Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, Departemen Agama, 2007
306.8 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Keliat, Budi Anna
Jakarta: FIK-WHO, 2006
362.2 MOD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Titih Huriah
Abstrak :
Penelitian ini memberikan gambaran tentang peran perawat pada kesiapsiagaan bencana di tingkat kecamatan dan memberikan informasi terkait strategi implementasi yang dapat dilakukan tenaga kesehatan baik dalam persiapan maupun merespon bencana. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomologi. Data dikumpulkan dengan metode in-depth interview dan teknik observasi kemudian dianalisis berdaarkan tema-tema yang muncul. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesiapsiagaan perawat di tingkat kecamatan khususnya di puskesmas Kasihan 1 Bantul masih rendah. Dalam penelitian ini sebagian besar, tidak dijalankan sebagaimana mestinya, dikarenakan belum adanya persiapan dari pihak institusi dalam persiapan bencana. Meslipun seluruh parisipasi telah dibekali pelatihan penanganan kegawatdaruratan, tidak adanya perencanaan bencana dalam keluarga akan menjadi faktor penghambat kesiapan perawat dalam merespon bencana. Puskesmas sebagai pusat layanan kesehatan pada tingkat dasar dalam upaya pengurangan resiko bencana harus disiapkan dengan disaster plain yang didukung dengan peran serta perawat dalam manajemen bencana.
[s.l.]: Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 2010
610 MUM 10:2(2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Triethylene glycol dimethacrylate (TEGDMA) is a common component of the bonding agents and resin composites used in dentistry for restorative dentistry. However, TEGDMA could be released from composite resins following incomplete polymerization and degradation processes by salivary enzymes in the mouth. Subsequently, TEGDMA is available in saliva and diffuses toward and affects the dental pulp which contains various cells, and thus may cause severe cytotoxic effects. Objectives: To determine the total protein concentration of human dental pulp cells following exposure to TEGDMA. Materials & methods: Dental pulp cells were isolated from the pulp of the freshly extracted teeth and cultured in DMEM for 48 h (37°C, 5% CO2). Then, 2 mM, 4mM and 8 mM TEGDMA were added to these cells and incubated for 24 h. The total protein was measured by Bradford Protein Assay. Results: The total protein concentration of dental pulp cell after expsured to 4 mM, 8mM, and 12 mM TEGDMA were statistically lower (22762.27 ug/ml ± 3385.87; 20268.44 ug/ml ± 1701.14; 23706.51 ug/ml ± 3214.52; respectively) than the control group (24253.77 ug/ml ± 3072.88). Furthermore, the total protein concentration of culture medium after exposured to 4 mM, 8mM, and 2 mM TEGDMA, were statustically higher (28635 ug/ml ± 2373.4; 35288.41 ug.ml ± 3469.48; 38199.79 ug/ml ± 2752.47; respectively) when compared with the controls (27073.85 ug/ml ± 2772.47). Conclusion: 2 mM, 4 mM, and 8 mM TEGDMA caused cytotoxicity to human dental pulp cells showed by decreasing the total protein of cells and increasing total protein of the culture medium.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Berna Elya
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak n-heksana dan ekstrak etil asetat kulit batang manggis hutan (Garcinia rigida Miq.) terhadap kuman Salmonella typhosa ATCC 14028, Staphylococcus aureus ATCC 29213 dan Bacillus subtilis ATCC 6633. Penelitian dilakukan melalui penentuan zona hambatan pertumbuhan dengan metode difusi silinder dan kadar hambat minimal (KHM) dengan metode dilusi penapisan lempeng. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana kulit batang Garcinia rigida Miq. Tidak memberikan zona hambatan terhadap pertumbuhan kuman Salmonella typhosa ATCC 14028,Staphylococcus aureus ATCC 29213 dan Bacillus subtilis ATCC 6633, tetapi memberikan nilai kadar hambat minimal pada konsentrasi 500 mg/ml untuk Salmonella typhosa ATCC 14028, 250 mg/ml untuk Staphylococcus aureus ATCC 29213 dan 125 mg/ml untuk Bacillus subtilis ATCC 6633, sedangkan ekstrak etil asetat kulit batang Garcinia rigida Miq. memberikan zona hambatan terhadap pertumbuhan pada konsentrasi 500, 250 dan 125 mg/ml berturut-turut untuk Salmonella typhosa ATCC 14028 adalah 11,15; 9,05; 7,55 mm sedangkan untuk Staphylococcus aureus ATCC 29213 adalah 14,25; 11,10; 8,95 mm dan untuk Bacillus subtilis ATCC 6633 adalah 20,97; 15,00; 10,07 mm. Kadar hambat minimal untuk kadar ekstrak etil asetat berturut-turut untuk kuman Salmonella typhosa ATCC 14028, Staphylococcus aureus ATCC 29213 dan Bacillus subtilis ATCC 6633 adalah 250, 62,5 dan 31,25 mg/ml. Disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat kulit batang manggis hutan (Garcinia rigida Miq.) memiliki daya antibakteri lebih baik dibandingkan dengan ekstrak n-heksana kulit batang manggis hutan ( Garcinia rigida Miq.)
Abstract
A research on the antibacterial activity of n-hexane extract and the ethyl acetate Garcinia rigida Miq. Bark against Salmonella typhosa ATCC 14028, Staphylococcus aureus ATCC 29213 dan Bacillus subtilis ATCC 6633 has been carried out. The research was included the determination of the growth inhibition zona with the cylinder diffusion method and the minimum inhibitory concentration with the petri dish dilution method. The result of this study showed that the n-hexane extract of Garcinia rigida Miq.bark did not give the growth inhibition zona to Salmonella typhosa ATCC 14028, Staphylococcus aureus ATCC 29213 and Bacillus subtilis ATCC 6633, but gave the minimum inhibitory concentration at 500 mg/ml for Salmonella typhosa ATCC 14028, 250 mg/ml for Staphylococcus aureus ATCC 29213 and 125 mg/ml for Bacillus subtilis ATCC 6633. Whereas the ethyl acetate extract of Garcinia rigida Miq. bark gave the growth inhibition zona of concentration 500, 250 and 125 mg/ml with average diameter to Salmonella typhosa ATCC 14028 were about 11.15, 9.05, 7.55 mm, to Staphylococcus aureus ATCC 29213 were about 14.25, 11.10, 8.95 mm and to Bacillus subtilis ATCC 6633 were about 20.97, 15.00, 10.07 mm. The minimum inhibitory concentration to ethyl acetate extract to Salmonella typhosa ATCC 14028, Staphylococcus aureus ATCC 29213 and Bacillus subtilis ATCC 6633 were about 250, 62,5 and 31,25 mg/ml respectively. As a conclusion, the ethyl acetate extract of Garcinia rigida Miq. bark hadmore better antibacterial activity than the n-hexane extract of Garcinia rigida Miq. Bark
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Gde Suryadhana
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang hubungan antara tingkat kecemasan (stres) dengan perubahan tingkat migrasi sel-sel neutrofil ke dalam mulut. Subyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi UI semester I dan III, 12 laki-laki dan 97 perempuan yang dinilai dalam keadaan sehat lahir dan batin. Pemeriksaan dilakukan 3 kali yaitu sekitar 2 bulan sebelum ujian, 1/2 - 1 jam sebelum ujian dan 1/2 jam sesudah ujian. Evaluasi migrasi neutrofil dilakukan sama sesuai dengan teknik Klinkhamer yaitu kumuran dengan 5 cc NaCl 1,2%, dikumpulkan tiap rentan waktu 30 detik sampai 9 tabung. Hasilnya, jumlah sel yang bermigrasi per 30 detik menurun drastis secara, amat bermakna pada saat menjelang ujian, dan pulih kembali setelah ujian (P 00.1). Masing-masing dengan indeks OMR 0.43 sebelum ujian, 0.23 menjelang ujian dan 0.42 setelah ujian selesai. Agaknya saat-saat menjelang ujian, merupakan saat-saat yang amat mencekam yang menyebabkan terhambatnya/tertahannya migrasi sel neutrofil dan bersifat temporer. Perubahan psikologik ini, diolah dan dikendalikan oleh sistem syaraf autonom yanag bersifat amat responsif terhadap stres dan bekerja melalui mekanisme imunologik. Dengan demikian, terbukti bahwa unsur kecemasan mempengaruhi beberapa faset respons imun. Hasil ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi perkembangan sifat mental mahasiswa dalam menanggapi stres dan pemahaman yang lebih baik tentang adanya hubungan stres dengan defisiensi Imunologik.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library