Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arunee Sarasetsiri
Abstrak :
Dalam menyampaikan narasi, sebuah film membutuhkan ruang sebagai latar tempat terjadinya peristiwa. Skripsi ini membahas tentang pengaruh teknik pengambilan gambar terhadap penggambaran ruang di dalam film, yang kemudian berpengaruh terhadap pengalaman ruang yang dialami penonton. Penonton mengalami ruang melalui sudut pandang narator atau tokoh di dalam film. Pengalaman ruang dalam film dapat menyampaikan informasi seperti kualitas fisik, letak geografis, konteks sejarah dan sosial-budaya sebuah tempat, suasana, serta penjelasan mengenai karakter tokoh dalam film. Pada studi kasus film Hugo, dilakukan analisis formal dari teknik pengambilan gambar yang digunakan, gambaran ruang yang dihasilkan, hingga pengalaman ruang yang ditimbulkan dan kaitannya dengan narasi film. Penggambaran dan pengalaman ruang dapat menekankan narasi yang disampaikan sehingga membuat penonton lebih memahami dan terhubung dengan film tersebut.
In presenting a narrative, a film needs space as the background setting of events. This thesis discusses the effects of shooting techniques to the depiction of space in the film, which then affects the audience?s experience of that space. Audience experience space through the perspective of the narrator or character in the film. Spatial experience in the film may convey information such as its physical qualities, geographical, historical, sosial and cultural context of a place, mood or atmosphere, as well as description of characters. In the case study of the film Hugo, I do a formal analysis of the shooting techniques, the resulting space imagery, to the spatial experience and its relation to the narrative. Representations and experiences of space in film can emphasize the narrative.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfoadra Zamdekha
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai fenomena dan keterkaitan dalam menggunakan pendekatan tema yang menghasilkan kata kunci di studio perancangan arsitektur universitas indonesia. Dimulai dari pembahasan definisi arsitektur, analogi arsitektur, definisi merancang, definisi metode, proses perancangan arsitektur, data-data yang dibutuhkan untuk merancang, program, definisi tema, definisi katakunci, dan penggunaan metode tema di dalam studio. Untuk studi kasus, nantinya akan diambil dari Studio Perancangan Arsitektur Universitas Indonesia yang menerapkan metode tersebut. Pembahasan keseluruhan nantinya dilakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang dampak fenomena tema yang menghasilkan kata kunci pada desain yang dihasilkan mahasiswa. Untuk membahas hal tersebut,digunakanlah metode studi literatur yang bersumber dari buku, majalah, jurnal,tesis, laporan penelitian, dan media elektronik untuk mendalami teori mengenai metode tema yang menghasilkan kata kunci dan menganalisis studi kasus untuk melihat secara praktik nyata.
This study will describe or explain about the phenomen and linkage in using theme methods that produce keyword (initial statement) in studio architecture of universitas indonesia. For that, eventually, in this discussion will be found explanation about definition of architecture, architecture analogy, definition of design, definition of method, design process, data, program, definition of theme, definition keyword (initial statement), and using theme methods in studio architecture. For the study case, i will use studio architecture of universitas indonesia that implement of the method. Overall, the study will be find out more about the impact of phenomenon in using theme methods that produce keyword (initial statement) in design.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S57749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nata Tri Wardani
Abstrak :
Klub malam merupakan suatu ruang pelarian yang menghadirkan atmosfir unik untuk aktivitas mengobrol, berdansa dan minum. Pada perancangan sebuah desain klub malam, hal ini menjadi penting untuk mengetahui elemen apakah yang paling berperan dan memiliki potensi dalam mempengaruhi individu di dalam klub malam. Atmosfir atau suasana ruang yang ada dibentuk oleh desain ruang. Pencahayaan dan Musik merupakan elemen yang paling utama dalam menciptakan keunikan suasana yang ada di klub malam. Skripsi ini membahas dua jenis klub yang berbeda yaitu jenis klub malam pada umumnya dan klub malam dengan jenis semi klub. Analisis menunjukkan bahwa dalam klub malam, faktor cahaya dan musik mengakibatkan tiga respon individu yaitu Pleasant, Arousal dan Dominance. ......The night club was an escape space that presents a unique atmosphere for socializing, dancing and drinking activities. In designing a nightclub, it becomes important to know what is the most influential elements and how these elements affect individuals. Atmosphere or ambience in nightclub was influenced by the design of the space. Lighting and Music was the most important element that creating a unique atmosphere in the nightclubs. This study investigated two different types of nightclub, general nightclub and semi- nightclub. The analysis showed that in nightclub, lighting and music was the main factor that occured three responses namely Pleasant, Arousal and Dominance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audita Sarah Amulia
Abstrak :
ABSTRAK
Sektor informal yang berada pada kota besar khususnya Jakarta menimbulkan permasalahan. Dengan penempatannya yang tidak tertata, keberadaan sektor informal kerap tidak sesuai dengan perencanaan penataan rung kota dari pemerintah. Dalam menyelesaikan permasalahan ini kerap kali pemerintah melakukan penggusuran paksa. Di sisi lain sektor informal juga berperan dalam menjaring tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran. Sementara munculnya sektor informal di perkotaan bukan akibat dari kekalahan mereka bersaing memenuhi kebutuhan hidup saja namun ternyata kemunculan ini merupakan pengaruh peran pemerintah juga. Pembelajaran tentang sektor informal dalam tulisan ini bertujuan untuk memahami definisi sektor informal dan menjelaskan kriteria-kriteria penting yang perlu diperhatikan dalam membedakan sektor informal dengan sektor formal. Penelitian ini juga disertai studi kasus mengenai pedagang stasiun yang masuk ke dalam kategori sektor informal di perkotaan. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara memahami bagaimana perlakuan yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang timbul dari kehadiran sektor informal di perkotaan.
ABSTRACT
The existence of informal sectors in big cities, especially Jakarta does create problems. The disorganized placement is one of the crieteria of the informal sector, since it?s not accordance with the urban planning made by the government. In order to solve these problems, the action of forge destruction is usually taken. On the other hand, the informal sector is actually helps in decreasing the unemployed. Meanwhile, the existence of them in big cities is not only caused by their unability to compete in fulfilling their needs, but also caused by the regulations the government made. The goal of this study about the informal sectors is to get better understanding of definition of it and obtain the important criterias to differentiate with formal sectors. It is also completed with a case study about street vendors surrounding and or near by the station, which is included as an urban informal sector. It is done in order to wisely decide how to handle the problems occured by the existence of informal sectors in urban context.
2015
S60138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Gemilang
Abstrak :
Ruang-ruang yang digunakan untuk aktivitas hiburan seks pada suatu kawasan kota kerap kali dipersepsikan sebagai ruang-ruang yang ?tersembunyi?. Skripsi ini mengkaji bagaimana fenomena ini dapat terjadi di suatu kawasan kota dengan menelusuri dinamika seksualitas dalam masyarakat serta melihat ruang-ruang untuk aktivitas seksual sebagai suatu dimensi yang lain, yang dikenal sebagai ruang heterotopia. ......The Spaces which accommodate sexual activities in a city, especially commercialized ones, are often perceived as ?hidden? or ?discreet? spaces. This Thesis analyzes how this phenomena could occur in a city by tracing the dynamics of sexuality in the society and also by recognizing this kind of spaces for sexual activities as another dimension of spaces, which is wellknown as heterotopian spaces.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ristina Hasna
Abstrak :
ABSTRAK Pasar Santa mendapatkan lebih banyak perhatian dari masyarakat luas dalam satu tahun terakhir. Pasar Santa menjadi salah satu tujuan populer masyarakat yang tinggal di Jakarta untuk hangout. Sebelum Pasar Santa menjadi terkenal pada tahun 2014, Pasar Santa terancam ditutup karena tidak memiliki banyak konsumen yang datang. Dengan mengundang pengguna yang baru, merubah ruang dan menggunakan promosi melalui sosial media, Pasar Santa sukses mendapatkan lebih banyak perhatian dari public. Di dalam skripsi ini saya akan mengeksplor bagaimana para penjual di Pasar Santa mengubah ruang yang terbatas untuk menyesuaikan dengan ekspektasi dari para customers yang melihat Passar Santa melalui gambaran yang ada di sosial media.
ABSTRACT Pasar Santa has been gaining more popularity for the past one year. It has become one of the popular hangout places for people who live in Jakarta. Before 2014, there were not many people aware of the existence of Pasar Santa. It did not have many visitors and was nearly being closed. This thesis explains about the socio-spatial changes in Pasar Santa, especially in the food court area. By inviting new users, transforming the space, and using social media promotion, Pasar Santa succeeded in attracting more people to come. In this undergraduate thesis, I want to explore how the image projected by the media about Pasar Santa influence the merchants and the customers? behavior, how the merchants use the space so it meets the expectations of the customers and how the customers react to the spatial changes in Pasar Santa.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S61882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunan Ibrahim Rianto
Abstrak :
Sekarang ini komputer merupakan sebuah alat yang tidak asing lagi terhadap kita dalam berkehidupan, yang dimana dapat terlihat dari segi kita beraktivitas, seperti berkerja maupun berkomunikasi. Dapat dipastikan dalam kehidupan kita sehari-hari ada saja interaksi, antara kita dengan komputer. Bisa dikatakan kehadiran komputer mampu merubah acuan persepsi kita terhadap realita dan akan selalu mempengaruhi pola kehidpuan. Dalam pemrosesan perancangan Arsitektur pun tidak dapat dipisahkannya peran sebuah komputer, kerap digunakanya sebuah perangkat-lunak yang dijalankan oleh komputer untuk dapat membantu memberikan penggambaran pengalaman sebuah realita yang akan ataupun yang telah selesai dirancang oleh seorang arsitek. Revit arsitektur, Lumion3d dan LayAR ialah sebuah perangkat lunak yang mengikuti perkembangan teknologi komputer, walaupun kajian ketiga perangkat-lunak ini sama yaitu untuk hal yang informatif, namun ketiga perangkat-lunak ini menggunakan teknologi komputer yang berbeda. Skripsi ini akan membahas sampai sejauh mana kemampuan ketiga perangkat-lunak yang dijalankan oleh komputer tersebut mampu memberikan kita kepada sebuah sensasi dalam merasakan arsitektur. ...... Computer is a device that no longer odd in our daily life. It's shown in our activities such as communicating, working, socializing, and entertaining ourselves. It can assured that there are interactions between us and computer every day. Therefore, the presence of computer can change the matter of our perspective on reality and lifestyle. Computer has a big part in the process of architectural design. Some software in computer that has made for architect can be used to given an experienced drawings of reality that has been designed by an architect. Revit architecture, Lumion3d and LayAr are the software's that followed the ongoing technological developments, even though the contents of the software's are all the same, for informative purpose. However, this three software are using a different technology. This thesis will discuss how far the software's abilities can get us through to a sensation of the architectural world.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nike Shabrina
Abstrak :
[ABSTRAK
Tesis ini merupakan studi yang memfokuskan pada gigs musik yang diadakan di kafe dan bar Kota DKI Jakarta dan Kota Bandung. Hasil studi ini menunjukkan gigs mengalami penurunan karena terkendala krisis ruang, harga sewa tempat mahal dan sulitnya perizinan. Padahal, kafe dan bar memainkan peran penting bagi gigs dalam mendukung perkembangan musik di perkotaan, menjadi penghubung antara para penggiat gigs (performan, gigs organizer, komunitas) dengan khayalak umum untuk mempopulerkan skena musik mereka. Penurunan ini ditambah adanya anggapan gigs hanya sebagai hiburan dan tontonan, bukan investasi budaya yang bisa diakomodir dan dikembangkan. Perlu ada strategi untuk melakukan pembaharuan dalam segala kegiatan acara, termasuk meningkatkan performance dan kualitas penggiatnya yang aktif bergerak di skena musik. Kemudian, bagi komunitas atau gigs organizer agar dapat mengeksplorasi alternatif tempat-tempat baru yang bisa digunakan untuk gigs.;
ABSTRACT
This thesis focuses on gigs music at cafes and bars in Jakarta and Bandung. The results of this study show that there is a number of gigs has declined due to the limitation of space, expensive rental price, and facing permit obstacles. Whereas, cafes and bars play an important role for gigs to support music development in urban areas, as a conduit between gigs?s players (performer, gigs organizer, community) with society to popularize their music scene. The decline is caused by contention that gigs are simply seen as an entertainment and a spectacle, not a cultural investment that could be used to please and entertain the people. We need a strategy to carry on renewal in every event activities, including improving the quality and gigs players?s performance in music scene. Then, the community or gigs organizer should explore new alternative places which can be used for gigs., This thesis focuses on gigs music at cafes and bars in Jakarta and Bandung. The results of this study show that there is a number of gigs has declined due to the limitation of space, expensive rental price, and facing permit obstacles. Whereas, cafes and bars play an important role for gigs to support music development in urban areas, as a conduit between gigs’s players (performer, gigs organizer, community) with society to popularize their music scene. The decline is caused by contention that gigs are simply seen as an entertainment and a spectacle, not a cultural investment that could be used to please and entertain the people. We need a strategy to carry on renewal in every event activities, including improving the quality and gigs players’s performance in music scene. Then, the community or gigs organizer should explore new alternative places which can be used for gigs.]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Ernestine Larasati
Abstrak :
Skripsi ini membahas aspek privasi dipanti asuhan dalam konteks hunian yang berbeda fasilitas dan sistem asuhannya, yakni hunian tipe rumah-rumah kecil atau cottages dan hunian berderet atau tipe asrama. Perbedaan terletak dalam pola huniannya. Pertanyaan yang muncul adalah apakah konsep privasi dapat dicapai individu yang berbeda berada dalam satu bentuk hunian yang berkelompok. Untuk itu, studi teori ini tentang privasi yang dapat menjelaskan baik kondisi privasi yang seklusif maupun dalam kondisi publik atau berkerumun (crowding).Tujuan studi ini adalah untuk mempelajari konsep privasi dalam aspek spasialitas - yakni konsep ruang privat bagi anak-anak remaja, di panti asuhan yang berbeda konsep dan bentuk arsitekturalnya. Observasi dan wawancara dilakukan untuk memahami tercapainya privasi di kedua tipe hunian panti asuhan. Hasil ini menunjukkan bahwa proses ‘memprivatisasi’ ruang tidak hanya terjadi di ruang privat tetapi juga di ruang publik atau bersama. Hal iniditunjukkan oleh anak-anak remaja melalui personalisasi ruang dengan tanda-tanda tertentu di dalam ruang ataupun penempatan area dengan situasi tertentu. ...... This thesis explains aspect of privacy in the orphanage in context of dwelling with different facilities and care systems, which are type of small houses or cottages and lined residential or dormitory type. The difference is in the pattern of that forms. The question is whether a concept of privacy can be achieved by different individuals in the form of residential groups. Therefore, theoretical studies are about privacy that can explain both seclusive private and in public or crowding conditions. The purpose of this study is to learn the concept of privacy in the aspect of spatiality - the concept of private space for teenagers, in the orphanage with different concepts and form of architectural. Observation and interview are conducted to understand the achievement of privacy in both types of residential orphanage. The results show that the process of 'privatization' of space not only in the private but also in public or shared spaces. It is shown by teenagers through space personalization with certain signs in the room or placement of area in particular situation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dendy Dhamier Moeljadi
Abstrak :
Arsitektur selalu berkembang mengikuti perubahan yang terjadi di sekitarnya. Revolusi internet merupakan perubahan besar yang sedang dialami manusia. Revolusi ini menyebabkan terjadinya fenomena dematerialisasi, yaitu penyerapan bentuk fisik ke arah dimensi digital yang menyebabkan arsitektur bercampur dengan benda non-fisik. Tulisan ini mempelajari perubahan seperti apa yang terjadi pada arsitektur di era digital. Melalui analisa teori dan studi fenomena yang berhubungan dengan teknologi digital, kita dapat mengetahui posisi ruang arsitektur yang bersinggungan dengan teknologi digital. ...... Architecture is always evolved based on its surroundings. Internet Revolution has been affecting our life since its emergence and leading us into dematerialization phenomenon (absorption of matter into digital dimension). Dematerialization makes architecture unite with non-physical material. This writing discusses the transformation of architecture on Digital Age. Through the study of theory and digital technology, we could understand the position of architectural space that intersects with digital technology.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>