Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Ketut Widiarta
Abstrak :
ABSTRAK
Model pemetaan TASP+T sebagai pengembangan dari model pemetaan TASP digunakan dan diuji keberlakuannya untuk memetakan potensi perilaku koruptif dalam pelayanan lalu lindas di kepolisian. Alih-alih menekankan pada proses identifikasi suatu peristiwa tergolong sebagai korupsi, penelitian ini difokuskan untuk menunjukkan faktor penyebab internal dan pola-pola dari suatu peristiwa yang memenuhi unsur sebagai korupsi. Secara khusus, penelitian ini membuktikan asumsi bahwa setiap peristiwa yang melibatkan perilaku koruptif dapat dipetakan kedalam lima dimensi pemetaan TASP+T yaitu Type, Activitiy, Sector, Place, dan Time. Hasil pemetaan perilaku koruptif dalam pelayanan lalu lintas di kepolisian menunjukkan bahwa perilaku dan potensi perilaku koruptif tertinggi adalah Pungli melalui pungutan melebihi ketentuan yang dilakukan secara rutin oleh unit pelayanan SIM yang merupakan revenue earning units di lokasi pelayanan. Tingginya perilaku koruptif oleh unit-unit yang memberikan pelayanan secara rutin menunjukkan bahwa pelaku kejahatan cenderung melakukan kejahatan pada wilayah-wilayah yang mereka kenal dan pahami melalui kegiatannya sehari-hari dan teridentifikasi memberikan peluang untuk melakukan kejahatan, dan pilihan untuk melakukan perbuatan menyimpang / kejahatan tidak hanya dipengaruhi oleh situasi yang bersifat seketika, namun juga pengalaman dan perilaku sehari-hari.
ABSTRACT
The TASP + T mapping model as a development of the TASP mapping model was used and tested in this study to analyze corruptive events in the INP traffic police service. Instead of emphasizing to the identification process of an event to be classified as corruption, this study is focused on indicating the underlying factors and patterns of an event that meets the elements of corruption. This research finds that every corruptive events in the INP traffic police service can be mapped into five dimensions, which are Type, Activity, Sector, Place, and Time. In particular, TASP+T mapping models shows that the highest possibility of corruptive behavior in the INP traffic police service is illegal levies over the base fare that occurred routinely by the driving license service unit within the service location. Higher corruptive events occurred within the regular based service unit shows that the corrupt officers tend to committed corrupt conduct within familiar and well understand area and activities, with any incidental factors or daily experiences as the supporting element.
2017
T49019
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library