and 43,9% EDNOS. And than internal factor as diit behaviour, body image, confidence related to significant with eating disorder. The researcher suggests that school should give infomation about eating disorder by education curriculum, workshop and cooperate to team medic, psychologist, and coach/trainer athletic."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Restu Sari
"Cakupan ASI Ekslusif di Indonesia sangat rendah yaitu 32% (SDKI 2007), masih jauh dari target Depkes RI sebesar 80%. RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2010 menunjukkan persentase pemberian ASI Ekslusif lebih tinggi diwilayah pedesaan dibanding perkotaan. Di Propinsi Sumatera Barat pencapaian ASI Ekslusif pada tahun 2008 adalah 56,61%, di Kabupaten Solok 69,87% dan di Puskesmas Talang 44,06% (tahun 2010). Berbagai studi menunjukkan beberapa faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Ekslusif antara lain umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan sikap ibu, jumlah anak serta dukungan keluarga, pengetahuan ayah dan sikap ayah selama menyusui.
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Talang yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik, pengetahuan, sikap dan dukungan ayah terhadap pemberian ASI Esklusif. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi dan sampelnya adalah pasangan suami istri yang mempunyai bayi berusia 6-11 bulan. Sampel didapatkan dengan teknik Proportional Random Sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuisioner dan dianalisa dengan analisa univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu-ibu yang memberikan ASI Ekslusif sebesar 39%. Hasil analisa bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan dukungan ayah dengan pemberian ASI Ekslusif. Variabel karakteristik ayah seperti umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan paritas tidak berhubungan dengan pemberian ASI Esklusif. Masih rendahnya cakupan pemberian ASI Esklusif serta beberapa faktor ayah yang mempengaruhinya memerlukan upaya-upaya untuk mengatasinya. Peningkatan pengetahuan ayah melalui penyuluhan kesehatan dan melibatkan ayah dalam kelas Ibu Hamil diharapkan dapat meningkatkan pemberian ASI Ekslusif.

The Coverage of Exclusive Breastfeeding in Indonesia is 32%, which is much less than what is targetted by Ministry of Health 80%. RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) in year 2010 indicated the percentage of Exclusive Breastfeeding is higher in the rural area than those in the urban. Whereas Exclusive Breastfeeding in West Sumatera in year 2008 reach up to 56,61%, in Solok Regency is 69,87% and in Puskesmas Talang itself is 44,06% (year 2010). Some study indicated factors associated with Exclusive Breastfeeding, they are age, education, occupation, knowledge and attitude or mother, the number of children, family support and the father's knowledge and attitude.
This research is done in the Puskesmas Talang working area which aims to determine the relevancy of father's character, knowledge, attitude, and support towards exclusive breastfeeding. The research design being used is cross sectional. The population and samples are couples who have babies aged 6-11 months. Samples are obtained by using Proportional Random Sampling techniques. Data were collected by interview using a questionnaire and analyzed with univariate and bivariate analysis. Results showed that there are 39% mothers who gave exclusive breastfeeding.
The result of bivariate analysis showed there was significant correlation between knowledge, attitude and support of fathers with exclusive breastfeeding. Age, education, occupation, income, and parity as the variables from father (father's characteristic) is not related to exclusive breastfeeding. It requires efforts to overcome the low coverage of exclusive breastfeeding and any factors influencing it. Increasing knowledge of the father through health education and involving fathers in the class of pregnant women are expected to increase exclusive breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S231
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sondang, Mei
"Data Dinas Kesehatan Kab. Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, menunjukkan bahwa cakupan Imunisasi Hepatitis B 0 Tahun 2009 sebanyak 36 % dan di Puskesmas Gonting Mahe Kecamatan Sorkam hanya 7 %, tahun 2010 15,4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara factor pemudah (umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap), faktor pemungkin (frekuensi ANC, tempat persalinan, penolong persalinan, keberadaan bidan desa) dan faktor penguat (keterpaparan media informasi, dukungan suami, dukungan petugas kesehatan, dukungan tokoh masyarakat) dengan perilaku ibu dalam memberikan imunisasi Hepatitis B 0 (0-7 hari) pada bayi 8 hari-12 bulan. Desain yang digunakan adalah cross sectional, dengan wawancara dan menggunakan instrumen kuesioner yang telah diuji coba. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi berumur 8 hari sampai 12 bulan di Puskesmas Gonting Mahe yang berjumlah 130 orang. Sedangkan pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah total populasi. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji chi square dengan 9=0,05).
Dari hasil penelitian didapatkan ibu yang memberikan imunisasi Hepatitis B 0 ada 12,3%. Faktor yang berhubungan secara signifikan dengan perilaku ibu adalah pengetahuan ibu (p=0,001), sikap ibu (p=0,000), tempat persalinan (p=0,001) dan dukungan tenaga kesehatan (p=0,025). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan perilaku ibu adalah umur, pekerjaan, pendidikan, frekuensi ANC, penolong persalinan, keterpaparan media informasi, dukungan suami, dukungan tokoh masyarakat. Dari hasil analisis ini disarankan untuk meningkatkan efektifitas program pemberian imunisasi hepatitis B 0 (0-7 hari) di wilayah kerja Puskesmas Gonting Mahe.

Health service data of central Tapanuli District, showed that Hepatitis B 0 Immunization in 2009 coverage as much as 36% and Public Health Center Gonting Mahe, Sorkam district only 7%, in 2010 as much as 15.4 %. This study aims to analyze the corelation between predisposing factors (age, education, occupation, knowledge, attitude), enabling factors (frequence of ANC, delivery place, birth attendants, the village midwife) and reinforcing factors (exposure information media, husband support, health workerst support, community leaders support) with the behaviour of mothers in providing the Hepatitis B 0 Immunization (0-7 days) in infant 8 days-12 months The design used was cross sectional, with interview and questionnaire instruments that have been tested. The population in this study were infants aged 8 days to 12 months in Public Health Center Gonting Mahe, amounting to 130 people while the selection of the sample in this study is the total population. Data analysis was done using univaraite and bivariate (chisquare test, 8=0,05).
From the results, mother who provide Hepatitis B 0 Imunization is 12.3%. Factors significantly associated with maternal behaviour is the knowledge of mothers (p=0.001), maternal attitude (p=0.000), delivery place (p=0.001) and health workers support (p=0.025). While the factors that are not associated with maternal behaviour are age, occupation, education, frequency of antenatal care (ANC), birth attendants, exposure to information media, husband suggested to increase the effectiveness of Hepatitis B 0 Immunization in Public Health Center.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S299
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muti Rowahani
"Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh penyuluhan gizi seimbang terhadap status gizi lansia. Desain penelitian menggunakan Pre Eksperimental One Group Pre Post-test. Responden dalam penelitian ini berjumlah 24 orang yang pemilihannya sesuai dengan kriteria pemilihan responden, yaitu berusia >60 tahun, mampu berdiri tegak, memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) >25,00 kg/m2, merupakan peserta aktif posyandu lansia, serta tidak tinggal di panti wredha. Responden diberikan penyuluhan dengan materi gizi seimbang oleh kader di posyandu lansia sebanyak 2 kali. Data karakteristik individu, pengetahuan, sikap, perilaku, dan asupan makan didapatkan melalui wawancara dengan responden menggunakan kuesioner dan formulir FFQ semi kuantitatif sedangkan data antropometri didapatkan melalui pengukuran secara langsung. Pengumpulan data dilakukan pada saat sebelum dan sesudah penyuluhan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan status gizi menjadi normal pada 20,8% responden dari gizi lebih sebanyak 100% pada saat sebelum penyuluhan. Untuk penelitian selanjutnya, diperlukan metode penyuluhan yang lebih baik untuk menilai pengaruh penyuluhan gizi seimbang terhadap status gizi lansia secara lebih mendalam.

The focus of this research was to assess the effect of balance nutrition counseling to elderly nutritional status. The research used Pre Experimental One Group Pre Post-test design. Total respondent was 24 persons who fulfilled the criteria such as age above 60 years, able to stand upright, has Body Mass Index (BMI) >25,00 kg/m2, an active participant in Posyandu Lansia, and not living in institutionalized elderly. Respondents were given counseling twice during research. Data of subject?s characteristics, knowledge, attitudes, practices, and nutrient intakes were collected through interview using questionnaire and FFQ semi quantitative form while data of body mass index were collected with anthropometry measurement. Data were collected before and after counseling.
The result showed a change in nutritional status from overweight and obesity into normal in 20,8% respondents. For the next research, better counseling methods are needed to assess the effect of balance nutrition counseling to elderly nutritional status more deeply.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Pratiwi
"Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain pre-eksperimental. Pengambilan data dilakukan selama bulan Juli ? Oktober 2011, dengan jumlah sampel sebanyak 32orang. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data karakteristik individu (usia, pendidikan, pekerjaan, lama pengabdian, keikutsertaan pada pelatihan lainnya), dan pengetahuan dengan kuesioner, sedangkan tingkat keterampilan dinilai dengan observasi langsung. Setelah dilakukan analisa, dapat diketahui: terdapat pengaruh antara pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi; Hanya tingkat pendidikan kader yang mempengaruhi pengetahuan setelah pelatihan; Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan keterampilan; Selain itu umur, pendidikan, dan lama pengabdian yang berpengaruh terhadap keterampilan kader dalam memberikan penyuluhan mengenai gizi seimbang.

This paper is classified as quantitative research with pre-experimental design. Data is collected during the July to October 2011 with sample size is 32 people. The methods used to collect individual characteristics data (age, education, occupation, length of service, participation in other training), and knowledge data is questionnaire, while the skill level was assessed by direct observation. The result of data analysis are: there is a relation between knowledge before and after intervention; Only cadres level of education that influence knowledge after training. Other variables like age, occupation, long dedication, and participation in other training, does not give significant influence; There is no relationship between knowledge and skills; Age, level of education, and long dedication that affect cadres skill on giving counseling about balanced nutrition."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wenni Dwi Setiani
"Skripsi ini membahas riwayat penyakit, asupan protein dan faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi pada peserta posyandu lansia. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional dan jumlah sampel 112 orang. Sampel diambil dengan kriteria umur 45-79 tahun yang menetap di Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat. Data Karakteristik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan), pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi seimbang, riwayat penyakit, pola konsumsi (asupan energi, protein, lemak) didapatkan melalui wawancara dengan kuesioner. Sedangkan data status gizi dengan indeks massa tubuh diperoleh dengan pengukuran antropometri. Analisa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi responden yang mengalami gizi lebih sebesar 50% dan gizi kurang sebesar 6.3%. Dari hasil analisa bivariat diketahui adanya hubungan bermakna antara riwayat penyakit dan asupan protein dengan status gizi peserta posyandu lansia (p<0.05). Sementara data karakteristik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan), pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi seimbang, pola konsumsi (asupan energi, dan lemak) tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan status gizi (p>0.05). dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peserta posyandu lansia di Kecamatan Grogol Petamburan mengalami masalah gizi ganda. Untuk itu perlu diadakan penyuluhan gizi seimbang secara berkala dan pemantauan status gizi guna mempertahankan IMT normal.

The aim of this study was to discuss the historical of disease, protein intake, and other factors related to the nutritional status of the elderly posyandu participants. The cross sectional study towards 112 samples aged 45 to 79 years of age undertaken at Grogol Subdistrict, West Jakarta. Data characteristics (age, sex, education, and working status); the knowledge, attitudes, and behaviors of balanced nutrition; historical of disease; and the pattern of energy, protein, fat intake) were collected through interviews with the questionnaire. Data of the nutritional status with Body Mass Index (BMI) indicator was collected by anthropometric measurements. The analysis of association between independent variables with dependent variable used Chi Square Test.
The results showed the proportion of respondents with over nutrition was 50% and under nutrition was 6.3%. There were a significant association between the historical of disease and protein intake with the nutritional status of the elderly posyandu participants (p <0.05). While the data characteristics (age, sex, education, working status), knowledge, attitudes, behaviors of balanced nutrition, and the pattern of energy, and fat intake showed no significant association with nutritional status (p> 0.05). It can be concluded that the historical of disease and protein intake correlated with the nutritional status of the elderly posyandu participants. Therefore, the regular balanced nutrition counseling and the monitoring of nutritional status should be taken for all participants at the elderly posyandu to maintain a normal BMI.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dianty Ayu Putri
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan karakteristik individu, perilaku, konsumsi makanan dan faktor lainnya dengan status gizi pada karyawan PT. Phyto Kemo Agung Farma tahun 2012. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional yang dilakukan pada tanggal 16 - 20 April 2012 di PT. Phyto Kemo Agung Farma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 9 orang karyawan memiliki status gizi kurang, 62 orang karyawan memiliki status gizi normal, dan 29 orang lainnya memiliki status gizi lebih. Melalui uji statistik didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status pernikahan, dan kebiasaan merokok dengan status gizi pada karyawan. Diharapkan karyawan dapat diberikan pengetahuan mengenai makanan yang bergizi sehingga diharapakan dapat mempertahankan status gizi yang optimal serta meningkatkan produktivitas kerja.

This thesis discusses the relationship of individual characteristics, behavior, food consumption and other factors with the nutritional status of PT. Phyto Kemo Agung Farma in 2012. The research design used in this study is through quantitative research using cross sectional study design, conducted on 16th - 20th April 2012.
The results showed that nine employees were undernutrition, 62 employees were normal nutrition, and 29 other were overnutrition. There was significant association between sex, age, educational level, marital status, and smoking habits with nutritional status of employees. Employees are expected to be given the knowledge of nutritious food that is expected to maintain an optimal nutritional status and improve work productivity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Inka Alvira Pradhita
"Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pemberian biskuit tempe terhadap status gizi balita tuberkulosis. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental. Kelompok perlakuan (n=12) diberikan biskuit tempe sebanyak 50 gram setiap hari selama satu bulan, sedangkan kelompok kontrol (n=5)adalah balita yang diberikan biskuit plasebo 50 gram.
Hasil penelitian menunjukkan ada perubahan yang signifikan pada berat badan dan status gizi sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan (p<0,05), tetapi tidak pada kelompok kontrol (p>0,05). Tidak ada perbedaan perubahan berat badan dan status gizi balita antara kelompok perlakuan dan kontrol (p>0,05).

The purpose of this study was to see the effect of giving tempeh biscuit nutritional status of under five children with tuberculosis. This research uses quasi-experimental design. Treatment groups (n=12) were given 50 grams tempeh crackers every day for a month, whereas the control group (n=5)infants given placebo biscuits 50 grams.
The results showed significant changes in body weight and nutritional status before and after intervention in the treatment group (p <0.05), but not in the control group (p> 0.05). There was no difference in weight change and nutritional status of children between the treatment and control group (p>0,05).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>