Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inggriani Priscilia
Abstrak :
Kurang aktivitas fisik telah menjadi masalah kesehatan di dunia yang dapat berdampak kepada 9 kematian dini di seluruh dunia. Kurang aktivitas fisik pada penderita hipertensi dapat menyebabkan tidak terkontrolnya tekanan darah yang dapat menyebabkan penyakit komplikasi pada penderita hipertensi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan penderita hipertensi tidak melakukan aktivitas fisik secara rutin. Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara durasi tidur dan faktor lainnya dengan aktivitas fisik pada penderita hipertensi di Puskesmas Tegal Gundil Kota Bogor tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Responden dalam penelitian ini sebanyak 97 responden di Puskesmas Tegal Gundil Bogor. Aktivitas fisik ditentukan berdasarkan perhitungan dari kuesioner GPAQ, durasi tidur, kualitas tidur, stres, dan indeks massa tubuh diketahui melalui kuesioner PSQI, PSS, dan dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Hasil penelitian ini menunjukan sebesar 32 responden memiliki aktifitas fisik lsquo;tidak aktif. Pada analisis bivariat menunjukkan hubungan antara usia dengan aktiivtas fisik. Oleh karena itu Puskesmas diharapkan memberikan edukasi mengenai melakukan aktivitas fisik secara rutin untuk penderita hipertensi dan meningkatkan program senam pagi di Puskesmas. ......Physical inactivity has become a health problem in the world that could impact 9 of premature deaths in worldwide. Lack of physical activity in hypertension patients can lead to uncontrolled blood pressure that can lead to complications of disease on hypertension patients. There are several factors that can cause the hypertension patients sufferers to not do physical activity on a regular basis. The general purpose of this study is to know the relationship between sleep duration and other factors woth physical activity in hypertension patients at Puskesmas Tegal Gundil Bogor City in 2017. This study used cross sectional design. There is 97 respondent of this research at Puskesmas Tegal Gundil bogor. Physical activity was determined on basis of calculations from GPAQ questionnaire, sleep duration, sleep quality, stress, and body mass index known through PSQI, PSS, and weight and height measurements. The results of this study showed that 32 of respondents have physical activity 39 not active 39. The bivariate analysis shows the relationship between age and physical activity. Therefore Puskesmas is expected to give education about doing physical activity routinely for hypertension patient and improve morning gymnastics program at Puskesmas.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Shafira
Abstrak :
Hiperkolesterolemia merupakan salah satu prediktor kuat berbagai penyait jantung yang merupakan penyebab utama kematian di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan berbagai faktor yang berkaitan dengan kejadian hiperkolesterolemia pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Pasar Minggu pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan jumlah sampel sebesar 126 responden menggunakan consecutive sampling. Variabel penelitian yang diteliti adalah kejadian hiperkolesterolemia, jenis kelamin, lama menderita diabetes melitus, riwayat DM keluarga, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, tingkat stress, persen lemak tubuh dan asupan lemak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi kejadian hiperkolesterolemia pada penderita DM adalah 56,3% dengan 37,1% pada pria dan 63,7% pada wanita. Dari seluruh variabel independent yang diteliti, perbedaan yang bermakna dengan hasil uji chi square terdapat pada variabel jenis kelamin (OR = 2,947; CI = 1,326-6,672), riwayat keluarga (OR = 0,443; CI = 0,209-0,895) dan kebiasaan merokok (OR = 1,233; CI = 0,990-11,898). Sementara itu, tidak terdapat perbedaan bermakna kejadian hiperkolesterolemia berdasarkan lama menderita DM, aktivitas fisik, tingkat stress, antropometri dan asupan lemak karena p > 0,05. Untuk menyimpukan, terdapat perbedaan yang signifikan pada jenis kelamin, riwayat DM keluarga dan kebiasaan merokok dengan kejadian hiperkolesterolemia, dengan peningkatan risiko hiperkolesterolemia sejalan dengan jenis kelamin perempuan, adanya riwayat DM keluarga dan kebiasaan aktif merokok ......Hypercholesterolemia is the leading predictor of various cardiac disease (CVD) which is the leading cause of death in the world. This study aims to determine whether there are any differences the incidence of hypercholesterolemia based on factors related to it in people with diabetes mellitus at Pasar Minggu Primary Health Care in 2018. This study used a cross-sectional method with a sample size of 126 respondents using consecutive sampling. Research variables studied were incidence of hypercholesterolemia, sex, duration of diabetes mellitus, family history of diabetes mellitus, smoking habit, physical activity, stress level, body fat percentage and fat intake. The results of this study showed that the prevalence of hypercholesterolemia incidence in DM patients was 56.3% with 37.1% in men and 63.7% in women. Of all independent variables studied, significant differences with statistical analysis were in sex (OR = 2.947, p = 0.009), family history (OR = 0.443, p = 0.018) and smoking habits (OR = 1,233; p = 0.038). Meanwhile, there was no significant the incidence of hypercholesterolemia differences based on duration of diabetes mellitus, physical activity, stress level, anthropometry and fat intake due to p > 0.05. To conclude, there were significant differences in sex, family history of diabetes mellitus and smoking habits with hypercholesterolaemia incidence, with an increased risk of hypercholesterolemia in line with female sex, family history of DM and active smoking habits.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library