Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rania Fajriati Tazkia
"Wisata kuliner merupakan wisata khusus yang sudah digandrungi oleh wisatawan sedari dulu. Perkembangan IPTEK dan kemajuan teknologi menciptakan media sosial seperti Instagram dan situs web Pergikuliner.com menjadi wadah bagi wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata kuliner. Kota Bandung merupakan destinasi wisata favorit di Indonesia yang menyajikan berbagai macam aktivitas wisata, seperti wisata belanja dan wisata kuliner. Salah satu destinasi wisata kuliner dan wisata belanja di Kota Bandung adalah Jalan Riau. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis bagaimana karakteristik tempat serta motivasi dari wisatawan yang berkunjung dalam memilih tempat tujuan wisata kuliner dalam bentuk pola keruangan yang berada di Jalan Riau, Kota Bandung. Analisis yang digunakan merupakan analisis spasial dan analisis deskriptif yang didapatkan dari hasil observasi lapangan dan pendekatan netnografi pada media sosial Instagram dan situs web  Pergikuliner.com. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pemilihan tempat wisata kuliner di Jalan Riau dipengaruhi oleh karakteristik tempat yang diminati oleh wisatawan adalah destinasi wisata kuliner dengan aspek fungsional, yaitu cita rasa dari produk utama rumah makan dan restoran di Jalan Riau, khususnya makanan khas suatu daerah atau yang termasuk kedalam specialities restaurant yang persebarannya didominasi berada di ruas 4 dan ruas 6 Jalan Riau. Ruas 4 dan ruas 6 juga memiliki karakteristik lokasi wisata kuliner yang berada dekat destinasi wisata belanja yang berada di Jalan Riau. Pemilihan tempat tujuan wisata kuliner di Jalan Riau berdasarkan motivasi wisatawan dipengaruhi oleh motivasi pengalaman dalam kebaruan makanan seperti aktivitas mencoba hidangan baru serta reputasi dari rumah makan dan restoran yang berada di Jalan Riau. Pemilihan tempat tujuan wisata kuliner berdasarkan media sosial Instagram dengan minat tinggi berada pada ruas 6 dan ruas 8 Jalan Riau yang memiliki destinasi wisata kuliner yang  instagramable dengan pada rentang usia ≤ 23 tahun yang didominasi  oleh perempuan. Pemilihan tempat tujuan wisata kuliner berdasarkan situs web Pergikuliner.com dengan minat tinggi berada pada ruas 4 dan ruas 6 Jalan Riau yang memiliki cita rasa serta konsep dari produk kuliner yang unik dengan wisatawan pada rentang usia 24-39 tahun yang didominasi oleh perempuan. Didapatkan bahwa wisatawan cenderung memilih lokasi wisata kuliner pada ruas 6, yaitu destinasi wisata kuliner yang memiliki reputasi baik dan bervariasi serta lokasinya yang berdekatan dengan destinasi wisata belanja dan kehadiran PKL. 

Culinary tourism is a special tour that has been loved by tourists for a long time. The development of science and technology and advances in technology have made social media such as Instagram and the Gokuliner.com website a place for tourists to carry out culinary tourism activities. The city of Bandung is a favorite tourist destination in Indonesia which offers various kinds of tourism activities, such as shopping tours and culinary tours. One of the destinations for culinary tourism and shopping tourism in the city of Bandung is Jalan Riau. This study aims to analyze the characteristics of places and the motivations of visiting tourists in choosing culinary destinations in the form of spatial patterns located on Jalan Riau, Bandung City. The analysis used is spatial analysis and descriptive analysis obtained from the results of field observations and netnographic approaches on social media Instagram and the website Perkikuliner.com. The results of the study show that the selection of culinary tourism spots on Jalan Riau is influenced by the characteristics of places that are of interest to tourists, namely culinary tourism destinations with functional aspects, namely the taste of the main products of restaurants and restaurants on Jalan Riau, especially regional specialties or those included in the specialty restaurants whose distribution is dominated in sections 4 and 6 on Jalan Riau. Sections 4 and 6 also have the characteristics of culinary tourism locations which are near shopping tourism destinations on Jalan Riau. The choice of culinary tourism destinations on Jalan Riau based on tourist motivation is influenced by experience motivation in food novelty such as the activity of trying new dishes and the reputation of restaurants and restaurants on Jalan Riau. The selection of culinary tourism destinations based on Instagram social media with high interest is on sections 6 and 8 Jalan Riau which have instagramable culinary tourism destinations with an age range of ≤ 23 years which are dominated by women. The selection of culinary tourism destinations based on the website Pergikuliner.com with high interest is on sections 4 and 6 Jalan Riau which have the taste and concept of unique culinary products with tourists in the age range of 24-39 years who are dominated by women. It was found that tourists tend to choose culinary tourism locations on section 6, namely culinary tourism destinations that have a good reputation and are varied and located close to shopping tourism destinations and the presence of street vendors."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradana Ghalib Ramadhan
"Kawasan wisata Pantai Padang mengalami revitalisasi di beberapa titik sehingga mengalami perubahan dari tahun 2016. Kawasan wisata ini juga termasuk ke dalam salah satu kawasan wisata terpadu (KWT) yang direncanakan oleh Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Padang. Pembangunan yang terjadi di kawasan wisata Pantai Padang ini antara lain disebabkan oleh pandangan negatif pengunjung saat berkunjung ke pantai ini. Ditambah lagi, pantai ini dikenal dengan payung atau tenda ceper sebagai tempat kegiatan negatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kepekaan pengunjung terhadap kawasan wisata Pantai Padang dan kaitannya dengan branding tempat yang telah ditetapkan Pemerintah Daerah pada kawasan wisata ini. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap informan yang telah ditentukan dan observasi lapangan. Proses analisis dilakukan dengan memetakan tempat yang bernilai bagi pengunjung dan verbatim hasil wawancara. Data yang digunakan berasal dari data primer yaitu saat langsung di lapangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kawasan wisata Pantai Padang memiliki 3 tempat yang bernilai bagi pengunjung, Tempat tersebut antara lain Monumen Merpati Perdamaian, Tugu IORA, dan Masjid Al-Hakim. Ketiga tempat ini dapat disebut sebagai landmark Pantai Padang yang membedakan pantai ini dengan yang lain. Fungsi atau nilai tempat tersebut berbeda, seperti Masjid Al-Hakim yang memiliki identitas tempat spiritual. Berkaitan dengan branding yang diterapkan oleh Pemerintah Daerah yaitu LUCINDA dan Padang Halal Tourism, Pantai Padang memiliki kesesuaian ciri dengan tujuan dari branding tersebut. Namun, dari perspektif pengunjung masih belum mengenal kedua branding ini. Branding ini diterapkan untuk mengubah citra dari Pantai Padang sekaligus mengenalkan kawasan wisata pantai yang berbeda. Hal ini selaras dengan tujuan Gubernur Provinsi Sumatera Barat dan Renstra Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang tahun 2019-2024 untuk meningkatkan potensi wisata dan mengenalkan Padang Halal Tourism.

Padang Beach tourist area has undergone revitalization at several points so that it has changed from 2016. This tourist area is also included in one of the integrated tourism areas (KWT) planned by the Padang City Culture and Tourism Office. The development that occurred in the Padang Beach tourist area was partly due to the negative views of visitors when visiting this beach. In addition, the beach is known for its umbrella or flat tents as a place for negative activities. This research was conducted to find out the sensitivity of visitors to the Padang Beach tourist area and its relation to the place branding that has been determined by the Regional Government in this tourist area. Data collection was carried out by interviewing predetermined informants and field observations. The analysis process was carried out by mapping places that are valuable to visitors and verbatim interview results. The data used comes from primary data, namely directly in the field. The results of the analysis show that the Padang Beach tourist area has 3 places that are valuable to visitors, these places include the Peace Dove Monument, the IORA Monument, and the Al-Hakim Mosque. These three places can be referred to as landmarks of Padang Beach that distinguish this beach from others. The function or value of the place is different, such as Al-Hakim Mosque which has the identity of a spiritual place. In relation to the branding applied by the Local Government, namely LUCINDA and Padang Halal Tourism, Padang Beach has the characteristics in accordance with the purpose of the branding. However, from the visitors' perspective, they still do not recognize these two branding. This branding is applied to change the image of Padang Beach while introducing a different beach tourism area. This is in line with the objectives of the Governor of West Sumatra Province and the Strategic Plan of the Tourism and Culture Office of Padang City in 2019-2024 to increase tourism potential and introduce Padang Halal Tourism. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Amalia Ichsani
"Sense of place merupakan perasaan tertentu yang dimiliki individu terhadap suatu tempat yang dihasilkan oleh interaksi orang tersebut dengan suatu tempat. Sense of place dapat mendorong visualisasi tempat yang dalam hal ini merupakan representasi mental seseorang terhadap tempat termasuk citra kota. Citra kota merujuk pada bagaimana orang membentuk persepsi spasial lingkungan perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sense of place mahasiswa Indonesia terhadap citra Kota London. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan purposive sampling. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam, pemetaan mental, dan observasi. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis konten, teknik interpretasi, dan triangulasi sumber data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ruang kognitif mempengaruhi berkembangnya sense of place antara mahasiswa Indonesia dengan Kota London melalui pengetahuan, pengalaman dan interaksi. Skala intensionalitas menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia di London mampu mengetahui berada di suatu tempat hingga dapat mengidentifikasi diri dengan tujuan tempat. Jenis hubungan dengan tempat didominasi oleh hubungan commodified. Berdasarkan sense yang dimiliki oleh mahasiswa terhadap tempat tertentu, mahasiswa dapat mengenali elemen-elemen citra kota berdasarkan subjektivitas mereka, termasuk elemen landmark, nodes, path, district, dan edge. Tempat yang dikenali sebagai elemen citra kota umumnya berkaitan dengan faktor keakraban mahasiswa dengan tempat, dan faktor fisik elemen yang menonjol dan menarik perhatian

Sense of place is a certain feeling that an individual developed towards a place that is generated by the person's interaction with a place. Sense of place can encourage the visualization of a place, which in this study, is a person's mental representation of a place, including the image of a city. City image refers to how people form spatial perceptions of the urban environment. This study aims to determine the sense of place of Indonesian students towards the image of the City of London. The method used in this research is qualitative with purposive sampling. In-depth interviews, mental mapping, observation, and literature study were conducted to gather data. Data analysis was carried out using content analysis techniques, interpretation techniques, and data source triangulation. The results of this study indicate that cognitive space influences the development of a sense of place between Indonesian students and the City of London through knowledge, experience and interaction. The intentionality scale of Indonesian students in London ranges from having knowledge of being located in a place to being able to identify themselves with the place goals. The type of relationships with place is dominated by commodified. Based on the sense that students have towards certain places, they can identify London’s city image based on their subjectivity, including the elements of landmarks, nodes, paths, districts, and edges. Places that are visualized as elements of city image are generally related to factors of students' familiarity with places, and physical factors of the element that are outstanding and eye-catching"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafi Ramadhan
"Perkembangan permukiman selalu erat kaitannya dengan pembentukan unsur-unsur morfologi kota seperti penggunaan lahan, jaringan jalan, dan struktur bangunan. Selain itu, permukiman tidaklah berdiri sendiri, melainkan merupakan kolaborasi yang saling terkait antara beberapa elemen: Manusia, Masyarakat, Alam, Network, dan Shells. Manusia dan masyarakat seringkali terdorong oleh faktor budaya dari etnis masing-masing dalam membangun permukiman, seperti halnya masyarakat Arab-Hadrami di Pontianak Timur. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan permukiman Arab-Hadrami di Pontianak Timur dan pengaruhnya pada pembentukan morfologi urban Pontianak Timur, yang terwujudukan dalam unsur-usnur morofologi kota. Metode sejarah meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi digunakan untuk mengetahui perkembangan permukiman Arab-Hadrami. Kemudian metode hermeneutika digunakan untuk mendalami unsur-unsur morfologi kota yang terkait dengan perkembangan permukiman Arab-Hadrami. Hasil penelitian menunjukkan Permukiman Arab-Hadrami di Pontianak Timur awalnya terikat pada unsur-unsur alam, berkembang menjadi Kerajaan, tetapi kurang berkembang karena persaingan dengan entitas politik lain. Perkembangan permukiman ditandai dengan pembukaan kawasan baru oleh tokoh Arab-Hadrami lain. Meskipun permukiman melebur antar etnis setelah Kerajaan Pontianak berakhir, Kampung Saigon dan Tanah Beting masih menjadi tempat pelestarian budaya Arab-Hadrami. Pengaruh kebudayaan ini terlihat pada jejak-jejaknya seperti pada penggunaan lahan, jaringan jalan, dan bangunan-bangunan penting yang menjadi potensi wisata dan aset budaya.

Settlement development is always closely related to the formation of urban morphological elements such as land use, road networks, and building structures. In addition, settlements do not stand alone, but are interrelated collaborations between several elements: Human, Community, Nature, Network, and Shells. Humans and society are often driven by cultural factors from their respective ethnicities in building settlements, such as the Arab-Hadrami community in East Pontianak. Therefore this study aims to determine the development of Arab-Hadrami settlements in East Pontianak and their influence on the formation of urban morphology of East Pontianak, which is manifested in the morphological elements of the city. Historical methods including heuristics, criticism, interpretation, and historiography are used to determine the development of Arab-Hadrami settlements. Then the hermeneutic method is used to explore the morphological elements of the city related to the development of Arab-Hadrami settlements. The results of the study show that the Arab-Hadrami Settlements in East Pontianak were originally bound by natural elements, developed into a Kingdom, but were less developed due to competition with other political entities. Settlement development was marked by the opening of new areas by other Arab-Hadrami figures. Even though settlements merged between ethnic groups after the end of the Pontianak Kingdom, Kampung Saigon and Tanah Beting are still places of preservation of Arab-Hadrami culture. The influence of this culture can be seen in its traces such as land use, road networks and important buildings that become tourism potential and cultural assets."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafi Ramadhan
"Perkembangan permukiman selalu erat kaitannya dengan pembentukan unsur-unsur morfologi kota seperti penggunaan lahan, jaringan jalan, dan struktur bangunan. Selain itu, permukiman tidaklah berdiri sendiri, melainkan merupakan kolaborasi yang saling terkait antara beberapa elemen: Manusia, Masyarakat, Alam, Network, dan Shells. Manusia dan masyarakat seringkali terdorong oleh faktor budaya dari etnis masing-masing dalam membangun permukiman, seperti halnya masyarakat Arab-Hadrami di Pontianak Timur. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan permukiman Arab-Hadrami di Pontianak Timur dan pengaruhnya pada pembentukan morfologi urban Pontianak Timur, yang terwujudukan dalam unsur-usnur morofologi kota. Metode sejarah meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi digunakan untuk mengetahui perkembangan permukiman Arab-Hadrami. Kemudian metode hermeneutika digunakan untuk mendalami unsur-unsur morfologi kota yang terkait dengan perkembangan permukiman Arab-Hadrami. Hasil penelitian menunjukkan Permukiman Arab-Hadrami di Pontianak Timur awalnya terikat pada unsur-unsur alam, berkembang menjadi Kerajaan, tetapi kurang berkembang karena persaingan dengan entitas politik lain. Perkembangan permukiman ditandai dengan pembukaan kawasan baru oleh tokoh Arab-Hadrami lain. Meskipun permukiman melebur antar etnis setelah Kerajaan Pontianak berakhir, Kampung Saigon dan Tanah Beting masih menjadi tempat pelestarian budaya Arab-Hadrami. Pengaruh kebudayaan ini terlihat pada jejak-jejaknya seperti pada penggunaan lahan, jaringan jalan, dan bangunan-bangunan penting yang menjadi potensi wisata dan aset budaya.

Settlement development is always closely related to the formation of urban morphological elements such as land use, road networks, and building structures. In addition, settlements do not stand alone, but are interrelated collaborations between several elements: Human, Community, Nature, Network, and Shells. Humans and society are often driven by cultural factors from their respective ethnicities in building settlements, such as the Arab-Hadrami community in East Pontianak. Therefore this study aims to determine the development of Arab-Hadrami settlements in East Pontianak and their influence on the formation of urban morphology of East Pontianak, which is manifested in the morphological elements of the city. Historical methods including heuristics, criticism, interpretation, and historiography are used to determine the development of Arab-Hadrami settlements. Then the hermeneutic method is used to explore the morphological elements of the city related to the development of Arab-Hadrami settlements. The results of the study show that the Arab-Hadrami Settlements in East Pontianak were originally bound by natural elements, developed into a Kingdom, but were less developed due to competition with other political entities. Settlement development was marked by the opening of new areas by other Arab-Hadrami figures. Even though settlements merged between ethnic groups after the end of the Pontianak Kingdom, Kampung Saigon and Tanah Beting are still places of preservation of Arab-Hadrami culture. The influence of this culture can be seen in its traces such as land use, road networks and important buildings that become tourism potential and cultural assets."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salwa Wanda Al-Bani
"Pekerjaan yang membosankan dan mobilitas masyarakat yang tinggi menyebabkan aktivitas waktu luang menjadi gaya hidup pekerja. Pekerja generasi milenial menjadi sangat pemilih mengenai tempat dimana mereka akan beraktivitas untuk menghabiskan waktu luang karena mereka tidak hanya ingin menggunakan waktu luang untuk bersenang-senang, melainkan menggunakan waktu luang dengan optimal dan produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesiskan aktivitas berdasarkan motivasi serta pola penggunaan waktu dan ruang pekerja generasi milenial pada area perkantoran Segitiga Emas DKI Jakarta ketika menggunakan waktu luangnya pada hari kerja di dalam mall. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner di media sosial internet dan observasi lapang. Analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rutinitas harian yang padat, mengutamakan motivasi convenience sebagai keefektifan berkunjung ke mall yang dekat dan strategis dari kantor, serta variasi jenis tenant dan fasilitas. Penggunaan waktu luang pekerja milenial di mall paling sering dilakukan di tenant kebutuhan primer yaitu tenant F&B sebagai ruang bersosialisasi dengan durasi kunjungan pendek.

Boring work and high social mobility cause casual activities to become a lifestyle for workers. Millennial generation workers are very picky about where they spend their free time doing activities because they don't only want to use their free time for fun, but to use their free time optimally and productively. This study aims to synthesize activities based on the motivations and patterns of space and time utilization of millennial generation workers in the DKI Jakarta Golden Triangle office area when using their free time on weekdays at the mall. Data collection was carried out by distributing questionnaires on internet social media and field observations. Data analysis was performed using descriptive analysis and spatial analysis. The results of the study show that busy daily routines prioritize convenience motivation as the effectiveness of visiting malls that are close and strategic from the office, as well as variations in the types of tenants and facilities. Most of the millennial workers' free time at the mall is used by primary needs tenants, namely F&B tenants as a social space with a short visit duration."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Pratisamara
"Perkembangan teknologi melaju dengan sangat cepat yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Chenoweth (2008) menyatakan bahwa berbagai ide baru yang diciptakan perusahaan startup mengendalikan bisnis elektronik dunia. Dibutuhkan suatu fasilitator yang dapat membantu startup tersebut menunjang aspek-aspek (seperti kebutuhan pasar dan pendanaan) bisnis. Salah satu contohnya adalah venture builder. Penelitian ini akan membahas bauran pemasaran dari layanan daring dari Ecoxyztem, venture builder Indonesia yang bergerak di isu lingkungan dan perubahan iklim atau teknologi iklim (climate tech) yang telah mendapatkan pendanaan dari beberapa investor lokal dan global, yaitu Instagram dan situs web (website). Bauran pemasaran yang dianalisis dengan lima aspek pemasaran internet (produk, harga, tempat, promosi, dan personalisasi) ini akan dihubungkan dengan aspek cyber geography yang dilihat dari aspek akses, navigasi, aktivitas informasi, dan augmentasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan wawancara semi-terstruktur sebagai metode pengumpulan data. Di mana informan merupakan target pasar dari Ecoxyztem, yaitu startup climate tech, investor, dan audiens Instagram dan situs web. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa bauran pemasaran memiliki hubungan dengan cyber geography, seperti aspek tempat dengan semua aspek cyber geography, produk dengan aktivitas informasi, dan personalisasi dengan navigasi dan augmentasi.

Technological developments accelerated very quickly which led to very rapid economic growth. Chenoweth (2008) states that various new ideas created by startup companies control the world's electronic business. A facilitator is needed who can help the startup support aspects (such as market needs and funding) of the business. One example is the venture builder. This research will discuss the marketing mix of online services from Ecoxyztem, an Indonesian venture builder working on environmental issues and climate change or climate technology which has received funding from several local and global investors, namely Instagram and websites. The marketing mix analyzed by the five aspects of internet marketing (product, price, place, promotion, and personalization) will be linked to cyber geography as seen from the aspects of access, navigation, information activity, and augmentation. This study used a descriptive qualitative method with semi-structured interviews as a data collection method. Where informants are the target market for Ecoxyztem, namely climate tech startups, investors, and the Instagram/websites audiences. The results of this study explain that the marketing mix has relationship with cyber geography because the aspects in it have similarities, such as aspects of place with all the aspects of cyber geography, product with information activity, and personalization with navigation and augmentation."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najma Dias Ramadhani
"Ruang merupakan aspek penting bagi kehidupan dan kegiatan manusia dalam penggunaan ruangnya. Perbedaan karakteristik ruang dan waktu berkumpul pada ruang publik M Bloc Space menimbulkan adanya jenis ruang dan waktu tertentu yang cenderung lebih tinggi pengunjung dibandingkan waktu lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap karakteristik ruang di M Bloc Space yang ditinjau dari desain interior dan tempat untuk duduk serta pola berkumpul berdasarkan karakteristik ruang dan waktu berkumpul. Analisis yang digunakan merupakan analisis spasial dan analisis deskriptif dari hasil observasi lapangan, kuesioner, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik ruang pada M Bloc Space didominasi dengan gaya industrial dan menggunakan tempat duduk yang dapat dipindahkan. Gaya industrial terkesan modern, dingin, dan kaku karena memanfaatkan bangunan percetakan uang Peruri. Tempat duduk yang bersifat tidak permanen memiliki karaker yang bebas dan nyaman karena dapat dipindahkan sesuai dengan kegiatan kreatif yang dilaksanakan. Pola berkumpul pada hari libur memiliki jumlah pengunjung lebih tinggi dibandingkan pada hari kerja. Karakteristik ruang berdasarkan desain interior dan tempat duduknya tidak memengaruhi kepadatan pengunjung, melainkan pola berkumpul sangat dipengaruhi oleh fungsi ruang terutama untuk berkuliner dan menonton pertunjukan.

Space is an important aspect of life and human activities in the use of space. Differences in the characteristics of space and time of gathering in public spaces M Bloc Space give rise to certain types of space and time that tend to be higher in visitors compared to other times. This study aims to analyze the characteristics of the space in M ​​Bloc Space in terms of interior design and places to sit as well as gathering patterns based on the characteristics of space and time of gathering. The analysis used is spatial analysis and descriptive analysis from the results of field observations, questionnaires, and interviews. The results of this study indicate that the characteristics of the space in M ​​Bloc Space are dominated by industrial style and use of movable seats. Industrial style seems modern, cold, and rigid and utilize the Peruri money printing building. Non-permanent seats have a free and comfortable character because they can be moved according to the creative activities being carried out. Gathering patterns on holidays have a higher number of visitors than on weekdays. Characteristics of space based on interior design and seating does not affect the density of visitors, but the gathering patterns are influenced by the function of space, especially for culinary and music events."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronggur Hizkia Adibima
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari Cultural Landscape Masyarakat belanda Depok di kawasan Depok lama, dan pengaruh dari Cultural Landscape tersebut terhadap penghidupan masyarakat Belanda Depok. Metode yang digunakan adalah menganalisis temuan secara kualitatif dengan melakukan wawancara dengan macam tokoh masyarakat dan pejabat publik di kawasan Depok Lama. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ruang pergerakan dari masyarakat belanda depok dipengaruhi oleh Cultural Landscape dan nilai sejarah dari Masyarakat Belanda Depok. Pembangunan di kawasan Depok Lama juga terpusat pada daerah sekitaran Jalan Pemuda dan Jalan Siliwangi, yang merupakan pusat pergerakkan masyarakat Belanda Depok. Meski demikian, Cultural Landscape di kawasan Depok Lama mengalami banyak perubahan dalam aspek - aspek seperti mata pencaharian, kesenian, bahasa, religi dan adat.

The purpose of this study was to determine the characteristics of the Cultural Landscape of the Dutch Depok Community in the Depok Lama area, and the influence of this Cultural Landscape on the livelihoods of the Dutch Depok community. The method used is to analyse the findings qualitatively by conducting interviews with various community leaders and public officials in the Depok Lama area. The results of this study indicate that the movement space of the Dutch Depok community is influenced by the cultural landscape and historical values ​​of the Dutch Depok community. Development in the Depok Lama area was also centered on the area around Pemuda and Siliwangi street, which were the centers of the Dutch Depok community movement. However, the Cultural Landscape in the Old Depok area has experienced many changes in aspects such as livelihoods, art, language, religion, and customs."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brelian Abdiel Susanto
"Sertifikasi Indikasi Geografis merupakan sertifikasi yang mempunyai tujuan untuk memberikan perlindungan hukum terhadap nama daerah asal terhadap suatu produk. Pada penelitian ini, Indikasi Geografis yang dikaji adalah Indikasi Geografis Kopi Robusta Temanggung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sertifikasi Indikasi Geografis terhadap rantai nilai kopi robusta dan bagaimana pola rantai nilai yang terbentuk dari penerapan sertifikasi tersebut di lokasi berbeda, yaitu Kecamatan Kandangan, Bejen, dan Gemawang. Metode yang dipakai adalah metode kualitatif dengan analasis komparasi spasial dan deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peran dari setiap institusi sosial yang berkaitan dengan sertifikasi Indikasi Geografis berbeda-beda dan memiliki pola hubungan kerja sama dimulai dari pemerintah kemudian dilanjutkan kepada institusi sosial yang bekerja sama untuk mengajukan sertifikasi Indikasi Geografis Kopi Robusta Temanggung. Pengaruh sertifikasi Indikasi Geografis tidak berdampak pada simpul distribusi rantai nilai, tetapi menimbulkan peningkatan kualitas produk kopi dan pertambahan pasar yang dipengaruhi SOP dari MPIG.

Geographical Indication Certification is certification that have purpose for give law protection to place origin’s name of product. In this research, Geographical Indication is Temanggung Robusta Coffee. The purpose of this research is analize the impact of Geographical Indication to Robusta Coffee value chain and how the pattern of value chain formed from application of that certification in diferrent places, there are Kandangan District, Bejen, and Gemawang. Method of this research is qualitative method with spatial comparative analize and descriptive. The result of this research show that function of each social institution that work together for initiate the Geographical Indication certification of Temanggung Robusta Coffee. The impact of Geographical Indication is not impact the adding of the value chain distribution, but increase the quality of the coffee product and impact market adding from basic standard of MPIG."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>