Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anisah
"Hospitalisasi memberikan pengalaman srressful pada anak rnaupun keluarganya, stresful yang menyebabkan kejadian Iersebut disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya adalah Iamanya hari rawat (Nelson, 1988). Dalam suatu system keluarga, jika ada anggota keluarga yang mengalami stress, maka anggota keluarga yang lain akan merasakannya. Stresor yang dihadapi keluarga dengan anak yang, dirawat di rumah sakit dapat menimbulkan respon stress yang bcrbeda-beda yang bisa dilihat dari
tingkatan stresnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh lama hari rawat anak di rumah sakit terhadap stress orang tua. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana dengan jumlah sample 16 orang-tua(Ayah/lbu) yang anaknya mendapatkan perawatan di rumah sakit dengan lama hari rawat kurang dari satu minggu, 2-3 minggu, dan 3-4 minggu. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebanyak 15 pertanyaan yang berisi data demografi responden dengan lama hari rawat anaknya, dan respon tingkatan stress, dari stress tingkat satu samapai tingkat enam. Setelah diuji dengan menggunakan Spearman Rank didapatkan hasil perhitungan koefisien relasi atau nilai rho hitung 0, 011 yang kemudian dibandingkan dengan nilai rho tabel untuk jumlah sample n=16 pada taraf kesalahan 5% diperoleh nilai 0, 506 (nilai rho hitung lebih kecil dari nilai rho tabel), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak didapatkan pengaruh yang signifikan antara lama hari rawat anak di rumah sakit dengan stress orang tua."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5243
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Didan Tarmansyah
"Nyeri pasca pembedahan masih menjadi masalah utama diseluruh dunia, nyeri ini menimbulkan ketidaknyamanan pasien, memperlambat penyembuhan, memperpanjang waktu perawatan dan menimbulkan komplikasi lainnya. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang nyeri dan penatalaksanaanya terhadap sikap perawat dalam menurunkan nyeri pada pasien pasca pembedahan di ruang perawatan RSUP Perasahabatan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analitik Korelatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang diambil 102 orang dengan Simple Random Sampling.
Analisis pada penelitian ini menggunakan analisis Spearman. Hasil penelitian ini Terdapat Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Nyeri dan Penatalaksanaaanya terhadap Sikap Perawat dalam Menurunkan Nyeri pada Pasien Pasca Pembedahan di RSUP Persahabatan Jakarta dengan nilai P=0,003 ?=0,05. Disarankan perawat untuk tetap meningkatkan pengetahuan dan sikapnya dalam penatalaksanaan nyeri pada pasien pasca pembedahan sehingga dapat menjaga kualitas pelayanan keperawatan di Rumah Sakit.

Pain post operative is still recognized as a main problem in the world. The pain generally leads to a state of discomfort feeling, delay healing, prolonge length of stay. This study examined the correlation between nurses knowledge regarding pain and its management towards nurses attitude to reduce pain in patients post operative in ward RSUP Persahabatan. The design of this study using correlational descriptive with cross sectional approach. This participants of this study consisted of 102 nurses with simple random sampling method.
The result of Spearman analysis indicates that there is a correlation between nurses knowledge regarding pain and its management towards nurses attitude to reduce pain in patients post operative in ward RSUP Persahabatan Jakarta, with p value 0,003 0,05. Recomendation for nurses is to keep improving knowledge and atttude regarding pain and its management towards patients post operative in order to improve the quality of health care service in hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Wulandari
"Gagal jantung merupakan penyakit kronis dengan angka re-hospitaliasi dan angka mortalitas yang tinggi. Pasien gagal jantung masih mengalami berbagai masalah terkait symptom burden dan distress psikologis yang mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan symptom burden dan distress psikologis pasien gagal jantung dengan kebutuhan perawatan paliatif di ruang rawat inap. Metode penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Ukuran sampel sebanyak 120 pasien ditetapkan dengan purposive sampling. Responden diberikan tiga kuesioner yaitu Edmonton Symptom Assessment Scale (ESAS), Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS), Problems and Needs in Palliative Care (PNPC). Hasil riset menunjukkan symptom burden (70%) dan distress psikologis (82,5%) pasien gagal jantung tahap lanjut berasa pada tingkat ringan. Dan seluruh responden (100%) menyatakan memiliki masalah perawatan paliatif dan sebanyak (92,5 %) yang membutuhkan perawatan paliatif. Hubungan yang signifikan antara symptom burden dengan masalah dan kebutuhan perawatan paliatif dengan dengan p value <0,0001. Terdapat hubungan antara distress psikologis dengan masalah perawatan paliatif dengan p value <0,0001, namun tidak ada hubungan antara distress psikologis dengan kebutuhan perawatan paliatif dengan p value 0,211. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah perlunya pendekatan paliatif dalam melakukan intervensi psikologis dan pentingnya edukasi terhadap pasien dan keluarga terkait dengan efek samping dari pengobatan dan progresivitas penyakit.

Heart failure is a chronic disease with a high rehospitalization rate and mortality rate. Heart failure patients still experience various problems related to symptom burden and psychological distress that affect their quality of life. The purpose of this study was to identify the relationship between symptom burden and psychological distress in heart failure patients with a need for palliative care in the inpatient unit. This research method uses a correlational analytic descriptive study method with a cross-sectional approach. The sample size of 120 patients was determined by purposive sampling. Respondents were given three questionnaires, namely the Edmonton Symptom Assessment Scale (ESAS), the Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS), and Problems and Needs in Palliative Care (PNPC). The results of the research showed that the symptom burden (70%) and psychological distress (82.5%) of advanced heart failure patients were at a mild level. And all respondents (100%) said they had palliative care problems, and as many (92.5%) needed palliative care. There is a significant relationship between symptom burden with problems and the need for palliative care, with a p value of 0.0001. There is a relationship between psychological distress and palliative care problems with a p value of 0.0001, but there is no relationship between psychological distress and the need for palliative care with a p value of 0.211. Recommendations from the results of this study include the need for a palliative approach to conduct psychological intervention and the importance of educating patients and their families regarding the side effects of treatment and disease progression."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library