Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanida
"ABSTRAK
Penelitian pengaruh penambahan beberapa konsentrasi natrium asetat dalam medium Beneck terhadap pertumbuhan Chioreila pyrenoidosa Chick telah dilakukan di Laboratorium Taksonomi Tumbuhan, Jurusan Biologi FMIPA UI. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan beberapa konsentrasi natrium asetat terhadap kerapatan sel C. pyrenoidosa saat peak dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai peak. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 pert akuan konsentrasi natrium asetat, yaitu: 0% (kontrol), 0.2%, 0.4%, 0.6%, 0.8%, dan I % dengan 4 ulangan pada masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan set saat peak tertinggi (48 x 106 sel/ml) diperoleh pada perlakuan 0.2% dan kerapatan set terendah (22.8 x 106 sel/mI) dicapai oleh kontrol. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai peak berkisar dari 7.5 hail pada perlakuan 0.4% sampai 30 hari pada pertakuan kontrol. Uji Kruskal Wallis pada a = 0.05, menunjukkan bahwa enam variasi perlakuan konsentrasi natrium asetat tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan sel C. pyrenoidosa saat peak maupun waktu yang dibutuhkan set untuk mencapai peak."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ambar Asih
"ABSTRAK
Penelitian pengaruh limbah cair pabrik karet terhadap kerapatan set C. pyrenoidosa telah dilakukan di Laboratorium Ekologi, Jurusan Biologi FMIPA UI. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh dan perbedaan antara beberapa konsentrasi Iimbah cair pabrik karet terhadap jumlah kerapatan sel C. pyrenoidosa. Setain itu, dilakukan analisis kadar oksigen terlarut (DO) dan pH sebagai data penunjang karena ada hubungan antara parameter-parameter tersebut dengan kerapatan set. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan enam pertakuan (0%, 25%, 50%, 75%, 100%, dan Beneck) dengan tiga utangan tiap masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan fase awal pertumbuhan optimal diperoleh pada kerapatan set di pertakuan 0% (kontrol 1), Beneck (kontrol 2) dan 50% dengan rerata jumlah set berturut-turut4.191.667 set/ml pada hari ke-8, 5.150.000 set/ml pada hari ke-8 dan 1.116.667 set/ml pada hari ke-5. Kerapatan set di pertakuan 25%, 75%, dan 100% tidak mengalami fase awal pertumbuhan optimal. Limbah cair pabrik karet berpengaruh terhadap kerapatan set. Perlakuan dengan konsentrasi 50% dapat digunakan sebagai medium pertumbuhan. Peningkatan reraa kerapatan set diikuti peningkatan kadar oksigen terlarut (DO). pH tidak berpengaruh terhadap rerata kerapatan set. Uji Kruskai-Wallis pada a=0.05 menunjukkan kerapatan set keenam perlakuan berbeda nyata. Hasil Statistik deskriptif pada taraf kepercanyaan 68% menunjukkan sebaran data rerata kerapatan set pada perlakuan 25%, 50%, 75%, clan 100% terletak pada daerah yang cenderung sama dan terpisah dengan kerapatan set pada perlakuan 0% dan Beneck. Rerata kerapatan set pada perlakuan 50% tebih besar dibandingkan rerata kerapatan set pada perlakuan 25%, 75%, 100%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Siti Nuraeni
"Telah dilakukan penelitian komunitas epifiton di Situ Cikaret Cibinong
Bogor berdasarkan tata guna lahan disekitar situ yang dapat berpengaruh
terhadap kondisi dan ekosistem situ. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-Desember 1996. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif anabtik dengan tujuan untuk mengetahul komunitas epifiton di perairan tersebut.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metoda
modffikasi 'Direct Count Method' pada tanaman teratal (Nymphaea lotus L.)
sebagai substrat. Tanaman teratal dl ambil dan dua stasiun di Situ Cikaret
yang dibedakan berdasarkan tata guna lahan di sekitar lokasi perairan.
Epifiton yang ditemukan sebanyak 64 marga, di Stasiun A ditemukan
54 marga dengan kepadatan sebesar 112.883 indMdu/m 2 , di Stasiun B
ditemukan 61 marga dengan kepadatan sebesar 199.803 indMdulm 2 nilai
indeks keanekaan di Stasiun A sebesar A 3,57 sedangkan di Stasiun B
sebesar 3,34 dan nhlai indeks keseragaman di Stasiun A 0,62 sedangkan di
Stasiun B sebesar 0,56. bengan tingkat kesamaan dan kedua stasiun
tersebut sebesar 90,43%. Berdasarkan parameter Iingkungan dan jumlah
marga eptfiton maka perairan Situ Cikaret merupakan lokasi yang cocok
digunakan untuk penkanan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanah Hasanah
"ABSTRAK
Penelitian pengaruh penambahan beberapa konsentrasi glukosa terhadap pertumbuhan Chiorella pyrenoidosa Chick pada medium air kelapa telah dilakukan di Laboratorium Taksonomi Tumbuhan, Jurusan Biologi, FMIPA UI. Penelitian ditujukan untuk mengetahui pengaruh penambahan glukosa terhadap kerapatan sel C. pyrenoidosa saat peak dan waktu yang diperlukan set untuk mencapai peak. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan cara menambahkan glukosa pada medium air kelapa dengan 6 perlakuan konsentrasi glukosa, yaitu 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; 2%; dan 2,5%. Pengambilan data kerapatan set dilakukan setiap had sampai diperoleh kerapatan set tertinggi (peak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan sel saat peak tertinggi dicapai pada perlakuan 0,5% (41.687.500 sel/ml) dan kerapatan set saat peak terendah dicapal pada perlakuan 2% yaitu 14.468.750 sel/ml. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai peak berkisar dan 6,5 had sampai 8,5 hail. Hasil uji statistik parametrik dengan uji ANAVA menunjukkan bahwa variasi perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan sel C. pyrenoidosa saat peak maupun waktu yang dibutuhkan set untuk mencapai peak."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardus Gautama
"Telah dilakukan penelitian struktur komunitas karang batu, yang meliputi
persentase tutupan karang batu, komposisi bentuk koloni, dan keanekaragaman
marga karang batu di Pulau Belanda, Kepulauan Seribu. Penelitian dilakukan
dengan metode quadrat sampling along transect, yaitu salah satu metode standar
dalam kegiatan penelitian terumbu karang di Indonesia. Data penelitian
dikumpulkan dari pengamatan di lereng terumbu atas (upper reef slope) di empat
sisi, yaitu utara, selatan, barat, dan timur pulau. Kondisi terumbu karang Pulau
Belanda dikategorikan Kurang Baik (Poor) dengan persentase tutupan karang
hidup kurang dan 25% dan menunjukkan tidak ada perbedaan sangat nyata pada
persentase tutupan karang batu di ke empat sisi pulau. Ada perbedaan sangat
nyata pada persentase komposisi bentuk koloni karang batu di lereng terumbu atas
Pulau Belanda, dan ditunjukkan oleh bentuk koloni branching yang mendominasi
stasiun Utara dan Banat, serta bentuk koloni massive yang mendominasi stasiun
Selatan dan Timur. Ada sejumlah marga karang batu yang ditemukan, yàitu 19
marga di utara, 15 marga di selatan, 14 marga di barat, dan 8 marga di timur pulau.
Marga karang batu yang dominan ditemukan adalah marga Acropora dan
Montipora."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Puspita Irawati
"ABSTRAK
Penelitian pengaruh limbah cair pabrik karet terhadap kadar klorofil
Chlorella pyrenoidosa Chick telah dilakukan di Laboratorium Ekologi Jurusan
Biologi FMIPA UI Depok. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui
pengaruh beberapa konsentrasi limbah cair pabrik karet dan waktu kultur
terhadap kadar klorofil C. pyrenoidosa Chick. Rancangan penelitian
menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan yaitu medium
Beneck, medium Iimbah cair pabrik karet konsentrasi 0%, 25%, 50%, 75%,
dan 100% menggunakan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rerata kadar klorofil tertinggi pada akhir pengamatan (t12) terdapat pada
perlakuan medium limbah cair konsentrasi 50% yaitu 20, 5179 φg/ml,
sedangkan rerata kadar klorofil terendah terdapat dalam perlakuan Iimbah
cair pabrik karet konsentrasi 0% yaitu 1,6240 φg/ml. Analisis data kadar
klorofil menggunakan uji Friedman pada α 0.05 menunjukkan bahwa
medium perlakuan dan waktu kultur berpengaruh terhadap kadar klorofil
C. pyrenoidosa Chick. Uji perbandingan berganda Dunnet pada α = 0.05
menunjukkan adanya perbedaan hasil perlakuan pada medium limbah cair
konsentrasi 0% dengan limbah cair konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%;
medium Beneck dengan Iimbah cair konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%; dan limbah cair konsentrasi 50% dengan 100%; serta adanya perbedaan
hasil perlakuan pada waktu kultur t0 dengan t3 dan t9 dengan t12. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Liana Johari
"Penelitian pengaruh beberapa konsentrasi limbah cair tahu terhadap pertumbuhan Chiarella spp. telah dilakukan di laboratorium Ekologi, Jurusan Biologi, FMIPA Ul. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa konsentrasi limbah cair tahu terhadap kerapatan sel Ch/orella spp. saat peak dan mengetahui konsentrasi limbah cair tahu yang optimum untuk pertumbuhan Chiarella spp. Rancangan penelitian adalah rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan, yaitu 0% (kontrol di dalam medium Beneck) dan medium limbah cair tahu pad a konsentrasi 1 0, 20, 30, 40, dan 50%.
Hasil penelitian menunjukkan ada kenaikan kerapatan sel dari konsentrasi 0 (kontrol) sampai 20%, kemudian menurun pada konsentrasi 30 sampai 50%. Kerapatan sel saat peak tertinggi (22,812x1 06 sellml) dicapai pada perlakuan 20% di hari ke-10,6 dan kerapatan.sel terendah (1,892x106 sel/ml) dicapai pada perlakuan 50% di hari ke-3,66. Hasil dari keenam perlakuan tersebut menunjukkan bahwa konsentrasi 20% merupakan konsentrasi yang optimum untuk pertumbuhan Chlorella spp .. Hasil uji perbandingan berganda a= 0.05 menunjukkan perbedaan nyata antara pasangan kelompok perlakuan terhadap kerapatan sel saat peak kecuali, perlakuan 0 dan 30%, 10 dan 20%, 40 dan 50%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S31046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elice Limardi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S31303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Indah Fitriani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S31325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christiana Retno Sawitri
"Penelitian pengaruh perbedaan jumlah inokulum terhadap pertumbuhan Fuglena sp. dalam 50 ml medium Calvayrac telah dilakukan di Laboratorium Taksonomi Tumbuhan, Jurusan Biologij FMIPA-UI, Depok. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh enam variasi jumlah inokulum, yaitu inokulum 10.000 sel/ml, 50.000 sel/ml, 100.000 sel/ml, 150.000 sel/ml, 200.000 sel/ml, dan 300.000 sel/ml terhadap pertumbuhan Fuglena sp. dan korelasinya. Parameter yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh Fuglena sp. untuk mencapai peak, kerapatan sel saat peak, dan laju pertumbuhan Fuglena sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata waktu yang dibutuhkan oleh Fuglena sp. untuk mencapai peak berkisar dari 2,75 hari pada inokulum 300.000 sel/ml sampai 8 hari pada inokulum 10.000 sel/ml. Rerata laju pertumbuhan terkecil (0,780) dicapai oleh inokulum 300.000 sel/ml dan terbesar (0,888) pada inokulum 10.000 sel/ml. Sedangkan rerata kerapatan sel saat peak berkisar dari 1.745.686,75 sampai 1.787.418,75 sel/ml. Hasil analisis variansi satu faktor pada(/= 0,01 menunjukan bahwa, enam variasi jumlah inokulum berpengaruh terhadap waktu yang dibutuhkan oleh Fuglena sp. untuk mencapai peak, namun tidak berpengaruh terhadap kerapatan sel saat peak dan laju pertumbuhan Fuglena sp. Terdapat korelasi negatif antara variasi enam jumlah inokulum dan waktu yang dibutuhkan oleh Fuglena sp. untuk mencapai peak, serta laju pertumbuhan Euglena sp. Selanjutnya disimpulkan bahwa jumlah inokulum yang efektif dalam hal kerapatan sel awal dan waktu untuk mencapai peak, yaitu kerapatan sel awal relatif se.dikit dengan waktu untuk mencapai peak yang relatif singkat pula adalah inokulum 150.000 sel/ml (4,25 hari)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>