Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Nur Oesman
Abstrak :
Masyarakat Minangkabau yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia mengalami penurunan rasa kepercayaan diri akan identitas. Untuk meningkatkannya, perlu pemahaman lebih terhadap unsur budaya. Gonjong sebagai salah satu elemen arsitektur sekaligus merupakan unsur budaya menjadi hal yang tepat untuk dipahami. Pemahaman dilakukan dengan pencarian pemaknaan gonjong yang merupakan bentuk atap yang digunakan pada Rumah Gadang. Pemaknaan gonjong dibahas berdasasarkan teori semiotika. Dalam semiotika terdapat proses semiosis abadi yaitu perkembangan pemaknaan yang terjadi terus menerus. Pembahasan perkembangan pemaknaan dalam semiotika membutuhkan latar belakang kebudayaan masyarakat yang mengalami. Dalam perkembangan kebudayaan masyarakat Minangkabau, pengaruh Islam yang sangat kuat menimbulkan banyak pergeseran pemaknaan. Pergeseran makna yang sudah tertanam berkembang pada perkembangan pemaknaan ke arah expression atau bentuk penanda, yaitu gonjong. ...... Minangkabau people which spreaded all around Indonesia is having a decreased self confidence in identity. To solve this issue, the people of Minangkabau needs a deeper understanding about their cultural elements. Gonjong as an architectural element which also acts as cultural elements are important to be understood. The understanding of gonjong is received by doing research on interpretation of gonjong as the roof of Rumah Gadang. Theory of semiotics is used to find the interpretation of gonjong. The theory of semiotics explains about the infinite process of semiosis which means the continuous evolution of interpretation. This evolution of interpretation have to be discussed along with the cultural background of the civilization. In the case of Minangkabau’s cultural development, the strong influence of Islam creates many shifting of meanings. The shifting of meanings is developed into “expression” or the form of the sign, which is gonjong.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusuma Erlina
Abstrak :
Kematian adalah tahapan hidup yang pasti dilalui oleh setiap makhluk hidup. Upacara kematian merupakan suatu peristiwa yang menunjukkan tindakan atas ‘yang meninggalkan’ dan ‘yang ditinggalkan’. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa kematian merupakan sesuatu yang sangat berarti dan dapat diwadahi dalam suatu arsitektur. Arsitektur terbentuk karena adanya peristiwa yang menempati ruang, begitu pula dengan arsitektur kematian yang terbentuk karenanya adanya peristiwa upacara kematian di dalamnya. Krematorium sebagai arsitektur yang menfasilitasi upacara kematian kremasi memunculkan laut sebagai komponen menghuni baru yang tidak terdapat pada teori Heidegger. ...... Death is a life stages through which every human must face. Funeral ceremony is an event of ‘the one living’ and ‘the left behind’. This writing aim to tell that death is a meaningful stage in our life and can be accomodated within architecture. The architecture is formed because of the events that take place in spaces. The architecture of death formed by funeral ceremony as the events. Crematorium as the architecture for cremation ceremony indicated sea as a new dwelling components that are not in Heidegger’s theory.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Niky Wijayanti
Abstrak :
Skripsi ini membahas pemikiran Amartya Sen tentang multi-identitas. Dengan sifatnya yang multi, identitas dapat menjadi sumber kesejahteraan dan ancaman. Rasa persamaan identitas dapat memberi sumbangan berarti bagi kehidupan kelompok. Namun, rasa keterikatan yang kuat pada satu kelompok dapat mengandung di dalamnya persepsi tentang jarak dan keterpisahan dengan kelompok lain. Individu akan terjebak dalam kolektivisme. Anggapan bahwa identitas kelompok adalah satu-satunya identitas individu, membuka jalan lahirnya politik identitas. Kebenaran harus dipastikan pada satu kelompok dengan menolak eksistensi kelompok lain. Penolakan tersebut dapat terwujud dalam tindak kekerasan. Solusi atas persoalan ini adalah meningkatkan kapabilitas kebebasan bernalar. Melalui kebebasan bernalar, setiap individu terarah untuk terbuka terhadap kepelbagaian yang ada. Penalaran publik yang berlangsung dalam praktik demokrasi dan imparsialitas dapat ditempuh untuk merealisasikan kebutuhan tersebut. ...... This study discusses about the thought of Amartya Sen of multi-identity. By its multi, the identity can be a source of the threat and the prosperity. The equality of identity can give significant contribution to the group’s life. However, a strong sense of interest to the particular group implies the perception of distance and the separation to other groups. The individual will be trapped to collectivism. The assumption that the group identity is the only individual identity can cause the identity politics. The truth must be ascertained in a particular group by denying the existence of other groups. Violence is the manifestation of the rejection. The solution of this problem is increasing the freedom of reasoning capabilities. Through the freedom of reasoning, any individual is opened to the existing diversity. The public reason which takes place in the practice of democracy and impartiality can be taken to realize those needs.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Gunawan
Abstrak :
Politik ialah pemahaman perkara mengelola, menyelenggarakan kebijakan, dan pengambilan keputusan untuk menyejahterakan rakyat. Namun, kerap kali tindakan politik tidak lepas dari dirty hands demi mencapai tujuan politik. Machiavelli menyarankan bahwa aktor politik harus belajar bagaimana tidak menjadi baik. Pada zaman kontemporer, diskusi mengenai dirty hands dimunculkan kembali pada tulisan Michael Walzer. Walzer mengatakan bahwa dirty hands perlu bagi seorang aktor politik bila tidak ada alternatif lain selain melanggar kaidah moralitas demi kepentingan politik atau untuk menghindari kemungkinan datangnya ancaman. Pembahasan mengenai persoalan dirty hands dengan moralitas membutuhkan refleksi kritis untuk menemukan jalan keluar guna menemukan tindakan politik yang tepat. ...... Politics is an understanding to manage, administer policies, and decision-making for people welfare. However, often political action can not be separated from dirty hands in order to achieve political goal. Machiavelli suggests that political actors must learn how not to be good. In the contemporary times, discussion about dirty hands raised again in the writings of Michael Walzer. Walzer says that dirty hands need for a political actor when no other alternative but to violate morality rules for the sake of political goal or to avoid the possibility of a threat. Discussion about dirty hands with morality requires critical reflection to find a way out in order to find the right political action
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Marindra Putri
Abstrak :
[Salah satu cara untuk mendapatkan keturunan dengan memanfaatkan Teknologi Reproduksi Buatan ialah menggunakan teknik surrogate mother, yakni benih (embrio) pasangan suami istri ditanamkan pada rahim wanita lain. Secara khusus Surrogate mother belum diatur dalam hukum positif Indonesia. Sedangkan sebagian negara telah melegalkan surrogate mother seperti di India yang diatur dalam pedoman nasional. Dengan ketidakpastian pengaturan hukum tentang surrogate mother memunculkan permasalahan terutama terhadap kedudukan anak yang dilahirkan. Skripsi ini menjelaskan tentang kedudukan anak yang dilahirkan melalui rahim ibu pengganti berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku, baik di Indonesia maupun di India. ...... One of the ways to acquire an offspring is by using Assisted Reproductive Technology called surrogate mother. Surrogate mother is a technique to implanted an embryo of married couple into another woman uterus. Surrogate mother in Indonesia has not been regulated in Indonesian positive law while some countries have legalized surrogate mother like India which regulates it in national guidelines. The uncertainty the legal regulation of surrogate mother bring up problems, especially on the status of the birth children. This mini thesis trying to explain the legal status of birth children from surrogate mother in Indonesia and India. , “Pamali” is a tradition that is still used today. The interpretation always changed all the time. Through language that implicitly allows that interpretation be grown, along with the times and society. Meanings are currently considered to have the final may, in fact not completely final. Because through the Theory of Lie owned Umberto Eco, disclosed that the sign is not final if assessed through cultural and semantic field units contained in semiotics. ]
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Baiquni Pratama
Abstrak :
[Teori ideologi Althusser yang telah selalu menginterpelasi individu sebagai subjek kerap dipandang sebagai sebuah pesimisme, hal itu karena subjek dibiarkan tenggelam dalam relasi sosialnya untuk terus melanggengkan kapitalisme. Meskipun demikian, pengertian ideologi yang sangat ekstrim tersebut sebetulnya hanya dapat dipahami secara utuh melalui konsep Althusser sebelumnya, yaitu overdeterminasi, di mana ideologi yang terletak pada dimensi suprastruktur juga dapat mempengaruhi basis. Dengan cara seperti itu maka teori ideologi Althusserian dapat dibaca secara lebih positif, bahwa overdeterminasi memungkinkan untuk menciptakan interpelasi diferensial. ...... , Althusser's theory of ideology that has always interpellated the individual as a subject is often seen as a pessimism, it is because the subject is allowed to settle in social relation to continue perpetuating capitalism. Nonetheless, the notion of extreme ideology was actually only be fully understood through the concept of the previous Althusser’s, that is overdetermination, where the ideology that is located on the dimensions of the superstructure can also affect the base. In this way the Althusserian theory of ideology can be read more positively, that overdetermination is possible to create differential interpellation.]
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Shinta Megawati
Abstrak :
[Skripsi ini mencoba menganalisa alasan konsumen yang mengonsumsi nilai tanda operasi plastik di era postmodern ditinjau dari pemikiran Jean Baudrillard mengenai konsumsi, nilai tanda, konstruksi identitas dan hiperrealitas. Penulisan ini ingin menunjukkan bahwa dalam mengonsumsi operasi plastik di era postmodern, konsumen tidak lagi mementingkan nilai guna operasi plastik melainkan nilai tanda operasi plastik. Alasan konsumen mengonsumsi operasi plastik di era postmodern bukan karena konsumen membutuhkan kegunaan operasi plastik untuk memperbaiki disfungsi tubuh, akan tetapi alasan konsumen mengonsumsi operasi plastik adalah untuk memenuhkan hasrat konsumen dalam memperoleh citra dan makna untuk membedakan identitas konsumen dalam relasi mereka dalam sosial. Citra dan makna yang ditawarkan televisi dan iklan-iklan dalam media telah membentuk ketidaksadaran massal, melalui konsumsi nilai tanda operasi plastik telah terjadi pembentukan identitas diri, identitas tersebut terlihat lebih nyata dari yang sebenarnya, hiperrealitas. ...... , This undergraduate thesis tries to analyze the motives of consumer who are consuming the sign-value of plastic surgery in postmodern era by means of Jean Baudrillard’s thingking about consumption, sign-value, identity construction, and hiperreality. This undergraduate thesis showed that in the consuming plastic surgery in postmodern era, consumer didn’t see the use-value of plastic surgery but they only saw the sign-value of plastic surgery. The motives of consumer consuming the plastic surgery in postmodern era isn’t because the consumer want for the function of plastic surgery to recover bodies disfunction, however the motives of consumer consuming plastic surgery is to fulfilling consumer desire within acquires the image and meaning to distinguish consumer identity in their relation on social. Image and meaning which is offered by television and advertisement on media has shaped mass unconsciousness, by means of consuming the sign-value of plastic surgery there has been happening the formation of self identity, the identity that talked about seems more real than beneath it all, hiperreality.]
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59206
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfie Herlinda Maellanie
Abstrak :
Tesis ini merupakan penelitian yang menganalisis permasalahan perubahan gaya pada seniman dengan gangguan mental. Penelitian ini menggunakan metode Depth Hermeneutics, yaitu Hermeneutika dalam yang memasukkan aspek-aspek Psikoanalisa dengan menggunakan data-data empiris berupa sejarah hidup Louis Wain sebagai penunjang untuk membahas bagian afektif dan skemata. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan kerangka analisis untuk menjawab pertanyaan "mengapa terjadi perubahan gaya pada kasus-kasus seniman yang mengalami gangguan mental serta bagaimana prosesnya". Hasil penelitian menemukan model analisis baru berupa kerangka pikir yang terdiri atas bagian input, kognitif, afektif, dan skemata. Kerangka pikir ini juga dapat digunakan untuk menganalisa pembentukan gaya pada karya seni dan karya lainnya. ......This thesis is an analysis of the changing styles in artists with mental disorders. This thesis using Depth Hermeneutics as analysis method, a Hermeneutics which using Louis Wain’s history as empirical data to analyze affective and schemata parts. The purpose of this thesis is to provide analysis framework that can be used to answer "why the changing styles in artists with mental disorders could happen and how is the process". The outcome is novel model of analysis formed in thinking framework which consists of input, cognitive, affective, and schemata. This framework can also be used to analyze the forming styles in artwork and other works.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42014
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
W.V. Anggara Wisesa
Abstrak :
ABSTRAK
Integritas telah menjadi satu istilah yang dianggap penting dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan muncul ketika makna integritas itu sendiri tidak jelas, sehingga memunculkan permasalahan lain dalam pelaksanaannya. Sebagian konsep dan teori yang menjelaskan apa integritas itu dengan mengaitkannya dengan keutamaan moral tertentu, sebagian lainnya menjelaskan integritas itu sebagai struktur. Ada yang melekatkannya dengan konotasi moral, ada yang menempatkannya pada kutub imparsial. Di tengah wacana itu, satu kritik menunjukkan bahwa teori dan konsep terfokus pada kondisi tertentu, menjadikannya konsep integritas yang statis. Ada krisis pemahaman tentang integritas. Integritas membutuhkan pemahaman yang menempatkannya sebagai proses yang dinamis. Disertasi ini bertujuan untuk memahami makna integritas yang menjelaskan apa itu integritas sebagai suatu proses dan bagaimana dimensi sosial berperan di dalamnya. Dengan menggunakan pendekatan fenomenologi dan konstruktivisme Jean Piaget, diperoleh pemahaman bahwa integritas pada hakikatnya adalah tentang membangun satu kesatuan diri yang utuh. Integritas merupakan satu sistem konstruksi diri yang dibangun melalui koherensi antara prinsip, motivasi, dan tindakan yang melaluinya individu membangun konstitusi dirinya sebagai subjek di dalam pengambilan keputusan. Semua itu berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan sosial yang melaluinya orang yang berintegritas terus mengembangkan sistem nilai dan kecerdasannya untuk menjaga ekuilibrium. Sistem ini menempatkan integritas diri pada posisi dinamis.
ABSTRACT
Integrity has become an important term in our daily life. In spite of its importance, problem arises when the meaning of integrity itself is not clear, giving rise to other problem in its implementation. Some concepts and theories of integrity associate it with moral virtue, while the others explain it as self-structure. Some attach it with moral connotations, some others see it impartially. In the midst of the discourse, critics should be proposed that those theories focus mainly on particular static condition of integrity. There is a crisis of understanding of integrity. Integrity should be understood as dynamic process. This dissertation aims to propose alternative understanding of integrity as a process and how social dimension plays a role in it. By using phenomenological approach and constructivism of Jean Piaget, it is concluded that integrity is essentially about constructing one whole intact self. Integrity is a system of self-building construction by setting principles, motivations, and actions in coherence as the subject constitute his self. That process takes place in interaction with the social environment through which person of integrity continuously develops value system and intelligence to keep the equilibrium. This system puts the integrity of the self in dynamic position
2016
D2204
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Syaebani
Abstrak :
Dibandingkan dengan topik lain seperti politik, keadilan, dan kesetaraan maka topik cinta sedikit sekali menjadi objek kajian yang dikaji secara filosofis. Ada konsepsi yang diyakini secara umum bahwa cinta terkait dengan hal-hal yang bersifat irasional. Filsafat mensyaratkan penyelidikan yang ketat dan sistematis, dan karena cinta dianggap sebagai bagian dari afeksi yang instingtual kemudian dianggap asing bagi filsafat. Cinta lebih banyak dikaji sebagai kajian di dalam psikoanalisis. Di dalam penelitian ini, pemikiran Alain Badiou dikaji dengan menggunakan metode naratif-deskriptif untuk mendemonstrasikan bahwa cinta adalah rasional dan dapat dikaji secara filosofis. Hasil analisis dan sintesis yang didasarkan pada filsafat yang dibangun Alain Badiou dapat disimpulkan bahwa cinta bukanlah sesuatu yang bersifat irasional. Cinta adalah rasional karena mampu memberikan penghayatan bagi cara manusia memahami eksistensinya di dunia. Cinta sejalan dengan filsafat dan karena itu cinta bersifat filosofis. Lebih jauh lagi, cinta juga mampu menghadirkan perubahan dalam tataran personal karena jatuh cinta memberikan penghayatan akan dunia yang sama sekali baru. Di dalam tataran yang lebih jauh, cinta juga mampu memberikan perubahan melampaui tataran personal karena kemungkinan cinta beririsan dengan hal lain seperti politik. Penelitian ini memberikan pemahaman baru bahwa cinta memiliki dimensi yang jauh lebih luas melampaui pemahaman yang umum selama ini. ......Love received very little attention in philosophical inquiry compared to other topics such as politics, justice, and equality. There is a widely accepted conception that love is related to irrational things. Philosophy requires systematic and rigorous investigation, and because love is considered a part of instinctual affection, it makes love foreign to philosophy. Love is more appropriate to be an object of psychoanalysis. In this study, Alain Badiou’s system of thought is reviewed using a narrative-descriptive method to demonstrate that love is rational and philosophical. The analysis and synthesis of Alain Badiou’s system of thought conclude that love is not irrational. Love is logical because it provides meaning for people to understand their existence. Additionally, love can initiate change on a personal level because love can give a new meaning to how people live in the world. In a broader context, love can create change transcending the personal level because love can intersect with other things, such as politics. This study gives new insight into love, highlighting that love has broader dimensions beyond the general conception that many believe.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library