Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Defri Binga Novgarina
"Rubrik konsultasi psikologi Dari Hati ke Hati adalah rubrik konsultasi yang mengangkat masalah cinta dan perkawinan. Di dalam retorik ini, strategi tindak tutur berperan penting dalam komunikasi antara konselor dan klien. Penelitian ini berusaha membandingkan strategi tindak tutur konselor laki-laki dan perempuan terkait dengan kesantunan di dalam konseling. Dengan menggunakan metode kualitatif, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi tindak tutur tak langsung mendominasi tuturan para konselor, terutama pada ilokusi perintah. Hal ini membuktikan bahwa kesantunan berperan penting di dalam pemulihan kondisi psikologis klien. Baik konselor laki-laki dan perempuan sama-sama menggunakan ilokusi berempati, menentramkan dan mendamaikan hati, berpendapat, dan mengecam. Dari segi perbandingan pilihan kata yang digunakan oleh keduanya, konselor perempuan cenderung menggunakan pilihan kata dalam bentuk presuposisi pilihan kata yang digunakan oleh konselor laki-laki. Hal ini berdampak pada besarnya intensitas isyarat yang digunakan oleh konselor perempuan daripada konselor laki-laki.

Dari Hati ke Hati is a rubric of consultation which discusses love and marriage problems. In this rhetoric, speech act strategies play an important role in the communication between counselors and clients. This research aims to compare speech act strategies conducted by male and female counselors in this counseling. Using qualitative method, the results show that indirect speech act dominates the male and female utterance especially in commands. It proves that politeness plays a significant role in the process of psychological treatment. Both male and female counselors use illocutions such as empathizing, reassuring, criticizing, and giving opinions. From their diction, female counselors prefer using the words from male counselors presuppositions. Therefore, female counselors use more hints than male counselors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42491
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usmi
"Tesis ini membahas implementasi kegiatan C-R pada pengajaran tata bahasa Korea, yang dibatasi pada pengajaran klausa relatif berpredikat verba berkala lampau dan berkala mendatang dalam kalimat majemuk bertingkat Bahasa Korea. Penelitian ini merupakan penelitian pre ksperimental yang menggunakan dua sampel kecil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan kelas yang menerapkan kegiatan C-R lebih baik daripada kemampuam kelas yang menerapkan pengajaran secara konvesional, yakni melalui penyediaan kegiatan latihan. Penelitian ini menggunakan dua desain, yakni Design One Group Pretest- Postest dan Design Randomized Control Group Only. Data penelitian diperoleh dari nilai tes sebelum dan sesudah mendapat perlakuan, kemudian dicari signifikansinya dengan menggunakan T-test untuk sampel kecil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan C-R dapat meningkatkan pemahaman tata bahasa mahasiswa dan mahasiswa menganggap kegiatan C-R efektif untuk membantu pemelajaran tata bahasa. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan yang signifikan di antara kedua kelas. Dengan kata lain kedua kegiatan itu sama efektif.

This thesis discusses an implementation of C-R activities on Korean grammar teaching which focuses on relative clause teaching for past-tensed verbs and future-tensed verbs in complex sentence of Korean Language. This research is a pre-experimental research that applies two small samples.
The purpose of this research is to know whether a class implementing C-R activities in Korean grammar class is better than a class implementing conventional teaching method, which is by practice. In this research, two designs are applied, that is, Design One Group Pretest-Posttest and Design Randomized Control Group Only. Data are collected from test scores, after and before treatment. Subsequently, its significance is investigated by using T-test for small samples.
The result of the research shows that C-R activity is capable of improving students? understanding about grammar. That way, students consider C-R activity effective for helping them learn grammar. In addition, this research also shows that there are no significant differences between the two classes mentioned above. In other words, the two activities are effective."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28316
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Aprillia Ramadhona
"ABSTRAK
Wacana persuasi muncul tak hanya dalam komunikasi lisan tetapi juga tulisan.
Dalam perkembangannya, wacana persuasi terdapat juga dalam karya-karya sastra
seperti novel yang menitikberatkan elemen persuasi dalam alur cerita. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis wacana persuasi yang terdapat dalam novel The
Alchemist karya Paolo Coelho. Novel ini mengisahkan tentang seorang
penggembala domba bernama Santiago yang sering dipersuasi untuk terus
meneruskan perjalanannya menuju Mesir demi menemukan harta karun di sekitar
Piramida yang pernah berulang kali hadir dalam mimpinya. Lebih khususnya,
penelitian ini akan meneliti strategi persuasi yang dipraktikkan oleh para tokoh
pemersuasi, relasi kuasa masing-masing tokoh dengan Santiago, dan identitas
tokoh Santiago dalam keseluruhan wacana persuasi. Penelitian ini adalah
penelitian berbasis Analisis Wacana Kritis (AWK) dari Norman Fairclough yang
diikuti oleh teori persuasi dari Ehninger, Monroe, dan Gronbeck. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa terdapat strategi persuasi dan relasi kuasa yang berbedabeda
yang digunakan oleh para tokoh pemersuasi. Tokoh Santiago pun
ditokohkan pengarang sebagai tokoh yang inferior dalam keseluruhan data. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memperkaya penelitian dalam karya fiksi yang
berbasis AWK dan berguna untuk mendalami kajian ilmu komunikasi, khususnya
persuasi, secara lebih mendalam.

ABSTRACT
Discourses of persuasion are issued not only in spoken but also written means of
communication. Nowadays, such discourses are discovered in a number of
fictional works like novel, whose narration focuses on persuasion theme. The aim
of this research is to analyze discourse of persuasion issued in The Alchemist, a
novel by a well-known author Paolo Coelho. The novel provides a story about a
shepherd named Santiago, who is frequently persuaded to continue his journey to
Egypt in order to discover treasure nearby the Pyramid that has been recurrently
appeared in his dream. This research is specifically purposed to examine three
points; strategies of persuasion practiced by persuaders in the narrative; power
relations among characters; and Santiago?s identity in the whole persuasive
discourse. The research uses Critical Discourse Analysis (CDA) method proposed
by Norman Fairclough and persuasion theory from Ehninger, Monroe, and
Gronbeck. The result of this study shows that there is variation in the use of
persuasion strategies and the construction of power relation imposed to Santiago.
Moreover, Santiago is also known to be depicted as an inferior character
throughout the discourse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43841
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mey Damayanti
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada interaksi antarpembelajar di kelas kemahiran berbicara yang komunikatif. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan: (1) bentuk kesalahan pembelajar yang mendorong pemberian balikan negatif oleh rekan, (2) bentuk balikan negatif dari pembelajar yang paling sering muncul dan efektif, dan (3) persepsi pembelajar terhadap balikan dari rekan. Partisipan dalam penelitian ini adalah 52 pembelajar kemahiran berbicara bahasa Inggris VI di Program Studi Inggris Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas X. Data penelitian diperoleh melalui perekaman, pembagian kuesioner, dan wawancara. Data penelitian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) kesalahan yang mendorong pemberian balikan negatif oleh pembelajar adalah kesalahan kesalahan gramatikal, kesalahan leksikal, kesalahan fonologis, dan pemakaian bahasa pertama yang tidak diinginkan, (2) balikan negatif yang paling sering muncul dan efektif adalah balikan mengubah (60%), dan (3) sebagian besar pembelajar merasa bahwa balikan dari rekan cukup membantu meningkatkan kemahiran berbicara mereka. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing, khususnya pengajaran kemahiran berbicara pada level lanjutan.

ABSTRACT
This study focuses on learner-learner interaction in a communicative English speaking class. The objective of this study is to find out: (1) learners’ error types leading to peer negative feedback, (2) the most frequent and effective types of peer negative feedback, and (3) learners’ perception towards negative feedback given by peers. The participants of this study are 52 students taking English speaking class VI of English Department of Humanities Faculty, X University. Data were collected through recordings, questionnaires, and interviews. The data were analyzed quantitatively and qualitatively. The analysis results reveal that: (1) error types leading to peer negative feedback involve gramatical error, lexical error, phonological error, and unsolicited uses of L1, (2) the type of peer negative feedback which is the most frequent and effective is recast (60%), and (3) most of learners feel that negative feedback given by peers is quite helpful to improve their speaking skills. The result of this study is expected to be able to contribute to the teaching of English as a foreign language, especially teaching speaking skill in advanced level."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T33305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Najjah Hajidah
"Tesis ini merupakan evaluasi bahan ajar berjudul Al-‘Arabiyyah Baina Yadaik (ABY) sebagai bahan ajar bahasa Arab di salah satu lembaga bahasa asing di Depok (LBA). Tolak ukur yang digunakan dalam mengevaluasi bahan ajar ini adalah kriteria evaluasi hasil sintesis dari beberapa pakar. Kriteria tersebut adalah (1) Aims, (2) content, (3) exercises, (4) Audience, dan (5) Physical Make Up. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bahan ajar ABY memiliki kelebihan dan kekurangan. Secara spesifik terdapat 3 hasil evaluasi seperti yang diungkapkan Litz (2005), yaitu quality, usefullnes, dan appropriateness for the context and people with whom they are being use. Secara kualitas, materi, kegiatan, dan latihan dalam ABY sudah sesuai dengan tujuan lembaga. Menarik, beragam, dan mencakup seluruh kemahiran bahasa. Kosa kata dalam ABY pun tersusun secara sistematis. Adapun kekurangannya adalah kualitas tampilan bahan ajar, kurangnya asas kebermanfaatan bagi pengguna, dan kekurangsesuaian dengan pengguna bahan ajar (peserta kursus). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar ABY boleh digunakan pada program bahasa Arab di LBA Depok dengan memodifikasi dan merevisi terhadap kekurangan yang ditemukan dalam penelitian ini.

This thesis is an evaluation of teaching materials entitled of Al-'Arabiyyah Baina Yadaik (ABY/Arabic in Front of You) as an Arabic language teaching materials in one foreign language institute in Depok (FLI). The benchmarks used in evaluating of the teaching materials are the evaluation criteria resulted by the synthesis of several experts. Those criteria are (1) Aims, (2) Content, (3) Exercises, (4) Audience, and (5) Physical Make Up. The findings of this study point out that there are advantages and disadvantages of ABY teaching materials have. Specifically, there are three results of evaluation as Litz described (2005), that are the quality, usefulness, and appropriateness for the context and people with whom they are being use. In quality, the materials, activities, and exercises in ABY are in accordance with the institution objectives. It is interesting, diverse, and covers the entire language proficiency. The containing vocabularies in ABY is also arranged systematically. As for its weakness are concerning with the display quality of teaching materials, lack of usefulness principle to users, and less appropriateness for materials users (course participants). Thus, it can be concluded that the ABY teaching materials can be used in the Arabic language course at FLI to modify and revise the weakness found in this study."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T39121
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robbi Nurdin Hidayat
"Dalam melakukan interaksi, penutur memiliki tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut, penutur terkadang mengucapkan tuturan yang tidak sesuai dengan prinsip kerja sama, sehingga penutur melakukan pelanggaran bidal percakapan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah pelanggaran bidal percakapan yang sengaja (Flouting the Maxims) dilakukan oleh kedua tokoh utama (Harold dan Kumar), sehingga menimbulkan variasi tujuan dari pelanggaran tersebut. Penelitian ini menganalisis percakapan dalam film Harold and Kumar Go to White Castle.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan alasan melakukan pelanggaran bidal dalam percakapan, mengungkapkan tujuan dan implikasi dari pelanggaran bidal, dan mengetahui hubungan antara konteks dan pelanggaran bidal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif karena sumber data analisis merupakan percakapan yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat. Teknik pengumpulan data melalui teknik pengamatan dan pencatatan. Data dalam penelitian ini berjumlah 31 penggalan percakapan. Metode penelitian ini menggunakan teori Grice (1975) yaitu prinsip kerja sama bidal percakapan dengan menjelaskan konteks dan pelanggaran bidal.
Kesimpulan dari penelitian ini ditemukan 47 pelanggaran bidal. Kemudian, variasi tujuan yang ditemukan dari pelanggaran bidal percakapan dikelompokkan ke dalam 5 kategori yaitu Ekspresif seperti menyenangkan hati, lelucon atau gurauan, menghibur, menenangkan, meminta maaf, menjaga perasaaan, dan mengutarakan sesuatu, Komisif seperti memendam kekesalan, menghindari bahaya, melindungi, menjaga reputasi, dan menyembunyikan, Representatif seperti meminta bantuan, menyatakan putus asa, menolak, meyakinkan, menghindari amarah, dan menunjukkan, Direktif seperti memberitahukan, menyatakan kejujuran, menyatakan keberanian, meminta penjelasan, menyelamatkan diri, menegaskan, memprediksi, dan meminta klarifikasi, dan Indirektif seperti mengabaikan dan mengalihkan pembicaraan. Korelasi yang muncul antara konteks dan pelanggaran bidal adalah sebab-akibat.

In a conversation, speakers have a certain purpose. To achieve the purpose, they sometimes intentionally flout the maxims by saying something unmatched with the topic of the conversation. This is called flouting the maxims in Co-operative Principle concept. The problem of this research is flouting the maxims deliberately to achieve the purpose of the conversation by analyzing the context and the flouts of the maxims. This research analyzes utterances on the movie Harold and Kumar Go to White Castle.
This research aims to find out flout of the maxims on the movie, reveal the implication and the purpose of flouting the maxims, and know the correlation between context and flouting the maxims. This is a qualitative and descriptive research because the data and the result of the research are not presented in forms of numbers or statistic. Moreover, the source of data analysis is conversation explained in words or sentences form. Observing and note taking are the methods in collecting the data. The data in this research are 31 conversations and each of the conversation is supported by its context. Theory used in this research is Co-operative Principle, Implicature, and Conversational Maxims introduced by Grice (1975).
By analyzing the situation and flouting the maxims, the writer found 47 violations. The writer also concludes there are variations of purposes found in this research which are classified into 5 categories. First is Expressive such as to please someone, joking, entertain, calm someone down, apologize, save face, and say something. Second is co missive such as to hide a fact, prevent, protect, and keep reputation. Third is Representative such as to ask for help, desperation, refuse, convince, and show something. Fourth is Directive such as to inform, be honest, express braveness, and clarifying. Fifth is Indirect such as to ignore and shift a talk. From these results, it concludes that speakers flout the maxims to achieve a purpose in a conversation. The correlation between context and flouts of the maxims is cause-effect relation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57502
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Irene Debora Fransisca
"ABSTRAK
Tesis ini merupakan evaluasi buku ajar berjudul English for Air Transport sebagai buku ajar Bahasa Inggris untuk Tujuan Khusus di salah satu institusi Pendidikan Tinggi Transportasi jurusan Manajemen Transportasi Udara. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan melihat keseuaian materi dengan kebutuhan di bidang manajemen transportasi udara. Tolak ukur yang digunakan dalam mengevaluasi bahan ajar ini adalah kriteria evaluasi dari Cunningsworth (1995): (a) Tujuan dan ancangan, (b) Rancangan dan organisasi, (c) Unsur kebahasaan, (d) Kemahiran, (e) Topik, (f) Metodologi, (g) Buku pegangan guru,dan (h) Pertimbangan kepraktisan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa buku ajar memiliki kelebihan dan kekurangan. Terdapat 3 hasil prinsip hasil cocokan dan evaluasi berdasarkan Ru-gang (2013), yaitu: keaslian (authenticity), kelayakan (appropriateness), kesesuaian (compatibility), dan kesenangan pemelajar (Enjoyment). Secara keaslian, kelayakan, kesesuaian, dan kesenangan, materi, kegiatan, dan latihan dalam buku ajar sudah sesuai dengan tujuan institusi mempersiapkan mahasiswa ke dunia kerja. Kekurangannya adalah tidak adanya tujuan pembelajaran secara jelas pada buku ajar, kualitas tampilan bahan ajar, dan kurangnya informasi secara visual. Dapat disimpulkan bahwa buku ajar English for Air Transport bisa digunakan pada jurusan Manajemen Trasnportasi Udara dengan memodifikasi dan merevisi terhadap kekurangan yang ditemukan dalam penelitian ini.

ABSTRACT
The focus of this study is the course book evaluation of English for Air Transport as the English for Specific Purposes course book in Air Transport Management Department. This research is a descriptive qualitative research that has purpose to find out the material compatibility with the needs in the Air Transport Management. The criteria for evaluating the course book are taken from Cunningsworth (1995), consisting of eight elements, as follows: (a) aims and approaches, (b) design and organization, (c) language content, (d) skills, (e) topic, (f) methodology, (g) teachers? books aspect, and (h) practical considerations. The result shows that the course book has benefits and lacks. The principles of the compability were taken from Ru- gang (2013) that precise several aspects: authenticity, appropriateness, compatibility, and enjoyment. The course book is compatible with the aim of the learning to expose the students to the real work situations. The research also found that there was no aim of the learning in the coursebook, the bad quality of physical appearence of the book, and there was no visualization for detail information of the learning. Otherwise, the course book could be used for the Air Transport Management Department with modification and revision towards the lack found in this research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T41678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Ayuni Putri
"[Tesis ini menjelaskan belief yang diyakini oleh pengajar Bahasa Inggris di dua institusi yang berbeda. Dalam setiap proses mengajar, para pengajar memiliki belief (keyakinan) yang memengaruhi keputusan mengenai praktik pembelajaran serta memengaruhi kegiatan yang dilakukan oleh pengajar tersebut di dalam kelas. Untuk keperluan pelatihan pengajar ke arah yang lebih profesional, oleh sebab itu meneliti hubungan belief dan praktik pengajaran dinilai menjadi hal yang penting. Tesis ini menggunakan kuesioner BALLI untuk menginvestigasi belief yang diyakini oleh pengajar. Pengajar diwawancarai untuk menggali informasi mengenai belief yang diyakini lebih dalam. Observasi yang dilakukan terhadap dua orang pengajar dinilai telah mampu mewakili data yang diperoleh mengenai hubungan belief dalam praktik pengajaran yang dilakukan di kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belief pengajar di sekolah formal dan nonformal terdapat perbedaan. Seluruh pengajar menunjukkan belief yang positif mengenai Bahasa Inggris dan praktik pengajaran yang dilakukan akan tetapi dalam hubungannya dengan praktik pengajaran yang dilakukan, pengajar sekolah nonformal lebih menunjukkan belief yang diyakini dibandingkan dengan pengajar di sekolah formal. Ada beberapa faktor yang memengaruhi adanya perbedaan antara belief yang diyakini dengan praktik pengajaran yang dilakukan. Faktor-faktor tersebut adalah kondisi kelas, karakteristik pelajar, dan materi pembelajaran;This thesis describes the belief of teachers at two different institutions. In every process of teaching, teachers have a belief that influences the decisions about instructional practices and the activities carried out in the classroom. For the purposes of teacher training towards professionalism, therefore studying the relationship between beliefs and teaching practice is considered to be important. This thesis uses BALLI Questionnaire to investigate teachers‟ beliefs. After that, teachers are interviewed to gain deeper information about their beliefs. Observations done of two teachers are considered to be adequate in representing the data about the relationship between beliefs and teaching practices in the classroom. The result of the research shows that beliefs of teachers in formal and non-formal school are different. All teachers show positive responses of belief about English and teaching practice, unfortunately formal school teachers fail to reflect their beliefs into teaching practices. There are several factors which affect the difference between beliefs of the teacher and their teaching practices. Those factors are the condition of the class, the characteristics of the students and the learning materialsBelief, This thesis describes the belief of teachers at two different institutions. In every process of teaching, teachers have a belief that influences the decisions about instructional practices and the activities carried out in the classroom. For the purposes of teacher training towards professionalism, therefore studying the relationship between beliefs and teaching practice is considered to be important. This thesis uses BALLI Questionnaire to investigate teachers‟ beliefs. After that, teachers are interviewed to gain deeper information about their beliefs. Observations done of two teachers are considered to be adequate in representing the data about the relationship between beliefs and teaching practices in the classroom. The result of the research shows that beliefs of teachers in formal and non-formal school are different. All teachers show positive responses of belief about English and teaching practice, unfortunately formal school teachers fail to reflect their beliefs into teaching practices. There are several factors which affect the difference between beliefs of the teacher and their teaching practices. Those factors are the condition of the class, the characteristics of the students and the learning materialsBelief]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T44290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarti
"Ton berfungsi sebagai pembeda makna, sehingga menguasai ton adalah hal yang tidak dapat dihindari jika sesorang ingin mencapai profisiensi tinggi dalam Bahasa Mandarin. Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh tingkat kesulitan ton dan proses pembelajaran pada pemerolehan ton kosakata bersuku satu dan dua pada mahasiswa semester satu S1 Bahasa Mandarin di sebuah Universitas Swasta di Jakarta. Instrumen penelitian berupa: kuesioner, observasi kelas, tes membedakan ton, dan tes melafalkan kosakata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan urutan pemerolehan adalah ton 4 > ton 1 > ton 3 > ton 2. Namun, jumlah suku kata dan letak ton dalam kosakata mempengaruhi persepsi dan produksi ton. Di samping itu faktor bahasa pertama pemelajar, keakuratan ton pengajar, dan metode pengajaran terbukti mempengaruhi pemerolehan ton.

In Mandarin, tone is functioned to differentiate meaning. Thus, it is a must to master tone for one to acquire the highest proficiency in learning the language. This research is meant to observe the influence of tone difficulty and learning process on acquisition.This research uses monosyllabic and disyllabic word as the subject of research conducted in a private university in Jakarta. Subjects of the research are students of the first semester majoring in Mandarin. The instruments used to conduct the research are: questionaire, observation, tone marking test, and pronunciation test. The results of the research shows that overall acquisition of tone 4 > tone 1 > ton 3 > tone 2. But number of syllabel and position of tone in the word have influence to tone perception and production. Furthermore, learner's first language, teacher tone accuracy, and teaching method have influence on tone acquisition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Eun Hee
"Tesis ini membahas penggunaan kata sapaan dalam buku-buku percakapan bahasa Korea yang ditulis oleh orang Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menganalisis penggunaan kata sapaan dalam buku yang tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan kata sapaan dalam buku-buku percakapan bahasa Korea yang ditulis oleh orang Indonesia. Data penelitian ini adalah buku-buku percakapan bahasa Korea yang berjudul Cepat Mudah dan Praktis Kuasai Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea, Gampang Praktis Berbicara Bahasa Korea, Mendadak Pintar Berbicara Bahasa Korea, Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea dan Pintar Bahasa Korea. Teori yang dipakai untuk menganalisis penggunaan kata sapaan dalam percakapan bahasa Korea tersebut adalah teori kata sapaan oleh S. Ervin-tripp, teori SPEAKING yang dikemukan oleh Dell Hymes yang menghasilkan konteks percakapan, teori konteks sosial dan Interaksi di antara penutur dan mitra tutur oleh Holmes. Untuk melihat penggunaan kata sapaan ini buku-buku percakapan bahasa Koreayang ditulis oleh orang Korea dipakai sebagai pembanding.
Hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian dan ketidaksesuaian penggunaan kata sapaan dalam buku-buku percakapan bahasa Korea dan penyebabnya. Ketidaksesuaian penggunaan kata sapaan ini disebabkan oleh adanya perbedaan sistem kata sapaan bahasa Korea dan bahasa Indonesia dan juga konteks sosial. Kata sapaan bahasa Korea ini merupakan bagian dari konteks sosial budaya Korea yang mempengaruhi penggunaan bahasa. Penelitian ini bermanfaat dalam pengajaran bahasa Korea di Indonesia karena memberikan informasi bahan ajar bahasa Korea yang baik.

This thesis discusses the use of Korean address terms found in Korean conversation books which are written by Indonesian. This research is a qualitative research which aims to analyze the use of Korean address terms. Data of this research are Korean conversation books written by Indonesian, entitled Cepat Mudah dan Praktis Kuasai Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea, Gampang Praktis Berbicara Bahasa Korea, Mendadak Pintar Berbicara Bahasa Korea, Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea dan Pintar Bahasa Korea. In analyzing the data, this research uses Address Term Theory by S. Ervin-tripp, SPEAKING theory of Dell Hymes, Social Context and Interaction between interlocutors by Holmes.
The result of this analysis shows that there are some inappropriatenesses found in those conversation books related to the use of Korean address terms. These inappropriatenesses are caused both by the difference of addressing system between Korean and Indonesian and by the difference of social context from two countries which influences the use of language. This thesis is useful to enable Indonesian learn Korean
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>