Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulkifli
"Air akan berevaporasi dan berkondensasi pada tempratur dan tekanan tertentu. Tempratur dan tekanan merupakan parameter menunjukan keadaan suatu materi. Materi selalu dalam keadaan awalnya seimbang secara thermal maupun mekanik, memperbesar dan memperkecil parameter-parameter tersebut akan merubah wujud materi tersebut. Materi berwujud gas mempunyai energi jauh lebih besar dari kondisi berwujud cair atau padat. Penyerapan dan pelepasan energi peristiwa dalam proses evaporasi dan kondensasi. Jumlah energi yang diserap selama proses evaporasi equivalent dengan energi yang dilepas selama proses kondensasi. Besar energi tersebut besarnya bergantung pada pada tempratur atau tekanan pada perubahan fase yang terjadi. Pada study ini, disiapkan alat uji yang merupakan miniature dari penguapan dan pengkondensasian air, yang dinamakan alat proses throttling. Pada alat ini yang akan berperan menurunkan tekanan aliran fluida adalah katup expansi (throttling valve). Tekanan dan tempratur air yang masuk pada / lebih besar dari tekanan atmosfir di-throttled melalui katup ekspansi tersebut menjadi bertekanan lebih rendah / vakum sehingga menciptakan temprature jenuhnya juga lebih rendah membuat penguapan lebih banyak. Air yang diinjeksikan kedalam reactor vakum tersebut membentuk partikel cairan dan uap air. Uap yang terbentuk dikondensasikan dengan pendingin sehingga membentuk butiran air. Akumulasi partikel dan uap air yang terbentuk dengan tekanan dan tempratur rendah akan bermanfaat lebih banyak. Dari simulasi, penggabungan alat throttling ini dengan sistem pembangkit PLTU, dengan pemanfaatan air kondensornya didapatkan peningkatan efisiensi pembangkit yang cukup signifikan. Disamping itu, keuntungan lain yang dihasilkan adalah dapat diproduksinya air sulingan sebesar 117 ton/jam melebihi kebutuhan siklus uap PLTU yang hanya 7 ton/jam.

Water boils and condenses at a specified pressure and temperature. A number of properties such as pressure and temperature are necessary to describe the state of a substance. At the dead state, a system is at the temprature and pressure of its environment in thermal and mechanical equilibrium, to increase and to decrease the properties change the phase of the substance. Molecules in the gas phase are at a cosiderably higher energy level than they are in the liquid or solid phases. Absorbing and releasing energy in event of evaporation and condensation process. More specifically, the amount of energy absorbed during melting is equivalent to the amount of energy released during freezing. Similarly, the amount of energy absorbed during evaporation is equivalent to the amount of energy released during condensation. The magnitudes of the latent heats depend on the temperature or pressure at which the phase change is occuring. On this study, to be prepared the device which is a miniature for evaporating and condensing water. At this device, throttling valve is a kind of flow-restricting device that cause a significant pressure drop in the fluid. The pressure and temperature of water fluid entering and exiting the expansion valve exist on the saturated states, it makes evaporation effectively occured. The fluid injected inside the vacuumed reactor through the expantion valve form liquid and gas particles. The water gas particles are condensed by refrigerator so that forms a droplet water. Finally, accumulation of water liquid and condensation formed by low pressure and temprature effects beneficial. In simulation, throttling devices and PLTU vapor power generation integrated which locates at the sea. Sea water used to cool in the condensor, thereafter, the sea water from the outlet of the condensor are throttled into the device. The result of the throttling device is cool water and destilation water. The cooled water is used to replace sea water for cooling the condensor increasing efficiency of the system. Besides, destilation produced is 117 ton/hour whereas it exceed necessary for the PLTU vapor cycle about 7 ton/hour.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37359
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Djunaedi
"Proses pengeringan merupakan salah satu hal penting dalam pengolahan makanan. Saat ini lebih dari 400 jenis pengering telah dibuat dan lebih dari 100 jenis telah dipasarkan. Fakta menunjukkan konsumsi energi nasional untuk operasi pengeringan di industri berkisar 10 ? 15 % untuk Amerika Serikat, Kanada, Perancis, dan Inggris hingga 20 -25 % untuk Denmark dan Jerman, hal ini menunjukkan pengering telah menjadi bagian penting dalam sektor industri. Agar mendapatkan hasil pengeringan yang efisien dan efektif guna memenuhi tuntutan industri makanan yang berkembang pesat maka diperlukan pengetahuan tentang sifat laju penguapan air yang terkandung di dalamnya. Penelitian tentang laju penguapan tetesan di mana sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara, konsentrasi, temperatur lingkungan dan kecepatan aliran.
Digunakan alat berupa penyuntik cairan yang berisi larutan agar-agar. Suntikan ini menghasilkan tetesan, yang kemudian dialirkan udara dengan variasi kecepatan antara 33,5 Hz, 40 Hz, 45 Hz dan 50 Hz. Lalu variasi temperatur yang ada pada nilai 50 °C, 75 °C, 100 °C, 125 °C dan 150 °C. Kemudian yang terakhir adalah variasi dari nilai konsentrasi larutan yakni berkisar pada angka 0%, 1%, 2% dan 4%. Dari sini akan diperlihatkan korelasi dari bilangan Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), dan Sherwood (Sh). Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya perpindahan kalor dan massa serta korelasi antara data pengujian dengan menggunakan metode rumus model umum, metode stagnan film, dan pendekatan model baru dari metode stagnan film oleh E. A. Kosasih.

Drying process play the important role on food and beverages preservation. Now, we can get 400 kind of drying tools and 100 kinds will be go to the market. Actually, In some country like United State, Canada, France and England, will be consumption 10 ? 15% of energy for drying process and in Denmark and Germany, will be consumption 20 ? 25% of energy for drying process. To get the best result on drying products and to fulfill the industry demand, we have to understand about the water evaporation. Research about droplet evaporation are very influenced by air humidity, concentration, ambient temperature, and velocity of flow.
The instrument device uses injection contained seaweed suspension. Air flows through the droplet with the variation of velocity on 33, 5 Hz, 40 Hz, 45 Hz and 50 Hz. And then variation temperature on 50 °C, 75 °C, 100 °C, 125 °C dan 150 °C. And the last, variation of consentration on 0%, 1%, 2% dan 4%. This variation can shows the relationship of Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), and Sherwood (Sh) numbers. Heat and mass transfer occur in this process. This experiment?s intended for knowing the correlation between analyzed data with the general method, stagnant film model, and the new model analysis of film stagnant model (E. A. Kosasih, 2006)
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37327
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Syahugi
"Proses throttling merupakan proses dimana entalpi tetap. Dalam proses ini, fliuda mengalami ekspansi dari daerah tekanan tinggi kedaerah bertekanan rendah sehingga terjadi penurunan temperatur uap jenuhnya. Selain itu, kerja yang dilakukan tidak ada, energi kinetik dan perpindahan kalor melalui lubang katup throttling itu sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemanfaatan energi panas yang terbuang. Misalnya, proses throttling dapat diaplikasikan terintegrasi dalam suatu sistem pembangkit yang pada umumnya terletak di daerah laut untuk memanfaatkan energi yang tersimpan dalam air laut sebagai air pendingin kondensor. Panas air buangan kondensor yang dibuang kelaut kembali dengan diterapkan proses throttling dapat memanfaatkan energi tersebut. Air dan uap dingin yang dihasilkan dari proses ini, dapat dimanfaatkan untuk mendinginkan kondensor guna meningkatkan kevakuman kondensor dibanding air laut.
Berdasarkan simulasi didapatkan peningkatan efisiensi pembangkit yang cukup signifikan yaitu sekitar 4%. Bahkan bukan hanya itu, keuntungan lain yang dapat dihasilkan adalah dapat diproduksinya air sulingan sebesar 117 ton/jam melebihi kebutuhan siklus uap PLTU yang hanya 7 ton/jam yang dibutuhkan dalam siklus uap PLTU.
Penelitian ini diujikan dengan membuat alat throttling process dan mengalirkan air bertekanan dan memiliki temperatur tinggi melewati katup ekspansi kedalam ruang vakum. Hasil yang diamati yaitu terjadinya penurunan temperatur jenuh air tersebut sesuai kevakuman ruang dan air sulingan yang diperoleh dengan mengkondensasinya menggunakan evaporator AC.

A throttling process is defined as a process in which there is no change in enthalpy. In these process, it is occurs expansion that cause a significant pressure drop and it is often accompanied saturated temperature in the fluid. There is no work is done, mass transfer and kinetic energy through out are neglectable.
In these simulation, the goal is to heat recovery. For example, the integrated system of power plant which is located at the sea. It is used potential energy in sea water to cooling the condensor. There is possible to heat recovery on the outlet heat of condensor in the throttling process which is created cooled vapor and water. The cooled water is used to replace sea water to cooling the condensor. With the result, condensor vacuums is increase and then its cause significant efficience increase about 4%. Eventhough, another gained profit is 117 ton/hour destilation water whereas it is exeed necessary for the PLTU vapor cycle about 7 ton/hour.
The goal of these research is making the throttling process devices and conduct on several temperature variation, water flow, and pressure throughout expansion valve. It is concerned occurs saturated temperature decrease as a room vacuums pressure. In addition, mass flow of saturated vapor is condensated by evaporator Air conditioner ( AC )."
2008
S38223
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mahpudi Baisir
"Proses throttling adalah proses entalpi tetap. Pada proses ini, fliuda berekspansi dari tekanan tinggi ke tekanan yang bertemperatur jenuh lebih rendah sehingga terjadi perubahan fasa dan penurunan temperatur. Selain itu, kerja yang dilakukan, energi kinetik serta perpindahan kalor yang melalui lubang katup throttling juga sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
Penelitian ini bertujuan untuk konservasi energi dengan melakukan simulasi perhitungan efisiensi thermal PLTU melalui penambahan alat Throttling Process ke dalam siklus PLTU yang sudah ada. Berdasarkan simulasi didapat bahwa efisiensi thermal PLTU meningkat sampai 4 % dari PLTU konvensional-nya. Bahkan bukan hanya itu, dari modifikasi ini juga dihasilkan produk air destilat sampai 117 ton/jam melebihi kebutuhan air penambah siklus PLTU berdaya 50 MW yang hanya sebesar 7 ton/jam.
Perancangan miniatur alat uji Throttling Process dimaksudkan untuk meneliti lebih lanjut proses termodinamika ini. Berdasarkan hasil penelitian terhadap alat tersebut diperoleh kesimpulan bahwa uap serta temperatur air yang lebih rendah dari sebelum proses penceratan sudah berhasil ditunjukan walaupun masih terdapat beberapa kendala selama penelitian berlangsung.

A Throttling Process is defined as a isenthalpy process. In this process, it occur expansion that cause a significant pressure drop and it is often accompanied saturated temperature in the fluid. There is no work that is done, mass transfer and kinetic energy through out are neglectable.
In this simulation, the goal is for energy conservation with increasing thermal efficiency of PLTU with addition of Throttling Process equipment in it. According the simulation, thermal efficiency of PLTU increased up to 4 % compare with the convensional PLTU. Eventhough, another gained profit is 117 ton/hour destilate water whereas it is exeed necessary make up water for the PLTU 50 MW vapor cycle about 7 ton/hour.
To research detailed for this termodinamic process, it is created a little equipment of Throttling Process trial. According the experiments that already have done, it was got the conclusion that the vapour and the temperature of water have success taken in it?s product, but there was some problem that occur while testing process.
"
2008
S37322
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Al Fikri M.
"Kebutuhan energi nasional untuk operasi pengeringan berkisar dari 10-15 % untuk negara-negara maju. Bahkan di pasaran telah tersedia lebih dari 400 jenis pengering. Proses pengeringan merupakan salah satu hal penting dalam pengolahan makanan. Agar mendapatkan hasil pengeringan yang efisien dan efektif guna memenuhi tuntutan industri makanan yang berkembang pesat maka diperlukan pengetahuan tentang sifat laju penguapan air yang terkandung di dalamnya. Penelitian tentang laju penguapan tetesan di mana sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara, konsentrasi, temperatur lingkungan dan kecepatan aliran.
Digunakan alat berupa penyuntik cairan yang berisi larutan agar-agar. Suntikan ini menghasilkan tetesan, yang kemudian dialirkan udara dengan variasi kecepatan dan temperatur. Di sini memperlihatkan hubungan bilangan Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), dan Sherwood (Sh). Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya perpindahan kalor dan massa serta korelasi antara data pengujian dengan menggunakan metode rumus empiris umum, metode stagnan film, dan pendekatan model baru.

National energy needs for drying operation are 10-15% on major country. More than 400 kinds of dryer are spread out on market. Drying process play the important role on food and beverages preservation. To get the best result on drying products and to fulfil the industry demand, we have to understand about the water evaporation. Research about droplet evaporation are very influenced by air humidity, concentration, ambient temperature, and velocity of flow.
The instrument device uses injection contained seaweed suspension. Air flows through the droplet with the variation of velocity and temperature. It shows the relationship of Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), and Sherwood (Sh) numbers. Heat and mass transfer occur in this process. This experiment?s intended for knowing the correlation between analyzed data with the empirical method, film stagnant model, and the new model (E. A. Kosasih).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S36227
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Izuladha
"Laju penguapan pada droplets penting untuk diketahui dalam melakukan simulasi pada combustion. Yosuo Moriyoshi dan Yasuo Imai melakukan penelitian tentang pengukuran distribusi kosentrasi tekanan uap pada bahan bakar dalam phase gas dan liquid[9]. Christopher J. Rutland and Yunliang Wang melakukan simulasi
terhadap semprotan campuran cairan turbulen menggunakan software DNS[10]. Banyak simulasi combustion menggunakan software Fluent ataupun DNS yang menggunakan model analogi Ranz-Marshall pendekatan stagnan film sebagai dasar untuk menghitung laju perpindahan panas dan massa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah model analogi tersebut dapat digunakan pada premium dan pertamax yang memiliki bilangan lewis besar (3-4) serta membandingkan dengan model E. A. Kosasih [6].
Penelitian ini menggunakan alat berupa jarum yang berisi larutan. Setelah larutan diteteskan pada termokopel, kemudian dialirkan udara dengan kecepatan dan temperatur bervariasi. Setelah dianalisa akan didapat hubungan antara bilangan Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) dan bilangan Sherwood (Sh). Model Modifikasi oleh E. A. Kosasih ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model film stagnan.

Evaporation rate on the droplets is important to note in doing simulation on combustion. Yosuo Imai Yasuo Moriyoshi and conducts research on measurement of concentration distribution in the fuel vapor pressure in the gas and liquid phase[9]. Christopher J. Rutland and Wang Yunliang simulation of Turbulent liquid spray mixing and combustion by using DNS software[10]. Many combustion simulation using FLUENT software or DNS which uses the analogy of Ranz-Marshall model of stagnant film approach as a basis for calculating the rate of heat and mass transfer. This study aimed to see whether the analogy model can be used on premium and pertamax which has a large Lewis numbers (3-4) and compare with model modification E.A Kosasih[6].
This research is using a nozzle filled with solution. After the solution is injected on thermocouple, then air flow is given with some velocity and temperature variations. After being analized, the relations between Reynold number (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) and Sherwood number (Sh) will be found. The modification model E. A. Kosasih has stronger correlation than stagnant film model.
"
2010
S630
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kamil
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oto Nafiah
"ABSTRACT
Komputer sebagai salah satu teknologi yang dapai digunakan untuk
menyelsaikan masalah-masalah konveksi, dengan menggunakan metode beda
numerik dapat menghasilkan data-data yang dibutuhkan secara cepat dan dapat
beriaku umum. Sehingga penulis menggunakan metode numerik untuk
menyeiesaikan masalah-masalah konveksi tersebut.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode beda hingga secara implisit,
yang dituliskan dalam bentuk Persamaan Differensial Parsial (PDE). Hasil akhir
dari penyelesaian persamaan differensial parsial di atas memberikan distribusi
temperatur dan koensien perpindahan kalor di silinder bagian dalam alat penukar
kalor air ke udara-aliran lawan arah.
Dan hasil penelitian ini dapat dilihat semakin kecil laju aliran kalor konduksi
pada arah radial maka laju aliran kalor konveksi pada arah aksial makin kecil. Dan
semakin tinggi temperatur masuk silinder maka bilangan Reynold semakin besar
dan nilai koefisien perpindahan kalor semakin besar juga.
Metode beda hingga secara implisit ini dapat digunakan untuk menentukan
distribusi temperatur dan koefisien perpindahan kalor pada alat penukar kalor yang
hasilnya dapat berlaku umum. Diselesaikan dengan menggunakan metode TDMA.

"
1999
S36948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiyanto Hariyono
"Analisa distribusi temperatur udara di dalam ruang anulus didefinisikan sebagai suatu analisa yang meninjau perubahan profil temperatur karena adanya perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi paksa pada suatu alat penukar, kalor dari air ke udara (water to air heat transfer apparatus).
Adapun pembatasan pada penelitian ini diantaranya sebagai berikut : suhu dinding luar silinder dalam dianggap konsfan sepanjang arah aksial. Aliran udara yang seragam pada arah radial serta tekanan udara dalam ruang anulus kurang lebih satu atmosfir.
Jenis aliran udara juga dibatasi pada aliran turbulen dengan permodelan aliran turbulen yang digunakan adalah model aljabar sederhana (simple algebraic model) yang disajikan dalam bentuk persamaan utama. Persamaan utama yang dimaksud adalah persamaan kontinuitas, momentum dan energi. Ketiga persamaan tersebut disusun dalam bentuk persamaan diferensial parsial. Kemudian dengan metode beda hingga secara implisit, persamaan-persamaan tersebut diubah ke dalam bentuk persamaan numerik dan diselesaikan dengan metode TDMA. Bersamaan dengan itu gradien tekanan yang terdapat dalam persamaan momentum dan energi tersebut diselesaikan dengan metode Newton.
Hasil akhir yang didapat secara numerik dibandingkan dengan data hasil percobaan yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan.
Sehingga dan penelitian ini diperoleh bahwa metode numerik dapat dijadikan alternatif yang berguna dengan hasil yang cukup balk dalam penyelesaian masalah perpindahan kalor pada ruang anulus."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S37011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Gunawan
"ABSTRACT
Perkembangan komputer yang pesat memberikan dampak yang besar untuk menyelesaikan persoalan-persoalan pada bidang iimu Perpindahan Kalor dan Mekanika Fluida. Salah satu persoalan Perpindahan Kalor yang dapat diseiesaikan dengan komputer adalah penentuan nilai koelisien konveksi dan suhu borongan (Temperatur Bulk).
Pendekatan numerik yang dilakukan untuk menentukan besarnya nilai koeiisien konveksi dan temperatur borongan tersebut dengan baniuan persamaan Lapisan Batas (The Boundary Layer Equation) yang mempunyai tiga persamaan awal yaitu persamaan kontinuitas, persamaan momentum dan persamaan energi.
Pendekatan numerik yang dilakukan menggunakan bentuk beda hingga (finite difference) fully explicit untuk menyelesaikan masalah perpindahan kalor konveksi didalam pipa. Caranya dengan membagi ruang tabung dalam arah aksiai dan arah radial, sehingga distribusi temperatur air di dalam pipa dapat dicari darl satu node ke node lainnya dengan bemrutan. Hasil pendekatan numerik yang dilakukan cukup baik, sehingga penclekatan numerik beda hingga fully explicit dapat digunakan untuk menyeiesaikan masalah perpindahan kaior konveksi paksa dalam pipa.

"
1999
S37014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>