Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laily Nur Fitriyani
Abstrak :
Daerah prospek Geotermal Gunung ST merupakan tipe gunungapi strato yang berada pada lingkungan vulkanik kuarter dan memiliki manifestasi berupa fumarol dan mata air panas sebagai indikasi sistem geotermal. Pengolahan data MT dilakukan untuk mengetahui distribusi resistivitas batuan di bawah permukaan dalam menentukan komponen sistem geotermal. Proses akhir dari pengolahan data adalah dilakukan pemodelan MT inversi 3D. Daerah interest untuk pembuatan model konseptual berada pada lintasan 1. Berdasarkan analisis integrasi dengan berbagai data diidentifikasi bahwa zona konduktif menipis di wilayah upflow yaitu di puncak Gunung ST dan menebal menuju outflow yaitu di bagian relatif utara dan selatan dari Gunung ST. Struktur geologi yang mengontrol sistem geotermal di Gunung ST adalah sesar St berarah barat daya – timur laut yang letaknya memotong daerah prospek. Karakteristik sistem geotermal daerah penelitian dapat teridentifikasi, yang meliputi: clay cap sebagai lapisan penudung terletak pada kedalaman 400 m dengan ketebalan bervariasi mencapai 3000 m, reservoir di kedalaman 1000 m dengan ketebalan 1000 – 1600 m, dan heat source pada kedalaman lebih dari 4000 m dari permukaan tanah. ......The geothermal prospect area of Mount ST is a stratovolcanic type located in a quarter volcanic environment and has manifestations in the form of fumaroles and hot springs as an indication of the geothermal system. MT data processing is carried out to determine the distribution of rock resistivity below the surface in determining the components of the geothermal system. The final process of data processing is 3D inversion MT modelling. The area of interest for conceptual modelling is on track 1. Based on the integration analysis with various data, it is identified that the conductive zone is thinning in the upflow area, namely at the top of Mount ST and thickens towards outflow, namely in the relatively north and south of Mount ST. The geological structure that controls the geothermal system on Mount ST is the southwest-northeast trending St fault which intersects the prospect area. The characteristics of the geothermal system in the study area can be identified, which include: clay cap as a covering layer located at a depth of 400 m with a thickness varying up to 3000 m, a reservoir at a depth of 1000 m with a thickness of 1000 – 1600 m, and a heat source at a depth of more than 4000 m from ground level.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Sekar Arifianti
Abstrak :
Daerah “CB’ merupakan salah satu daerah prospek geotermal di Indonesia. Indikasi adanya potensi sistem geotermal daerah “CB” ditandai dengan kemunculan manifestasi permukaan berupa kelompok mata air panas yang bertemperatur 68 – 74.8oC dengan pH antara 6.35 – 68.4. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model konseptual terintegrasi dari data magnetotellurik, gravitasi satelit GGMPlus, geologi, dan geokimia. Hasil dari pemodelan inversi 3-D magnetotellurik menunjukkan adanya sebaran clay cap dengan variasi ketebalan 1 - 2 km, yang ditandai dengan nilai resistivitas 1 – 15 Ωm. Lapisan reservoir diduga mempunyai resistivitas 20 – 60 Ωm dengan puncak reservoir yang berada pada kedalaman ≤ 1000 meter di bawah permukaan. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan geotermometer Na/K Giggenbach, rata-rata temperatur reservoir relatif cukup tinggi yaitu sekitar 220 - 250 ºC. Sumber panas pada sistem geotermal “CB” ini diperkirakan berasal dari plutonik body yang berasosiasi dengan aktivitas sesar. Dalam penelitian ini juga diperoleh indikasi adanya struktur graben berarah barat laut - tenggara dan beberapa struktur patahan lainnya berdasarkan hasil analisis turunan berupa First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertical Derivative (SVD) dari gravitasi satelit GGMPlus. Sistem geotermal “CB” ini diduga termasuk ke dalam klasifikasi fault-controlled geothermal system.reynor Ratio, and Jensen's Alpha with CAPM based on data collected from refinitv, eikon, IDX, Yahoo Finance for the period 2016 – 2021. The results show that in the period of crisis SSRI outperforms ISSI and SRI Kehati and in general SSRI could compete with ISSI and SRI Kehati. These results indicate that incorporating ESG screening into sharia investment decisions does not have a negative impact on returns and risks, so that it can be used as an option for portfolio diversification. In addition SSRI will increase the impact and positive contribution to reducing the financing gap for SDGs, as well as gain a wider investor base. ......Daerah “CB’ merupakan salah satu daerah prospek geotermal di Indonesia. Indikasi adanya potensi sistem geotermal daerah “CB” ditandai dengan kemunculan manifestasi permukaan berupa kelompok mata air panas yang bertemperatur 68 – 74.8oC dengan pH antara 6.35 – 68.4. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model konseptual terintegrasi dari data magnetotellurik, gravitasi satelit GGMPlus, geologi, dan geokimia. Hasil dari pemodelan inversi 3-D magnetotellurik menunjukkan adanya sebaran clay cap dengan variasi ketebalan 1 - 2 km, yang ditandai dengan nilai resistivitas 1 – 15 Ωm. Lapisan reservoir diduga mempunyai resistivitas 20 – 60 Ωm dengan puncak reservoir yang berada pada kedalaman ≤ 1000 meter di bawah permukaan. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan geotermometer Na/K Giggenbach, rata-rata temperatur reservoir relatif cukup tinggi yaitu sekitar 220 - 250 ºC. Sumber panas pada sistem geotermal “CB” ini diperkirakan berasal dari plutonik body yang berasosiasi dengan aktivitas sesar. Dalam penelitian ini juga diperoleh indikasi adanya struktur graben berarah barat laut - tenggara dan beberapa struktur patahan lainnya berdasarkan hasil analisis turunan berupa First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertical Derivative (SVD) dari gravitasi satelit GGMPlus. Sistem geotermal “CB” ini diduga termasuk ke dalam klasifikasi fault-controlled geothermal system.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Rafif Thufail, athor
Abstrak :
Gunung Endut memiliki potensi cadangan terduga sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 80 MWe. Informasi geologi teknik seperti mekanika tanah, litologi batuan, tingkat pelapukan batuan, kekuatan batuan, serta kemiringan lereng menjadi hal yang fundamental dalam menentukan lokasi wellpad. Hal tersebut mendasari penelitian karakteristik geologi teknik perlu dilakukan untuk kepentingan penentuan titik wellpad. Metode penelitian berupa pemetaan geologi teknik dan uji laboratorium mekanika tanah. Dalam melakukan uji mekanika tanah, digunakan sampel tanah terganggu yang diambil menggunakan sekop. Hasil pemetaan geologi teknik menunjukkan daerah penelitian tersusun atas lima satuan geologi teknik, yaitu satuan tanah residual SP (RSP), tanah residual SW (RSW), andesit lapuk sedang (AM), andesit sangat lapuk (AH), dan tuf lapuk sempurna. Berdasarkan tingkat pelapukan, daerah penelitian terbagi menjadi tiga zona pelapukan, yaitu zona batuan lapuk tinggi (level 4), zona batuan lapuk sempurna (level 5), dan zona tanah residu (level 6). Hasil analisis mekanika tanah menunjukkan nilai kadar air 29,62%- 40,89%, nilai batas cair (LL) 28,56%-48,17%, indeks plastisitas (PI) 1,49%- 17,96% dominan agak plastis, indeks aktivitas 0,3-1,55 (inactive hingga active clays) dominan normal clays, potensi swelling sedang, kohesi (c) 0,814-7,364 kPa, serta sudut geser dalam (ф) 2,51⁰-20,9⁰. Analisis kelayakan menunjukkan daerah penelitian layak dibangun wellpad dengan kriteria pondasi dengan kedalaman 3 m, berat tanah 1,8 t/m3 , lebar pondasi 5 m, serta faktor keamanan 2,5 dapat menopang wellpad dengan daya dukung rata-rata 12,16 ton/m2. ......Mount Endut has a potential reserve of 80 MWe as a geothermal power plant. Technical geological information such as soil mechanics, lithology, weathering level, rock strength, and slope are fundamental in determining the location of wellpad. This underlies the research on engineering geological characteristics that need to be carried out to determine the wellpad point. The research method is in the form of engineering geological mapping and soil mechanics laboratory tests. In carrying out soil mechanics tests, disturbed soil samples were used which were taken using a shovel. The result of the engineering geological mapping show that the research area is composed of five engineering geological units, namely residual soil unit SP (RSP), residual soil SW (RSW), moderately weathered andesite (AM), highly weathered andesite (AH), and completely weathered tuff. Based on the level of weathering, the study area is divided into three weathering zones, namely the highly weathered rock zone (level 4), the completely weathered rock zone (level 5), and the residual soil zone (level 6). The results of the soil mechanics analysis show that the water content value is 29.62%-40.89%, the liquid limit value (LL) is 28.56%-48.17%, and the plasticity index (PI) 1.49%-17.96% is slightly dominant. plastic, activation index 0.3-1.55 (inactive to active clays) dominant normal clays, moderate swelling potential, cohesion (c) 0.814-7.364 kPa, and internal shear angle (ф) 2.51⁰-20.9⁰. The feasibility analysis shows that the research area is feasible to build a wellpad with the criteria of a foundation with a depth of 3 m, soil weight of 1,8 t/m3 , a foundation width of 5 m, and a safety factor of 2.5 that can support a wellpad with an average carrying capacity of 12,16 tons/ m2.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Aditya
Abstrak :
ABSTRAK
800 ppm), dan low grade (100-200 ppm). Analisis XRD perlu dilakukan untuk mengetahui tipe dan intensitas alterasi yang terjadi di daerah penelitian. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah hasil analisis dari tiap metode yang dilakukan memberikan informasi yang mendukung terkait proses mineralisasi timah primer di Pulau Bangka.
ABSTRACT
Bangka Island is important tin producer in Indonesia, mostly from the secondary tin deposits. However the secondary tin deposit is depleting, causing further exploration shifted to the primary tin mineral. The purpose of this study is to make a mineralisation model of primary tin deposit in Bangka Island. Methods that implemented in this study are petrography analysis, mineragraphy analysis, XRD (X-Ray Diffraction), and XRF (X-Ray Fluorescence) analysis. The studied rock samples that consisted of granite, meta-sandstone, and sandstone. Some of the rocks have experienced alterations such as tourmalinisation, silicification, greisen, kaolinisation, and oxidation. The petrography and mineragraphy analysis show the presence of minerals that indicate the primary tin deposits, such as cassiterite, tourmalin, topaz, sericite, pyrite and sphalerite. XRF analysis shows data about the value of Sn elements so that they can be classified into two classes, very high grade (> 800 ppm), and low grade (100-200 ppm). XRD analysis necessary to do to determine the type and intensity of alterations that occur in the study area. The results of each analyses will provide supporting information regarding primary tin mineralisation process in Bangka Island.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amellia Dwi Santika
Abstrak :
Kompleks Gunungapi Rawa Danau berada di Provinsi Banten terbentuk akibat letusan dari gunungapi purba. Tersusun atas lava yang berumur kuarter berasal dari Gunung Karang, Gunung Parakasak, Gunung Tukung Gede, Gunung Marikangen dan Gunung Dano Purba yang berkaitan dengan subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia di selatan Pulau Jawa. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui jenis dari lava penyusun gunungapi, mengetahui evolusi magma serta tatanan tektonik pada daerah penelitian. Penelitian ini menggunakan metode petrografi dan geokimia dengan analisis X-ray Fluorescence (XRF). Daerah penelitian terdiri dari mineral plagioklas, piroksen, olivin, dan amfibol serta terdapat mikro-tekstur plagioklas berupa coarse sieve, glomerocryst, oscillatory, fine sieve, dan clear. Jenis batuan yang berada di daerah penelitian adalah andesit-basaltik, basaltik trachyandesite, andesit, trachyandesite, dasit, dan trachyte trachydacite. Daerah penelitian memiliki jenis magma yaitu kalk-alkalin. Berdasarkan diagram Harker, terlihat tren yang jelas sehingga magmanya bersifat ko-genetik. Berdasarkan keberadaan amfibolnya terbagi menjadi 3 tren yaitu tren Gunung Karang yang merupakan amfibol bearing, tren Gunung Parakasak merupakan amfibol free, dan tren Gunung Tukung Gede yang merupakan amfibol free dan amfibol bearing. Proses magmatisme yang dominan terjadi pada daerah penelitian berupa fraksinasi kristal dan Proses tektonik yang terjadi adalah subduksi busur benua yang memiliki kedalaman zona Benioff-Wadati sekitar ±118 Km - ±138 Km. ......The Rawa Danau Volcanoes complex is located in Banten Province. This volcano complex was formed by ancient volcanoes eruptions. It is Composed by quarterly lava originating from Mount Karang, Mount Parakasak, Mount Tukung Gede, Mount Marikangen and Mount Dano Purba which are associated with the subduction zone of the Indo-Australian plate and Eurasian plate in the southern Java. The purpose of this study is to find out the type of lava constituents of this volcano complex, to know the evolution of magma, and the tectonic history of Rawa Danau Volcanoes Complex as the study area. This study uses petrographic method and geochemical methods with X-ray Fluorescence (XRF) analysis. The study area consists of plagioclase, pyroxene, olivine, and amphibole minerals. There are also micro-textures of plagioclase in the form of coarse sieve, glomerocryst, oscillatory, fine sieve, and clear. Divided into two groups of rocks, namely the group of amphibole bearing rocks and amphibole free rocks. The SiO2 content of this area is 55% to 71%, that is why the rock are andesite-basaltic, basaltic trachyandesite, andesite, trachyandesite, dacite, and trachyte trachydacite. The type of magma is calc-alkaline. Based on the Harker diagram, the study area has a clear trend so that the magma is co-genetic, then that trend is divided into two, namely positive trend and negative trend. However, based on the presence of amphibole mineral, it is divided into three trends, namely Karang trend, which is an amphibole bearing zone, Parakasak trend is an amphibole free zone, and Tukung Gede trend, which is an amphibole free zone and amphibole bearing zone. The dominant process of magmatism in the study area was fractional crystallization and the tectonic processes that occurred was continental arc subduction which had a Benioff-Wadati zone depth of approximately ± 118 Km - ± 138 Km.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garindia Grandis
Abstrak :
Gunung Pancar merupakan daerah yang memiliki potensi panas bumi yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Potensi panas bumi pada daerah tersebut dibuktikan dengan keberadaan manifestasi permukaan seperti mata air panas dan batuan alterasi. Hal tersebut merupakan indikasi adanya suatu aktivitas panas bumi aktif pada daerah tersebut yang menarik untuk diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem panas bumi Gunung Pancar dengan menggunakan metode analisis geokimia air manifestasi berupa analisis anion, kation, isotop, survei geologi berupa data struktur geologi, litologi, dan geomorfologi serta data pendukung geofisika berupa data MT dan gravity, sehingga didapat gambaran umum sistem panas bumi yang utuh direpresentasikan melalui model konseptual. Gunung Pancar tersusun atas Formasi Jatiluhur berumur Miosen Awal didominasi oleh batuan lanau hingga lempung kemudian terdapat batuan yang lebih muda berumur Miosen Tengah yaitu berupa batuan andesit hasil aktivitas vulkanisme Gunung Pancar. Gunung Pancar memiliki ketinggian 850 mdpl termasuk ke dalam sistem panas bumi relief tinggi. Terdapat tiga titik manifestasi berupa mata air panas yaitu Kawah Merah, Kawah Hitam dan Kawah Putih, keberadaan manifestasi tersebut dikontrol oleh adanya struktur patahan berupa sesar mendatar dengan arah N 195oE/77o dan ditemukan manifestasi berupa alterasi batuan tipe argilik. Kawah Merah memilki tipe air klorida-sulfat, temperatur air 67oC, pH 7,0. Pada Kawah Hitam tipe air merupakan tipe sulfat, temperatur air sebesar 51,8 oC, pH 7,04-8,0. Tipe air pada Kawah Putih adalah tipe air sulfat, temperatur permukaan sebesar 49 oC. Ketiga manifestasi tersebut berada pada zona outflow sistem panas bumi Gunung Pancar. Hasil perhitungan geotermometer silika didapatkan temperatur reservoir berkisar antara 113,5 oC hingga 118,4 oC. Dikategorikan sebagai sistem panas bumi temperatur rendah. Analisis isotop stabil 18O dan 2D menunjukkan sumber air sistem panas bumi Gunung Pancar berasal dari air meteorik.
Gunung Pancar is located in Bogor Regency, West Java and with potential geothermal prospect. Geothermal potential in the area is proven by the presence of surface manifestations such as hot springs and surface alteration. The purpose of this study is to determine the Gunung Pancar geothermal system by integrating 3G data (water geochemical analysis-anion, cation, and isotope analysis, structural, lithological and geomorphological data and supporting MT and gravity secondary data). Gunung Pancar consists of Jatiluhur Formation of the Early Miocene age dominated by silt rock and clay where the youngest lithology is andesite as the product of volcanism activity from Middle Miocene. Gunung Pancar lies at 850 mdpl indicating a high-relief geothermal system. The presence of three surface manifestations of Kawah Merah, Kawah Hitam and Kawah Putih, is controlled by the presence of fault structures in the form of strike slip fault with N 195oE/770 direction. Kawah Merah is sulphate-chloride water manifestation, with temperature 67oC, pH 7.0. Kawah Hitam is sulphate water, with temperature 51.8 oC, pH 7.04-8.0. Kawah Putih is sulphate water, surface temperature 49 oC. The three manifestations are located in the outflow zone of Gunung Pancar geothermal system. Silica geothermometry calculation reveals that reservoir temperatures range from 113,5-118,4 oC. Gunung Pancar can be categorized as a low temperature geothermal system. Stable isotope analysis 18O and 2D shows that the water source of Gunung Pancar geothermal system originates from meteoric water. A conceptual model of Gunung Pancar geothermal system is successfully constructed based on the integration of data.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Estonio
Abstrak :
ABSTRAK
Daerah Sawarna merupakan salah satu desa yang berada di daratan dan pesisir selatan Kabupaten Lebak selatan Banten dengan panjang garis pantai. Daerah Sawarna dan sekitarnya sangat menarik untuk dikaji secara geologi dan mempelajari system geodiversitasnya. Masing-masing geodiverity akan mempunya potensi untuk dijadikan situs dari geopark yang nantinya akan berguna untuk pelestarian daerah untuk warga local dan perlindungan fenomena alam daerah penelitian ini. Inventarisasi keragaman geologi dilakukan agar mendapatkan nilai valuasi keragaman geologi pada daerah penelitian dan persebaran situs-situs pada daerah penelitian dapat dipetakan dan dijadikan sumber daya warisan geologi Indonesia. Analisa data secara makroskopis tiap calon situs untuk mendapatkan nilai keragaman geologinya. Hasil akhir dari analisis keragaman geologi daerah penelitian akan mendapatkan hasil valuasi dan persebaran potensi sumberdaya warisan geologi daerah Sawarna dan sekitarnya.
ABSTRACT
Sawarna is one of the villages located on the mainland and the southern coast of Lebak Regency, south of Banten with a long coastline. The Sawarna area and its surroundings are very interesting to study geologically and study its geodiversity system. Each geodiversity will have the potential to be a site of a geopark which will later be useful for the preservation of the area for residents and the protection of natural phenomena of this research area. An inventory of geological diversity is carried out to obtain a valuation of geological diversity in the study area and the distribution of sites in the research area can be mapped and used as resources for Indonesia's geological heritage. Macroscopic data analysis for each prospective site to obtain geological diversity values. The final results of the analysis of the geological diversity of the study area will get the results of the valuation and the distribution of the potential geological heritage of the Sawarna region and its surroundings.
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Ramadhika
Abstrak :
Pulau Ambon berada di dalam region Laut Banda. Pulau Ambon ini merupakan bagian dari zona fisiografi Busur Banda Dalam, dan termasuk ke dalam Orogen Maluku. Pada area tersebut terdapat sistem panas bumi yang saat ini sedang dalam masa pengembangan. Sistem panas bumi tentunya tidak lepas dengan proses alterasi, dimana proses ini banyak terjadi di sekitar area terdapatnya struktur geologi Sesar Banda Hatuasa dan Sesar Banda. Berdasarkan peta prospek lapangan panas bumi "Ambon" ini, satuan geologi yang banyak terpengaruh oleh proses alterasi adalah Satuan Piroklastik Simalopu, Satuan Batugamping, Satuan Lava Dasitik Salahutu-1, dan Satuan Piroklastik Gunung Eriwakang. Pada penelitian ini, analisis alterasi dimaksudkan untuk mengestimasi zonasi alterasi bawah permukaan, paleotemperatur, tipe fluida, serta prioritas sumur untuk dieksplorasi. Analisis alterasi ini dilakukan dengan metode petrografi dan difraksi sinar-X. analisis yang dilakukan menghasilkan beberapa jenis mineral alterasi seperti klorit, epidot, ilit, monmorilonit, smektit, dan kaolinit. Berdasarkan hasil yang didapat, daerah penelitian dibagi menjadi tiga, yaitu ilit, smektit-monmorilonit, dan ilit-klorit-epidot. Setelah diestimasi zonasi tersebut, parameter yang ditentukan adalah paleotemperatur berdasarkan klasifikasi Reyes. Setelah diestimasi ini, diketahui bahwa sistem panas bumi “Ambon” cenderung mengalami cooling down. Berdasarkan cooling down, diestimasi bahwa sumur Y lebih berpotensi untuk dikembangkan karena cooling downnya yang relatif lebih lambat dibanding Sumur X. ......Ambon Island is located in Banda Sea region. Ambon Island is the part of physiography of Inner Banda Arc and the part of Maluku Orogen. In that area, there is a geothermal field that in development. A geothermal field must be related with alteration process, which is the process often happenned in around of geological structure, included Banda Fault and Banda-Hatuasa Fault. Based on Ambon geothermal field prospect map, geological units that more affected with this alteration project are Simalopu Pyroclastic Unit, Limestone Unit, Salahutu-1 Dacitic Lava Units, and Eriwakang Mountain Pyroclastic Unit. In this research, alteration analysis is done to estimated subsurface alteration zone, paleotemperature, fluids type, and well priority for development. Alteration analysis is done with petrography and X-Ray diffraction. It will give information about some type of alteration mineral like chlorite, epidote, illite, montmorillonite, smectite, and kaolinite. Based on the result, research area is divided become three alteration zones, included ilit, monmorilonit-smektit, and illite-chlorite-epidote zone. After that estimation, the next parameter will researcher get is paleotemperature based on Reyes classification. Paleotemperature give information that “Ambon “geothermal field is relative cooling down. Based on that cooling down, well Y is estimated more potential for development because its cooling down relative slower than well X.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhianaufal
Abstrak :
Daerah penelitian adalah tambang batubara terbuka yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Berdasarkan geologi regional dari daerah penelitian termasuk dalam Formasi Lati, terdiri dari interlaminated antara batu pasir kuarsa, batu lempung, batulanau dan batubara. Penelitian geologi dan hidrogeologi pada stabilitas lereng penting di daerah penelitian untuk memaksimalkan sumber daya batubara di penambangan batubara terbuka. Dalam analisis stabilitas lereng di daerah penelitian, parameter air tanah penting untuk dipertimbangkan, karena peningkatan tekanan air pori dapat digunakan pada tanah longsor. Metode penelitian yang dilakukan adalah survei lapangan untuk mengambil data ketinggian tanah dari sumur pemantauan yang kemudian menjadi kontur permukaan udara tanah. Kemudian pengujian litologi dilakukan dari masing-masing sumur untuk mendapatkan deskripsi litologi litologi bawah permukaan. Setelah itu, teknik pemodelan penampang geologi dilakukan dengan menggunakan data ini dan desain LoM. Nilai FK (Safety Factor) kemudian dihitung dari penampang teknik geologis dengan menggunakan metode kesetimbangan batas. Persamaan regresi nilai FK dan ketinggian permukaan tanah akan diketahui. Hasil persamaan regresi untuk mengkonfirmasi penurunan air tanah menggunakan metode lubang pembuangan terkait dengan nilai tambah FK, untuk desain lereng yang belum mencapai kondisi aman, diperlukan metode lubang drainase untuk menurunkan permukaan tanah ke ketinggian tertentu untuk mendapatkan desain lereng yang aman di geotech (FK ≥ 1.3) metode yang dipilih karena tidak mungkin melakukan reprofiling di lereng lowwall.
The research area is an open-pit coal mine located in East Kalimantan Province, Indonesia. Based on the regional geology of the study area included in the Lati Formation, it consists of interlaminated between quartz sandstone, clay stone, siltstone and coal. Geological and hydrogeological research on slope stability is important in the study area to maximize coal resources in open coal mining. In the analysis of slope stability in the study area, groundwater parameters are important to consider, because increased pore pressures can be used in landslides. The research method carried out was a field survey to retrieve land height data from monitoring wells which then became ground surface contours. Then lithology testing is carried out from each well to get a description of lithology subsurface lithology. After that, the geological cross-sectional modeling technique is carried out using this data and the LoM design. The FK (Safety Factor) value is then calculated from a cross section of geological techniques using the boundary equilibrium method. The regression equation for FK values ​​and land surface height will be known. The results of the regression equation to confirm the decrease in groundwater using the drain hole method related to the added value of FK, for slope design that has not yet reached a safe condition, a drainage hole method is needed to lower the ground surface to a certain height to get a safe slope design in geotech (FK ≥ 1.3 ) the method chosen because it is not possible to do reprofiling on lowwall slopes.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarfina Adani
Abstrak :
Parakasak adalah salah satu gunung berapi kuaterner yang sebagian besar tersusun oleh lava andesitik dan piroklastik. Potensi sistem panas bumi terlihat oleh manifestasi sumber air panas di Batukuwung sebagai objek wisata lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem panas bumi di sana dan membuat model konseptual melalui pemahaman kita tentang karakteristik mereka. Metode untuk mencapai ini dapat dilakukan dengan mengambil dan menganalisis sampel geologi, analisis petrografi sebagai data primer, analisis geokimia dan geofisika sebagai data sekunder. Berdasarkan analisis di atas, Mt. Parakasak adalah stratovolcano relief tinggi dengan dua sesar tektonik yaitu sesar Batukuwung dan sesar Wangun. Ia juga memiliki struktur runtuh di pusat gunung sebagai hasil dari letusannya di masa lalu. Karakteristik sistem panas bumi di daerah ini didominasi cairan, air meteorik sebagai sumber, dan memiliki suhu sedang (175˚C-230 ˚C). Sumber panas berasal dari ruang magma dan reservoir adalah lava andesit piroklastik dan fraktur.
Mt. Parakasak is a quaternary volcano composed mostly of andesitic and pyroclastic lava. Potential geothermal systems are seen by the manifestation of hot springs in Batukuwung as a local tourist attraction. This research aims to find out the geothermal system there and create a conceptual model through our understanding of their characteristics. Methods to achieve this can be done by taking and analyzing geological samples, petrographic analysis as primary data, geochemical analysis and geophysics as secondary data. Based on the above analysis, Mt. Parakasak is a high relief stratovolcano with two tectonic faults, the Batukuwung fault and the Wangun fault. It also has a collapsed structure at the center of the mountain as a result of its eruption in the past. The characteristics of geothermal systems in this area are dominated by liquids, meteoric water as a source, and has a moderate temperature (175˚C-230 ˚C). The heat source comes from the magma chamber and the reservoir is pyroclastic andesite lava and fracture.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>