Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oryza Yanuaristi
Abstrak :
Data Kementrian Kesehatan (2012) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (2012) menunjukkan bahwa infeksi menular seksual dan angka kehamilan tidak diinginkan terbesar dialami oleh golongan remaja dan dewasa muda. Hal ini merupakan dampak dari perilaku seksual pranikah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual mahasiswa Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder Survei Perilaku Sehat Mahasiswa Universitas Indonesia Tahun 2010. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswa yang mewakili 12 fakultas dengan rentang umur remaja akhir (18-24 tahun) yang berjumlah 1819 responden. Proporsi perilaku seksual berisiko tinggi pranikah adalah 137 (7,5%). Hasil analisis menunjukkan bahwa umur mempengaruhi perilaku seksual mahasiswa, lakilaki lebih beresiko (OR=2,39) dibanding perempuan, rumpun fakultas yang memiliki resiko paling besar adalah Rumpun Ilmu Sosial dan Humaniora (OR=15,46), mahasiswa yang pernah berpacaran memilki resiko lebih besar (OR=2,31) daripada mahasiswa yang belum pernah berpacaran
Data from the Ministry of Health (2012) and the National Population and Family Planning (2012) showed that sexually transmitted infections and unwanted pregnancies most common in adolescents and young adults group. This is the impact of premarital sexual behavior. The purpose of this research is to reveal premarital sexual behavior and factors that influence the students at the University of Indonesia. This study uses secondary data survey of health behavior 2010. The type of this research is quantitative with cross sectional approach. The study population was all students who represent 12 faculties with a lifespan 'late teens' (18-24 years) which amounted to 1819 respondents. The proportion of high-risk sexual behavior before marriage is the 137 (7,5%). The analysis showed that age affects the sexual behavior of college students, men are more at risk (OR = 2.39) than women, clumps of faculty who have the greatest risk is Clumps Social Sciences and Humanities (OR = 15.46), a student who was dating have the greater risk (OR = 2.31) than students who have not been dating.
2014
S55939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Syahputra Bukit
Abstrak :
Tingginya jumlah kasus HIV-AIDS di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan yaitu sebanyak 3.780 kasus dan telah terjadi penurunan angka penggunaan kondom dari 86% menjadi 51,5% pada tahun 2011. Guna mengetahui penyebab kondisi tersebut maka perlu diketahui gambaran perilaku wanita pekerja seks dalam menawarkan kondom bagi pelanggan saat melakukan hubungan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang perilaku wanita pekerja seks dalam menawarkan kondom pada pelanggan saat berhubungan seks di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain RAP. Data penelitian didapatkan dengan melakukan Indepth Interview (wawancara mendalam) kepada 12 informan yaitu para WPS di Kota Medan dan 8 informan kunci yang terdiri dari KPA, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan LSM Kota Medan, mucikari serta pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan WPS tentang HIV-AIDS dan kondom sudah baik, ketersediaan kondom sudah optimal, peran teman sebaya mendukung sesama WPS untuk menawarkan kondom ke pelanggan cukup tinggi dan peran mucikari mendukung WPS untuk menawarkan kondom pada pelanggan sangat rendah. Perilaku WPS dalam menawarkan kondom ke pelanggan sudah baik akan tetapi daya tawar serta kemampuan negosiasi WPS dalam menawarkan kondom belum optimal, sehingga penggunaan kondom masih tidak konsisten dan rendah, sehingga perlu dilakukan peningkatan upaya promosi kondom secara komprehensif baik pada WPS, pelanggan dan pihak-pihak yang terkait.
The high prevalence of HIV-AIDS in Medan North Sumatra as many as 3,780 cases and there has been a decrease in condom use (86%) to (51.5%) in 2011. Order to determine the cause of the condition needs to be known picture of female Perilaku wanita pekerja seks (WPS) dalam menawarkan kondom pada pelanggan saat hubungan seks di Kota Medan tahun 2014 = Behavior of female sex workers in offering condoms to sex customers in Medan 2014 behavior in offer condom for customers during sexual intercourse. The aim of this study was to obtain in depth information about the behavior of female sex workers in offering a condom for customers during sex in Medan. Qualitative methods had been used in this study. The research data obtained by conducting indepth interviews to 12 of sex workers and 8 key informants consisting of National AIDS Commission, Department of Health, Office of Women's Empowerment and NGO in Medan, pimps and customers of sex. The results showed that female sex workers knowledge about HIV-AIDS and condoms is high, the availability of condoms is optimal, the role of peer support fellow sex workers to offer condoms to customers is high enough, the role of pimps supports for sex workers to offer condoms is very low. Female sex workers behavior in offering condoms to customers is good but the bargaining power of female sex workers as well as the ability to negotiate in offering condom is non optimal, therefore condom use still inconsistent and required to increase condom promotion efforts comprehensively both the WPS, customers and related parties.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Arihandayani
Abstrak :
Proporsi perilaku sedentari semakin meningkat pada semua kelompok umur baik pada orang dewasa dan anak-anak dari tahun ke tahun. Pada anak-anak dan remaja berbagai dampak kesehatan merugikan dapat terjadi akibat perilaku sedentari yang dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu lama. Beberapa faktor berhubungan dengan terjadinya perilaku sedentari pada anak-anak dan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku sedentari pada siswa SMP di kecamatan Cibinong, kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 312 siswa SMP kelas 7 dan kelas 8. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang sudah di uji validitas dan reliabilitasnya serta dianalisis menggunakan regresi logistik ganda. Regresi logistik ganda menunjukkan 50,6 responden melakukan perilaku sedentari lebih dari 6 jam. Hasil analisis membuktikan faktor umur OR: 1,5, pola asuhorang tua OR: 3,0, dukungan teman sebaya OR: 1,5, fasilitas sekolah OR:0,4, dan peraturan sekolah OR: 5,0 berhubungan dengan perilaku sedentari. Pola asuh orang tua dan peraturan sekolah yang mendukung merupakan faktor paling dominan berhubungan dengan perilaku sedentari. Responden yang mendapat pola asuh tidak baik berpeluang untuk melakukan perilaku sedentari 3,0 kali dibanding yang mendapat pola asuh baik. Responden yang bersekolah di sekolah dengan peraturan yang tidak mencukupi berpeluang untuk melakukan perilaku sedentari 5,0 kali dibanding yang bersekolah di sekolah dengan peraturan yang sudah cukup. Untuk itu dalam upaya pencegahan perilaku sedentari pada siswa perlu melibatkan peran orang tua siswa disamping juga perlu didukung oleh peraturan dan fasilitas sekolah yang mencukupi. Adanya dukungan teman sebaya diantara siswa juga diperlukan untuk mendukung pencegahan perilaku sedentari pada siswa. ...... The proportion of sedentary behavior is increasing in all age groups in both adults and children year to year. In children and adolescents a variety of adverse health effects can occur as a result of continual perpetual behavior. Several factors are associated with the occurrence of sedentary behavior in children and adolescents. This study aims to determine the factors associate dwith sedentari behavior in junior high school students in sub district Cibinong, Bogor regency, West Java. The research used cross sectional design with 312 students of 7th and 8th grade. Data were collected using questionnaires that have been tested for validity and reliability and analyzed using multiple logistic regression. The results showed 50.6 of respondents performing behavior sedentari more than 6 hours. The results of the analysis prove the agefactor OR 1.5, parenting patterns OR 3.0, peer support OR 1.5, school facilities OR 0.4, and school rules OR 5.0 is associated with sedentary behavior. Parenting parenting and supporting school rules are the most dominant factors associated with sedentary behavior. Respondents who received poor upbringing had the opportunity to conduct behavior as much as 3.0 times compared to those who received good parenting. Respondents who attend school with insufficient regulations have the opportunity to conduct behavior 5 times less than those who attend school with sufficient regulation. Therefore, in the effort of prevention of student's sedentari behavior, it is necessary to involve the parent's role as well as to be supported by adequate school rules and facilities. The presence of peer support among students is also needed to support the prevention of sedentary behavior in students.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51350
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Annisa Dwi Rahmawati
Abstrak :
Tujuan pencantuman Peringatan Kesehatan Bergambar (PKB) pada bungkus rokok adalah mencegah remaja dari kebiasaan merokok. Dengan melihat gambar menakutkan pada PKB, remaja perokok juga diharapkan termotivasi berhenti merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pesan persuasif yang berusaha memunculkan rasa takut berperan dalam proses penerimaan atau penolakan pesan pada siswa yang pernah mendapat intervensi program berhenti merokok bernama Not on Tobacco (NOT) dengan yang belum pernah mendapatkannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain Rapid Asessment Procedures (RAP). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan siswa yang mendapat intervensi program berhenti merokok memiliki keyakinan diri yang lebih tinggi untuk dapat mengurangi konsumsi rokok atau berhenti merokok dengan mudah dibandingkan siswa yang tidak mendapat intervensi. Mereka yang mendapat intervensi juga menunjukkan penerimaan pesan paling baik. Hal ini terlihat dari perubahan niat, sikap, dan perilaku informan ke arah yang positif, berkaitan dengan perilaku merokok. Sementara itu, siswa yang tidak mendapat intervensi menunjukkan penolakan pesan akibat tidak dapat mengendalikan rasa takut. Hal ini tercermin dari perilaku siswa yang menghindari melihat PKB. Guna meningkatkan keyakinan perokok remaja untuk berhenti merokok, perlu ditambahkan informasi rekomendasi berhenti merokok pada PKB putaran kedua. ...... The purpose of Pictorial Health Warning (PHW) on cigarette packs is preventing teenagers from smoking. By looking at the scary images on PHW, teenager smokers were also expected to feel motivated on quit smoking. This research was aimed to find out how fear appeal took a role in a process of acceptance or rejection the message among student who had received intervention of smoking cessation program called Not on Tobbaco (NOT) with student who has never got it. This research was a qualitative research with Rapid Asessment Procedures (RAP) design. The method used in data collection was in-depth interview. Results showed that students who received intervention had higher self of confidence to be able to reduce cigarette consumption or quit smoking easily than students who didn’t receive the intervention. Those who received the intervention also showed a good acceptance of the message on PHW. This can be seen from intention, attitude, and behavior’s change in a positive way, related to smoke behavior. Meanwhile, students who didn’t receive the intervention showed rejection of the message because they couldn’t control the fear that aroused. This can be seen by student’s behavior which try to avoid saw the PHW. In order to increase teenager smoker’s efficacy to quit smoking, need to be added information about smoking cessation in a second round of PHW.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library