Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theodorus Dwigo Prihatmoko
"ABSTRAK
Daerah Aliran Sungai Medono adaiah sungai yang terletak di Kabiipaten
Wonosobo bagian selatan, merupakan sungai di bagian hulu dan
berfungsi sebagai daerah tangkapan hujan bagi Waduk Wadasliiitang.
Ditinjau dari segi fisik wilayahnya, DAS Hedono mempunyai karaiiteristik
fisik yang beragam dengan curah hujan tahunan cukup tinggi.
Sebagian besar mempunyai kemiringan lereng diatas 15 X, kondisi geologi
dan jenis tanahnya sebagian besar peka erosi, keadaan penggunaan
tanahnya sebagian besar didominasi tegalan, adaiah merupakan wiJayah
yang berpotensi besar terhadap ter.iadinya erosi.
Permasalahan yang dibahas adaiah bagaimana penyebaran tingkat
erosi di Daerah Aliran Sungai Hedono dan bagaimana kaitannya antara
tingkat erosi yang terjadi dengan faktor fisik wilayah ?
Berdasarkan hasil analisis pertampalan peta (secara kualitatif),
yaitu analisis hubungan antara intensitas curah hujan, panjang dan
kemiringan lereng, erodibilitas tanah, dan persentase luas tegalan
dengan tingkat ero.si, ternyata besarnya pengaruh dari tiap faktor
fisik terhadap besar kecilnya tingkat erosi yang ter.ladi sangat becvariasi.
Untuk tingkat erosi yang tinggi (sub DAS X) disamping ditentukan
oleh intensitas curah hu,ian yang tinggi, ,iuga dipengaruhi oleh
nilai lereng yang tinggi, erodibilitas tanali yang tinggi. serta per
sentase luas tegalan yang sedang. Sehingga karakteristik fisik yang
bervariasi dari masing-masing wilayah sub DAS akan mempengaruhi poi.a
kenaikan tingkat erosi yang bervariasi pula.
Berdasarkan anal.isi.s statistik (secara kuantitatif) dengan metode
korelasi linier berganda, diketahui pengaruh dari seluruh faktor fisik
yang diteliti secara bersamaan terhadap tingkat erosi, ternyata faktor
fisik wilayah yang diduga mempunyai pengaruli paling besar dalam ter.iadinya
erosi adaiah intensitas curah hujan (51,28 %) dan erodibilitas
tanah (91,88 %). Sedangkan variabei fisik lainnya juga memberikan
pengaruh tetapi kontribusinya kecil.
Kemudian dari grafik diperoieh gambaran bahwa terliiiat hubungan
vang .sangat kuat antara j.ntensitas curah hu;jan dengan tingkat erosi
terjadi seiama peneiitian, ini terliiiat dari keoenderungan me-
Vingkat pada bulan Desomber 1994 dan kemudian mulai menunjukkan penu-
' nan pafia bulan Januari. 1995, baik pada intensitas curah iiu.jan niat.ipun
onda tingl^^t- erosinya.
Sooara kesoluruhan tampnk bahwa faktor fisik intensitas cnrah
huian merupakan variabei bebas utama atau faktor yang paling metionl.itj
-111 adaiiya perbedaan kenaikan tingkat erosi."
1996
S33585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugraha Indrakusumah
"Fenomena urban development menuntut tingginya tingkat permintaan (demand) dari masyarakat terhadap bangunan gedung untuk hunian dan tempat usaha serta tingginya nilai ekonomis dari properti tiap tahunnya. Hal ini memicu pembangunan gedung bertingkat untuk hunian seperti apartemen dan rumah susun di Kota Bekasi. Aplikasi dari teknologi LIDAR dan Foto Udara terlihat sangat membantu didalam menganalisis pola persebaran spasial terhadap obyek gedung bertingkat hunian yang ada di Kota Bekasi menggunakan teknik analisis tetanggga terdekat dan kernel density. Hasil menunjukkan bahwa pola persebaran spasial terhadap obyek gedung bertingkat hunian yang ada di Kota Bekasi adalah cenderung mengelompok dengan ciri jarak antara lokasi gedung bertingkat yang satu dengan lokasi gedung bertingkat lainnya berdekatan dan cenderung mengelompok pada tempat-tempat tertentu. Sedangkan kesesuaian antara tata ruang wilayah Kota Bekasi dengan lokasi sebaran gedung bertingkat hunian baik yang befungsi sebagai apartemen, maupun hotel, plaza secara umum memperlihatkan adanya ketidaksesuaian. Implikasi pola spasial gedung bertingkat yang dijumpai di Kota Bekasi memperlihatkan semakin bertambahnya gedung bertingkat hunian, akan mengakibatkan semakin bertambahnya share pembangunan gedung terhadap sektor bangunan pada PDRB yaitu yang tercantum pada PDRB Atas Dasar Harga Bangunan. Namun kondisi tersebut tidak semata ? mata secara total meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi regional di Kota Bekasi.

The phenomenon of urban development requires high levels of demand (demand) from the public against the building for residential and business premises as well as the high economic value of the property each year. This triggers the construction of multi-storey buildings for residential as apartments and flats in the city of Bekasi. Application of LIDAR technology and Air Photo looks very helpful in analyzing the spatial distribution pattern of the object existing residential high rise building in Bekasi using analytical techniques a neighbor nearby and kernel density. Results showed that the spatial distribution pattern of the object-storey residential building in the city of Bekasi tend to cluster with the characteristic distance between the location of the one-storey building with other tall buildings adjacent locations and tend to cluster in certain places. While the conformity between the spatial distribution of Bekasi City with locations storey residential building both functioned as apartments, hotels, plazas generally showed discrepancies. Implications of spatial patterns storey building found in Bekasi show the increasing of multi-storey residential buildings, would result in the increasing share of the building construction sector for the GDP listed in GDP Based On Building Price. However, these conditions might have partly improved the rate of economic growth in Bekasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library