Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurlita Dwi Hikmatia
"Acute Lymphoblastic Leukemia ALL merupakan penyakit keganasan dalam hematologi yang memiliki peningkatan insiden yang cukup tinggi di beberapa negara Di Dunia. Prognosis ALL semakin buruk pada pasien dewasa dan hal tersebut menyebabkan perubahan pada kondisi emosional pasien dan berdampak pada tingkat kecemasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pasien dengan Acute Lymphoblastic Leukemia ALL dengan kecemasan ringan dengan intervensi emotional support. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan 1 pasien yang dilakukan intervensi selama 5 hari di Ruang Penyakit Dalam lantai 7 zona A RSUPN Cipto Mangunkusumo. Hasil dari intervensi emotional support yang dilakukan selama 30-45 menit didapatkan perubahan nilai hemodinamik, kondisi umum dan tingkat kecemasan berdasarkan Hospital Anxiety and Depression Scale HADS . Pasien tampak stabil dan mengalami penurunan tingkat kecemasan menjadi normal.
Acute Lymphoblastic Leukemia ALL is a malignant hematology disease which has high incidence increasement in several countries in the world. The prognosis of ALL is worse in adult patients and it may causes changes in the patient 39;s emotional level as well as affects the patient 39;s anxiety level. This study aims to analyze emotional support intervention nursing care of ALL patient with mild anxiety. The method used is a case study with 1 patient who intervened intervention for 5 days at Internal Medicine Ward, 7th floor zone A RSUPN Cipto Mangunkusumo. The result of emotional support intervention performed during 30-45 minutes obtained changes in hemodynamic value, general apperance and anxiety level based on Hospital Anxiety and Depression Scale HADS . The patient appears stable and decreases the level of anxiety to normal. "
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Setyamarta
"ABSTRAK
Diabetes mellitus tipe 2 DM tipe 2 merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perawatan berkelanjutan seumur hidup untuk mencegah komplikasi akut dan kronik. Manajemen perawatan diri merupakan aspek dasar dari perawatan diabetes. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan perilaku perawatan diri yaitu dukungan sosial yang diperoleh dari keluarga, tenaga kesehatan, teman, atau sesama pasien diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku perawatan diri pasien DM tipe 2 di Persadia Depok. Penelitian kuantitatif deskriptif ini menggunakan desain cross-sectional, melibatkan 52 responden pasien DM tipe 2 yang begabung di Persadia kota Depok. Instrumen yang digunakan untuk mengukur perilaku perawatan diri yaitu kuesioner The Summary of Diabetes Self-Care Activities. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas perawatan diri responden dalam satu minggu terakhir adalah 4,4 hari Median 4,4; Minimal-Maksimal 2,6-5,4; 95 CI 4,1-4,5 , dan hanya setengah 50 responden yang memiliki perilaku perawatan diri kategori baik. Perilaku yang sudah baik yaitu diet, latihan fisik, dan kepatuhan medikasi, sedangkan perilaku yang masih buruk yaitu pemantauan glukosa darah mandiri dan perawatan kaki. Penelitian ini merekomendasikan agar perawat dan tenaga kesehatan lainnya meningkatkan edukasi dan dukungan terkait perilaku perawatan diri pasien diabetes, terutama pemantauan glukosa darah dan perawatan kaki.

ABSTRACT
Type 2 diabetes mellitus type 2 DM is a chronic disease that requires long term management throughout the life to prevent acute and chronic complications. Self care is a fundamental and integral part of diabetes management. Social support obtained from family, health professional, friends, or diabetic peers may predict good self care behaviour. The purpose of this study is to evaluate the self care behaviour of adult with type 2 DM in Persadia Depok. This quantitative study used a cross sectional design. A consecutive sample of 52 subjects with type 2 DM who joined in Persadia Depok was included. The instrument used to measure self care behaviour is The Summary of Diabetes Self Care Activities questionnaire. The results showed that self care behaviour of participants in the last seven days is 4,4 days Median 4.4, Minimal Maximum 2.6 5.4, 95 CI 4.1 4.5 . Self care was described as ldquo good rdquo in only half of the participant 50 . Self care behaviour was reported good in diet, physical exercise, and taking medication, but it was poor in self monitoring of blood glucose SMBG and foot care. This study recommends that nurses and other health professionals should promote education and support to improve patients self care behaviour, especially SMBG and foot care."
2017
S67620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vilna Octiariningsih
"Community-Acquired Pneumonia CAP adalah penyakit sistem pernapasan yang menyerang jaringan parenkim paru. Penyakit ini banyak mengancam individu dewasa dengan penurunan sistem imun. Penderita CAP mengalami peningkatan setiap tahunnya akibat peningkatan polusi udara yang berada di wilayah perkotaan, terutama pada kawasan industri. Penderita CAP akan mengalami peningkatan produksi sputum yang berujung pada kesulitan dalam mengeluarkan sputum. Pasien dengan CAP sering mengalami penurunan refleks batuk yang membuat sputum terakumulasi di jalan napas sehingga menyebabkan peningkatan usaha untuk bernapas. Fisioterapi dada merupakan salah satu teknik pembersihan jalan napas pada pasien dengan penurunan refleks batuk.
Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis intervensi fisioterapi dada untuk mengurangi gejala serta mencegah perburukan pada pasien dengan CAP. Metodologi yang digunakan adalah metode studi kasus dan analisa penelitian yang telah ada. Hasil analisa yang didapatkan menunjukkan fisioterapi dada dapat menurunkan usaha napas pasien, pengurangan episode demam, perubahan karakteristik sputum, serta penuruan persentase mortalitas melalui skoring CURB-65.

Community Acquired Pneumonia CAP is a respiratory disease that attacks the pulmonary parenchymal tissue. This disease threatens many adults with decreased immune system. CAP sufferers are increasing every year due to increasing air pollution in urban areas, especially in industrial areas. CAP sufferers will experience an increase in sputum production that leads to difficulties in removing sputum. Patients with CAP often have decreased cough reflexes that make sputum accumulate in the airway causing increased effort to breathe. Chest physiotherapy is one of the airway cleansing techniques in patients with decreased cough reflexes.
This Final Scientific Work of Ners aims to analyze the interventions of chest physiotherapy to reduce symptoms and prevent worsening of patients with CAP. The methodology used is the case study method and the existing research analysis. The results obtained showed chest physiotherapy can decrease the patient 39 s breathing effort, reduction of febrile episodes, changes in sputum characteristics, as well as the percentage of mortality by scoring CURB 65.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shintia Silvana
"ABSTRAK
Kanker payudara merupakan tumor ganas pada jaringan payudara yang bersifat invasif dan paling sering terjadi pada wanita. Mastektomi adalah salah satu operasi kanker payudara yang mengangkat jaringan payudara beserta otot pektoralis dan nodus limfe aksila. Komplikasi lebih lanjut pada pasien yang menjalani operasi mastektomi dan diseksi nodus limfe aksila yaitu terjadinya limfedema. Studi kasus ini dilakukan untuk menganalisis intervensi keperawatan berupa latihan mobilisasi lengan pada pasien kanker payudara pasca operasi mastektomi dan diseksi nodus limfe aksila. Hasil intervensi menujukkan adanya pengaruh signifikan dari pemberian latihan mobilisasi lengan pada pasien yang ditandai dengan penurunan tingkat nyeri dan peningkatan kekuatan otot, serta tidak adanya kemerahan, edema, kesemutan dan kekakuan pada lengan. Rekomendasi dari studi kasus ini adalah perawat perlu mengetahui tanda dan gejala limfedema pada pasien kanker payudara, sehingga komplikasi pasca operasi mastektomi dan diseksi nodus limfe aksila dapat dicegah dan kualitas hidup pasien dapat meningkat.

ABSTRACT
Breast cancer is an invasive malignant tumor in breast tissues which commonly occurred in women. Mastectomy is a breast cancer surgery which breast tissues alongside pectoral muscles and axillary lymph nodes are dissected. Further complications in patients undergoing mastectomy and dissection of axillary lymph nodes is the occurrence of lymphedema. This case study was conducted to analyze nursing intervention, which is arm mobilization exercise, in post operative mastectomy and axillary lymph nodes dissection patient. The results of the intervention showed the significant effect of arm mobilization exercise in patient proven by decreased pain levels, increased muscle strength, and absence of redness, edema, tingling and stiffness in the arms. This study recommend nurses need to know the signs and symptoms of lymphoedema in breast cancer patients. Therefore, post operative complications of mastectomy and axillary lymph node dissection can be prevented and patients rsquo quality of life may increase."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Dwi Amalia
"Kolelitiasis menjadi salah satu masalah kesehatan sistem gastrointestinal utama di tingkat global. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup masyarakat meliputi penurunan aktivitas fisik dan pola diet yang kurang tepat. Salah satu penatalaksanaan pembedahan yang dilakukan pada pasien kolelitiasis ialah laparoskopi kolesistektomi. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menyajikan hasil analisis asuhan keperawatan pada pasien kolelitiasis pre laparoskopi kolesistektomi dengan menerapkan intervensi keperawatan teknik relaksasi napas dalam guna mengatasi ansietas preoperasi. Adapun intervensi lain yang direkomendasikan berdasar pada kajian praktik berbasis bukti meliputi penerapan intervensi penggunaan terapi musik guna menurunkan kecemasan pada pasien pra pembedahan laparoskopi kolesistektomi. Penggabungan penerapan relaksasi napas dalam dan terapi musikdiharapkan dapat diaplikasikan oleh perawat di ruangan khususnya pada pasien yang akan menjalankan operasi laparoskopi kolesistektomi untuk mengatasi masalah ansietas preoperasi.


Cholelithiasis is one of the major health problems of gastrointestinal system at the global level. This is due to changes in peoples lifestyles including decreased physical activity and inappropriate dietary patterns. One of the surgical treatments performed on cholelithiasis patients is laparoscopic cholecystectomy. The aims of this study is to analyse the nursing care of pre-laparoscopic cholecystectomy patients by applying deep breathing relaxation intervention to overcome the preoperative anxiety problem. Besides that, another intervention that is recommended based on evidence-based practice studies is the use of intervention of music therapy to reduce anxiety in pre-laparoscopic cholecystectomy patients. Combining the application of deep breathing relaxation and music therapy is expected to be applied by nurses, especially for patients who will undergo laparoscopic cholecystectomy to overcome the problem of preoperative anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yayang Bayu Tria Arisandi
"Nyeri pasca Open Reduction Internal Fictation (ORIF) atau bedah terbuka selalu menjadi masalah bagi pasien fraktur. Karya Ilmiah Akhir Ners ini menyajikan hasil analisis asuhan keperawatan pada pasien laki-laki yang mengalami fraktur multiple pasca kecelakan lalu lintas yang kemudian dilakukan ORIF fasialis. Metode yang digunakan adalah studi kasus dan penerapan EBN yaitu intervensi napas dalam untuk mengurangi nyeri akut yang dilakukan selama lima hari perawatan pasca bedah. Skala nyeri pasien pada awal pasca tindakan ORIF berada pada rentang moderat hingga berat. Sedangkan skala nyeri saat hari ke lima pasca bedah dan pemberian intervensi napas dalam, mengalami penurunan di rentang ringan hingga sedang/moderat. Satu hal yang menjadi masalah saat melakukan intervensi napas dalam pada pasien pasca ORIF fasialis adalah kesulitan pasien dalam mengeluarkan napas dengan mencucu. Adapun intervensi lain yang direkomendasikan berdasar pada kajian praktik berbasis bukti meliputi penerapan intervensi metode Guided Imagery pada pasien pasca ORIF untuk menurunkan tingkat nyeri. Penggabungan penerapan teknik relaksasi napas dalam dengan metode Guided Imagery dan terapi farmakologi diharapkan dapat diaplikasikan oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, khusus nya pada pasien yang mengalami nyeri akut pasca ORIF


Pain after Open Reduction Internal Fictation (ORIF) or open surgery is always a problem for fracture patients. This Paper presents the results of the analysis of nursing care in a male patient who has multiple fractures after a traffic accident, which is then performed a facial ORIF. The method used was a case study and the application of EBN, namely deep breath intervention to reduce acute pain during five days of postoperative care. The patients pain scale at the start of the post-ORIF treatment ranged from moderate to severe. Meanwhile, the pain scale on the fifth day after surgery and giving deep breath intervention, decreased in the mild to moderate range. One thing that becomes a problem when doing deep breath interventions in patients after facial ORIF is the difficulty of the patient in exhaling with clenching. Other interventions recommended based on evidence-based practice studies include the application of the Guided Imagery method intervention in post-ORIF patients to reduce pain levels. Combining the application of deep breath relaxation techniques with the Guided Imagery method and pharmacological therapy is expected to be applied by nurses in providing nursing care, especially for patients experiencing acute pain after ORIF procedure

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gusyani Rahmawati
"Kanker kolorektal merupakan jenis kanker terbanyak ketiga di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat seperti merokok, pola makan yang mengadopsi makanan cepat saji, kegemukan, dan kurangnya aktivitas fisik. Penatalaksanaan medis utama pada kasus kolorektal yaitu pembedahan dengan cara mereseksi kanker, kemudian membuat stoma, dan penyambungan kembali usus yang disebut anastomosis. Salah satu masalah utama pada pasien postoperasi adalah nyeri akut. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan hasil analisis asuhan keperawatan pada pasien post operasi close colostomy dan dan laparatomi adhesiolisis. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Adapun intervensi berbasis bukti yang diterapkan yaitu intervensi manajemen nyeri berupa teknik relaksasi napas dalam guna menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi close colostomy dan laparatomi adhesiolisis. Penerapan teknik relaksasi napas dalam diharapkan dapat diaplikasikan oleh perawat bedah di ruangan khususnya untuk mengurangi nyeri akut post operasi close colostomy dan laparatomi adhesiolisis. Kata kunci : kanker kolorektal, close colostomy, laparatomi adhesiolisis, nyeri akut, relaksasi napas dalam.

Colorectal cancer is the third most common type of cancer in Indonesia. This is caused by unhealthy lifestyles such as smoking, eating patterns that adopt fast food, obesity, and lack of physical activity. The main medical management in colorectal cases is surgery by resecting the cancer, then making a stoma, and reconnecting the intestine which is called anastomosis. One of the main problems in postoperative patients is acute pain. This study aims to present the results of the analysis of nursing care in postoperative patients with close colostomy and adhesiolysis and laparotomy. The method used is a case study. The evidence-based intervention applied is pain management intervention in the form of deep breathing relaxation techniques to reduce pain intensity in postoperative close colostomy and adhesionic laparotomy patients. It is hoped that the application of deep breathing relaxation techniques can be applied by surgical nurses in the room especially to reduce acute pain after close colostomy surgery and adhesiolysis laparotomy. Keywords : colorectal cancer, close colostomy, laparotomy adhesiolisis, acute pain, deep breat relaxation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rahmawati
"Latar belakang: Syok septik merupakan kondisi klinis umum yang terkait dengan tingkat kematian yang tinggi diantara pasien sakit kritis. Pasien syok sangat memerlukan pemantauan ketat terhadap tanda-tanda klinis serta status hemodinamik dan status intravaskuler. Perawat intensif memiliki peran penting untuk pengenalan dini sepsis dan identifikasi perburukan, sehingga perawat intensif perlu memiliki pengetahuan dan sikap yang baik dalam penanganan syok septik. Tujuan penelitian: menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap perawat intensif dalam penanganan pasien syok septik di Intensive Care Unit RS Grup X Jakarta. Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, analisis penelitian dengan uji Fisher Exact pada 110 responden perawat intensif dilakukan di 3 RS pada Grup X Jakarta. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Kesimpulan: ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan sikap perawat intensif dalam penanganan pasien syok septik di RS Grup X Jakarta (p-value 0.044 < α= 0.05). Rekomendasi: Pengetahuan perawat dalam mengidentifikasi dan melakukan tatalaksana syok septik, serta skrining pencegahan syok septik (qSOFA dan SOFA) harus ditingkatkan dalam bentuk peningkatan pengetahuan terstruktur.

Septic shock is common clinical condition associated with high mortality rate among critically ill patients. Septic shock patient should be closed monitoring of clinical signs and hemodynamic also intravascular status. Intensive nurses have an important role for early identify and prevent septic shock. So, critical nurses have to good knowledge and attitudes in management of septic shock. Aim: this study was to analyze the correlation knowledge level and nurse’s attitude of septic shock management in intensive care unit at Group X Hospital Jakarta. Study Design: descriptive analytic correlation with a cross-sectional using Fisher Exact test on 110 intensive nurse respondents at 3 Hospital of Group X Jakarta. Conclusion: there is a significant correlation between the level of knowledge and attitude intensive nurses in management of septic shock patients at Group X Hospital Jakarta (p < α = 0.05). Recommendation: Knowledge nurses to identify and management septic shock, screening to prevent septic shock (q-SOFA and SOFA) must be improved with knowledge structured improvement."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifatul Muizzati
"Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada peningkatan kejadian Long COVID, terutama pada rentang usia produktif. Penelitian ini dilakukan sebagai respon tingginya riwayat peningkatan jumlah kasus COVID-19 di wilayah Jabodetabek dan sebagai upaya untuk menggambarkan risiko gejala Long COVID. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kualitas hidup penyintas COVID-19 terutama pada penyintas yang memiliki risiko gejala Long COVID pada usia produktif di wilayah Jabodetabek. Metode penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Sampel terdiri dari individu yang pernah terinfeksi COVID-19 pada tahun 2021-2022, usia 15-64 tahun, dan berdomisili di wilayah Jabodetabek. Jumlah sampel terkumpul sebanyak 430 berdasarkan teknik cluster sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari karakteristik demografi dan klinis responden, serta instrument kualitas hidup Short Form Health Survey (SF-36) yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan pendekatan statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian didapatkan bahwa Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki kualitas hidup baik (76,3%). Diikuti kualitas hidup sedang (17%), dan lemah (6,7%). Responden dengan risiko gejala Long COVID memiliki proposi kualitas hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan responden tanpa risiko gejala Long COVID. Domain fungsi sosial adalah domain kualitas hidup baik terbanyak, sedangkan domain energi adalah domain dengan kategori baik terendah. Penemuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemahaman untuk pengembangan intervensi dalam meningkatkan kualitas hidup penyintas COVID-19 dan mengurangi dampak jangka panjang yang dialami.

The COVID-19 pandemic has had an impact on the increased occurrence of Long COVID, especially among the productive age group. This research was conducted in response to the high history of increasing COVID-19 cases in the Jabodetabek area and as an effort to describe the risk of Long COVID. This research was also conducted an overview of the quality of life of COVID-19 survivors, especially those at risk of Long COVID symptoms in the productive age group in the Jabodetabek area. The method that is used is cross-sectional. The sample consists of individuals who had been infected by COVID-19 in 2021-2022, aged 15-64 years, and living in Jabodetabek area. The total collected samples was 430 based on cluster sampling technique. Data was collected through a questionnaire which included respondents' demographic and clinical characteristics, as well as the Short Form Health Survey (SF-36) quality of life instrument which has been tested for validity and reliability. A quantitative descriptive statistical approach is used to analyze the data. The research findings showed that the majority of respondents had good quality of life (76.3%), followed by moderate quality of life (17%), and weak quality of life (6.7%). Respondents at risk of Long COVID symptoms had a lower proportion of quality of life compared to those without the risk of Long COVID symptoms. The social function domain had the highest proportion of good quality of life, while the energy domain had the lowest proportion of good quality of life. These findings are expected to provide insight and understanding for the development of interventions to improve the quality of life of COVID-19 survivors and reduce the long-term impacts they experience."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatu Meri Marwiyyatul Hasna
"Penyakit ginjal kronik merupakan penyakit kronik yang bersifat irreversible dan progresif yang disebabkan oleh kerusakan vaskular seperti pada hipertensi dan diabetes mellitus. Kerusakan vaskular pada penyakit ginjal kronik dapat menyebabkan masalah kelebihan volume cairan tubuh yang dapat mengakibatkan komplikasi sistemik. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan studi kasus dengan tujuan menganalisis intervensi pemantauan cairan pasien penyakit ginjal kronik dengan menggunakan lembar pemantauan intake dan output. Intervensi pemantauan cairan dilakukan selama 5 hari di ruang rawat gedung A lantai 7 zona A RSUPN. Dr. Ciptomangun Kusumo Jakarta. Rekomendasi dari kasus ini adalah penggunaan lembar pemantauan pada pasien yang beresiko mengalami ketidakseimbangan cairan seperti pada pasien penyakit ginjal kronik. Sehingga intervensi penggunaan lembar pemantauan efektif untuk mengatasi kelebihan volume cairan.

Chronic kidney disease is  a chronic, irreversible, and progressive disease resulting from vascular impairment such that occurs in hypertension and diabetes mellitus condition. Vascular impairment in chronic kidney disease may result in excess fluid volume which leads to systemic complications. The study design was case study and aimed to analyze fluid monitoring intervention in patient with chronic kidney disease by employing intake and output monitoring sheet. The intervention was conducted in Zone A ward of 7th floor Building A of RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo for 5 days long. The study recommends the use of fluid monitoring sheet in patient with risk for fluid imbalance such as in chronic kidney disease. Therefore, use of intake and output monitoring sheet is effective in managing excess fluid volume.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>