Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laudza Ulayya Ghani
Abstrak :
Timbulan sampah elektronik (e-waste) akan mengalami peningkatan sebanyak 4-5 persen setiap tahunnya. Pada tahun 2016, sebanyak 44,7 juta ton sampah elektronik, hanya 8,7 juta ton yang dapat didaur ulang, sedangkan sisanya menjadi sampah residu. Perguruan tinggi sebagai pengguna Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) terbanyak, menjadi salah satu penyumbang sampah elektronik terbesar terhadap timbulan sampah elektronik. Pelaksanaan pengelolaan sampah elektronik di lingkungan kampus masih menghadapi beberapa tantangan dari aspek kebijakan, aspek kelembagaan, aspek keuangan, dan aspek sarana prasarana. Jika tantangan ini tidak segera diatasi, visi perguruan tinggi dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk memberikan pengetahuan, inovasi, dan solusi untuk SDGs akan terhambat. Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi oleh pihak kampus dari aspek-aspek terkait untuk menerapkan pengelolaan sampah elektronik di lingkungan kampus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam para stakeholder Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas serta data sekunder berupa laporan yang dimiliki oleh Kampus UI. Analisa data dilakukan dengan pendekatan analisis SWOT yang merupakan alat dalam formulasi strategis, melalui perhitungan bobot dan rating pada indikator kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk menghasilkan alternatif usulan perencanaan strategik berdasarkan model pengelolaan sampah elektronik terintegrasi yang dapat memiliki manfaat untuk menyempurnakan sistem pengelolaan sampah elektronik yang sudah diterapkan. Hasil perhitungan analisa SWOT diperoleh nilai IFAS 0,94 dan nilai EFAS adalah 1,21 yang artinya bahwa Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas (DPOF) Universitas Indonesia (UI) berada pada posisi kuadran 1 yang mana alternatif strategi yang perlu diterapkan adalah strategi agresif untuk memanfaatkan peluang dengan menggunakan keunggulan DPOF UI dalam hal kekuatan dari segi aspek kelembagaan, aspek kebijakan dan aspek sarana prasarana. ......Every year, the total amount of e-waste generated increases to 4-5 percent. In 2016, only 8.7 million tons of e-waste could be recycled from a total of 44.7 million tons of electronic waste, while the rest became residual waste. Educational institutions, as the majority of users from the Information and Communication Technology (ICT), are one of the largest contributors of the electronic waste stream. Educational institutions, as a leading actor of the sustainable development movement, in which electronic waste management is considered to be an important aspect, still face challenges in implementing e-waste management, especially in institutional aspect, technical aspect and legal aspect. Potential environmental problems associated with management practices will hamper SDGs target. This study aims to identify the strengths, weaknesses, opportunities and threats faced by institutional education to manage e-waste. Data were collected through in-depth interviews with stakeholders of the Directorate of Operations and Facility Maintenance and official reports published by the UI Campus. Data analysis was conducted using a SWOT analysis approach as a tool of strategic formulation by calculating weights and ratings on indicators of strengths, weaknesses, opportunities and threats to initiate alternative strategies based on an integrated electronic waste management model. The result showS that the IFAS value is 0.94 and the EFAS value is 1.21. It presents that the Directorate of Facility Operations and Maintenance (DPOF) Universitas Indonesia (UI) position is in quadrant 1. The alternative strategy defining DPOF position is an aggressive strategy to utilize opportunities by using the advantages they have.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ratna Puspitasari
Abstrak :
Diare merupakan penyebab kematian nomor 2 pada balita di dunia dan menyebabkan 1,5 juta anak meninggal dunia setiap tahunnya. Insiden diare di Indonesia cenderung mengalami kenaikan dari tahun 2000-2010 dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Pada tahun 2008-2010, di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi jumlah kasus diare pada kelompok umur balita lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok umur lainnya dan terus mengalami peningkatan. Air minum yang terkontaminasi dapat menjadi media penularan penyakit diare. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kontaminasi Escherichia coli (E.coli) pada air minum, faktor balita, faktor ibu, dan faktor lingkungan dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi tahun 2012. Desain penelitian ini adalah kasus kontrol dengan jumlah sampel 200 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan diperoleh dari analisis antara kontaminasi E. coli dalam air minum (2,67; 1,51-4,72), faktor balita [status imunisasi (4,16 ; 2,25-7,70)], faktor ibu [perilaku mencuci tangan (4,51; 2,35-8,66), perilaku memasak air minum (2,68; 1,39-5,14), perilaku mencuci peralatan makan dan minum (3,36; 1,72-6,55), tingkat pendidikan (2,56; 1,36-4,82), tingkat pengetahuan (7,98; 3,72-17,10), status ekonomi keluarga (3,31; 1,65-6,65)], faktor lingkungan [sumber air minum (4,42; 2,37-8,22), jenis sarana air bersih (2,33; 1,28-4,23), saluran pembuangan air limbah (3,46; 1,93-6,19), kondisi fisik jamban (1,96; 1,08-3,55), dan jarak antara septic tank dengan sarana air bersih (3,88; 2,04-7,39)] dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi tahun 2012 adalah tingkat pengetahuan ibu (OR 4,57; CI95% 1,89-11,04. ......Diarrhea is the second leading cause of death among children under five years (toddlers) in the world and responsible for killing 1,5 million children every year. Incidence of diarrhea increases from 2008-2010 and often causes extraordinary occurrence. Based on 2008-2010 data, diarrhea cases at South Jambi District Jambi City among children under five years (toddlers) is higher than the other age classification. Contaminated drinking water can be media of diarrhea spreading. This study aims to analyze the relationship of Escherichia coli (E. coli) contamination in drinking water, toddler factors, maternal factors, and environment factors with diarrhea occurrence among children under five years at South Jambi District Jambi City in 2012. Design of this study is case control with 200 respondents. The result of this study indicates that there is significant correlation between E. coli contamination in drinking water (2,67; CI95% 1,51-4,72), toddler factors [immunization status (4,16 ; 2,25-7,70)], maternal factors [washing hand behavior (4,51; 2,35-8,66), boiling water behavior (2,68; 1,39-5,14), washing dishes behavior (3,36; 1,72-6,55), mother's education (2,56; 1,36-4,82), mother's knowledge (7,98; 3,72-17,10), socioeconomic status of family (3,31; 1,65-6,65)], drinking water sources (4,42; 2,37-8,22), clean water supplies (2,33; 1,28-4,23), and environment factors [waste water sewer (3,46; 1,93-6,19), water closet condition (1,96; 1,08-3,55), and distance between septic tank and clean water supplies (3,88; 2,04-7,39)]. Variable that predicted the most dominant causes of diarrhea among toddlers at South Jambi District Jambi City in 2012 is mother's knowledge.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31914
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library