Ditemukan 125 dokumen yang sesuai dengan query
Dodi W.S.
Abstrak :
ABSTRAK
Pada skripsi inl dibuat aplikasi web £-Magazine sebagai penggunaan ADO object dengan suatu scripting language yang didulrung oleh sistem ASP, yaitu VBScript untuk melalrukan akses ke suatu sumber data. Diungkapkan contoh-contob script untuk rnenciptakan koneksi antara aplikasi dengan suatu sumber data yang dilak:ukan dengan memanfaatkan ADO object. Adapun object-object yang berkenaan dengan penciptaan koneksi diantaranya adalah Connection Object, Command Object, serta Recardset Objecl. Seluruh object tersebut dapat digunakan dalam memanipulasi data pada tabel suatu relational database dengan perintah-penintah SQL sebagai suatu query.
2000
S39588
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Galih Chandra C.
Abstrak :
ABSTRAK
Pemberian jaminan pengiriman data dengan melakukan implementasi mekanisme error recovery untuk sebuah lingkungan multicast adalah suatu implementasi yang sulit, terutama untuk jaringan multicast berskala besar. Pendekatan paint to point recovery seperti pada TCP tidak dapat memberikan hasil yang baik untuk sebuah lingkungan multicast karena menimbulkan beberapa masalah. Secara umum masalah-masalah pada mekanisme error recovery pada multicast dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu ledakan paket kontrol ACK/NACK (implosion), timbulnya duplikasi retransmisi paket ketika terjadi loss (duplikasi reply), dan terakhir adalah besarnya cakupan wilayah recovery yang dinilai berdasarkan tingkat exposure dan nuisance. Exposure adalah perbandingan antara jumlah receiver yang menerima paket reply dengan jumlah receiver yang membutuhkan paket tersebut, sedangkan nuisance didefinisikan sebagai perbandingan jumlah paket reply yang didapatkan oleh sebuah receiver akibat loss yang terjadi di suatu tempat dengan jumlah total loss yang terjadi.
Dalam tulisan ini akan dikemukakan sebuah konsep mekanisme error recovery ?Optimized Local Repair" dan penerapannya dalam suatu lingkungan multicast. Pada tulisan ini juga akan diperlihatkan bagaimana mekanisme ini mengatasi dua masalah pertama. Sedangkan untuk masalah ketiga, dilakukan simulasi pada topologi binary tree untuk mendapatkan hasil numerik performansi mekanisme terhadap exposure dan nuisance.
Dari hasil simulasi, didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa mekanisme ini mampu mengatasi masalah exposure dan nuisance dengan baik. Penambahan jumlah receiver tidak mempengaruhi kemampuan mekanisme ini, bahkan nilai nuisance akan semakin kecil sejalan dengan pertambahan receiver.
2000
S39590
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mailoa, Adrianov A.Y.
Abstrak :
Multicast adalah suatu metode pengiriman data yang memungkinkan data dikirimkan dari satu atau lebih komputer ke lebih dari satu komputer dengan sekali pengiriman. Dengan demikian penggunaan teknik multicast akan menghemat bandwidth jaringan. Efiiensi penggunaan bandwidth tersebut menjadi alasan multicast mulai dikembangkan untuk aplikasi multimedia melalui jaringan atau intemet. Namun aplikasi multimedia merupakan aplikasi yang memhutuhlcan kecepatan dan ketepatan pengiriman data. Karena itu protokol yang dikembangkan di tiap layer atau lapisan jaringan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi menjamin kecepatan dan ketepatan data. Salah satu fungsi yang dimaksud adalah routing atau penjaluran pada lapisan network dari TCP/IP. Untuk aplikasi multicast, ada dua protokol penjaluran yang dikernbangkan untuk jaringan intra-AS atau internal gateway protocol (IGP), yaitu DVMRP (Distance Vector Multicast Routing Protocol) dan MOSPF (Multicast Open Shortest Path First). DVMRP menggunakan algoritma distance vector sedangkan MOSPF menggunakan algoritma link state. Salah satu kelemahan algoritma distance vector adalah kemungkinan terjadinya routing loop yang dapat mengakibatkan keterlambatan pengiriman data. Sedangkan pada MOSPF hal tersebut tidak pernah terjadi. Skripsi ini akan mengemukakan suatu simulasi yang membandingkan kedua protokol tersebut dengan menunjukkan kemungkinan routing loop pada DVMRP. Analisa teori dikemukakan berdasarkan karakteristik dari tiap algoritma dan topologi-topologi jaringan yang digunakan dalam simulasi. Dari hasil simulasi kemudian diperoleh kesimpulan bahwa dari segi delay MOSPF lebih baik daripada DVMRP sebesar 38,58% sedangkan dari segi pemanfaatan bandwidth DVMRP lebih baik daripada MOSPF sebesar 12,67%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39883
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Natalia Evianti
Abstrak :
ABSTRAK
Aplikasi-aplikasi yang mendukung aktivitas rea!-time grup yang interaktif
dengan kebutuhan akan komunikasi yang handal telah meluas penggunaannya.
Komunikasi Reliable Multicast adalah salah satu cara komunikasi yang
mendukung aplikasi-aplikasi tersebut. Aplikasi-aplikasi diatas mempunyai
perbedaan kebutuhan reliability.
Scalable Reliable Multicast (SRM) adalah protokol reliable multicast
berbasis receiver-inirialed reliability yang memenuhi kebutuhan aplikasi-aplikasi
tersebut. SRM mempunyai kinerja yang optimal dan tahan (robusp terhadap
kesalahan yang umumnya terjadi, seperti paket yang hilang. SRM juga
mempunyai kelebihan yaitu menjamin penginman data dan kemampuan yang
cepat dalam mendeteksi paket yang hilang dengan mengalihkan tugas
pendeteksian paket yang hilang kepada penerima.
Kehandalannya menangani semua aplikasi multicast akan diuji dan
dibandingkan dengan mengamati perubahan kinerja loss recovery dari statistik
paket yang hilang terhadap perubahan node dan traffic SRM menggunakan
simulasi janngan ns-2. Dari hasil simulasi pada skripsi ini didapatkan prosentase
keberhasilan penerimaan paket data yang paling baik, yaitu 87% untuk jumlah
node penerima sedikit. Pengaruh perubahan trafik dengan menambahkan
gangguan trafic akan didapatkan keberhasilan penerimaan paket data terburuk,
yaitu 28% ketika letak gangguan irc/$0 delta dengan pengirim Loss recovery
akan semakin banyak terjadi ketika jumlah gangguan trafic bertambah
jumlahnya.
2001
S39100
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Weldy Rahman Nazmi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39263
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zulfan Zul
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39204
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fajar Muttaqin
Abstrak :
IPv4 selama ini dianggap memiliki banyak kelemahan dan kekurangan, hingga kemudian dirumuskannya sebuah strmdar baru dengan nama 1Pv6. Transisi _jariugan internet dari 1Pv4 ke IPv6 merupakan proses yang mempunyai peranan sangat penting. Oleh karena ilu diperlukan metode yang dapat membantu proses tersebut. Terdapat tiga jenis metode yang digunakan dalam transisi IPv4 ke lPv6, yaitu Tunneling. Duak Stack dan Translation. Tunneling digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan IPv6 melalui jaringan JPv4. Dalam skripsi dilakukan uji coba dan penelitian terhadap implementasi dua metode tunneling yaitu 6over4 dan 6to4. Analisa dilakukan atas unjuk kerja melode tunneling dibandingkan penerapan murni IPv4 atau IPv6. Dalam pengujian difokuskan pada perbandingan unjuk kerja aplikasi web server. Weh server yang digunakan adalah Apache 2.0.46. Berdasarkan hasil pengolahan duta pada aplikasi weh server diketahui bahwa IPv4 sedikit lebih baik dibandingkan IPv6 sebesar 1% untuk rata-rata koneksi perdetik dan transfer rate, sedangkan untuk implemenwsi merode tunneling menunjukkan penurunan kinerja ±10% dibandingkan metode IPv4 atau IPv6.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S39340
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Erwin Arief Wibowo
Abstrak :
Internet Protocol version 4 (IPv4) yang telah berusia harnpir dua dekade dirasakan memiliki banyak kekurangan. Internet Protocol version 6 (IPv6) yang dipersiapkan untuk mcnggantikan 1Pv4 ternyata juga menemui kesulitan untuk diimplementasi secara langsung. Untuk memperoleh keungulan TPv6 tanpa meninggalkan IPv4 secara langsung maka diperlukan metode transisi diantara keduanya. Metode tunneling 6ovcr4 dan 6to4 adalah altematif yang diharapkan dapat menjembatani proses transisi dari 1Pv4 ke IPv6. Sebagai metode yang akan menjembatani dua buah platform yang berbeda, metode tunneling 6over4 dan 6to4 harus memiliki interoperabi!i!y yang baik yaitu dapal mcnjalankan fungsi tunnel IPv6 dan pada saat yang sama tetap mampu menjalankan fungsi IPv4. Dalam skripsi ini dilakukan pengujian terhadap parameter round trip time (RTI). latency dan throughput dari kedua metode tunneling ini, dimana terdapat payload IPv4 dan IPv6 dalam jaringan uji coba pada saat yang bersamaan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa metode funneling 6over4 dan 6to4 terbukti tetap dapat mempertahankan RTT dengan nilai latency yang bertambah tidak lebih 5% dan nilai throughput keseluruhan hanya mengalami penurunan rata-rata kuraqg dari 2% dibanding IPv6 murni.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S39288
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
R.M. James D. Soemarto
Abstrak :
Trafik yang padat dalam jaringan multicast akan memicu hilangnya paket yang mengalir karena tetjadi kemacetan Sebuah protokol reliabel multicast diharapkan dapat mengantisipasi hilangnya paket tersebut dengan pengiriman paket perbaikan sebagai pengganti. Hal ini telah memicu perkembangan protokol reliabel multicast dari kelas receiver initiated untuk dapat berperan sebagai protokol standar dalam jaringan multicast. Cisco System pada tahun 1998 telah mengeluarkan profokol baru yaitu Pragmatic General Multicast (PGM) yang menawarkan konsep berbeda dalam penerapannya pada jaringan, yaitu dengan penggunaan router khusus sebagai elemen jaringan yang ikut berperan aktif dalam pengaturan trafik. PGM dikatakan memiliki kemampuan untuk meningkatkan efisiensi dalam pemakaian resource jaringan tanpa mengurangi standar reliabilitas yang ada. Simulasi dan analisa akan dilakukan pada skripsi ini untuk melihat kinerja PGM dalam meningkatkan unjuk kerja jaringan, dengan membandingkan kinerja protokol saat diterapkan pada jaringan dengan lingkungan router khusus PGM dan non-PGM. Dari simulasi yang dilakukan. didapatkan hasil yang memmjukkan bahwa PGM mampu bekerja secara baik dalam topologi yang berbeda. Kinerja protokol ini akan menjadi maksimal saat diterapkan dalam lingkungan router khusus PGM, dengan simulasi menunjukkan nilai delay 21% lebih kecil, tingkat terjadinya duplikasi paket ada 77% lebih rendah, dan presentase throughput yang lebih baik.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S39304
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aris Dwi Rahmana
Abstrak :
Tuntutan akan layanan jaringan internet yang lebih baik dan menarik semakin besar seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan jaringan. Dengan semakin banyaknya pengguna jaringan internet dan meningkatnya permintaan layanan layanan multimedia seperti Video on Demand, teleconterence, real time game ataupun audio streaming, rnengakibatkan kebutuhan akan ketersediaan bandwith jaringan semakin besar. Oleh karena itu diperlukan suatu mekanisme transmisi data yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan jaringan. Transmisi data multicast adalah salah satu altematif yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan jaringan dan efektifitas biaya jaringan yang dipakai. Transnrisi data multicast dapat mengirimkan paket ke banyak penerima hanya dengan menggunakan satu aliran data, sehingga mengurangi beban jaringan secara keseiuruhan. Dalam skripsi ini dilakukan pengujian unjuk kerja transmisi data unicast dan multicast pada jaringan IPv4 dan IPv6, Hasil pengujian rnenunjukkan bahwa transmisi data multicast memberikan kinerja yang baik walaupun dilakukan pembatasan besar bandwlth dalam jaringan. Dengan transmisi data multiccst penurunan kinerja dari sisi throughput kurang dari 0,02 % pada jaringan IPv4 dan 0,006 % pada jaringan IPv6. Hal ini tentu saja sangat berbeda apabila dibandingkan dengan transmisi data unicast dimana terjadi penurunan kinerja yang signifikan dengan perlakuan yang sruna pada transrnisi data multicast.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S39294
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library