Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Triatmojo Turangga Jaya Sena
Abstrak :
ABSTRAK Film merupakan salah satu media perkembangan fotografi tingkat tinggi, perkembangannya yang pesat mengubah fungsi film itu sendiri. Film kini tidak lagi menjadi produk industri untuk mendapatkan keuntungan bagi instansi tertentu, melainkan telah menjadi salah satu media untuk menyampaikan pesan atau kritik tersirat terhadap isu-isu budaya yang terjadi pada masa itu. Fungsi film tersebut kemudian digunakan oleh Joseph Goebbels sebagai alat propaganda pada saat NAZI berkuasa. Setelah berakhirnya Perang Dunia II banyak sutradara film yang ingin membuat reka ulang peristiwa holocaust dari berbagai sudut pandang. Namun Aaron Kerner (2011:2) menyatakan film-film yang bertemakan sejarah harus direpresentasikan secara akurat dengan menggunakan pendekatan retorikal yang tersedia pada pemain dan pembuat film, dengan tujuan agar tidak terjadi kritik terhadap film. Quentin Tarantino membuat film berjudul Inglourious Basterds, film dengan cerita sejarah alternatif dengan latar belakang perburuan Yahudi saat Perang Dunia II. Film ini menceritakan perlawanan sekelompok Yahudi bernama The Basterds yang memiliki misi untuk membunuh seluruh anggota Nazi dan menghentikan Perang Dunia II. Selama melakukan rencana itu, film ini memperlihatkan bagaimana cara The Basterds membunuh setiap anggota NAZI yang mereka temui dengan cara yang kejam menggunakan tongkat baseball, menguliti kulit kepalanya, hingga ditembak secara membabi buta dalam satu ruangan. Penelitian ini akan melihat bagaimana kemenangan yang diraih oleh Yahudi dalam fim Inglourious Basterds berdasarkan narasi cerita yang disampaikan dengan cara satir. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis film sebagai teks dengan pendekatan semiotik. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pihak minoritas berupaya menjadi pihak yang berdaya terhadap pihak mayoritas tanpa bantuan pihak eksternal untuk meraih kemenangan.
ABSTRACT Film is one of the media for the development of high-level photography, its rapid development changes the function of the film itself. Film is now no longer an industrial product to gain profits for certain agencies, but has become one of the media to convey implied messages or criticism of cultural issues that occurred at that time. The function of the film was later used by Joseph Goebbels as a propaganda tool during Nazi rule. After the end of World War II many film directors wanted to re-create the holocaust from various perspectives. But Aaron Kerner (2011: 2) states films with historical themes must be represented accurately by using rhetorical approaches available to players and filmmakers, with the aim of avoiding criticism of the film. Quentin Tarantino made a film called Inglourious Basterds, a film with alternative historical stories against the background of hunting Jews during World War II. The film tells the resistance of a group of Jews named The Basterds who have a mission to kill all Nazi members and stop World War II. During the plan, the film shows how the Basterds killed every NAZI member they met in a cruel way using a baseball bat, skinned his scalp, and shot blindly in one room. This study will look at how the victory achieved by Jews in the Inglourious Basterds program is based on story narratives delivered in a satirical way. The research method used is film analysis as a text with a semiotic approach. Based on this research, it can be concluded that the minority party seeks to be a powerful party towards the majority without the help of external parties to achieve victory.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Roida Wahyuni
Abstrak :
ABSTRAK
Pada tahun 2016, Anne Zohra Berrached berhasil merilis sebuah film berjudul 24 Wochen. Film ini mengisahkan seorang perempuan yang berprofesi sebagai selebriti dan melakukan tindakan aborsi pada usia kandungan 24 minggu. Tindakan ini disebut sebagai Spatabtreibung. Dalam film ini, Astrid Lorenz menjadi representasi perempuan yang berpengaruh di dalam industri pentas kabaret dan juga menjadi representasi perempuan yang berani dalam memilih untuk melakukan tindakan aborsi. Di dalam film ini juga diperlihatkan permasalahan-permasalahan yang harus dihadapi Astrid ketika hendak membuat keputusan untuk melakukan tindakan aborsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan konstruksi pro-choice di dalam film 24 Wochen. Adegan di dalam film ini akan dianalisis menggunakan konsep representasi dan identitas dari Stuart Hall
ABSTRACT
This study discusses the pro-choice construction on the movie titled 24 Wochen which directed by Anne Zohra Berrached in 2016. This movie tells about an actress who performs the abortion at 24 weeks of her pregnancy and it is known as Spatabtreibung. Astrid Lorenz, the main character in this movie, become the most inspired female representation who has the courage to choose whether do the abortion or not. This study uses Stuart Hall`s concept of representation and identity by analyzing the selected scenes in this movie, in order to show the pro-choice construction.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kresna Andika
Abstrak :
Skripsi ini mengangkat tema wacana multikulturalisme dalam karya sastra Migrantenliteratur di Jerman. Migrantenliteratur merupakan karya sastra yang dibuat oleh penulis yang memiliki latar belakang imigran di Jerman. Karena para penulis tersebut memiliki latar budaya yang berbeda dengan Jerman maka karya sastra mereka juga membawa aspek baru ke dalam sastra nasional Jerman, yaitu aspek multikultural. Dengan menggunakan analisis wacana dalam satu contoh cerita Migrantenliteratur dan 4 artikel berita online sebagai korpus data dapat disimpulkan bahwa Migrantenliteratur diterima sebagai hal positif di Jerman. Wacana multikulturalisme mengenai imigran di Jerman juga bersifat multidimensional dimana masalah identitas dan integrasi juga terkait didalamnya. ...... This thesis focuses on reading and analysing the discourse concerning multiculturalism in Migrantenliteratur in Germany. Migrantenliteratur is a type of literature that is written by writers with immigration origin on their root. Since those writers have different origin culture than Germany they can bring new aspect to German national literature, namely multicultural aspect. By analysing discourse found in one Migrantenliteratur story and four online German news article about Migrantenliteratur as data it can be seen that multiculturalism is positively accepted by the German society. Multiculturalism discourse about immigrant in Germany is also multidimensional and include identity and integration problem.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gridanty Della Kaisha
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini berisi analisis iklan berbahasa Jerman operator telefon seluler Congstar di Instagram yang ditinjau dari segi semantik dan semiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis makna semantik dan tanda semiotik yang terkandung dalam iklan operator telefon seluler Congstar di Instagram. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat terlihat bahwa makna semantik yang paling sering muncul dalam iklan-iklan ini adalah makna referensial dengan objek rujukan yang berkaitan dengan konteks iklan. Selain itu, pemasang iklan juga menggunakan adjektiva yang mengandung makna afektif positif agar dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk atau informasi yang diiklankan. Makna semantik lainnya yang muncul dalam iklan-iklan ini adalah makna asosiatif, situatif, dan stilistik. Kemudian, dari segi semiotik, tanda yang paling sering muncul dalam iklan adalah ikon. Tanda ikon yang digunakan oleh pemasang iklan adalah gambar-gambar yang berhubungan dengan konteks iklan untuk membantu konsumen memahami isi iklan. Tanda lainnya yang muncul dalam iklan-iklan ini adalah simbol. Simbol yang digunakan oleh pemasang iklan memiliki makna yang berhubungan dengan konteks iklan sehingga konsumen dapat dengan mudah mengerti kaitan antara simbol dengan konteks iklan tersebut.
ABSTRACT
This thesis discusses semantic and semiotic analysis on German rsquo s mobilephone operator ndash Congstar ndash ads in Instagram. The aim of this thesis is to describe which semantic meaning and semiotic sign appear on Congstar Ads in Instagram. Based on the analysis that has been done, the most frequent semantic meaning that appear on these ads is referential meaning. This kind of meaning has a reference object that is related to its context. Furthermore, there is also positive affective meaning that appear on adjectives. These adjectives can help advertisers to increase customer rsquo s trust on the products or information that has been published. The other semantic meanings in these ads are assosiative, situative, and stylistic meaning. Beside semantic meaning, there are also semiotic signs that appear on these ads, such as icon and symbol. lsquo Icon rsquo is the most frequent sign that appear on these ads. The function of this sign lsquo icon rsquo is to catch consumer rsquo s attention and to help the consumers understand more easily about the content of the ads. Another sign that appear on these ads is lsquo symbol rsquo . Advertisers mostly use a sign lsquo symbol rsquo that is related with the context of the ads so the customers can understand the relation between symbol and the context.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosephine Gunawan
Abstrak :
ABSTRAK Isu mengenai migran, terutama dalam proses penyesuaian diri di lingkungan tempat tinggal baru dan konflik kultural yang terjadi sebagai akibatnya, banyak diangkat menjadi tema film Jerman dekade terakhir ini. Salah satunya adalah film berjudul Shahada 2010 karya Burhan Qurbani. Film bergenre melodrama dengan durasi 88 menit ini menceritakan tiga orang anak muda muslim yang tinggal di Berlin dan harus berhadapan dengan hal-hal yang baru sehingga terjadi konflik dalam diri dan identitas mereka. Adegan dalam film akan dianalisis menggunakan konsep mengenai konstruksi identitas dari Stuart Hall. Konstruksi identitas yang dilihat adalah Islam sebagai keyakinan para migran dan pluralitas identitas muslim yang ditunjukkan mengenai Islam dari negosiasi yang terjadi antara ldquo;roots ldquo; dan ldquo;routes ldquo; para migran muslim dalam film ini. Melalui analisis film Shahada 2010 akan dilihat bagaimana konstruksi identitas migran muslim di Jerman ditampilkan.
ABSTRACT The issues of migrant, mainly on the adaptation process and cultural conflict, have been used as Germany movie themes in the last decades. This undergraduate thesis focus on the identity construction of muslim migrant in a film named Shahada 2010 by Burhan Qurbani. This 88 minute melodrama genre film tells about three young Muslims who are living in Berlin and has to deal with new things, causing inter cultural clashes and causing conflicts within themselves and their identity. Each scene in this film will be analyzed using the concept of identity construction by Stuart Hall. The results of identity construction is pluralism in muslim identity shown by negotiation process between the ldquo roots ldquo and the ldquo routes ldquo of muslim migrant in this film. Through the analysis of Shahada film will be seen how the construction of Muslim migrant identity in Germany is represented.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Puspa Setyoadji
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang analisis keakuratan terjemahan laman bahasa Jerman dan bahasa Indonesia yang juga terdapat bahasa ketiga, yaitu bahasa Inggris. Analisis terjemahan ini mencakup analisis terjemahan tombol-tombol pada menu laman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teknik analisis deskriptif dengan mengenali sifat bahasa ketiga menggunakan korpus data berupa laman Die Deutschen Auslandshandelskammern (AHK) Indonesien kemudian menghitung keakuratan terjemahannya pada laman web berbahasa Indonesia. Tujuan penelitian adalah membuktikan bagaimana keakuratan penerjemahan dengan keberadaaan bahasa ketiga. Hasil penelitian membuktikan dari 26 tombol terdapat 8 tombol yang diterjemahkan tidak akurat, 5 diantaranya disebabkan oleh bahasa ketiga (bahasa Inggris). Keberadaan bahasa ketiga yang dipertahankan dalam penerjemahannya mempunyai risiko yaitu tidak tersampaikannya pesan dengan baik kepada pembaca. ......This study discusses the analysis of the accuracy of page translations in German and Indonesian, which also have English as a third language. This translation analysis includes analysis of page buttons on the web page menu. This study uses qualitative methods and descriptive analysis techniques by recognizing the nature of the third language using a corpus of data in the form of the Indonesien Die Deutschen Auslandshandelskammern (AHK) page and calculating the accuracy of the translation on the Indonesian language web page. The aim of this research is to prove the accuracy of translation with the existence of a third language. The results of the study prove that out of 26 buttons there are 8 buttons that are translated inaccurately, 5 of the buttons are caused by a third language (English). The presence of a third language in translation has the risk of delivering the message inaccurately to the readers.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Graziani
Abstrak :
Penelitian ini membahas jenis-jenis reduksi yang dilakukan dalam takarir berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk teks sumber berbahasa Jerman dan menganalisis faktor linguistik yang menyebabkan perbedaan tingkat reduksi antara kedua takarir. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif melalui studi pustaka dengan korpus data takarir bahasa Indonesia dan takarir bahasa Inggris dari Deutsche Welle untuk pidato Angela Merkel pada acara Haushaltsgesetz 2021 tentang pembatasan kegiatan masyarakat menjelang Natal 2020. Hasil penelitian menggunakan klasifikasi reduksi teks dalam takarir dari Díaz Cintas dan Remael (2020) menunjukkan bahwa terdapat jenis reduksi parsial dan total dalam level kata, frasa, klausa, dan kalimat yang ditemukan dalam kedua takarir dengan hasil perbandingan bahwa takarir bahasa Indonesia mengalami lebih banyak reduksi dibandingkan takarir bahasa Inggris. Secara linguistik, hal ini disebabkan oleh perbedaan tata bahasa dan leksikal antara bahasa Indonesia dan bahasa Jerman yang lebih distingtif dibandingkan dengan perbedaan tata bahasa dan leksikal antara bahasa Inggris dan bahasa Jerman. ......This study discusses the types of reduction found in Indonesian and English subtitle for German source text and analyses linguistic factors that cause differences in the level of reduction between the two subtitles. The research was conducted using a qualitative method through literature study with a corpus of data on Indonesian subtitle and English subtitle produced by Deutsche Welle for Angela Merkel’s speech at the Haushaltsgesetz 2021 event regarding restrictions on community activities before Christmas 2020. Using text reduction classification in subtitles from D'az Cintas and Remael (2020), this study shows that there are types of partial and total reduction in word, phrase, clause, and sentence level found in the two subtitles, with the comparison result that the Indonesian subtitle has more reduction than English subtitle. Linguistically, this is caused by the grammatical and lexical differences between Indonesian and German that are more distinct than the grammatical and lexical differences between English and German.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Musa
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai analisis kosakata Kleinanzeigensprache yang termasuk ke dalam ragam bahasa remaja atau yang dikenal dengan Jugendsprache dalam bahasa Jerman. Bahasa tersebut banyak digunakan oleh kalangan remaja Jerman di internet terutama pada platform media sosial Facebook karena dianggap menarik dan mempunyai struktur kata unik yang membuatnya berbeda dari bahasa Jerman resmi. Hal tersebut dapat dilihat dari contoh empat buah status dan komentar yang diambil dari grup Facebook Rolfarmy yang  merupakan korpus dari penelitian ini. Melalui metode deskriptif kualitatif dan teknik purposive sampling dalam pengambilan data, didapatkan hasil berupa klasifikasi kata-kata Kleinanzeigensprache yang mempunyai karakteristik dalam pembentukan katanya berupa perubahan morfologis, fonetis, dan perubahan makna kata yang dihasilkan dari peminjaman kata dari bahasa asing, pergeseran makna kata, perubahan leksikal kata tanpa mengubah makna kata, penulisan kata yang mengikuti pengucapannya secara fonetis, perubahan kelas kata dari nomina menjadi verba, permainan kata, dan penyingkatan kata.
This research discusses about Kleinanzeigensprache vocabulary analysis which belongs to a variety of Teen Languages or known as Jugendsprache in German. This language is widely used by German teenagers on the internet, especially on the Facebook because it has a unique word structure that makes it different from official German language. This can be seen from the example of four statuses and comments taken from the Facebook group Rolfarmy which is the corpus of this research. Through qualitative descriptive methods and purposive sampling techniques, the results obtained are in the form of Kleinanzeigensprache words classification has characteristics in the form of morphological, phonetic changes, and changes in the meaning of words resulting from borrowing words from foreign languages, shifting the meaning of words, changing lexical words without changing the meaning of words, writing words that follow their phonetic pronunciation, changing the class of words from nouns to verbs, word plays, and abbreviating words.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Brigita Pathresia
Abstrak :
Musik merupakan karya seni yang memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah sebagai sarana untuk mengekspresikan diri. Namun, banyak lagu diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa demi kepuasan dari pendengar itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prosedur dan metode apa saja yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan lagu berbahasa Inggris How Far I’ll Go ke dalam bahasa Jerman yang berjudul Ich Bin Bereit. Di dalam penelitian ini, penulis juga bertujuan untuk mengidentifikasi masalah apa saja yang dihadapi dan strategi apa saja yang digunakan oleh penerjemah saat menerjemahkan lagu. Korpus data yang digunakan untuk penelitian ini adalah lirik lagu How Far I’ll Go dan juga lirik terjemahannya ke dalam bahasa Jerman yang diperoleh secara daring melalui aplikasi layanan pemutar lagu Spotify yang dipublikasikan secara resmi oleh label Walt Disney Records. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kontrastif karena penulis membandingkan dua lirik dalam bahasa yang berbeda. Teori yang digunakan adalah teori metode penerjemahan milik Newmark (1988) untuk mengidentifikasi metode penerjemahan apa saja yang digunakan dan teori prosedur penerjemahan milik Vinay dan Darbelnet (dalam Venuti, 2000). Hasil penelitian menunjukkan adanya empat prosedur yang digunakan, yaitu transposisi, terjemahan harfiah, modulasi, dan kesepadanan. Kemudian dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga metode penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan, yaitu penerjemahan harfiah, idiomatik, dan komunikatif. ......Music is a form of art that has many functions, one of the functions is as a medium to express oneself. However, many songs are translated into various languages for the satisfaction of the listeners themselves. This analysis aims to identify the procedures and methods used in translating the song How Far I’ll Go (in English) into a song with German lyrics, Ich Bin Bereit. This study also aims to identify which problems are faced and which strategies are used by the translator when translating this song. The data corpus chosen for this study are the lyrics of the songs in English and German: How Far I’ll Go and Ich Bin Bereit. The lyrics are procured through Spotify, a music streaming service application. The songs and lyrics were published officially by Walt Disney Records. This study uses Newmark’s (1988) translation methods theory to identify which translation methods are used and Vinay and Darbelnet’s theory of translation procedures (in Venuti, 2000). Results show there are four translation procedures were used: transposition, literal, modulation and equivalence. Then it can be concluded that there are three translation methods used in translation: literal, idiomatic and communicative translation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akbar Abdillah
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis prosedur penerjemahan bentuk-bentuk kata sapaan dalam novel Er Ist Wieder Da karya Timur Vermes yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris karya Jamie Bulloch berjudul Look Who's Back. Data dianalisis menggunakan teori prosedur penerjemahan oleh Newmark, Molina & Albir, Pertheghella dan Viney & Darbelnet. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan cara deskriptif kepustakaan karena korpus penelitian ini adalah novel. Jenis kata sapaan di dalam novel, seperti kata ganti lain, nama diri, gelar/pangkat, nomina + ku dan nomina lain. Bentuk sapaan dibagi berdasarkan prosedur, enam kasus menggunakan prosedur padanan budaya, dua kasus menggunakan prosedur ekuivalen fungsional, tiga kasus menggunakan prosedur peminjaman, tiga kasus menggunakan prosedur modulasi, dua kasus menggunakan prosedur couplet, enam kasus menggunakan prosedur amplifikasi, empat kasus menggunakan prosedur penerjemahan harfiah, kasus menggunakan prosedur literal, satu kasus menggunakan prosedur reduksi, dua kasus menggunakan prosedur lokalisasi dialek dan satu kasus menggunakan prosedur eksplisitasi. ......This study analyzes the procedure of translating the forms of address in Timur Vermes's novel Er Ist Wieder Da translated into English by Jamie Bulloch titled Look who's back. The data was analyzed using the theory of translation procedures by Peter Newmark, Lucía Molina & Amparo Hurtado Albir, Pertheghella dan Viney & Darbelnet. This study was conducted using qualitative with means of descriptive literature because the corpus of this study is novel. Types of Address in the novel, such as other pronouns, personal names, titles/ranks, possessive adjective, and other nouns. The forms of address were divided based on the procedure, six cases used cultural equivalent procedure, two cases used functional equivalent procedure, three cases used borrowing procedure, three cases used modulation procedure, two cases used couplet procedure, six cases used amplification procedure, four cases used literal translation procedure, one case used reduction procedure, two cases used dialect localization procedure and one case used explicitation procedure.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>