Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tania Siti Zahrani
"Kantai Collection adalah gim personifikasi kapal Perang Dunia II. Di Indonesia pertumbuhan pemain dinilai cukup pesat, dengan berkontribusi melalui berbagai karya yang terinspirasi dari gim ini. Adanya hubungan parasosial antara pemain dan karakter Kantai Collection, menjadi kemungkinan bahwa gim ini memiliki pengaruh dalam menentukan pasangan ideal.
Penelitian ini berupaya mengungkapkan hubungan antara ketertarikan pemain terhadap karakter Kantai Collection berpengaruh terhadap kriteria pasangan mereka melalui Focus Group Discussion.
Kantai Collection is a World War II ship personification game. In Indonesia, the growth of players is considered quite rapid, by contributing through various works inspired by this game.
The existence of a parasocial relationship between the player and the character of Kantai Collection becomes a possibility that this game has an influence in determining the ideal match. This study seeks to reveal the relationship between players interest in Kantai Collection characters influende on the criteria of their partners through Focus Group Discussion."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wulansari K. Rembah
"The purpose of this thesis is to explain how power relations are described in Kuroshima Denji's short story “Uzumakeru Karasu no Mure” and "Sori". Using descriptive analysis method, this research attempt to reveal the pattern of power relation as represented in both short stories. This research finds that there are three types of power relation that showed in corpus: power relation between Japanese soldier and Siberian local people; power relation between Japanese soldier and partisan; and also power relation within Japanese army."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Irma Safitri
"Skripsi ini mencoba menganalisis peranan matematika dalam komunikasi dalam novel Hakase no Aishita Suushiki karangan Ogawa Yoko, dengan menggunakan konsep komunikasi. Penelitian ini mencoba mengungkapkan peranan matematika dalam novel Hakase no Aishita Suushiki sebagai suatu komponen yang digunakan tokoh Profesor dalam berkomunikasi dengan tokoh-tokoh lainnya. Penelitian ini mempergunakan metode deskriptif analisis dengan memusatkan diri pada pengkajian korpus, kemudian dengan konsep komunikasi mencoba menganalisis proses komunikasi yang terjadi pada Profesor dan tokoh-tokoh lainnya. Penelitian pun mengungkapkan bahwa melalui proses komunikasi yang dilakukan Profesor dengan tokoh-tokoh lainnya, matematika telah memperlihatkan peranannya sebagai komponen dalam komunikasi, yaitu pesan yang disampaikan oleh Profesor kepada Watashi dan Root, yang menjadikan komunikasi di antara ketiganya berjalan efektif, sehingga terjalinnya pertalian di antara ketiga tokoh. Matematika telah berfungsi sebagai alat komunikasi yang menjembatani tokoh Profesor dengan tokoh-tokoh lainnya, sehingga Profesor mampu menunjukkan keberadaan dirinya yang ternafikan selama ini.

By using the concept of communication, this research is trying to analyze the role of mathematics in Ogawa Yoko’s novel, Hakase no Aishita Suushiki. This research is trying to find out the role of mathematics in The Hakase no Aishita Suushiki novel, as a component that is used by Professor in communication with others. This research concentrate its corpus assessment by using descriptive analysis method, and then with the concept of communication, this research is trying to analyze the process of communication between Professor and other characters. The analysis shows that through the process of communication, math has demonstrated its role as a component in the communication. Math has become the message of communication that is delivered by Professor to other characters, which has made the communication worked effectively between them, thereby enhanced the social connection between them. Math has been the communication tool for Professor in reaching other characters, so then he could show his existence which has been denied before."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraisyah
"Skripsi ini membahas tentang makna kata sake dalam lirik lagu enka. Penelitian ini menggunakan sampel lima lagu populer yang mengandung kata sake karya Ishimoto Miyuki dan dinyanyikan oleh Hibari Misora. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa kata sake dalam lagu enka tidak hanya berarti minuman khas Jepang yang terbuat dari beras saja, tetapi mempunyai arti lain seperti lambang perpisahan, sebagai pelipur lara dan lain-lain.

The focus of this study is the meaning of sake word in enka’s lyrics. This study using a sample of five popular songs that contain the sake word, written by Ishimoto Miyuki and sung by Hibari Misora. This research is a qualitative study. The results of this study is the sake word in enka’s song is not just a Japanese drink made from rice, but it has a different meaning: a symbol of separation and others."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S43923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldrie Alman Drajat
"Skripsi ini mengkaji bagaimana konsep Darwinisme Sosial direpresentasikan di dalam Manga Death Note. Dengan memanfaatkan teori Darwinisme Sosial yang dirangkum oleh Richard Hofstadter di dalam bukunya "Social Darwinism in American Thought", penulis menulusuri manga Death Note secara rinci dengan pendekatan intrinsik. Analisis menunjukkan bahwa tindak pembunuhan yang dilakukan oleh para tokoh utama tidak lain upaya untuk memperbaiki masyarakat dan menciptakan sebuah utopia bagi umat manusia. Pola tersebut mencerminkan inti dari ide yang terkandung dalam konsep Darwinisme Sosial yang dicerminkan melalui gagasan para tokoh utama.

This thesis observes how the concept of Social Darwinism is represented in Death Note. By using theories of Social Darwinism that were summarized by Richard Hofstadter in his book "Social Darwinism in American Thought", writer searched Death Note thoroughly with intrinsic approach. Analysis shows that the mass murder which is conducted by the main characters was triggered by their idea to bring a good improvement for society and creation of utopia. That pattern reflects the main idea of Social Darwinism concept and it is reflected through the main characters’ ideas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S43941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifah
"Setiap manusia hidup di dalam ruang. Di dalam karya sastra, latar ruang juga menjadi salah satu unsur intrinsik. Latar ruang dalam karya sastra dapat diwujudkan dengan sebuah kamar, rumah, desa, kota, atau negara. Pada pertengahan zaman Meiji, karya sastra bertemakan kampung halaman muncul di Jepang. Karya sastra kampung halaman menggambarkan masalah yang ada di kota dan kebahagiaan yang terdapat di desa. Novel Botchan yang terbit pada 1906 memiliki dua latar ruang, yaitu Kota Tokyo dan "daerah di sekitar Shikoku". Penelitian ini akan menggambarkan latar ruang novel Botchan tersebut. Penelitian ini akan meminjam metode penelitian yang dilakukan oleh Tsuyoshi Kato. Melalui penggambaran itu, didapatkan bahwa tokoh Botchan memandang rendah "daerah di sekitar Shikoku" dan membangga-banggakan Kota Tokyo. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa novel Botchan merupakan antitesis dari sastra kampung halaman.

Humans live in a space. Space is also one of intrinsic elements of fiction. In fiction, space setting can be room, house, city, countryside, or state. In the mid-Meiji era, literary phenomenon called native place literature that discuss problematic city and peace of countryside emerged. Botchan is a novel that published in 1906. The novel has space setting in Tokyo and "an area around Shikoku". This study will describe Botchan’s space setting. This study will use method study which was conducted by Tsuyoshi Kato to describe both space settings. Through the depiction of them, we will get that the main character called Botchan have an underestimate opinion about "an area around Shikoku" and a pride of Tokyo. As the opinion from Botchan, this study is going to verify the hypothesis that Botchan novel is an antithesis of native place literature."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdina Wahyu Arista
"Matsuo Bashō hidup di era Tokugawa. Dunia sastra di negara Jepang saat itu dapat dikatakan bersih dari kontaminasi aliran sastra barat karena politik sakoku yang diterapkannya. Sementara di Eropa telah berkembang aliran sastra baru yang disebut dengan romantisisme. Aliran ini menitikberatkan pada perasaan dan emosionalitas. Meskipun Jepang tidak mendapatkan pengaruh dari pemikiran barat, unsur-unsur romantisme banyak ditemui dalam karya sastra Jepang, seperti puisi karya Matsuo Bashō. Dalam karya Matsuo Bashō terdapat pemujaan terhadap alam, pengungkapan perasaan yang dalam dan spontan, imajinasi serta subjektivitas yang bersifat individual, yang merupakan unsur romantisme. Adanya unsur romantisme dalam karya Matsuo Bashō disebabkan oleh banyaknya kemiripan ideologi sastra Jepang klasik dengan romatisme.

Bashō Matsuo lived in the Tokugawa era. The literature world in Japan at that time can be said to clean from the streams of western literature contamination due to the political sakoku are applied. While, in Europe has been growing a new stream of literature called romanticism. This stream focuses on the feelings and emotionality. Although Japan did not get the influence of western thought, the elements of romanticism were encountered in the works of Japanese literature, such as poetry by Bashō Matsuo. In the Matsuo Basho poetry there is the glorification of nature, the disclosure of a spontaneous feelings, imagination and subjectivity, which is an element of romanticism. The element of romanticism in the works Matsuo Basho caused by many similarities between ideological of Japanese classical literature and romaticisme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rulin Risa Nidya
"Makalah ini membahas tentang puisi - puisi karya Yamabe no Akahito dalam Manyōshū. Makalah ini menggunakan teori metode deskriptif analitis, yaitu mengumpulkan puisi - puisi karya Akahito sebagai data utama dan data-data lain yang relevan terhadap penelitian dan kemudian dianalisis dengan teori. Teori yang digunakan dalam menganalisis puisi diambil dari teori struktur batin puisi menurut I. A. Richards. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Yamabe no Akahito memiliki banyak puisi-puisi yang menarik.

This paper focuses on poems by Yamabe no Akahito in Manyōshū. This paper uses the theory of descriptive analytical method, which collects poems by Akahito as the main data and other data which relevant to the research and analyzed with the theory. The theory which used to analyze the poems is taken from the theory of the poem’s inner structure by I. A. Richards. The results of research revealed that the Yamabe no Akahito has many interesting poems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Sigit
"Makalah ini akan membahas retorika balas dendam dalam novel karangan Kawabata Yasunari, Utsukushisa to Kanashimi to. Dengan menganalisis novel ini penulis akan membuktikan bahwa balas dendam tidak hanya dilakukan dengan langsung menyakiti atau merugikan seseorang secara impas, seperti kasus balas dendam pada umumnya. Dalam novel ini, balas dendam dapat dilakukan dengan melukai diri sendiri atau bahkan dengan melakukan hubungan seksual dengan karakter yang terlibat. Tulisan ini akan mencari indikasi-indikasi balas dendam di setiap penarasian dan percakapan yang terkandung dalam novel ini, Utsukushisa to Kanashimi to, baik tersurat maupun tersirat.

This paper will discus a rhetoric of revenge in the novel by Yasunari Kawabata, Utuskushisa to Kanashimi to. By analyzing this novel the author will prove that revenge is not only carried out by directly hurting or harming someone in return like the case of revenge in general. In this novel, revenge can be carried out by committing self-inflicted or even by having a sexual intercourse with the involved character. This paper will seek the indications of revenge in every narrasions and conversations that are contained in this novel, Utsukushisa to Kanashimi to, both express and implied.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ursula Florene Sonia
"Makalah ini menganalisis karakter karasu to yobareru shounen (カラスと呼ばれる少年) dari novel Umibe no Kafuka (2002) karya Murakami Haruki. Karakter ini dapat dikatakan sebagai bentuk alter-ego dari tokoh utama novel, yakni Kafka Tamura. Sejak kecil, Kafka diramal akan membunuh ayahnya, dan meniduri ibu serta kakak perempuannya. Dengan tujuan untuk menghindari ‘ramalan’ tersebut, Kafka Tamura memutuskan untuk melarikan diri dari rumah pada ulangtahunnya yang ke-15, dan menetap di suatu perpustakaan di Shikoku. Dengan metode analisis yang dilandasi teori psikoanalisis dari Jacques Lacan mengenai fenomena mirror-stage, penulis menyimpulkan bahwa karasu to yobareru shounen adalah suatu bentuk ideal-i atau identifikasi subjek ideal dari Kafka Tamura. Dalam fase identifikasi ini, sosok ibu adalah acuan utama identifikasi, tetapi Kafka yang tidak pernah memiliki ingatan akan ibunya, tidak memiliki sosok ideal sehingga akhirnya terciptalah identifikasi ideal lain yang kemudian dinamakan karasu to yobareru shounen. Identifikasi juga ditemukan dari pemilihan nama, karasu yang berarti gagak, dengan nama yang dipilih tokoh utama, Kafka, yang dalam bahasa Ceko, kavka, memiliki arti yang sama.

This paper concerned in analyzing the reason for the appearance of the character karasu to yobareru shounen (カラスと呼ばれる少年) from Murakami Haruki’s novel Umibe no Kafuka (2002). This character is believed as the alter ego of the main character, Kafka Tamura. Since Kafka was a kid, his father has put a prophecy on him, that he will kill his father and sleep with his mother and sister. In order to escape the prophecy, the boy decides to run away from his home and stay in a library at Shikoku. This research will be done using analysis method based on Jacques Lacan’s psychoanalytic theory, the mirror stage. Based on the research, it can be said that karasu to yobareru shounen is the form of ideal-i -the ideal identification of Kafka Tamura. When he was in the identification stage, the image of the mother as the primary identification model, were missing because Kafka’s mother left him when he was 4 year old. So to replace the image of the mother as the ideal model, another ideal model was created, and identified as karasu to yobareru shounen. This identification is also hinted from the meaning of both names. Karasu in Japanese, has the same meaning as Kafka or kavka in Czech, which is a crow.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>