Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurdin Kosasih
Abstrak :
Risiko adalah suatu kejadian atau tindakan yang berdampak negatif terhadap kemampuan lembaga untuk mencapai tujuan dan menentukan strategi. Salah satu pendekatan untuk mengukur risiko operasional adalah Advanced Measurement Approach (AMA), dimana bank diperkenankan untuk mengolah data internal dengan model yang dikembangkan secara internal. Dengan metode Loss Distribution Approach di AMA, bank mengestimasi dua fungsi distribusi probabilitas, yaitu distribusi frekuensi kerugian dan distribusi severitas kerugian tahunan pada setiap risiko. Selanjutnya, kedua fungsi distribusi tersebut digabungkan menjadi distribusi majemuk untuk menentukan value at risk masingmasing risiko menggunakan simulasi Monte Carlo pada tingkat kepercayaan 99,9%. Nilai risiko yang mungkin terjadi diluar estimasi distribusi severitas dapat mempengaruhi value at risk, sehingga dapat mempengaruhi prediksi rencana bisnis untuk tahun yang akan datang. Metode One-Class Support Vector Machine (SVM) dapat digunakan untuk mendeteksi data outlier tersebut. Dalam beberapa kasus, metode statistik tidak dapat mendeteksi data outlier. Selain itu, dalam menentukan data outlier tergantung pada seberapa penting informasi yang diperlukan dari data outlier tersebut, sehingga penentuannya bersifat subjektif. Adapun tujuan simulasi pada tulisan ini adalah melakukan analisis penggunaan metode One-Class SVM dalam mendeteksi outlier pada distribusi severitas dan pengaruh outlier pada perhitungan value at risk. Dari hasil analisis diperoleh data outlier yang mempengaruhi perhitungan value at risk. ......Achieve its objectives and execute its strategies. One approach to measure operational risk is the Advanced Measurement Approach (AMA), which allows banks to process internal data with internally developed models. Under the Loss Distribution Approach in AMA, the bank estimates two distribution functions of the annual loss data to generate compound distribution to determine value at risk of each risk using Monte Carlo simulation at 99.9% confidence level. The risk amount that may occur outside of the estimated loss severity distribution can affect the value at risk, so that it can affect the prediction of business plan for the next years. In some cases, statistical methods cannot detect outliers and its determination is relatively subjective. The purpose of the simulations in this paper is to perform analysis of the use of One-Class SVM in detecting outliers in the loss severity distribution and the effect of the outliers on the value at risk. As a result, the outliers have successfully been detected in the loss severity distribution and there is the effect of the outliers on the value at risk.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T39348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaili Lisma Febriyani
Abstrak :
[ABSTRAK
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) diketahui prevalensi herpes di negara-negara berkembang lebih tinggi dibandingkan dengan di negara maju. Virus herpes dapat ditemukan dimana saja dan salah satu ciri penting adalah kemampuannya yang dapat menimbulkan infeksi akut dan kronik pada waktuwaktu tertentu. Akibat infeksi tersebut memungkinkan terjadi komplikasi yang lebih berat. Virus herpes terdiri atas genome DNA tertutup inti yang mengandung protein dan dibungkus oleh glikoprotein. Dengan mempelajari ekspresi gen (sekuen DNA/protein) dan didukung oleh kemajuan di bidang bioinformatika, dapat ditemukan sub-sub bagian penting dan kelompok gen. Virus-virus ini dapat dikelompokkan dengan menganalisa sekuens protein dari virus herpes dengan menggunakan algoritma Tribe Markov Clustering (Tribe-MCL). Tribe-MCL merupakan metode clustering efisien berdasarkan teori rantai Markov chain, untuk mengelompokkan barisan keluarga protein. Data sekuens protein virus herpes diperoleh di GenBank yang dapat diakses pada situs National Center for Biotechnology Information (NCBI), kemudian disejajarkan menggunakan program BLASTp. Hasil pengelompokan sekuen protein virus herpes menggunakan algoritma Tribe-MCL dengan program R diperoleh enam kelompok . Semua kelompok menunjukkan jenis protein yang sama, dalam hal ini jenis protein yang digunakan adalah glikoprotein B, M, dan H pada delapan jenis virus herpes yang terjangkit pada manusia.
ABSTRACT
Based on World Health Organization (WHO) data, the prevalence of herpes in developing countries is higher than in developed countries. The herpes virus can be found anywhere and one of the important characteristics is its ability to cause acute and chronic infection at certain times. Due to infections enables more severe complications occur. The herpes virus is composed of DNA containing protein and wrapped by glycoproteins. By studying the expression of genes (sequences of DNA / protein) and is supported by advances in bioinformatics, can be found an important sub-sections and groups of genes. These viruses can be classified by analyzing the sequence of the protein-sequence of the herpes virus using algorithm Tribe Markov Clustering (Tribe-MCL). Tribe-MCL is an efficient clustering method based on the theory of Markov chains, to classify sequences of protein families. Herpes virus protein sequence data obtained in GenBank which can be accessed on the website National Center for Biotechnology Information (NCBI), then aligned using BLASTp program. The results of clustering protein sequences herpes virus using algorithms (Tribe-MCL) with a program of R obtained six cluster. All clusters showed the same type of protein, in this case the type of protein used is a glycoprotein B, F, and H in eight types of herpes virus that infected humans, Based on World Health Organization (WHO) data, the prevalence of herpes in developing countries is higher than in developed countries. The herpes virus can be found anywhere and one of the important characteristics is its ability to cause acute and chronic infection at certain times. Due to infections enables more severe complications occur. The herpes virus is composed of DNA containing protein and wrapped by glycoproteins. By studying the expression of genes (sequences of DNA / protein) and is supported by advances in bioinformatics, can be found an important sub-sections and groups of genes. These viruses can be classified by analyzing the sequence of the protein-sequence of the herpes virus using algorithm Tribe Markov Clustering (Tribe-MCL). Tribe-MCL is an efficient clustering method based on the theory of Markov chains, to classify sequences of protein families. Herpes virus protein sequence data obtained in GenBank which can be accessed on the website National Center for Biotechnology Information (NCBI), then aligned using BLASTp program. The results of clustering protein sequences herpes virus using algorithms (Tribe-MCL) with a program of R obtained six cluster. All clusters showed the same type of protein, in this case the type of protein used is a glycoprotein B, F, and H in eight types of herpes virus that infected humans]
2015
T43669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Sholihah
Abstrak :
Elusive Population merupakan populasi yang bersifat tersembunyi tanpa adanya kerangka sampel yang jelas dan lengkap. Diperlukan metode pengambilan sampel secara khusus untuk dapat melakukan penaksiran parameter pada populasi dengan sifat seperti ini. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah Network Sampling. Metode ini merupakan sebuah probability sampling yang dilakukan dengan dua tahap yakni pemilihan selected selection unit kemudian pemilihan network dari selected selection unit tersebut. Network Sampling mengembangkan Horvitz-Thompson Estimator untuk dapat melakukan pendugaan parameter populasi. Pada tugas akhir ini, akan ditunjukkan bahwa penaksir parameter total populasi dengan menggunakan Horvitz-Thompson Estimator pada metode Network Sampling merupakan sebuah penaksir yang tak bias. ...... Elusive population constitutes population that is hidden without a clear and complete frame sampling. A particular sampling method is needed in order to do parameter estimation on population with this characteristic. One of the methods that can be used is Network Sampling. This method is probability sampling which is done in two steps, choosing selected selection unit and then choosing network from selected selection unit. Network Sampling develops Horvitz-Thompson Estimator to estimate parameter population. In this undergraduate thesis, it will be proved that the estimator of total population using Horvitz-Thompson Estimator is an unbiased estimator.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S59478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Anggraeni Ramadhani
Abstrak :
Penaksiran distribusi tail dari distribusi severity loss merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan price indication untuk high excess loss layer dalam reasuransi per-risk excess of loss. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah extreme value theory (EVT) yang fokus pada nilai loss yang sangat besar. Metode ini memberikan dasar teoritis yang kuat dalam membangun model yang dapat mendeskripsikan kejadian ekstrem dengan baik. Model EVT yang akan digunakan adalah model Peak Over Threshold (POT) yang mengklasifikasikan suatu nilai pengamatan sebagai kejadian ekstrem apabila nilainya telah melewati ambang batas (threshold) yang ditetapkan. Model POT yang dibahas dalam tugas akhir ini akan diaplikasikan untuk menentukan distribusi tail dari distribusi severity loss untuk data klaim automobile bodily injury dan kemudian digunakan untuk menentukan price indication yang sesuai. ......Estimating the tail of loss severity distribution is essential in determining price indication for high-excess loss layer in per-risk excess of loss reinsurance. One method that can be used is Extreme Value Theory (EVT) which focuses on huge loss values. This method provides a firm theoretical foundation on building statistical model describing extreme events. EVT model which will be used is Peak Over Threshold (POT) that classifies observations as extreme events if their value exceeds some predetermined threshold. POT model in this thesis will be used to determine the tail of loss severity distribution for automobile bodily injury data claim and then will be used to determine a suitable price indication.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Udut Damero
Abstrak :
ABSTRAK
Model epidemik SIS (Susceptible Infected Susceptible) diaplikasikan dalam pembuatan model matematis penyebaran penyakit influenza. Model penyebaran penyakit flu dibuat dengan pendekatan stokastik. Model stokastik yang digunakan dalam skripsi ini adalah model Continuous Time Markov Chain (CTMC). Pada model CTMC, dikonstruksi probabilitas transisi, ekspektasi, dan limit distribusi dari banyaknya individu yang terinfeksi penyakit flu dengan asumsi banyaknya individu terinfeksi hanya dapat bertambah satu, berkurang satu atau tetap dalam interval waktu yang sangat pendek (t 􀀀 0). Ekspektasi dari banyaknya individu yang terinfeksi flu tidak dapat diselesaikan secara langsung, tetapi dapat diketahui bahwa rata- rata pada model stokastik lebih kecil dibandingkan dengan solusi deterministik. Dari kajian tentang limit distribusi, didapatkan bahwa probabilitas tidak ada individu terinfeksi adalah satu saat t 􀀀 ª. Simulasi numerik pada penyebaran penyakit flu diberikan sebagai pendukung untuk interpretasi model
ABSTRACT
Mathematical model for the spread of influenza using SIS (Susceptible Infected Susceptible) Epidemic Model for constant total human population size is discussed in this undergraduate thesis. These influenza model was made with stochastic approach. Stochastic model that used in this thesis is Continuous Time Markov Chain (CTMC). Transition probability, expectation, and limiting distribution for the number of infected people were constructed in CTMC with assumption that the number of infected people might change by increasing one, decreasing one, or still in the time interval that tends to zero (t 􀀀 0). The expectation for the number of infected people cannot be solved directly, but we will know that the mean of the stochastic SIS epidemic model is less than the deterministic solution. From limiting distribution analyses, probability that there are no infected people at t 􀀀 ª is one. Some numerical simulation for the spread of influenza is given to give a better interpretation and a better understanding about the model interpretation
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shantika Martha
Abstrak :
ABSTRAK
Pergerakan tingkat bunga merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi. Untuk menentukan nilai tingkat bunga pada waktu tertentu sebaiknya investor memiliki pengetahuan tentang pergerakan tingkat bunga. Pergerakan tingkat bunga dapat direpresentasikan oleh model tingkat bunga dalam bentuk persamaan diferensial stokastik. Model tingkat bunga pada tesis ini adalah model CARMA (2,1) dengan . Dalam implementasi, digunakan 2 buah data tingkat bunga harian zero-coupon bond dengan masa jatuh tempo 5 tahun yaitu periode 2 Maret 2009 sampai dengan 26 Februari 2010 yang bersifat tidak stasioner dan data periode 1 Agustus 2011 sampai dengan 31 Oktober 2011 yang bersifat stasioner. Estimasi parameter model CARMA (2,1) dilakukan dengan cara menggunakan hasil estimasi parameter proses ARMA (2,1) yang ditransformasikan ke dalam proses CARMA (2,1) berdasarkan suatu proposisi. Hasil implementasi menggunakan data yang stasioner menunjukkan bahwa estimasi nilai parameter yang diperoleh dapat merepresentasikan cukup baik pergerakan data historis tingkat bunga yang digunakan.
ABSTRACT
The dynamics of interest rates are cause for concern on investment. To determine the interest rate at a certain time, the investors should have knowledge about the dynamics of interest rates. The dynamics of interest rates can be represented by an interest rate model which is a stochastic differential equation (SDE). The interest rate model used in this thesis is CARMA (2,1) model with . In the implementation, we use two periods of daily interest rate data for zero-coupon bond with five years maturity date. They are non-stationary data for the period from March 2, 2009 to February 26, 2010, and stationary data from August 1, 2011 to October 31, 2011. Estimation of CARMA(2,1) parameters is obtained by applying the parameter estimation of ARMA(2,1) process and then transforming it into CARMA(2,1) process based on a proposition. The results of implementation using stationary data show that the parameters obtained can represent the historical interest rate data quite well.
Universitas Indonesia, 2013
T33107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Oktaviyanti
Abstrak :
Dalam bidang ekonomi, peneliti sering tertarik untuk mencari taksiran particular dari sebuah model regresi linier berganda. Namun, keberadaan omitted variables di dalam model menyebabkan mean dari error pada model tersebut bernilai tidak nol. Hal ini mengakibatkan taksiran particular least square bersifat bias. Oleh karena itu, menurut Ryo Uemukai (2010) ada cara lain untuk mencari taksiran particular dari model regresi yang memiliki omitted variables yaitu Regresi Ridge (RR). Pada skripsi ini akan dicari taksiran particular dari sebuah model regresi linier berganda yang memiliki omitted variables dengan menggunakan OLS dan RR. Selain itu, akan dilihat pengaruh omitted variables terhadap kedua taksiran particular tersebut, dari segi bias serta MSE. Untuk melihat taksiran mana yang lebih baik, peneliti membandingkan nilai MSE taksiran particular least square dengan MSE taksiran particular ridge. Pada tugas akhir ini juga akan dijelaskan syarat – syarat yang harus dipenuhi agar MSE taksiran particular ridge memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan MSE taksiran particular least square. ...... In Economic studies, researcher often interested in searching for a particular estimation over a multiple linier regression model. But, the existence of omitted variables in the model causing mean value of the error from model has no zero. This caused the particular least square estimation biased. Ryo Uemukai (2010) then pointed out that there’s other way to estimate the particular estimation from regression model with omitted variables, called Ridge Regression (RR). In this paper, we will estimate the particular estimation from a multiple linier regression model using OLS and RR. Omitted variables’ effect towards both of the particular estimation will also be observed, based on bias and MSE value. To decide which estimation is better, researcher compare the MSE least square and MSE ridge. This paper also explains the condition that must be fullfiled so that MSE of particular ridge estimations smaller than least square.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanny Arumsari
Abstrak :
Depresi merupakan salah satu gangguan mental yang sering ditemukan padalansia. Perbedaan tempat tinggal memberi pengaruh terhadap tingkat depresi lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat depresi lansia di panti jompo dan komunitas. Faktor yang diamati meliputi jenis kelamin, status pernikahan, status pendidikan, apakah dulunya bekerja, ada atau tidaknya keluarga hidup, ada atau tidaknya hobi yang masih bisa dikerjakan, tingkat sosialisasi, tingkat adaptasi, dan tingkat religi. Diduga faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat depresi lansia di panti jompo dan komunitas akan berbeda. Metode analisis data yang digunakan adalah metode regresi logistik ordinal. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat depresi lansia di panti jompo adalah hobi, tingkat adaptasi, dan tingkat religi, sedangkan di komunitas adalah hobi, tingkat sosialisasi, dan tingkat adaptasi. Dengan ditemukannya hasil penelitian ini disarankan agar pihak yang merawat lansia dapat memperhatikan faktor depresi tersebut sehingga dapat mencegah atau menurunkan tingkat depresi lansia yang dirawatnya. ......Depression is a mental disorder which the most often found in elderly. Difference of residence effect on the level of elderly depression in it. The purpose of this research is to analyze the factors that influence the level of elderly depression at the nursing home and the community. The factors are observed is gender, marital status, latest education, working status, existence of living family member, existence the hobby that can be still done, level of socialization, level of adaptation, and level of religious. Presumably, the factors that influence the level of elderly depression in nursing homes and community will be different. Methods of data analysis is the ordinal logistic regression. From the result of data analysis, it can be conclude that the factors that influence the level of elderly depression in nursing home is hobby, level of adaptation, and level of religious, whereas in the community is a hobby, the level of socialization, and the level of adaptation. Based on the result of this research is suggested that elderly care providers may consider factors are causing depression, which can prevent or reduce the level of elderly depression in her care.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2015
S59398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Riyani
Abstrak :
Melakukan hubungan seksual di luar pernikahan adalah melakukan hubungan fisik dalam bentuk persetubuhan antara laki-laki dan perempuan di luar perkawinan yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama. Tindakan melakukan hubungan seksual di luar pernikahan akan diukur dari tingkat kecenderungan melakukan hubungan seksual di luar pernikahan. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang akan diperhitungkan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecenderungan melakukan hubungan seksual di luar pernikahan adalah tingkat pendidikan, usia, pekerjaan, jabatan, penghasilan, status pernikahan, status pernikahan orang tua, gaya hidup, tingkat kebebasan bergaul, pernah patah hati atau tidak, mempunyai masalah finansial atau tidak, tingkat kejenuhan, self image, need for acceptance, tingkat kepuasan hidup, tingkat berahi, dan tingkat kerohanian. Dengan menggunakan metode CHAID akan direduksi faktor-faktor yang diduga signifikan mempengaruhi tingkat kecenderungan melakukan hubungan seksual di luar pernikahan dan juga profil orang-orang yang memiliki tingkat kecenderungan tinggi melakukan hubungan seksual di luar pernikahan. Kemudian faktor-faktor tersebut akan diperiksa dengan metode perbandingan dua model regresi. Selain itu, akan dilihat juga apakah faktor-faktor tersebut berbeda antara pria dan wanita. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi tingkat kecenderungan melakukan hubungan seksual di luar pernikahan adalah tingkat kerohanian, tingkat kebebasan bergaul, tingkat berahi, dan tingkat pendidikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecenderungan melakukan hubungan seksual di luar pernikahan antara pria dan wanita berbeda. Tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat kecenderungan melakukan hubungan seksual di luar pernikahan pada wanita, sedangkan pada pria tidak mempengaruhi. ...... Fornication is sexual intercourse between two people who are not married to each other. Fornication will be measured from the level of tendency of fornication. In this study, the factors which be used as factors that influence the level of tendency of fornication are the level of education, age, occupation, income, marital status, parental marital status, life style, level of free sex, broken heart, financial problem, level of burnout, self image, need for acceptance, level of life satisfaction, level of desire, and spirituals level. The significant factors that influence the tendency of fornication will be searched by CHAID Method. In addition, the significant factors on men and women will be compared using the comparing two regression method. The result showed that the significant factors that influence the tendency of fornication are spiritual level, the level of free sex, the level of libido, and level of education. Factors that influence the tendency of fornication between men and women are different. The level of education affects the tendency of fornication in women, whereas in men does not affect.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61181
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Saputra
Abstrak :
Penelitian skripsi ini menggunakan data sekunder berupa data nasabah dari sepuluh bank, yaitu: Mandiri, Permata, BII, BNI, BRI, OCBC NISP, CIMB Niaga, Danamon, BCA dan BTN. Penelitian dilakukan untuk mencari pesaing BNI berdasarkan customer attachment (CA) dan berdasarkan kepuasan atas pengalaman perbankan (kepuasan). Kedua hal tersebut merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh setiap bank untuk menjaga hubungan baik dengan nasabah agar nasabah tetap terus menggunakan bank terkait. Setelah itu, mengevaluasi BNI yang ditinjau dari CA (terhadap bank – bank yang bersaing dalam hal CA), dan kepuasan dalam menggunakan layanan ATM dan kantor cabang (terhadap bank – bank yang bersaing dalam hal kepuasan). Analisis yang digunakan untuk keperluan tersebut adalah analisis korespondensi dilanjutkan dengan uji Kruskal – Wallis. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kepuasan menggunakan ATM dan kantor cabang dari nasabah Bank Permata berbeda signifikan dengan BNI dan lebih baik dibandingkan dengan BNI. BNI perlu untuk meningkatkan pelayanan terhadap kedua layanan tersebut karena kedua layanan itulah yang paling sering digunakan oleh para nasabah. Setelah itu, faktor demografi yang berhubungan signifikan antara nasabah BNI dan Bank Permata adalah usia dan pengeluaran rutin per bulan dari nasabah. Maka kedua faktor tersebut perlu dipertimbangan oleh BNI dalam melakukan evaluasi sebagai upaya perbaikan dan peningkatan pelayanan kepada nasabahnya. ...... This research using secondary data that is customer data from ten banks, namely: Mandiri, Permata, BII, BNI, BRI, OCBC NISP, CIMB Niaga, Danamon, BCA and BTN. The study was conducted to find a competitor of BNI is based on the customer attachment (CA) and based on the experience of banking satisfaction (satisfaction). Both of these are things that need to be considered by each bank to maintain a good relationship with the customers so that customers continue to use the relevant bank. After that, the BNI evaluate in terms of CA (against the banks that compete in CA), and satisfaction in using the services of ATMs and branches (for banks that compete in terms of satisfaction). The analysis used for this purpose is a correspondence analysis followed by Kruskal - Wallis. The results obtained showed that the satisfaction of using an ATM and branch offices of Bank Permata differ significantly from the BNI and better than the BNI. BNI need to improve the service both of these services because both services that are most frequently used by the customer. After that, the demographic factors that associated significantly between BNI and Bank Permata customer's are age and routine expenses per month from customers. So these two factors need to be considered by the BNI serve targeted in an effort to evaluate the repair and improvement services to its customers.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>