Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Greulach, Victor A.
New York: John Wiley & Sons, 1966
581 GRE p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Tantri Rosyiani
"Pneumonia nosokomial, juga disebut sebagai pneumonia yang didapat di rumah sakit, didefinisikan sebagai pneumonia yang bermanifestasi 48 jam atau lebih setelah rawat inap dan tidak dalam masa inkubasi. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memaparkan hasil temuan dengan menggunakan latihan pernapasan teknik pernapasan buteyko untuk membantu mengatur kembali pola nafas pasien yang bertujuan untuk mengatasi dispnea yang pasien alami, Latihan pernapasan ini diberikan selama enam hari dengan durasi intervensi 5-10 menit dilakukan 1x dalam sehari. Analisis dilakukan pada perempuan berusia 69 tahun yang mengalami Hospital Acquired Pneumonia dengan keluhan utama yang seringkali muncul yaitu Dispnea pasien juga mengeluhkan batuk serta sulit mengeluarkan dahaknya. Masalah keperawatan yang muncul adalah bersihan jalan nafas tidak efektif, intoleransi aktivitas, dan nyeri akut. Hasil dari intervensi yang telah diberikan diketahui bahwa teknik pernapasan buteyko dapat meningkatkan saturasi dan memperbaiki pola nafas namun perbaikan tersebut hanya terlihat segera setelah dilakukannya intervensi, namun belum menunjukkan perbaikan yang terlihat jika dibandingkan dengan data harian. Kesimpulan teknik buteyko dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, selain mudah dan bermanfaat teknik ini dapat membantu meningkatkan pernapasan, mengurangi sesak dan meningkatkan saturasi.
Nosocomial pneumonia, also known as hospital-acquired pneumonia (HAP), is defined as pneumonia that manifests 48 hours or more after hospitalization and is not in the incubation period. The analysis was conducted on a 69-year-old woman who had HAP (Hospital Acquired Pneumonia) with the main complaint that often arises, namely dyspnea, the patient also complained of coughing and difficulty in expelling phlegm. Problems that arise include ineffective airway hygiene, activity intolerance, and acute pain. The purpose of this paper is to present the findings and analysis of nursing care using breathing exercises with the Buteyko breathing technique to help rearrange the patient's breathing pattern which aims to overcome the dyspnea that the patient is experiencing, this breathing is given for six days with a duration of 5-10 minutes of intervention. 1x in a day. It is known from the results of the intervention that the buteyko breathing technique can increase saturation and improve breathing patterns, but these improvements were only seen immediately after the intervention, but have not shown any visible improvement when compared to daily data. Conclusion: The Buteyko technique can be done anytime and anywhere, besides being easy and useful this technique can help improve breathing, reduce tightness and increase saturation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Tantri Rosyiani
"Pneumonia nosokomial, juga disebut sebagai pneumonia yang didapat di rumah sakit, didefinisikan sebagai pneumonia yang bermanifestasi 48 jam atau lebih setelah rawat inap dan tidak dalam masa inkubasi. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memaparkan hasil temuan dengan menggunakan latihan pernapasan teknik pernapasan buteyko untuk membantu mengatur kembali pola nafas pasien yang bertujuan untuk mengatasi dispnea yang pasien alami, Latihan pernapasan ini diberikan selama enam hari dengan durasi intervensi 5-10 menit dilakukan 1x dalam sehari. Analisis dilakukan pada perempuan berusia 69 tahun yang mengalami Hospital Acquired Pneumonia dengan keluhan utama yang seringkali muncul yaitu Dispnea pasien juga mengeluhkan batuk serta sulit mengeluarkan dahaknya. Masalah keperawatan yang muncul adalah bersihan jalan nafas tidak efektif, intoleransi aktivitas, dan nyeri akut. Hasil dari intervensi yang telah diberikan diketahui bahwa teknik pernapasan buteyko dapat meningkatkan saturasi dan memperbaiki pola nafas namun perbaikan tersebut hanya terlihat segera setelah dilakukannya intervensi, namun belum menunjukkan perbaikan yang terlihat jika dibandingkan dengan data harian. Kesimpulan teknik buteyko dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, selain mudah dan bermanfaat teknik ini dapat membantu meningkatkan pernapasan, mengurangi sesak dan meningkatkan saturasi.
Nosocomial pneumonia, also known as hospital-acquired pneumonia (HAP), is defined as pneumonia that manifests 48 hours or more after hospitalization and is not in the incubation period. The analysis was conducted on a 69-year-old woman who had HAP (Hospital Acquired Pneumonia) with the main complaint that often arises, namely dyspnea, the patient also complained of coughing and difficulty in expelling phlegm. Problems that arise include ineffective airway hygiene, activity intolerance, and acute pain. The purpose of this paper is to present the findings and analysis of nursing care using breathing exercises with the Buteyko breathing technique to help rearrange the patient's breathing pattern which aims to overcome the dyspnea that the patient is experiencing, this breathing is given for six days with a duration of 5-10 minutes of intervention. 1x in a day. It is known from the results of the intervention that the buteyko breathing technique can increase saturation and improve breathing patterns, but these improvements were only seen immediately after the intervention, but have not shown any visible improvement when compared to daily data. Conclusion: The Buteyko technique can be done anytime and anywhere, besides being easy and useful this technique can help improve breathing, reduce tightness and increase saturation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dian Mayasari
"Pendahuluan: pandemic Covid-19 yang berlangsung saat ini masih menjadi masalah global termasuk ODHA. Dimana ODHA merupakan seorang individu dengan HIV AIDS yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah atau imunodefisiensi sehingga rentan sekali terhadap paparan penyakit yang disebabkan oleh virus Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh hubungan persepsi kerentanan dan sikap ODHA terhadap perilaku pencegahan Covid-19. Metode: menggunakan desai penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 106 orang responden di Yayasan lekas bogor. Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan pada persepsi kerentanan dengan perilaku upya pencegahan covid-19 (p<0,03) san sikap ODHA terhadap perlaku upaya pencegahan covid-19 (p<0,01). Kesimpulan: terdapat hubungan yang signifikan pada persepsi kerentanan dan sikap ODHA dengan perilaku upaya pencegahan covid-19. Saran: dilakukannya edukasi terhadap respon yang negatif mengenai persepsi kerentanan dan sikap ODHA terhadap perilaku upaya pencegahan covid-19 dan memfasilitasi permasalahan yang di hadapi ODHA.
Introduction: the ongoing Covid-19 pandemic is still a global problem, including PLHIV. Where PLWHA are individuals with HIV AIDS who have weak immune systems or are immunodeficient so they are very vulnerable to exposure to diseases caused by the Covid-19 virus. The purpose of this study was to determine the influence of the relationship between perceptions of vulnerability and attitudes of PLHIV on Covid-19 prevention behavior. Methods: using a cross-sectional research design, with a total sample of 106 respondents at the Lekas ââBogor Foundation. The sampling technique used is convenience sampling. The results showed that there was a significant relationship between perceptions of vulnerability and the behavior of Covid-19 prevention efforts (p<0.03) and the attitude of PLWHA towards the treatment of Covid-19 prevention efforts (p<0.01). Conclusion: there is a significant relationship between perceptions of vulnerability and attitudes of PLHIV with the behavior of Covid-19 prevention efforts. Suggestion: conduct education on negative responses regarding perceptions of vulnerability and attitudes of PLWHA towards the behavior of efforts to prevent Covid-19 and facilitate the problems faced by PLWHA."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library