Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Adi Pradana
"Riset ini dilaksanakan dikarenakan adanya permasalahan tidak sesuainya antara prediksi laju erosi dengan kondisi aktual laju erosi pada salah satu area reklamasi PT. X. Tujuan riset ini adalah untuk mengurangi dampak erosi pada kegiatan reklamasi pertambangan PT. X. Metode riset ini dilakukan dengan menggunakan perhitungan laju erosi dengan USLE, perhitungan Indeks Bahaya Erosi (IBE) penilaian keberhasilan reklamasi, wawancara dengan masyarakat desa disekitar PT. X, perhitungan nilai ekonomi akibat erosi dengan valuasi ekonomi dengan menggunakan Nilai Ekonomi Total (NET) dan wawancara kepada ahli dibidang K3 dan reklamasi tambang untuk menentukan tingkat risiko dan prioritas pengendalian erosi. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor penyebab erosi yang paling dominan faktor penyebab erosi yang berpengaruh pada laju erosi adalah faktor P dengan perhitungan laju erosi dengan pendekatan USLE sebesar 35.351,69 ton/ha/tahun dan nilai Indeks Bahaya Erosi (IBE) dengan kategori Sangat Tinggi mendominasi area reklamasi dengan persentase 61,11%. Hasil penilaian keberhasilan reklamasi menunjukkan bahwa baru 2 dari 8 area reklamasi yang memiliki nilai diatas nilai minimum 80 dan tidak ada hubungan yang signifikan antara IBE terhadap nilai keberhasilan reklamasi namun ada hubungan signifikan dan berbanding terbalik antara IBE dengan parameter pengendalian erosi dan sedimentasi. Hasil perhitungan NET adalah Rp13,7 milyar/tahun dan prioritas utama dalam pengendalian erosi dari hasil judgement para ahli dari tingkat risiko rendah-sangat tinggi adalah kriteria efektivitas dengan jenis pengendalian erosi yaitu pengaturan kemiringan lereng sesuai standar geoteknik.

This research was carried out due to the mismatch between the predicted erosion rate and the actual condition of the erosion rate in one of the reclamation areas of PT. X. The purpose of this research is to reduce the impact of erosion on the mining reclamation activities of PT. X. This research method is carried out by using the calculation of the rate of erosion with USLE, the calculation of the Erosion Hazard Index (IBE) for the success of reclamation assessment, interviews with village communities around PT. X, calculation of economic value due to erosion using Total Economic Value (NET) and interviews with experts in the field of K3 and mine reclamation to determine the level of risk and priority for erosion control. The results of this study indicate that the most dominant factor causing erosion that affects the rate of erosion is the P factor with the calculation of the erosion rate using the USLE approach of 35,351.69 ton/ha/ year and the Erosion Hazard Index (IBE) value in the Very High category dominates. Reclamation area with a percentage of 61.11%. The results of the reclamation success assessment show that only 2 out of 8 reclamation areas have a value above the minimum value of 80. There is no significant relationship between IBE and the reclamation success value. However, there is a significant and inversely proportional relationship between IBE with erosion and sedimentation control parameters. The result of the calculation of NET is Rp13.7 billion/year and the main priority in erosion control from the results of the judgment of experts from the low-very high-risk level is the effectiveness criteria with the type of erosion control, namely setting the slope according to geotechnical standards."
Lengkap +
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Kajian Ilmu Lingkungan, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhica Shashica Danasa
"ABSTRAK
Penelitian berlokasi di Pabrik Amonia 1A, Industri Pupuk Urea, PT XYZ. Fasilitas ini telah mengimplementasikan beberapa penilaian kinerja, seperti Jam Kerja Selamat dan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER). Akan tetapi, penilaian kinerja tersebut belum dapat dijadikan indikator bahwa kedepannya perusahaan tidak akan mengalami Major Accident. Dalam rangka pencegahan dan penanggulangan potensi Major Accident di lingkungan industri, Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengeluarkan regulasi dengan Nomor 74 Tahun 2019 tentang Program Kedaruratan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun dan/atau Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan penilaian risiko pelepasan dan dispersi amonia dengan skenario Tank Rupture pada tangki penyimpanan amonia dengan kapasitas terbesar. Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai instrumen, meliputi Process Safety Management Checklist, Universal Assessment Instrument, Safety Culture Assessment Checklist, dan Emergency Response Procedure Checklist. Metode yang digunakan adalah metode pembobotan berdasarkan Key Risk Indicator (KRI) dan analisis kepatuhan (prosedur, dokumentasi, dan implementasi), pemodelan konsekuensi (perangkat lunak ALOHA), analisis spasial (perangkat lunak QGIS), dan matriks risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa likelihood yang direpresentasikan oleh Effectiveness of Control (EOC) berada pada tingkat Effective. Sementara, konsekuensi terbesar terjadi pada skenario lubang kebocoran 30 cm di dasar tangki ketika rilis terjadi pada malam hari. Skenario tersebut menghasilkan Zona AEGL-3 (Red Zone) seluas 41,2 km2 serta melingkupi 14 desa. Dalam rangka mengendalikan faktor risiko tersebut, diperlukan pencapaian EOC yang maksimal (High Effective), yaitu dengan upaya mitigasi pada elemen-elemen Process Safety Management (PSM), meliputi Pre-startup Safety Review (PSSR) dan Management of Change (MoC). Tindakan mitigasi tersebut dapat menurunkan tingkat risiko dari Medium to High Risk menjadi Medium Risk, sehingga Residual Risk berada pada Zona ALARP (As Low as Reasonably Practicable).

ABSTRACT
This research is located at Ammonia Plant 1A, Urea Fertilizer Industry, PT XYZ. The facility implements performance measurement programs include, Safety Man Hours and Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER). Nevertheless, those programs do not guarantee that the facility is free of Major Accident. Considering that the increasing activities of development in various sector particularly industry, the use of hazardous and toxic substances tends to increase the potential of Major Accident. The President of Republic Indonesia decided to stipulate a regulation on hazardous and toxic substances management namely The Ministry of Environment and Forestry Regulation No. 74-2019. Hence, this study aims to conduct a risk assessment due to ammonia release and dispersion by simulating a worse-case Tank Rupture scenario at the largest capacity storage tank. Data collecting were done by utilizing several instrumentations comprise of Process Safety Management Checklist, Universal Assessment Instrument, Safety Culture Assessment Checklist, and Emergency Response Procedure Checklist. Key Risk Indicator (KRI) and compliance analysis (procedure, documentation, and implementation) are weighted to calculate the likelihood while consequence is simulated by using several tools include, ALOHA and QGIS Software. Risk is determined by using risk matrix. The study shows that the likelihood which represented as an Effectiveness of Control (EOC) is calculated at a level of Effective. Whilst, the worst consequence is forecasted at a 30 cm leakage diameter scenario located at the bottom of the tank with time release is night. The scenario exposes about 41,2 km2 AEGL-3 Zone (Red Zone) and suffering 14 villages. In order to mitigate risk, EOC should be improved by upgrading the quality of Process Safety Management (PSM) elements covering Pre-startup Safety Review (PSSR) and Management of Change (MoC). It is expected by conducting these actions that the calculated risk (Medium to High Risk) can be reduced to be a Medium Risk which is an As Low as Reasonably Practicable (ALARP) Zone.
"
Lengkap +
2020
T54594
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Amri
"Tahun 2017 Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok memiliki tingkat pengumpulan dan tingkat pengangkutan sampah yang belum terlayani secara merata atau baru sebesar 47% yang terlayani. Riset ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengumpulan, dan tingkat pengangkutan menggunakan permodelan spasial. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari instansi pemerintah, wawancara, dan survey lapangan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan salah satu model spasial yaitu analisis jaringan dengan metode travelling salesman problem untuk pengoptimalan rute pengangkutan sampah.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Sukmajaya memiliki 4 tipe pelayanan pengangkutan, yaitu TPS fisik, TPS non fisik, door to door, dan perdagangan jasa. Tingkat pelayanan pengangkutan dan pengumpulan sampah pada tahun 2019 adalah sebesar 57%. Rute truk yang menghasilkan emisi terbanyak adalah adalah rute truk 11. Jauhnya jarak antara 1 lokasi pengangkutan dengan lokasi lain, serta melayani 3 perumahan dengan sistem door to door yang memperbesar jarak perjalanan sehingga emisi ikut meningkat. Pengoptimalan pada skenario 1 mampu meningkatkan tingkat pengangkutan menjadi 61,64% dan mengurangi jarak tempuh kendaraan, produksi emisi gas karbon dan penggunaan solar rata-rata sebesar 3,63%. Pada skenario 2 mampu meningkatkan tingkat pengumpulan menjadi 100%.

In 2017 Sukmajaya District, Depok City has a level of waste collection and transport rates only 47% are served. This research aims to increase the level of waste collection and waste transport using spatial modeling. Data collection in this study was carried out using secondary data from government agencies, interviews, and field surveys. This research was conducted using one of the spatial models namely network analysis with the traveling salesman problem method for optimizing waste transportation routes. The results showed that Sukmajaya District had 4 types of transportation services, namely physical TPS, non-physical TPS, door to door, and trade in services. The level of waste transportation and collection services is 57%. Truck routes that produce the most emissions are truck routes 11. The distance between 1 transportation location and other locations, as well as serving 3 housing with a door to door system that increases the travel distance so that emissions also increase. Optimization with first scenario carried out were able to increase waste transport to 61,64% and rate reduce vehicle mileage, production of carbon gas emissions and the use of gasoline by an average of 3,63%. Second scenario were able to increase waste collection to 100%."
Lengkap +
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defi Darylianty Debora
"Menurut data Kementrian Kesehatan (2018), Puskesmas yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai dengan standar sangat minoritas yaitu sekitar 6,89%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengangalisis kondisi pengelolaan limbah B3 medis di Puskesmas Kota Bogor saat ini, mencari kendala yang dihadapi serta membangun perbaikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa potensi perbaikan meliputi prosedur/SOP, sarana prasarana, dan SDM. Terdapat 3 kelompok kendala yaitu keterbatasan lahan, kelemahan prosedural dan internalisasai biaya lain. Dengan menggunakan AHP didapatkan bahwa pencarian dan penunjukkan vendor LB3 paling disukai bagi puskesmas yang belum memiliki lemari pendingin limbah infeksius. Dengan SWOT analisis didapatkan bahwa strategi yang paling direkomendasikan berada pada kuadran III (WO), beberapa strategi yang dapat dipakai untuk melakukan perbaikan berkelanjutan terutama peningkatan kapasitas SDM, perbaikan prosedur maupun sarana prasarana. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pembinaan dan pembiayaan berkelanjutan diperlukan untuk mencapai kinerja operasional puskesmas secara baik dan optimal.

According to data from the Ministry of Health (2018), only 6.89% Puskesmas have proper management of their medical waste. The aim of this research is to analyze current condition of medical waste management in Puskesmas of Bogor City, analyze the root cause problems, and develop corrective actions. This research uses qualitative approach and mix methode analysis. There are findings on several potential improvements including procedures/SOPs, facilities and human resources. There are 3 groups of root cause problems: limited land, procedural weaknesses and internalization of other costs. By using AHP, appointing lisenced vendors was most preferred especially for puskesmas with lack of temporary cold storage for infectious waste. Within SWOT analysis, the most recommended strategy lays on third kuadran (WO), however several strategies can be adopted for continual improvement especially on increasing human resource capacity, improving procedures and facilities. The conclusion of this research is that sustainable development and financing are still needed to achieve good and optimal puskesmas’s medical waste management performancy."
Lengkap +
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wikan Indrianingdyah Budiharto
"Sistem pengelolaan sampah di DKI Jakarta masih bertumpu dengan sistem Kumpul-Angkut-Buang sehingga menambah beban pencemar di TPST Bantargebang sebagai satu-satunya TPA Jakarta. JRC merupakan suatu program yang dibangun untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah terpadu dengan meningkatkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta sehingga dapat mengurangi sampah. Penilaian program seperti ini perlu dilakukan untuk melihat keberlanjutan sistem pengelolaan sampah di kemudian hari. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan penilaian program JRC dan menyusun strategi keberlanjutan sistem pengelolaan sampah terpadu. Metode yang digunakan adalah melakukan penilaian dengan instrument Wasteaware Benchmark Indicators yang kemudian dilakukan analisis Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats (SWOT). Hasil dari penelitian ini adalah keberlanjutan sistem JRC ini memberikan nilai yang sedang/tinggi sehingga perlu dilakukan penguatan pada kegiatan daur ulang, sistem finansial pengelolaan sampah, kerja sama dengan pihak swasta dan juga memperkuat kelembagaan.

The waste management system in DKI Jakarta still relies on the Collect-Transport-Disposal system, thereby increasing the pollutant load at the Bantargebang Landfill, the only landfill in Jakarta. JRC is a program to create an integrated waste management system that increases the participation of the community, government, and private sector to reduce waste. An assessment of a program like this needs to be carried out to determine the sustainability of the waste management system in the future. The purpose of this research is to evaluate the JRC program and develop a strategy for the sustainability of an integrated waste management system. The method used is to carry out an assessment with the Wasteaware Benchmark Indicators instrument, which is then followed by a SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) analysis. According to the findings of this study, the sustainability of the JRC system provides a medium-to-high value, indicating that it is necessary to strengthen recycling activities, the financial system for waste management, collaboration with the private sector, and institutions."
Lengkap +
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahzab Muttaqien
"Beton fly ash menjadi salah satu upaya mengurangi emisi GRK. Penggunaan fly ash juga dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi industri beton cair. Masalah dalam penelitian ini adalah tingkat pemanfaatan fly ash di industri beton masih rendah, yaitu 13,30%. Diperlukan kajian keberlanjutan penggunaan fly ash pada produksi beton cair yang ditinjau dari aspek teknis, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis aspek teknis, sosial, ekonomi, dan lingkungan sebagai dasar untuk menyusun strategi beton yang lebih berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah Life Cycle Assessment dan SWOT Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton fly ash menghasilkan kuat tekan 9% lebih tinggi dan keuntungan finansial 17,8% lebih tinggi, sementara dampak emisi GRK dapat terreduksi 21,87%. Tingkat keberterimaan beton fly ash 71,97%. Kesimpulan penelitian ini adalah beton fly ash mengurangi dampak emisi GRK dan meningkatkan keuntungan perusahaan, tetapi diperlukan upaya untuk meningkatkan keberterimaan konsumen.

.Fly ash concrete is one of the efforts to reduce GHG emissions. The use of fly ash can also provide economic benefits for the ready mix concrete industry. The problem in this study is the low utilization rate of fly ash while the amount of fly ash generated by coal powerplant is quite high. It is necessary to study the sustainability of the use of fly ash in the production of ready mix concrete in terms of technical, social, economic and environmental aspects. The purpose of this study is to analyze technical, social, economic and environmental aspects as a basis for developing a more sustainable concrete strategy. This study uses a quantitative approach. The method used is Life Cycle Assessment (LCA) and SWOT Analysis. The results showed that fly ash concrete produced 9% higher compressive strength and 17.8% higher financial benefits, while the impact of GHG emissions could be reduced by 21.87%. Acceptability level of fly ash concrete is 71.97%. The conclusion of this study is that fly ash concrete reduces the impact of GHG emissions and increases profits, but an effort is needed to increase consumer acceptance"
Lengkap +
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatima Risha Dianty
"Terbatasnya cakupan layanan air bersih perpipaan dari PDAM menyebabkan sebagian besar masyarakat Kota Bekasi masih memanfaatkan air tanah sebagai sumber air bersih. Masalah dalam penelitian ini yaitu masyarakat cenderung mengonsumsi air tanah tanpa mengetahui kondisi, keamanan dan kualitas air tanah.Tujuan penelitian adalah menganalisis pengetahuan masyarakat terkait kualitas air tanah, hubungan antara persepsi masyarakat dengan kualitas air minum, perilaku masyarakat terkait praktik penanganan dan pengolahan air minum, serta mengevaluasi penyediaan air minum yang aman di Kelurahan Jatiluhur, Sumur Batu, dan Jatirangga, Kota Bekasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode campuran yang menggabungkan metode kuantitatif dan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat pengaruh signifikan kualitas air minum pada persepsi masyarakat serta tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi masyarakat dengan variasi penggunaan metode pengolahan air minum. Kesimpulan penelitian ini yaitu pemanfaatan air minum yang berasal dari air tanah perlu untuk mempertimbangkan aspek pengetahuan, persepsi, dan perilaku masyarakat.

Limited coverage of piped water service has resulted that majority of people in Bekasi City still using groundwater as main source of clean water. People tend to consume groundwater without knowing the condition, safety and quality of groundwater. The aim of this research was to analyze community knowledge regarding groundwater quality, relationship between public perceptions and drinking water quality, community behavior regarding drinking water handling and processing practices, and evaluate the provision of safe drinking water in Jatiluhur, Sumur Batu, and Jatirangga Sub-district. The research method used is mixed method. The results showed that statistically there was no significant effect of drinking water quality on public perceptions and no significant relationship between public perceptions and variation of drinking water treatment methods. The conclusion of this research is that the utilization of drinking water originating from groundwater needs to consider the aspects of knowledge, perceptions and behavior of the community."
Lengkap +
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diinii Haniifah
"Seiring bertambahnya penduduk, meningkatkan kebutuhan air bersih yang menyebabkan manusia terus melakukan pemompaan air tanah secara terus-menerus. Masalah pada penelitian ini adalah dengan dipompanya air tanah secara berlebih akan menyebabkan rongga-rongga di dalam tanah menjadi kosong, sehingga mempermudah zat polutan masuk dan mencemari air di dalamnya. Hal tersebut diperparah dengan aktivitas manusia yang tidak memperhatikan limbah yang mereka hasilkan, seperti menjaga sistem sanitasi dengan baik. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis penyebab penurunan kualitas air tanah dan dan upaya yang dapat dilakukan dalam rangka menigkatkan kualitas air tanah. Metode penelitian ini adalah metode campuran yang terdiri atas metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan kualitas air tanah di wilayah perkotaan tidak memenuhi standar baku mutu air minum untuk parameter biologi dengan indikator Total koliform karena faktor sanitasi yang buruk. Kesimpulan pada penelitian adalah upaya menjaga kualitas air tanah dengan mengubah persepsi masyarakat, mengubah kapasitas pemompaan air tanah, dan memperbaiki faktor sanitasi.

As the population increases, the need for clean water increases which causes humans to continue pumping groundwater continuously. The problem in this study is that excessive pumping of groundwater will cause voids in the soil to become empty, making it easier for pollutants to enter and contaminate the water in it. This is exacerbated by human activities that do not pay attention to the waste they produce, such as maintaining proper sanitation systems. The objective of this research is to analyze the causes of the decline in groundwater quality and the efforts that can be made to improve the quality of groundwater. The methods research is a mixed method consisting of quantitative and qualitative methods. The results of this study indicate that the quality of groundwater in urban areas does not meet drinking water quality standards for biological parameters with the Total coliform indicator due to poor sanitation. The conclusion of the research is efforts to maintain groundwater quality by changing people's perceptions, changing groundwater pumping capacity, and improving sanitation factors."
Lengkap +
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chahya Chairani
"Kabupaten Banyumas sedang mengalami permasalahanan persampahan pada tahun 2018 yang disebebkan adanya konflik dengan masyarakat sekitar Tempat Pembuangan Akhir Kabupaten Banyumas. Pemerintah Kabupaten Banyumas memiliki strategi untuk mengurangi sampah sebanyak 30% dan menanggulangi sampah sebanyak 70% pada tahun 2025 mendatang. Pada tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Banyumas mulai membangun TPS 3R untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisa penambahan lokasi TPS 3R di kecamatan Kota Purwokerto, 2) mengetahui persepsi lingkungan masyarakat Kota Purwokerto terhadap TPS 3R di lingkungannya, dan 3) menentukan lokasi alternatif TPS 3R di kecamatan yang membutuhkan penambahan lokasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatan spasial dengan menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kecamatan Purwokerto Selatan diperlukan penambahan lokasi alternatif TPS 3R, masyarakat sekitar TPS 3R menghasilkan persepsi yang sangat baik terhadapat TPS 3R, dan lokasi alternatif TPS 3R dapat ditentukan dengan mengacu pada literatur dan peraturan terkait, sehingga lokasi berada di lahan yang memiliki luas > 200 m², jauh dari badan air dan memiliki akses yang mudah dilalui.

Banyumas is experiencing waste problems in 2018 due to conflicts with the community around the Banyumas Final Disposal Site. The Banyumas Government has a strategy to reduce waste by 30% and manage waste by 70% by 2025. In 2018 the Government of Banyumas began building TPS 3R to overcome this problem. This study aims to 1) analyze the addition of TPS 3R locations in Kota Purwokerto sub-district, 2) determine the environmental perceptions of the Purwokerto City community towards TPS 3R in their environment, and 3) determine alternative TPS 3R locations in sub-districts that require additional locations. This research uses a quantitative approach and a spatial approach using quantitative methods. The results of this study indicate that Purwokerto Selatan District needs to add an alternative location for TPS 3R, the community around TPS 3R produces a very good perception of TPS 3R, and alternative locations for TPS 3R can be determined by referring to related literature and regulations, so that the location is on land that has area > 200 m², far from water bodies and has easy access."
Lengkap +
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Fitriana Hakim
"Kota Banjarmasin menerapkan kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik melalui Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 18 Tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektifitas kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik di Kota Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukan  masih banyak masyarakat yang tidak menerapkan gaya hidup ramah lingkungan padahal cenderung mengetahui manfaat yang didapatkan jika mengurangi penggunaan plastik. Semakin tinggi pengetahuan masyarakat akan bahaya penggunaan kantong plastik maka hal ini berpengaruh pada gaya hidup ramah lingkungan. Berdasarkan pada hasil perhitungan evaluasi efektifitas kebijakan pada tahun 2018 sebesar 0,05 dan pada tahun 2022 sebesar 0,1. Hasilnya bahwa kebijakan tentang pengurangan penggunaan kantong plastik di Kota Banjarmasin belum efektif. Prioritas strategi yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik strategi SO (Strength-Opportunity) dengan  meningkatkan dan melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakay, pelaku usaha pada pasar tradisional, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran untuk berupaya mengurangi sampah plastik.

Banjarmasin City implements a policy to reduce the use of plastic bags through Banjarmasin Mayor Regulation Number 18 of 2016. This study aims to evaluate the effectiveness of policies to reduce the use of plastic bags in Banjarmasin City. The results of the study show that there are still many people who do not adopt an environmentally friendly lifestyle even though they tend to know the benefits they get if they reduce their use of plastic. The higher the public's knowledge of the dangers of using plastic bags, this affects an environmentally friendly lifestyle. Based on the calculation results of evaluating the effectiveness of the policy in 2018 it was 0.05 and in 2022 it was 0.1. The result is that the policy on reducing the use of plastic bags in the City of Banjarmasin has not been effective. Strategic priorities that can be carried out by the government for policies to reduce the use of SO (Strength-Opportunity) plastic bags are by increasing and conducting outreach activities to the public, business actors in traditional markets, so that it is expected to increase awareness to reduce plastic waste."
Lengkap +
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>