Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kartika Qolbina
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai budaya SNS Social Network Service di kalangan masyarakat Korea Di Korea SNS banyak digunakan oleh masyarakat Korea Meski banyak SNS buatan luar negeri yang masuk ke Korea SNS buatan Korea lebih banyak digunakan oleh pengguna SNS di Korea Dalam penulisan ini penulis membatasi pembahasan masalah pada jenis dan karakter SNS yang populer di kalangan masyarakat Korea dalam rentan periode tahun 2001 hingga 2011 Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dapat disimpulkan bahwa masyarakat Korea pengguna SNS lebih memilih SNS SNS buatan Korea sehingga SNS buatan Korea yang sangat populer dibandingkan SNS buatan luar negeri Adapun alasan pemilihan jenis SNS buatan Korea tersebut adalah terdapat konsep nilai budaya tradisional di dalam SNS SNS buatan Korea yang populer di Korea. ......This thesis discusses about SNS (Social Network Service) culture in Korea. SNS is quite used widely by Koreans. Eventhough there are several global SNS entered into Korea, Korean-made SNS is more widely used by SNS users in Korea. This research focuses on type and characters of Korean popular SNS among Korean SNS users in Korea during the period of 2001-2011. Through descriptive qualitative research, the result of this research shows that Korean SNS users prefer choice and use Korean SNS than other countires’s SNS because of the concept of traditional cultural values found in some popular Korean SNS.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Cahyadi
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang bagaimana interaksi parasosial berperan terhadap partisipasi penggemar K-pop dalam kegiatan sonminsu. Sonminsu (손민수) merupakan istilah baru yang dipakai ketika seseorang membeli barang yang sama dengan yang dimiliki oleh artis kesukaannya. Semakin lama, arti sonminsu ini semakin meluas penggunaannya menjadi segala aktivitas atau bentuk perilaku “mengikuti” atau “meniru” seseorang. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan peran interaksi antara penggemar dan idola kesukaannya dalam memengaruhi fenomena sonminsu di dalam fandom K-pop. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan datanya melalui wawancara dan observasi terhadap penikmat K-pop. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi parasosial yang dilakukan oleh idola K-pop di media sosial mendorong dilaksanakannya kegiatan sonminsu oleh penggemar. Interaksi parasosial ini dijalin melalui platform resmi dan pribadi milik idola K-pop, seperti Twitter, Instagram, dan Youtube, serta online fan community, seperti Vlive, Lysn, dan Weverse. ......This paper discusses how parasocial interaction plays a role at K-pop fandom participation in sonminsu activities. Sonminsu is a new term used when someone buys the same item as their favorite celebrity’s. Over time, the meaning of sonminsu has widen and can be used to describe all activities or behavior of “following” or “imitating” someone. The purpose of this study is to explain the role of interaction between fans and their idols in influencing sonminsu activities within K-pop fandom. This study uses descriptive qualitative methods and the data collection is done through interviews and observation of K-pop fandom. The result of this study shows that parasocial interaction between K-pop idols and their fans in social media encourage fans to do sonminsu activities. This interaction is done through official and personal platforms of K-pop idols, such as Twitter, Instagram, and Youtube, also online fan communities, such as Vlive, Lysn, and Weverse.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farhana Rizka Aqila
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai peran salah satu produk hiburan Korea Selatan berupa tayangan variety show, yakni “Running Man”, dalam menyebarkan budaya Korea melalui tayangannya, serta pengaruh tayangan tersebut terhadap wawasan penontonnya terkait budaya Korea. Guna meningkatkan kegemaran masyarakat mancanegara akan Korea, pemerintah Korea Selatan terus menggadang-gadang hallyu sebagai alat kebijakan diplomasi budaya mereka. “Running Man”, sebagai produk industri hiburan yang juga bagian dari hallyu, turut berperan menjadi kendaraan dalam diplomasi budaya Korea Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran tayangan variety show “Running Man” sebagai produk hiburan dalam menyebarkan budaya Korea dan juga kaitannya dengan diplomasi budaya Korea Selatan. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, penulis menggunakan metode kualitatif berupa studi pustaka dan pendekatan kuantitatif berupa penyebaran kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa “Running Man” berperan dalam penyebaran budaya Korea melalui permainan dan misi yang dijalankan, serta memengaruhi wawasan penontonnya terkait budaya Korea. ......This study discusses the role of one of South Korea's entertainment products in the form of variety shows, namely “Running Man”, in spreading Korean culture through its shows, as well as the influence of these shows on the audience's insight regarding Korean culture. In order to increase the international community's fondness for Korea, the South Korean government continues to look to hallyu as a tool for their cultural diplomacy policy. “Running Man”, as a product of the entertainment industry that is also part of hallyu, also plays a role as a "vehicle" in South Korean cultural diplomacy. This study aims to explain the role of the variety show “Running Man” as an entertainment product in spreading Korean culture and also its relation to South Korean cultural diplomacy. To answer the research questions, the author uses a qualitative method in the form of a literature study and a quantitative approach in distributing questionnaires. The result shows that “Running Man” plays a role in spreading Korean culture through games and missions, and influences the audience's insight into Korean culture.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rakhmawaty
Abstrak :
Skripsi ini membahas fenomena meningkatnya pernikahan yeonae dan menurunnya pernikahan jungmae dalam masyarakat Korea. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya pernikahan yeonae dan menurunnya pernikahan jungmae, serta nilai-nilai yang berubah karena fenomena tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan penjelasan deskriptif. Hasil penelitian ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan fenomena meningkatnya pernikahan yeonae dan menurunnya pernikahan jungmae di Korea, antara lain konsep cinta, budaya berkencan, pentingnya pendidikan, dan majunya perekonomian Korea. Selanjutnya nilai-nilai yang berubah, yaitu munculnya perceraian, berkurangnya rasa bakti kepada orangtua, dan pernikahan dipandang sebagai pilihan. ...... The focus of this study is the phenomenon of the increasing yeonae marriage and the increasing jungmae marriage in Korean society. This study aimed to perceive the reasons behind the increasing yeonae marriage and the decreasing jungmae marriage, also to see the change of values in Korean society because of it. This study designed by qualitative descriptive method. The result of this research is the concept of love, dating culture, the importance of study, and the rapid growth of Korea caused the increasing of yeonae marriage and the decreasing jungmae marriage in Korea. Because of that, divorce, the decrease of filial piety, and marriage as a matter of choice happened in Korea.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irna Noverita
Abstrak :
Skripsi ini mengkaji tema utama puisi ?Geoul? karya Yi Sang yang mencerminkan keterpurukan individu Korea di bawah modernisasi yang dilakukan oleh Jepang pada masa 1930-an melalui simbol-simbol dan diksi yang terdapat di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan tema utama puisi, latar belakang pembuatan, dan unsur surealisme yang ditampilkan Yi Sang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif-induktif. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa harapan yang tidak terwujud dan keterpurukan individu menjadi tema utama puisi ini.
This thesis focused on the main theme of Korean poetry "Geoul" by Yi Sang that reflects a deterioration of Korea individual under modernization conducted by Japan in 1930's through its symbols and dictions. This study is aimed to explain the main theme of poetry, its background, and surrealism that Yi Sang showed in "Geoul". This study is a qualitative based research using a descriptive-inductive method. The results of this study show a hope that could not be reached and individual deterioration as the main theme of this poetry.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Widoretno Dyah Palupi
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai representasi diri Tablo di dalam tiga lirik lagu karyanya dengan menganalisis kondisi yang melatarbelakangi penulisan serta cara penyampaian representasi dari penulis di dalam lagu. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif mengacu pada wawancara Tablo dan lirik dari lagu yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keadaan yang digambarkan dalam lirik lagu-lagu tersebut merepresentasikan kondisi Tablo yang sedang berada di dalam kontroversi pemalsuan ijazah serta memiliki alur yang sesuai dengan situasi penulis di saat penulisannya. Representasi dilakukan dengan penggunaan simbol-simbol. ...... This thesis discusses Tablo's self-representation in his lyrics of his three songs titled Jip, Mitbadakeso, and Gomaun Sum by analyzing the condition behind the writing process and the way the author self-represents themselves inside their works. The study is done with qualitative descriptive method by referring to Tablo's interview and the lyrics from the said songs. The result shows that the description found in the song lyrics represents Tablo’s condition when he was under a diploma-forgery controversy and also that they have a recurring plot that fits the situation the author was in when he wrote them. Symbols are used to represent author's condition.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Wiranata
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai kiat-kiat perusahaan Lotte pada saat krisis ekonomi tahun 1997/98 terjadi dan faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kiat perusahaan Lotte dalam menghadapi krisis ekonomi tahun 1997/98 serta peran budaya perusahaan dalam keberhasilan perusahaan tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah keberhasilan perusahaan Lotte pada saat krisis ekonomi tahun 1997/98 didukung oleh budaya perusahaan Lotte, kebijakan pemerintah saat itu, dan pola pikir masyarakat Korea terkait Konfusianisme.
This analysis discussed the method of Lotte company in facing the 1997/98 economic crisis and which factors affected the success. This research used a qualitative method with descriptive analysis approach. This research aims to find tips Lotte company in the face of the economic crisis in 1997/98 and the role of corporate culture in the success of the company. The conclusion from this analysis was Lotte corporate culture, government policy at the time, and the mindset of the people of Korea related to Confucianism supported the success of the Lotte company in facing the 1997/98 economic crisis.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neysa Prima Ridzkia
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang budaya teh serta upacara minum teh di Korea sebagai bagian dari kebudayaan Korea yang dilatarbelakangi oleh nilai-nilai ajaran Konfusianisme, Buddhisme, dan Taoisme. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai kebudayaan yang melatarbelakangi tradisi upacara minum teh di Korea dan penerapan nilai-nilai Darye dalam upacara minum teh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif berupa pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Hasil dari penelitian ini adalah budaya minum teh di Korea erat kaitannya dengan tiga ajaran atau kepercayaan di Korea yang ada pada masa lalu, yaitu Konfusianisme, Seon Buddhisme, dan Taoisme. Upacara minum teh merupakan warisan budaya Korea, sekaligus merupakan salah satu bagian terpenting dari sejarah. Kegiatan upacara minum teh masih tetap dilaksanakan hingga saat ini di Korea sebagai ritual penghormatan kepada leluhur yang dilaksanakan saat hari raya Seollal dan Chuseok. ...... This research discusses the tea culture and tea ceremony in Korea as part of Korean culture is based by the values of Confucianism, Buddhism, and Taoism. This research aimed to know to determine the values underlying cultural tradition tea ceremony in Korea and the application of the values Darye in the tea ceremony. The method used is descriptive method qualitative form of exposure or depiction in words clearly and in detail. The results of this study is the tea culture in Korea is closely related to three teachings or belief in Korea that is in the past, Confucianism, Seon Buddhism, and Taoism. Tea ceremony is the cultural heritage of Korea, it is also one of the most important part of history. Activity tea ceremony still performed to this day in Korea as a tribute to ancestral rituals performed during the holidays Seollal and Chuseok.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leony Husnul Khotimah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tema pada film Korea yang berjudul Myeongwangseong arahan sutradara Shin Suwon. Tema dikaji melalui konflik antartokoh yang ditunjukkan melalui adegan-adegan serta dialog-dialog yang diucapkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode close reading dengan seluruh analisis yang merujuk pada teks dan pendekatan tema film yang difokuskan pada problem sosial. Temuan dari penelitian ini adalah bahwa film Myeongwangseong menggambarkan terdapat persaingan yang ketat dan menimbulkan efek destruktif dalam pendidikan Korea. Karya ini merupakan upaya sutradara untuk menggambarkan sekaligus mengkritik sistem pendidikan Korea.
ABSTRACT
This research examined the theme in Korean movie titled Myeongwangseong by Shin Suwon. The theme is examined by analyzing the conflict between the characters which is shown by scenes and dialogues. This research used close reading method by analyzing content of the text and focused in approaching film theme which focused on the idea of social problem. The result from the research is a strong competition and destructive effect in Korean education. This film is the director rsquo s attempt to show and criticized Korea rsquo s education system.
2016
S66424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Mujahid
Abstrak :
ABSTRACT
Skripsi ini membahas mengenai gambaran keluarga miskin Korea pada masa industrialisasi 1970-an dalam cerpen Nansogong melalui tema, konflik, tokoh, dan penokohan yang digambarkan di dalam cerita. Metode penelitian yang digunakan adalah membaca teliti dan kajian pustaka. Landasan teori mencakup teori tentang tema, konflik, tokoh, dan penokohan. Tema utama yang digambarkan dalam Nansogong adalah penderitaan keluarga miskin Korea pada masa industrialisasi 1970-an. Hal ini dapat dilihat dari berbagai gambaran penderitaan yang dialami oleh masing-masing tokoh Yeongsu, Yeoungho, Yeounghui, Ibu, dan Ayah. Yeongsu, Yeongho, dan Yeonghui terpaksa harus berhenti sekolah. Ibu sudah pasrah terhadap nasibnya dan Ayah mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Konflik yang ditunjukkan meliputi kesenjangan kaya-miskin, lunturnya moralitas dan kemanusiaan, tekanan ekonomi, putus asa dan kepasrahan terhadap nasib, serta skeptisisme terhadap penderitaan hidup. Hal ini menunjukkan bahwa industrialisasi Korea 1970-an tidak selalu membawa kesejahteraan terutama bagi masyarakat ekonomi rendah.
ABSTRACT
This thesis discusses about the depiction of Korean poor family in industrialization 1970s era on Cho Se Hui rsquo s short story Nansogong through theme, conflict, character, and characterization analysis. This research was conducted by using close reading and literature review method. As the references, this research was applying theme, conflict, character, and characterization theory. The theme shown in this short story is the suffering of Korean poor family in industrialization 1970s era. This theme can be determined by the depiction of all the main character that suffer in a whole story. Yeongsu, Yeongho, and Yeonghui could not attend to school anymore. Mother gave up on her fate and even father gave up on his life by commiting suicide. Conflicts that shown in this short story are the disparity of rich and poor, degradation in morality and humanism, economic pressure, despair in fate, and the scepticism in their misery. These indicate that Korean industrialization is not always giving prosperity especially for those who are poor.
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>