Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jordi Paliama
Abstrak :
JORDI PALIAMA. Sarekat Ambon Pimpinan A.J. Patty (1920--1924). (Di bawah bimbingan Drs R.G. Leirissa M.A.). Fakultas Sastra Uni-versitas Indonesia, 1987 Pada tanggal G Mei 1920 di Semarang didirikan organisasi Sare_kat Ambon oleh Alexander Jacob Patty, seorang politikus Maluku yang paling terkemuka saat itu. Dan inilah organisasi pertama dari kala_ngan orang Ambon yang bergerak dalam lapangan politik dan merupakan organisasi pilitik yang paling terkemuka dari kalangan orang Ambon (baca:Maluku) di masa Pergerakan Nasional untuk memperjuangkan kemer_dekaan Indonesia. Organisasi ini menapaki perjalannya selama 22 tahun, sejak didirikan di tahun 1920 sampai dibubarkan di tahun 1942 oleh ten_tara pendudukan Jepang di Indonesia. Tidak mudah jalan yang harus ditempuh Patty dengan Sarekat Ambon_nya, tantangan datang tidak saja dari pihak pemerintah kolonial Belan_da tetapi juga dari kalangan orang-orang Ambon sendiri, ada yang pro dan kontra perjuangannya. Skripsi ini mencoba melihat 4 tahun pertama masa awal perjuangan Sarekat Ambon di bawah kepemimpinan Patty, sejak didirikan sampai de_ngan Oktober 1924 ketika Patty harus mengakhiri perjuangannya untuk menjalani masa tahanan dalam pengasingan. Sejak itu Patty tidak per_nah kembali lagi dalam Sarekat Ambon tetapi perjuangan Sarekat Ambon tetap dilanjutkan oleh kader-kader Patty di bawah kepemimpinan Mr La_tuharhary, walaupun dengan corak perjuangan yang berbeda dari masa ke-pemimpinan Patty, tanpa meninggalkan cita-cita Indonesia merdeka.
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S12241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maidar
Abstrak :
Sejarah Eropa sekitar awal abad ke-19, mempunyai era aneka perubahan vital. Eropa Barat yang lebih dinamis, pernah dipimpin oleh Napoleon 1 dari Prancis untuk berlaga dengan kekuatan Eropa Timur, yang dipimpin oleh Alexander I dari Rusia serta dimotori oleh beberapa tokoh militer seperti Kutuzov. Klimaks perang terjadi pada 1812. Be.dasarkan tulisan para sejarawan sosial dan tulisan Tolstoy -- Voine i Mir --, dapat juga direkonstruksikan suatu gejolak spirit patriotisme dari rakyat (narod) Rusia yang mulai bertumbuh, dan dengan keyakinan keagamaannya, rakyat Rusia juga bangkit menentang penindasan, dan memperoleh kemenangan moral. Akibat perang patriotis Rusia 1812, terdapat beberapa refleksi eksistensi sejarah secara filosofis seperti terkandung dalam Voine I Mir, yang dominan difokus pada dimensi kemanusiaan dan kerakyatan, untuk menghadapi perang dan damai yang terus berlangsung dalam sejarah umat manusia. Tapi, dengan kekuatan moral kehidupan dapat dijalankan menuju suatu harapan ideal.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savina
Abstrak :
ABSTRAK
Pokok pembahasan skripsi ini adalah mengenai Sastra Bandingan. Dalam hal ini penulis membandingkan dua buah no_vel, yaitu The Woman Warrior dan Birds of Passage. Adapun yang menjadi dasar perbandingan adalah kedua buku berasal dari dua kesusastraan yang berbeda, yaitu Kesusastraan Amerika dan Kesusastraan Australia; kemudian juga karena ke_duanya memiliki kemiripan tema, yaitu Dilema pencarian dan penentuan identitas diri dari seorang keturunan imigran Ci_na di Amerika dan Australia.

Meskipun kedua novel tersebut memliki kemiripan tema, namun hal ini bukanlah suatu hasil dari peniruan. Kemirip_an tema ini disebabkan oleh apa yang dalam Sastra Bandingan, dikenal sebagai faktor sosial dan psikologis. Faktor sosial berkaitan dengan keadaan masyarakat dan juga latar sejarah; sedangkan faktor psikologis berkaitan dengan reaksi kedua pengarang terhadap tema cerita. Kedua faktor di atas mempe_ngaruhi kemiripan tema dari kedua novel di atas.

Selanjutnya, untuk dapat membuktikan bahwa kedua novel tersebut berbeda satu dengan lainnya, maka dibandingkanlah unsur-unsur novelistiknya. Adapun unsur-unsur yang dikaji dalam skripsi ini adalah sudut pandang, pencerita, latar waktu dan tempat, pertikaian dan penokohan. Dengan cara ini kita dapat melihat keunikkan masing-masing karya. Akhir_nya, dengan keunikkan tersebut masing-masing karya dapat dikatakan sebagai wakil dari kesusastraan Amerika dan Australia yang menampilkan tokoh kelompok etnik Cina di masing-masing negara.
1989
S14177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernarda Meteray
Abstrak :
Disertasi ini menunjukkan bahwa perbedaan mendasar antara nasionalisme Papua dan nasionalisme Indonesia di Nederlands Nieuw Guinea (NNG, khususnya perbedaan baik yang menyangkut proses maupun karateristiknya. Penyemaian nasionalisme Papua mengalami proses panjang sejak 1925 melalui pendidikan formal berpola asrama dan secara terencana hingga akhirnya dibentuk partai politik dan Dewan Nieuw Guinea. Sebaliknya proses penyemaian keindonesiaan di NNG baru dimulai pada 1945 dengan cara yang singkat tanpa pendidikan formal dan perencanaan matang. Cara yang digunakan seperti pemberontakan, rapat-rapat dan pembentukan partai politik. Karateristik nasionalisme Papua mengacu pada kesamaan ras yaitu, Melanesia yang secara fisik berkulit hitam dan berambut keriting serta memiliki pengalaman yang sama dan digagas oleh orang Belanda yaitu Kijne dan van Eechoud dengan tujuan mempapuanisasikan orang Papua. Sebaliknya karateristik nasionalisme Indonesia di NNG mengacu pada Bhinneka Tunggal Ika dan dengan demikian tidak mengacu pada ras tertentu. Pelaku penyemaian keindonesia yaitu Soegoro, Gerungan dan Ratulangi dengan tujuan mengindonesiakan orang Papua berdasarkan proklamasi 17 Agustus 1945. Temuan ini di atas ini memperlihatkan bahwa ternyata pengalaman sejarah orang Papua berbeda dengan orang Indonesia lainnya. Sejalan dengan hal tersebut, teori Renan yang selama ini digunakan oleh para negarawan, politisi dan akademisi untuk membangun nasionalisme Indonesia di NNG terlihat kelemahannya jika digunakan sebagai generalisasi yang melihat kesadaran nasional sebagai proses yang sama di setiap daerah di Indonesia. Temuan lainnya adalah bahwa konsep penyemaian dapat digunakan sebagai pendekatan untuk menjelaskan proses keberadaan dua nasionalisme di NNG dan krisis kebangsaan yang muncul baik di NNG maupun daerah-daerah lainnya di Indonesia. ...... This dissertation shows that there is a fundamental difference between Papua and Indonesian nationalism in Nederlands Nieuw Guinea (NNG) in terms of the proscess and charateristics. The seeding of Papua nationalism in NNG has a long proscess since 1925. This nationalism was established through formal education within a well-ordered dormitory system. The development of political parties and Nieuw Guinea council were inspired by that dormitory system. By contrast, the Indonesian nationalism proscess began in 1945 through a short and un organised system. Papua nationalism has been influenced by the experience of her people who feel themselves as part of Melanesian race as it was promulgated by Kijne and van Eechoud. Papua nationalism aimed to increase the awareness of Papuan as being different form Indonesians. Indonesian nationalist activists fought for Indonesian nationalism's motto which is unity in diversity (Bhinneka Tunggal Ika) to include the Papuans. Indonesian nationalist activists were assigned to accomplish the mission were Soegoro, Gerungan and Ratulangi. The disssertation draws its conclusion that the use of Renan's theory in developing the sense of nationalism in Papua as undivided part of Indonesia by politicians, academicians and statemen can no longger prevailed. This study shows that conceptual generalizations are in need to be more qualified. As a matter of fact, the development of nationalism in each region has its own characteristics which is particular and cannot be generalized. This study also shows that the concept of 'penyemaian' (seeding) can be made as an alternative approach to explain and distinguish two forms of nationalism that co-exist within NNG and other parts of Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
D1174
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library