Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arifah Sismita
"ABSTRAK
Peneliti sebagai unsur pembaharuan (innovator) dalam bidang IPTEK tidak akan peruah terpisah dari kegiatan yang berhubungan dengan informasi. Bagian integral yang penting dari informasi IPTEK adalah informasi paten. Informasi paten termasuk salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh para peneliti. Sejauh ini masih jarang dilakukan penelitian tentang perilaku pencarian dan pemanfaatan informasi tertentu seperti informasi paten.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif mengenai perilaku pencarian dan pemanfaatan informasi paten di kalangan peneliti kawasan PUSPIPTEK - Serpong. Perilaku pencarian informasi paten meliputi; sumber informasi yang digunakan, cara perolehan, alasan mencari, media yang dipilih, sarana yang digunakan, kendala selama proses pencarian, daa pola pencarian informasi paten. Pemanfaatan informasi paten meliputi: tingkat penting, waktu pemanfaatan, subjek yang digunakan, manfaat, dan kendala dalam pemanfaatan informasi paten.
Sampel penelitian yang awalnya berjumlah 20 orang, dikembangkan dengan cara snowball sampling sehingga menjadi 45 orang. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara yang khusus dilakukan watuk mengetahui pola pencarian informsi paten serta kendala-kendala pada saat pencarian dan pemanfaataan informasi paten.
Kesimpulan penelitian adalah: A. Perilaku pencarian informasi paten; (1) para peneliti yang mencari informasi paten dengan cara bertanya pada seseorang, sebagai sumber informasi utamanya adalah pustakawan di luar instansi tempat mereka bekerja, (2) para peneliti yang mencari informasi paten dengan cara mencari sendiri, sebagai sumber informasi utamanya adalah internet dan kantor paten luar negeri, (3) terlihat adanya kecenderungan dari para peneliti untuk meninggalkan Cara-cara tradisional (non elektronik) seperti surat dan datang sendiri sebagai sarana untuk mencari informasi paten, digantikan dengan penggunaan sarana surat elektronik (E-mail) di samping juga menggunakan telepon dan fasimili, (4) Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan layanan informasi paten dirasakan sebagai kendala utama bagi pare peneliti, (5) dibandingkan dengan tahap pencarian informasi Ellis, Cox & Hall (1993), yang terdiri delapan tahap, yakni starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring, extracting, verifying, dan ending, maka pola pencarian informasi paten para peneliti hanya melalui empat tahap, yaitu starting, chaining, browsing, dan monitoring, B. Pemanfaatan informasi paten, (1) peneliti telah menggunakan informasi paten untuk keperluan penelitiannya sejak lebih dari 17 tahun yang lalu, tetapi baru menggunakan secara intensif sejak sekitar tiga tahun yang lalu, (2) :nformasi paten umumnya digunakan untuk mengetahui paten yang berhubungan dengan penelitian, untuk memulai penelitian baru, dan menjajaki kemungkinan mempatenkan hasil penelitian, (3) subjek informasi paten yang digunakan umumnya kelompok Kimia, Metalurgi, dan Fisika. "
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shidiq Al Hakim
"Inovasi dalam sektor industri menjadi suatu keharusan untuk dilakukan secara berkesinambungan, terutama di era disruptive teknologi yang membutuhkan percepatan dalam inovasi. Namun keterbatasan SDM IPTEK telah menjadi hambatan bagi Industri Kecil Menengah (IKM) untuk dapat menghasilkan produk yang inovatif. Sisi lain pada tahun 2018 ada potensi sumber daya manusia IPTEK yang banyak yang dimiliki pemerintah, sekitar 11.025 peneliti di 42 lembaga pemerintahan pusat dan lebih dari 271.862 dosen di perguruan tinggi yang belum didayagunakan secara optimal.
Salah satu masalah utama adalah rendahnya mobilitas sumber daya manusia peneliti ke industri, padahal dalam teori mobilitas SDM peneliti adanya mobilitas peneliti akan dapat meningkatkan dan mempercepat inovasi. Untuk mendukung mobilitas SDM peneliti ke sektor industri diperlukan informasi SDM peneliti di Indonesia yang mudah ditelusuri oleh industri. Untuk itu penelitian ini telah mengembangan prototipe aplikasi penelusuran peneliti di Indonesia bagi Industri Kecil & Menengah (IKM) dengan pendekatan knowledge mapping yang komprehensif dan adaptif (smart knowledge mapping).
Penelitian ini bertujuan untuk membuat model konseptual smart knowledge mapping dan implementasinya. Implementasi pada aplikasi penelusuran peneliti tersebut direpresentasikan melalui arsitektur dan strategi penerapannya. Pada penelitian ini menggunakan metodologi exploratory mixed methods dengan beberapa metode, yaitu : analisis konten, analisis tematik, analisis arsitektur universal sistem pemetaan pengetahuan, triple helix model, analisis kesenjangan dan teori information retrieval.
Penelitian ini menghasilkan model konseptual smart knowledge mapping dan implementasinya dalam bentuk arsitektur dan strategi implementasi pada aplikasi penelusuran peneliti di Indonesia. Selain itu juga menghasilkan prototipe penelusuran peneliti dalam bentuk konten peta pengetahuan, yang berisikan informasi: knowledge peneliti, lokasi knowledge (institusi) dan konten knowledge yang bersumber dari artefak-artefak pengetahuan. Prototipe ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi IKM dalam membangun kolaborasi riset untuk peningkatan inovasi produk yang dimilikinya.

Innovation in the industrial sector is a must to do on an ongoing basis, especially in the era of disruptive technologies that require acceleration in innovation. However, the limitations of science and technology human resources have become obstacles for Small and Medium Industries (IKM) ability to produce innovative products. On the other hand, in 2018, there is a lot of potential for science and technology human resources owned by the government, around 11,025 researchers in 42 central government institutions and more than 271,862 lecturers at universities, but they have not been utilized optimally.
One of the main problems is the low mobility of human resources of researchers to industry, whereas in the theory of mobility of human resources researchers, that with the mobility of researchers will be able to increase and accelerate innovation. To support the mobility of researchers into the industrial sector, they need the information of researchers easily and traceability in Indonesia. For this reason, this study has developed a prototype application for tracking researchers in Indonesia for Small & Medium Industries (IKM) with a comprehensive and adaptive knowledge mapping approach (smart knowledge mapping).
This study aims to create a conceptual model of smart knowledge mapping and its implementation. The implementation of the researcher finding applications is represented through its architecture and implementation strategy. This research uses exploratory mixed methods methodology with several methods, namely: content analysis, thematic analysis, universal architecture analysis of knowledge mapping systems, triple helix model, gap analysis and information retrieval theory.
This research resulted in a conceptual model of smart knowledge mapping and its implementation in an architecture and implementation strategy form in Indonesia's researcher finding application. In addition, it also produces a prototype of the research finding in the form of knowledge map content, which contains information: researcher's knowledge, location of knowledge (institutions) and knowledge content sourced from knowledge artefacts. This prototype is expected to provide benefits for SMEs in building research collaborations to increase their product innovations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Wuri Handayani
"Saat ini, kurang dari 5 rumah sakit di Indonesia telah memanfaatkan teknologi informasi TI secara terintegrasi dan menyeluruh. Kondisi tersebut menjadikan tujuan utama penelitian ini melakukan analisis faktor-faktor penerimaan pengguna dan mengembangkan model penerimaan pengguna terhadap Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIMRS di Indonesia serta melakukan analisis terkait proses institusionalisasi SIMRS. Analisis proses institusionalisasi dilakukan untuk memberikan lesson learned terkait proses legitimasi SIMRS terhadap rumah sakit lain yang akan mengimplementasi SIMRS. Pemanfaatan SIMRS sangat diperlukan untuk mendukung program eHealth pemerintah. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini mengambil sampel pengguna SIMRS manajemen, dokter, perawat dan staf administrasi di empat rumah sakit pemerintah dan empat rumah sakit swasta di Indonesia yang telah menggunakan dan mengimplementasi SIMRS secara parsial. Pendekatan kualitatif dilakukan pada proses institusionalisasi dan identifikasi faktor penerimaan pengguna terhadap SIMRS. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk identifikasi faktor penerimaan pengguna dengan menggunakan Entropy dan validasi model penerimaan pengguna dengan menggunakan Structural Equation Modelling SEM . Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu kompatibilitas, keamanan informasi yang diharapkan dan kepercayaan diri pengguna dan organisasi dukungan manajemen, fasilitas pendukung dan keterlibatan pengguna dalam implementasi SIMRS lebih berpengaruh terhadap penerimaan pengguna dibandingkan dengan karakteristik teknologi.

Now days, less than 5 of all hospitals in Indonesia have used an integrated and comprehensive information technology IT . These conditions formulate the main purpose of this study are analysing the user acceptance factors and to develop an user acceptance model of Hospital Information System HIS in Indonesia as well as analysing the HIS institutionalization processes. The HIS institutionalization processes are conducted to provide lesson learned on the HIS legitimacy processes to other hospitals that will implement HIS. Implementation of the HIS is urgently required to support the government eHealth program. This study is a descriptive study using qualitative and quantitative approaches. This study involves the HIS users hospital management, doctors, nurses and administrative staff in four public, government owned hospitals and four public, private owned hospitals in Indonesia that have been using and implementing a partial HIS. A qualitative approach was performed during process of institutionalization and identification user acceptance factors of the HIS, while the quantitative approach is performed to rank the HIS user acceptance factors using Entropy and model validation of the HIS user acceptance model using Structural Equation Modelling SEM . Results of this study indicate that individual characteristics compatibility, information security expectancy and self efficacy and organization management support, supporting facility and user involvement in the implementation of HIS have a greater influence to user acceptance on the HIS compared to the technology characteristics."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
D2039
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library