Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novie Dianing Hayusudina
"Era reformasi telah menawarkan banyak perubahan dan peluang investasi. Hal ini dilakukan dengan memberikan kemudahan bagi berbagai jenis investasi, termasuk investasi proyek bangunan gedung. Tren pasar yang berkembang menjadikan strategi dan analisis yang tepat dibutuhkan untuk menjamin kesuksesan dalam melakukan pengambilan keputusan untuk berinvestasi. BOT (Build-Operate-Transfer) adalah salah satu alternatif jenis kerjasama yang tepat dengan tren pasar dalam berinvestasi pada bangunan gedung saat ini. Pemilihan skema BOT sebagai sistem pengadaan proyek dapat membantu pemanfaatan lahan-lahan berpotensial dan strategis yang tidak dapat dijual.
Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mengkaji investasi jenis bangunan gedung apakah yang tepat menggunakan skema kerjasama BOT pada suatu lahan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada statu lahan, yaitu lahan milik Departemen Agama di Jl. MH. Thamrin No. 6, Jakarta Pusat, dengan melakukan kajian pemilihan jenis investasi bangunan gedung apa yang tepat dilakukan pada lahan tersebut. Data-data yang diperoleh berasal dari hasil wawancara terhadap pakar-pakar yang berpengalaman di bidang investasi properti lebih dari 12 tahun. Hasil dari wawancara tersebut kemudian akan diolah dengan analisa kualitatif menggunakan metode AHP yang didukung dengan analisa bangunan dan pasar properti. Sedangkan pada data kuantitatif yang diperoleh akan dilakukan simulasi cashflow dan analisa sensitivitas terhadap parameter-parameter kelayakan investasi secara finansial yang kemudian akan disimulasi menggunakan Opquest.
Berdasarkan analisa-analisa yang telah dilakukan maka diperoleh hasil bahwa jenis investasi bangunan gedung yang tepat dilakukan pada lahan milik Departemen Agama melalui jenis kerjasama BOT adalah gedung perkantoran. Berdasarkan penilaian terhadap parameter kelayakan investasi juga diperoleh bahwa investasi gedung perkantoran pada lahan milik Departemen Agama dinyatakan layak dengan nilai IRR sebesar 17,02%, NPV Rp 87.977.219.968,02, dan BEP pada tahun ke-14. dengan suku bunga 12% dan equity 20%, dimana kelayakan tersebut berlaku untuk investor dengan karakteristik konservatif.

Reformation era has offering many chances as well as change in investment. In this regard is by providing the investor with an easy access to invest, including in it is the investment in the building structures project. Successful investment requires both strategy and analysis of market demand. BOT (Build-Operate-Transfer) scheme is one of the alternatives in join-investment that is suitable and in accordance with the increasing demand of building structures. The selection of BOT scheme as a project procurement system in the building structures could support the utilization of potential land located in the strategic area but not worth to sell.
The objective of the study is to evaluate the investment in building structures by applying the BOT scheme, whether it is a proper and right way to invest in a potential land located in the strategic area. Case study by evaluating the selection of investment in the type of building structure on the land owned by the Department of Religion (Departemen Agama) located in Jl.MH. Thamrin no.6 Jakarta Pusat is used as the approach of the study. Data to support the evaluation was collected by interviewing the experts specializing in the property investment for more than 12 year. Supporting with the property market and the structure analysis, the data collected is evaluated qualitatively by applying the AHP method. To evaluate the quantitative data the cash-flow simulation and the sensitivity analysis to the parameters of feasible investment will be applied, finally it will be simulated by using Opquest method.
Based on the evaluation, office building procured by applying the BOT scheme on the land owned by the Department of Religion is a right investment. Based on the evaluation to the parameters of feasible investment on the land owned by the Department of Religion shows that office building structures is a feasible investment, as the IRR is 17.02 % and the Net Present Value is Rp.87,977,219,968.00. With the interest rate or 12 % per annum and equity 20 %, the BEP will be obtained in the year-14th. It applied to the conservative investor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24795
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Darmawan
"Investasi dalam bidang real estate masih terbuka lebar bahkan menjadi primadona investasi scat ini. Dalam seminar yang bertajuk Prospek Ekonomi, Perbankan dan Properti Tahun 2008 yang diselenggarakan oleh PT Bank Tabungan Negara (BTN) di Jakarta, Selasa (4/12) dinyatakan bahwa prediksi bisnis properti diperkirakan lebih optimis yaitu jika dilihat dari nilai perturnbuhan kredit properti yang naik 25% dengan ekspansi kredit properti mencapai Rp 36,5 triliun. Namun demikian, adanya kendala-kendala yang terjadi, karakter investasi real estate yang berbeda dengan investasi yang lain dan banyaknya faktor yang mempengaruhi nilai suatu real estate membuat keputusan untuk berinvestasi dalam bisnis real estate ini memerlukan kajian yang tebih mendalam. Sebelurn membuat keputusan berinvestasi, investor hares melakukan evaluasi terhadap semua aspek dari real estate yang mempengaruhi keberhasilan investasinya. Variabel terkait aspek inilah yang diidentifikasi untuk mendapatkan gambaran faktor-faktor dari real estate yang mempengaruhi kelayakan investasi. Identifikasi faktor Kelayakan yang penting untuk dipertimbangkan dalam investasi real estate merupakan topik dari penelilian ini dan diharapkan menjadi pegangan investor dalam membuat keputusan investasi. Alat yang digunakan dalam pencarian faktor yang penting adalah dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Penelitian dilakukan dengan metodologi survai melalui wawancara dan penyebaran kuesioner kepada pakar (ahli) yang bergerak di bidang investasi properti. Hasil penelitian yang didapat adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan oleh investor dalam membuat keputusan berinvestasi. Kemudian berdasarkan faktor ini dibuat strategi pencapaiannya.

Real Estate investment still has big opportunity and become very attarctive investment recently. On Seminar Prospek Ekonami, Perbankan dan Properti 2008 held by PT Bank Tabungan Negara (BTN) at Jakarta on Tuesday, Dec 04, stated that business property prediction will be more optimistic, showing from property loan growth that increase 2.5% and reaching Rp.36.5 trilion. There are some constraints in real estate investment, such as its characteristics are different from others investment characteristics and there are so many factors that influence real estate value. So it will need deep evaluation to make real estate investment decission. Before making real estate investment decission, the investor should do some evaluation for every aspect. The variable related to this aspect wiil be identified to get description about factors that influence feasibility investment. Identification of feasibility factors that important to be considered in real estate investment is the topic of this research and hopefully can give some input for the investor to make investment decission in real estate. Tools which use to determine important factors is Analytical Hierarchy Process (AHP) method. This research is using survey method by doing interview and giving questionair to some expert in investment real estate. Result of this research is factors that important to be considered by investor in making investment decission. Then based on these factors wi!l be made the achievement strategy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24269
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budy Purnomo Wasisso
"Untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan rumah layak huni, pemerintah telah menetapkan beberapa sasaran bidang perumahan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2004-2009, yang meliputi penyediaan prasarana dan sarana dasar bagi kawasan Rumah Sederhana, yang salah satunya melalui pembangunan 60.000 unit rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) bagi masyarakat berpenghasilan rendah, dan pembangunan 25.000 unit Rumah Susun Sederhana milik (Rusunami) melalui peran serta swasta.
Terbatasnya dana yang tersedia mengharuskan pemerintah untuk meyakinkan sektor swasta untuk terlibat dalam pembangunan Rusunawa tersebut. Skema Kerjasama Pemerintah Swasta yang telah diperkenalkan oleh pemerintah, salah satunya adalah Build-Operate-Transfer, menjadi alternatif skema yang menjadi pilihan dalam membangun minat swasta untuk terlibat dalam sektor ini. Namun model Build-Operate-Transfer ini juga memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi terhadap pengembalian investasi. Adanya ketidakpastian tersebut menyebabkan diperlukannya pertimbangan risiko dalam keputusan evaluasi risiko. Identifikasi dan analisa faktor risiko yang berpengaruh merupakan subyek penelitian yang diharapkan dapat membantu sektor swasta dalam mensimulasi risiko sehingga diperoleh gambaran jelas tentang peluang dan risiko investasi yang akan memunculkan daya tarik berinvestasi dalam pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa.
Interpretasi dari identifikasi dalam penelitian dilakukan melalui analisis stakeholder dan perankingan dengan Analytical Hierarchy Process (AHP) serta analisis regresi yang dapat digunakan untuk penilaian terhadap risiko yang berpengaruh pada investasi. Birokrasi yang berbelit-belit dan menyulitkan pemberian ijin pembangunan serta kenaikan inflasi yang tidak terkendali diidentifikasi sebagai faktor risiko yang berpengaruh signifikan terhadap daya tarik investasi Rusunawa ini. Penelitian ini diharapkan juga dapat membantu pemerintah dalam membangun minat sektor.

To fulfil the needs of proper housing for public, the government have made some strategies that set on the National Plan of Mid Term Development Year 2004- 2009, the plan containing the availability of facility and infrastructure of lowbudgeted housing area, in which one of the project is the construction of 60,000 units low-cost apartments (Rusunawa) and 250,000 low cost leased apartment (Rusunami) that dedicated for public with low income. The construction is involving private sector.
The limited budget has pushed the government to persuade the private sector to involve on the construction project. One of the cooperation scheme that offered to the private sector is Build-Operate-Transfer. This scheme is become an alternative to attract the private sector to involve on the construction project. However, Build- Operate-Transfer scheme has an uncertainty on the investment return. Risk assessment should be made in order to the answer the uncertainty of investment return. Identification and analysis of the risk factor is become the subject of this research that expected can be a consideration to the private sector in risk simulating and therefore can produce a clear picture on the opportunity and risk on the investment, this picture is expected can attract the private sector to join on the Rusunawa investment.
Interpretation of identification on the research is carried out through analysis on stake holder and rank sorting with Analytical Hierarchy Process (AHP) also regression analysis that applied to investment risk research. Complicated bureaucracy, difficulties on licenses issuance, and uncontrollable inflation are identified as the significant risk factors that affect the Rusunawa investment. This research is also expected can assist the government to attract the private sector in succeeding the public housing project."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24612
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library