Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Rayhan Kamil
"Penelitian ini membahas tentang sebaran rumput laut berdasarkan kondisi fisik yang mencakup suhu permukaan laut, muatan padatan tersuspensi (MPT), arus, salintas, serta oksigen terlarut (DO) untuk menentukan wilayah potensial pengembangan budidaya rumput laut di Pantai Ujunggenteng. Penelitian deskriptif ini menggunakan analisis spasial dengan menerapkan metode penginderaan jauh dan survey lapangan pada 15 lokasi untuk pengumpulan dan pengolahan datanya. Setelah data terkumpul dan terolah analisis selanjutnya yang digunakan adalah metode overlay peta. Hasil penelitian menunjukan sebaran rumput laut merata hampir di setiap karang dan menunjukan adanya kesesuaian kondisi fisik pantai dengan syarat budidaya rumput laut di Pantai Ujunggenteng. Berdasarkan sebaran dan kondisi fisik perairan inilah kemudian dapat ditentukan bahwa wilayah yang potensial adalah wilayah karang dan teluk serta bagian timur pantai dengan radius sampai 200 meter dari bibir pantai, wilayah yang cukup potensial adalah wilayah dengan radius 300-700 meter dari bibir pantai, sedangkan sisanya yang merupakan wilayah laut lepas adalah wilayah yang tidak potensial untuk pengembangan budidaya rumput laut.

This research discusses the distribution of seaweed by the physical conditions that include sea surface temperature, total suspended solids, currents, salinity, and dissolved oxygen (DO) to determine areas of potential development seaweed cultivation in Ujunggenteng beach. This is a descriptive research which uses spatial by applying the method of remote sensing and field surveys in 15 locations for the collection and processing of data. Once the data is collected and processed further analysis is the method of overlaying a map. Based on the distribution and physical condition of the water is then determined that the potential area is the region of the reefs and bays along the east coast with a radius of up to 200 meters from the coast, an area of considerable potential is an area with a radius of 300-700 meters from the beach, while the rest which is an open sea area is the area that is not potential for the development of seaweed cultivation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Hermansyah
"Penelitian Indeks Kepekaan Lingkungan (IKL) terhadap potensi tumpahan minyak di pesisir utara Teluk Tolo difokuskan kepada evaluasi model-model IKL yang banyak digunakan oleh berbagai pihak. Model yang dijadikan bahan evaluasi adalah model yang dikembangkan oleh Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL-IPB), model dari Det Norske Veritas (DNV), dan model dengan Metode Penjumlahan. Komponen-komponen penyusun IKL diperoleh dari analisis citra ALOS AVNIR dan PRISM tahun 2009 dan 2010. Hasil analisis citra diperoleh 16 komponen penyusun IKL yang kemudian dilakukan skoring untuk dimasukan ke dalam setiap model IKL. Setiap model ternyata memberikan hasil yang bervariasi dalam memberikan informasi wilayah kelas IKL. Variasi tersebut terutama terjadi pada wilayah daratan dengan ketinggian lebih dari 5 meter dan jarak dari garis pantai lebih 1 km ke arah darat. Kondisi ini dijumpai hampir di sepanjang garis pantai. Uji dengan ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95 % menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara ketiga model tersebut. Uji lanjutan dilakukan dengan menghitung indeks sensitivitas model untuk menentukan model terbaik dalam memberikan informasi IKL. Berdasarkan indeks tersebut diperoleh hasil bahwa Model Penjumlahan mempunyai nilai rata-rata (mean) terbesar yang berarti model tersebut adalah model terbaik untuk memberikan informasi spasial IKL.

Study on Environmental Sensitivity Index (ESI) related to potential of oil spill was conducted in the northern coast of the Tolo Bay, Central Sulawesi. This study focused on the comparative evaluation of ESI models widely used by various parties. The models included in this study are those developed by the Centre for Coastal and Marine Resources Studies, Bogor Agricultural University (IPBPKSPL), used by Det Norske Veritas (DNV), and a model using Summation Method. The ESI components are obtained from image analysis done by ALOS AVNIR and PRISM 2009 and 2010. Upon the production of 16 ESI components, scoring is performed into each ESI model. It turns out that spatially each model give various results in providing the information on ESI-class areas. Variations occurred mainly on inland areas with altitude of more than 5 meters and those with distance over 1 km landward from the shoreline. These conditions are found almost along the shoreline of study areas. ANOVA Test (with 95% confidence interval) suggested a difference is occured between the three given models. Further tests were performed by calculating the sensitivity index models to determine the best model. Based on these calculations, the Summation Model produced the highest mean, which suggest it is the best model to provide an ESI spatial information.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35278
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anika
"Sesar Cimandiri merupakan sesar aktif ditandai dengan munculnya beberapa manifestasi berupa mata air panas sebagai bukti dari adanya kegiatan panasbumi. Mata air panas yang muncul di sepanjang Sesar Cimandiri memiliki perbedaan suhu akibat pengaruh karakteristik fisik di setiap lokasi mata air panas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui wilayah prospek panasbumi berdasarkan karakteristik fisik di Sesar Cimandiri, Jawa Barat.
Metode yang digunakan adalah metode survei terpadu antara aspek geografi, geologi, dan geokimia serta teknologi penginderaan jauh. Teknologi penginderaan jauh digunakan untuk menganalisis suhu permukaan tanah di wilayah penelitian. Survei geokimia dilakukan dengan pengambilan sampel mata air panas untuk mendapatkan konsentrasi kandungan unsur Na dan K. Data tersebut digunakan untuk menghitung suhu reservoir dengan menggunakan metode Geotermometri.
Hasil menyimpulkan terdapat tiga wilayah prospek panasbumi di Sesar Cimandiri dengan klasifikasi tingkat rendah dan sedang. Tingkat rendah diwakili oleh wilayah prospek panasbumi Cibubuay dengan suhu reservoir 109°C berada pada zona kerapatan patahan tinggi, konsentrasi Na/K rendah, suhu reservoir rendah, dan mata air panas terletak jauh dari patahan. Sedangkan wilayah klasifikasi tingkat sedang diwakili oleh wilayah prospek panasbumi Cibadak (130°C) dan Cikundul (189°C) berada pada zona kerapatan patahan sedang hingga rendah, konsentrasi Na/K tinggi, suhu reservoir menengah, dan mata air panas terletak dekat dengan patahan.

Cimandiri fault is an active fault indicated by appearance of hot springs to prove the presence of geothermal activity The hot springs have different temperature due to physical characteristics in each location. The purpose of this research is to find geothermal prospective region based on physical characteristics at Cimandiri fault West Java.
This research uses integrated survey methods between geography geology and geochemical aspects with remote sensing technology. Remote sensing used in analyzing Land Surface Temperature in research areas Geochemical survey is done by collecting hot spring samples to get consentration of the Na and K elements The data latter are used in counting reservoir temperature using Geothermometry method
The results concluded that there are three geothermal prospective regions in Cimandiri Fault classified in low and moderate levels The low geothermal prospective region is represented in Cibubuay region with reservoir temperature of 109 C at high fracture density zone low consentration of Na K low reservoir temperature and the hot springs located far away from the fault The moderate geothermal prospective regions are represented in Cibadak region 130 C and Cikundul region 189 C at low until moderate fracture density zone high consentration of Na K moderate reservoir temperature and the hot springs located close to the fault.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S61392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library