Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
Siti Chodidjah
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
610 UI-JKI 18:1 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Siti Chodidjah
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
610 JKI 18:1 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ragil Aprilia Astuti
"Diare merupakan masalah kesehatan global pada anak balita. Kematian balita akibat diare di dunia mencapai 1,9 juta per tahun. Tindakan pencegahan diare oleh ibu merupakan kunci dalam mengurangi kematian anak akibat diare. Penelitian ini menggambarkan self-efficacy ibu dalam pencegahan diare pada balita di Rowokele, Kebumen. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif sederhana dengan pendekatan l potong lintang pada 162 partisipan ibu dengan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner maternal self-efficacy for preventing diarrhea dengan reliabilitas 0,959. Hasil penelitian menunjukkan tingkat self-efficacy terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu rendah (63,6%), sedang (12,3%), dan tinggi (24,1%). Hasil ini merekomendasikan bahwa self efficacy ibu perlu ditingkatkan oleh tenaga kesehatan di tingkat masyarakat.
Mothers Self Efficacy iIn Preventing Diarrhea among an Under-5-Year-Old Child. Diarrhea is a global health problem among an under-5-year-old child. It causes the death for almost 1.9 millions every year. Diarrhea prevention is a key factor in reducing mortality caused by diarrhea. This study aimed to describe maternal self-efficacy for preventing childhood diarrhea in Rowokele, Kebumen. This was a simple descriptive approach study, applied a cross sectional method, and involved 162 partisipants of mother who were gathered using a simple random sampling. A maternal self-efficacy instrument which reliability was 0.959 for preventing childhood diarrhea used in this study. The result shows that mothers have had low self-efficacy (63.6%), middle self-efficacy (12.3%), and high self-efficacy (24.1%). It is recommended that mother?s knowledge of diarrhea should be improved by public health service."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
610 JKI 16:3 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Alfani Prima Kusumasari
"Peningkatan Kemampuan Anak Autis Menggosok Gigi melalui Foto: Studi Subjek Tunggal di Indonesia. Autisme merupakan gangguan perkembangan pada anak dengan prevalensi kejadian 1 : 88 anak di dunia. Sebanyak 50% anak autis usia sekolah mengalami kesulitan dalam menggosok gigi secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menggosok gigi anak autis usia sekolah menggunakan foto. Metodologi penelitian kuantitatif kuasi eksperimen dengan menggunakan desain subjek tunggal (single subject design). Sebanyak tiga orang subjek penelitian yang merupakan anak autis usia sekolah beserta orangtua mereka berpartisipasi dalam penelitian ini. Intervensi diberikan menggunakan rangkaian foto mengenai tahapan dalam menggosok gigi setelah terlihat trend kemampuan pada fase baseline. Pengukuran kemampuan menggosok gigi dilakukan pada fase baseline, intervensi, maintenance, dan generalisasi. Hasilnya, kemampuan menggosok gigi Anak A, B, dan C meningkat dari 14, 21, dan 22 menjadi 30, 31, dan 30. Kemampuan menggosok gigi pada ketiga anak meningkat setelah dilakukan intervensi dan menetap pada fase generalisasi.
Autism is a developmental disorder in children that now affects 1 : 88 children in the world. As many as 50% of school- age children with autism face difficulty in independently performing oral hygiene. This research seeks to increase the ability of children with autism in performing oral hygiene through the use of photographs. The methodology of the research is quantitative quasi-experimental through the single subject design. The three research subjects are school-age children with autism, and their parents also participated in this research. Intervention is conducted through a series of photographs on the steps in performing oral hygiene after the ability trend in the baseline phase is observed. Assessment of the ability to perform oral hygiene is done in the baseline, intervention, maintenance, and generalization phases. The result is that the ability to perform oral hygiene for Children A, B, and C increases from 14, 21, and 22 to 30, 31, and 30. The ability to perform oral hygiene for the three children increases after intervention and settles in the generalization phase."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Alfani Prima Kusumasari
"Peningkatan Kemampuan Anak Autis Menggosok Gigi melalui Foto: Studi Subjek Tunggal di Indonesia. Autisme merupakan gangguan perkembangan pada anak dengan prevalensi kejadian 1 : 88 anak di dunia. Sebanyak 50% anak autis usia sekolah mengalami kesulitan dalam menggosok gigi secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menggosok gigi anak autis usia sekolah menggunakan foto. Metodologi penelitian kuantitatif kuasi eksperimen dengan menggunakan desain subjek tunggal (single subject design). Sebanyak tiga orang subjek penelitian yang merupakan anak autis usia sekolah beserta orangtua mereka berpartisipasi dalam penelitian ini. Intervensi diberikan menggunakan rangkaian foto mengenai tahapan dalam menggosok gigi setelah terlihat trend kemampuan pada fase baseline. Pengukuran kemampuan menggosok gigi dilakukan pada fase baseline, intervensi, maintenance, dan generalisasi. Hasilnya, kemampuan menggosok gigi Anak A, B, dan C meningkat dari 14, 21, dan 22 menjadi 30, 31, dan 30. Kemampuan menggosok gigi pada ketiga anak meningkat setelah dilakukan intervensi dan menetap pada fase generalisasi.
Autism is a developmental disorder in children that now affects 1 : 88 children in the world. As many as 50% of schoolage children with autism face difficulty in independently performing oral hygiene. This research seeks to increase the ability of children with autism in performing oral hygiene through the use of photographs. The methodology of the research is quantitative quasi-experimental through the single subject design. The three research subjects are school-age children with autism, and their parents also participated in this research. Intervention is conducted through a series of photographs on the steps in performing oral hygiene after the ability trend in the baseline phase is observed. Assessment of the ability to perform oral hygiene is done in the baseline, intervention, maintenance, and generalization phases. The result is that the ability to perform oral hygiene for Children A, B, and C increases from 14, 21, and 22 to 30, 31, and 30. The ability to perform oral hygiene for the three children increases after intervention and settles in the generalization phase."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Zolla Amely Ilda
"Pelibatan ibu dalam perawatan bayi prematur merupakan salah satu komponen konsep family centered care. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pelibatan ibu terhadap interaksi ibu dan bayi dan kepercayaan diri ibu dalam merawat bayi prematur. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen one-group pretest-posttest. Penelitian ini melibatkan 16 orang ibu dan bayinya yang dipilih dengan teknik konsekutif di ruang Perinatologi di sebuah RSUP di Jakarta, selama sebulan. Instrumen yang digunakan untuk menilai interaksi ibu-bayi adalah terjemahan Modified Observation of Communication Interaction dan kepercayaan diri ibu diukur menggunakan Maternal Confidence Questionaire yang juga diterjemahkan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa skala interaksi ibu-bayi dan kepercayaan diri ibu meningkat secara signifikan (p= 0,0005). Hasil penelitian ini merekomendasikan upaya peningkatan pelibatan ibu dalam perawatan bayi prematur di ruang Perinatologi.
Enhancement of Mother-Infant Interaction and Maternal Confidence: The Impact of Mother Involvement in Infant Care in the Neonatology Unit. Mothers? involvement in premature infant care is one of components of the family centered care. The purpose of this study was to examine the impact of mothers? involvement on mother-infant interactions and maternal confidence in premature infant care. This study used a quasy experimental with one-group pretest-posttest design. Sixteen participants were selected using consecutive sampling technique in Neonatal Unit Level I-II in General Hospital in Jakarta during one month. Modified Observation of Communication Interaction was translated in to Indonesian and used to observe mother-infant interaction and maternal confidence measured by translated Maternal Confidence Questionaire. The result of statistic analysis showed that mother-infant interactions scale and maternal confidence increase significantly (p= 0.0005). This study recommends the improvement of mothers? involvement in premature infant care in neonatal unit."
Lengkap +
Padang: Poltekkes Kemenkes Padang. Jurusan Keperawatan ; Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan, 2013
610 JKI 16:3 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Bayi berat lahir rendah (BBLR) rentan terhadap masalah kesehatan sejak bayi lahir, selama dirawat di rumah sakit dan berlanjut sampai setelah bayi pulang ke rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak pemberdayaan keluarga terhadap status kesehatan BBLR.
Penelitian ini merupakan action research dengan menggunakan metoda kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi pengalaman orang tua BBLR sebagai dasar bagi pengembangan intervensi dan pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengevaluasi intervensi pemberdayaan keluarga. Tujuh partisipan, 20 ibu dan bayi di kelompok intervensi dan 27 ibu dan bayi di kelompok kontrol ikut serta dalam penelitian ini.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemberdayaan keluarga efektif dalam meningkatkan status imunisasi bayi, meningkatkan pemeriksaan kesehatan lanjutan, menurunkan frekuensi kunjungan akut, meningkatkan pengetahuan dan sikap orang tua dalam memberikan asuhan.
Kesimpulan: Ibu memerlukan informasi terkait cara merawat bayinya dan pemberdayaan keluarga efektif dalam meningkatkan status kesehatan BBLR.
The Influence of Family Empowerment on the Health Status of Low Birth Weight Infant in Jakarta. Low birth weight (LBW) infant is susceptible to health problems since the infant born, during in the hospital and continue after discharge. The purpose of this study was to identify the influence of family empowerment on the health status of LBW infant. Action research using qualitative and quantitative method was used in this study. Qualitative approach was used to identify the experience of mothers of LBW infants as a data based for intervention development, and quantitative approach was used to evaluate the influence of family empowerment program on the health status of LBW infants. There were 7 participants, 20 mothers and their infants in the intervention group and 27 in the control group involved in this study. The study showed that family empowerment was effective in improving the immunization status and followup care attendance, reducing the frequency of acute care visits, increasing mothers' knowledge and skill in providing care. In conclusion, mothers need information on providing a proper care for LBW, and family empowerment can significantly improve maternal knowledge and health status of LBW infants."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
J-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Bayi berat lahir rendah (BBLR) rentan terhadap masalah kesehatan sejak bayi lahir, selama dirawat di rumah sakit dan berlanjut sampai setelah bayi pulang ke rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak pemberdayaan keluarga terhadap status kesehatan BBLR. Penelitian ini merupakan action research dengan menggunakan metoda kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi pengalaman orang tua BBLR sebagai dasar bagi pengembangan intervensi dan pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengevaluasi intervensi pemberdayaan keluarga. Tujuh partisipan, 20 ibu dan bayi di kelompok intervensi dan 27 ibu dan bayi di kelompok kontrol ikut serta dalam penelitian ini. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemberdayaan keluarga efektif dalam meningkatkan status imunisasi bayi, meningkatkan pemeriksaan kesehatan lanjutan, menurunkan frekuensi kunjungan akut, meningkatkan pengetahuan dan sikap orang tua dalam memberikan asuhan. Kesimpulan: Ibu memerlukan informasi terkait cara merawat bayinya dan pemberdayaan keluarga efektif dalam meningkatkan status kesehatan BBLR."
Lengkap +
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library