Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tyas Atika Permatasari
Abstrak :
ABSTRAK
SMA Negeri 39 Jakarta dan SMA Labschool Jakarta merupakan salah satu sekolah negeri dan swasta unggulan di Jakarta Timur sehingga memerlukan kesiapan dalam menghadapi keadaan darurat di sekolah sebagai percontohan untuk sekolah lain. Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran kesiapan tanggap darurat gempa bumi dan kebakaran di SMA Negeri 39 Jakarta dan SMA Labschool Jakarta di tahun 2015. Penelitian dilakukan melalui metode observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner dengan teknik sampel acak. Studi ini menunjukkan bahwa kedua sekolah cenderung belum memiliki kesiapan keadaan darurat yang baik. Diharapkan kedua sekolah segera membentuk perencanaan atau kebijakan mengenai keadaan darurat di sekolah secara menyeluruh.
ABSTRACT
SMA Negeri 39 Jakarta and SMA Labschool Jakarta are ones of the featured public and private schools in East Jakarta that requires emergency preparedness in their schools as pilot for other schools. The aim of this study is to determine the readiness of emergency responses of SMA Negeri 39 Jakarta dan SMA Labschool Jakarta to two kinds of disasters, which are earthquake and fire in 2015. The study was conducted through observation, interviews, and questionnaires distribution by using random sampling technique. The study showed that both schools tend not to have good emergency preparedness. Both schools are expected to immediately form a planning or policy regarding the state of emergency situation in the whole schools.
2015
S60133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratama Soekma Putra
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai analisis pada komitmen anajemen dalam penerapan Contractor Safety Manageament System (CSMS) di PT. X tahun 2013. Pelaksanaan tahapan CSMS di PT.X pada tahun 2013 dari seluruh divisi yang ada hanya 44.7%. Hal ini mengindikasikan belum optimalnya perwujudan komitmen manajemen dalam penerapan CSMS. Hasil penelitian para ahli terdahulu menunjukkan bahwa kuatnya komitmen dari manajemen merupakan komponen yang sangat penting dalam menerapkan CSMS di dalam perusahaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melakukan peninjauan pada komitmen manajemen yang meliputi komponen identifikasi, keterlibatan dan loyalitas. Hasil penelitian menyarankan untuk meningkatkan penerapan Contractor Safety Management System (CSMS) yang terintegrasi diseluruh divisi disertai sosialisasi CSMS ke End-user, membuat training matrix dan training need Analysis mengenai pelatihan CSMS, mempercepat proses karyawan yang vacant, mengadakan pelatihan CSMS, membuat job description, meninjau ulang kebijakan dan Program K3LL, membuat kesepakatan persetujuan komitmen yang ditanda-tangani General Manager beserta jajaran manajemenm membuat komite CSMS, melakukan rapat regular membahas CSMS, menunjau ulang dan memaksimalkan penggunaan anggaran serta memberikan apresiasi kepada pekerja yang melaksanakan CSMS.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Hidayat
Abstrak :
[Industri konstruksi merupakan salah satu industri yang mempunyai potensi bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan, dimana menempati urutan jumlah kecelakaan tertinggi bila dibandingkan dengan sektor lain. PT. APIK merupakan kontraktor pembangunan gedung The H Residence yang telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, namun masih terdapat kasus kecelakaan. Perlu dilakukan suatu analisi persepsi risiko pada pekerja sektor konstruksi sebagai upaya pengendalian kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pendekatan psikomerik dengan persepsi risiko. Desain penelitian cross sectional, menggunakan kuesioner, analisis data mengunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan kesukarelaan, Pengetahuan terhadap sumber risiko dan risiko itu sendiri, pengendalian risiko, kebaruan risiko, potensi dampak, ketakutan, dan konsekuensi risiko, sedangkan kesegeraan efek risiko dan pengalaman ada hubungan dengan persepsi risiko. Disarankan bagi PT. APIK untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat edukatif mengenai keselamatan kerja untuk membentuk persepsi risiko yang baik kepada pekerja; melakukan pelatihan berkala terutama cara pengendalian bahaya di tempat kerja; melakukan pengawasan terhadap pekerja untuk membiasakan peduli terhadap keselamatan mereka sendiri;The construction industry is one of the industries that have high hazard potential for accidents. It ranks the highest number of accidents compared to other sectors. PT. APIK is a building contractor of The H Residence project who has implemented OHSMS, but cases of accidents are still there. Necessary to do an analysis of the risk perceptionin construction worker as efforts to control the work accident. The purpose of this study was to determine the relationship between psycometric approach to the perception of risk.The study uses a cross-sectional study design and questionnaire. Meanwhile, chi square test were used to analyze data. The results showed there are any correlations between voluntariness of risk, , knowledge of risk (exprosure)), knowledge of risk (science), control over risk, newness, cronic-catastrophic, common–dread, and severity of consequence, while immiediacy of effect and and experience have no association with risk perception. Recommended for PT APIK to conduct activity in education concerning safety issues to increase the perception of risk for worker; training especially risk control measure, supervision to the worker to familiarize concerned about safety., The construction industry is one of the industries that have high hazard potential for accidents. It ranks the highest number of accidents compared to other sectors. PT. APIK is a building contractor of The H Residence project who has implemented OHSMS, but cases of accidents are still there. Necessary to do an analysis of the risk perceptionin construction worker as efforts to control the work accident. The purpose of this study was to determine the relationship between psycometric approach to the perception of risk.The study uses a cross-sectional study design and questionnaire. Meanwhile, chi square test were used to analyze data. The results showed there are any correlations between voluntariness of risk, , knowledge of risk (exprosure)), knowledge of risk (science), control over risk, newness, cronic-catastrophic, common–dread, and severity of consequence, while immiediacy of effect and and experience have no association with risk perception. Recommended for PT APIK to conduct activity in education concerning safety issues to increase the perception of risk for worker; training especially risk control measure, supervision to the worker to familiarize concerned about safety]
Universitas Indonesia, 2015
T44698
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Heidir Husni
Abstrak :
Keselamatan pengguna perkantoran harus menjadi pertimbangan utama khususnya terhadap bahaya kebakaran, reruntuhan bangunan gedung tempat dilakukannya aktifitas. Untuk menghindari jatuhnya korban Jika terjadi kondisi bahaya kebakaran ditempat kerja, maka perlu dlketahui persepsi karyawan terhadap proses evakuasi tanggap-darurat bahaya kebakaran ditempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses tanggap darurat bahaya kebakaran ditempat kerja PT. XYZ. Dengan diketahuinya hubungan faktor-faktor tersebut diharapkan proses dapat berjalan dengan baik. Disain penelitian ini bersifat Kuantitatif analisis dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden, yang kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan perangkat lunak SPSS for Windows version 10.0. Dari hasil penelitian dapat disimpilkan bahwa umumnya karyawan PT. XYZ mempunyai persepsi positif terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi proses tanggap darurat bahaya kebakaran ditempat kerja yaitu diantaranya kebijkan manajemen, proedur perusahaan, keterlibatan seluruh karyawan. Tetapi mempersepsikan negative terhadap komitmen manajemen dan peran tanggung jawab. Dan rata-rata karyawan menunjukkan persepsi yang sama positifnya berdasarkan pendidikan, lama kerja, jabatan dan bagian. Disarankan untuk meningkatkan komitmen manajemen secara nyata melalui kunjungan lapangan secara berkala, berperan aktif dalam pelatihandan simulasi tanggap darurat. Meningkatkan peran dan tanggung jawab dari karyawan secara aktif dalam pelaksanaan kegiatan K3L / HSE diperusahaan sehingga dengan sendirinya akan mengubah persepsi yang positif dan baik terhadap kinerja dan tempat kerja yang aman dan selamat.
Know a days, Safety for office building user's (tenant) must become main consideration especially to the fire risk, building collapse where activity is executed. Ta avoid numbers of victim if fire in workplace occur, hence need of to know employee's perception fire risk emergency response in workplace. This research aim is to know perception based on factors which influencing to the fire risk emergency response process in PT, XYZ workplace. By knowing of the relation of the factors, expecting that fire risk emergency response process can run safely. Research Design are Quantitative analysis through questionnaire which distributed to 40 responders, data analyzed by software SPSS Windows version 10.0. The conclution of this research is generally PT. XYZ employee has positive perspection to factors that fire risk emergency response process in workplace which are management policies, company procedures, involvement of all employee. But, negative perspection due to management commitment and role and responsibility. And an average of employee shows the same positive perception based in education, duration of job and level of job. Suggested, to improving management visible commitment through job site visit by periodically, improving by involved in training and fire risk emergency simulation. Activated employee role`s and responsibilities in company K3L / HSE activities, so that by it self will change perspection which are positive and safe performance in workplace.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T20878
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sutarno
Abstrak :
[Industri konstruksi merupakan salah satu industri yang mempunyai potensi bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan, dimana menempati urutan jumlah kecelakaan tertinggi bila dibandingkan dengan sektor lain. PT. XYZ merupakan kontraktor pembangunan gedung ABC yang telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, namun masih terdapat kasus kecelakaan. Berdasarkan data analisa kecelakaan PT. XYZ, penyebabnya sebagian besar adalah perilaku tidak aman pekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman pekerja konstruksi pada proyek pembangunan gedung ABC Jakarta. Desain penelitian cross sectional, menggunakan kuesioner, analisis data mengunakan uji chi square dan uji regresi logistik ganda. Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan pengetahuan, persepsi, motivasi dan dukungan teman kerja dengan perilaku tidak aman pekerja, sedangkan pengawasan dan ketersediaan sarana prasarana tidak ada hubungan dengan perilaku tidak aman. Berdasarkan analisa regresi logistik ganda, variabel persepsi mempunyai nilai OR paling besar yaitu 4,328 sehingga persepsi merupakan faktor paling dominan mempengaruhi terjadinya perilaku tidak aman. Disarankan bagi PT. XYZ untuk mengembangkan pendekatan yang sistematis dan aplikatif dalam rangka pencegahan perilaku tidak aman, salah satunya dengan program Behaviour Base Safety (BBS); melaksanakan pelatihan berkala untuk meningkatkan pengetahuan, persepsi dan motivasi sehingga menumbuhkan kepedulian pekerja terhadap keselamatan kerja; meningkatkan keterlibatan mandor dalam mengawasi pekerja berorientasi keselamatan pekerja.
The construction industry is one of the industries that has high hazard potential for accidents. It ranks the highest number of accidents compared to other sectors. PT. XYZ is a building contractor of ABC project who has implemented occupational safety and health management system, but cases of accidents are still there. Based on the PT. XYZ accident data analysis, the accidents are mostly caused by unsafe behavior of the workers. This study wants to determine the factors that were associated with unsafe behavior of construction workers on the ABC building project in Jakarta. The study uses a cross-sectional study design and questionnaire. Chi square test and multiple logistic regressions were used to analyze data. The chi square test showed correlations between knowledge, perception, motivation and co-workers support and unsafe behavior of workers, while supervision and the availability of facilities were not associated with unsafe behavior. Based on the multiple logistic regressions analysis, the perception variable has the biggest OR value (4.328). It means that the perception is the most dominant variable influencing the occurrence of unsafe behavior. PT. XYZ is suggested to develop systematic and applied approaches in order to prevent unsafe behavior. Some of the approaches are Behavior Based Safety (BBS) program and regular training program to increase the worker?s knowledge, perception and motivation so that the safety concerns of the workers can be raised. Additional program is to increase the involvement of foreman in overseeing the workers? by safety-oriented workers., The construction industry is one of the industries that has high hazard potential for accidents. It ranks the highest number of accidents compared to other sectors. PT. XYZ is a building contractor of ABC project who has implemented occupational safety and health management system, but cases of accidents are still there. Based on the PT. XYZ accident data analysis, the accidents are mostly caused by unsafe behavior of the workers. This study wants to determine the factors that were associated with unsafe behavior of construction workers on the ABC building project in Jakarta. The study uses a cross-sectional study design and questionnaire. Chi square test and multiple logistic regressions were used to analyze data. The chi square test showed correlations between knowledge, perception, motivation and co-workers support and unsafe behavior of workers, while supervision and the availability of facilities were not associated with unsafe behavior. Based on the multiple logistic regressions analysis, the perception variable has the biggest OR value (4.328). It means that the perception is the most dominant variable influencing the occurrence of unsafe behavior. PT. XYZ is suggested to develop systematic and applied approaches in order to prevent unsafe behavior. Some of the approaches are Behavior Based Safety (BBS) program and regular training program to increase the worker’s knowledge, perception and motivation so that the safety concerns of the workers can be raised. Additional program is to increase the involvement of foreman in overseeing the workers’ by safety-oriented workers.]
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Rohmana Malik
Abstrak :
Musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan cedera dan gangguan yang mempengaruhi pergerakan tubuh manusia atau sistem muskuloskeletal. Salah satu penyebab dari keluhan MSDs adalah getaran (whole body vibration). Driver ojek online yang mempunyai aktivitas berkendara setiap hari mempunyai risiko untuk terpajan getaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pajanan getaran (whole body vibration) dan keluhan MSDs pada driver ojek online di Jakarta tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah driver ojek online region Jakarta, dengan total sampel sebanyak 42 orang untuk menggambarkan keluhan MSDs dan 30 orang untuk menganalisis hubungan antara whole body vibration dengan keluhan MSDs. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Nordic Body Map and vibration meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah tersering yang mengalami keluhan MSDs pada pekerja driver ojek online adalah pinggang bawah (76,2%), pantat (78,6%), bahu kanan (47,6%), bahu kiri (47,6%), dan pergelangan tangan kanan (45,2%). Pada penelitian ini diketahui bahwa usia, IMT, masa kerja, durasi pajanan kerja, frekuensi kerja, dan whole body vibration belum cukup berpengaruh dalam menyebabkan keluhan MSDs.
Musculoskeletal disorders (MSDs) are injuries and disorders that affect the movement of the human body or the muculoskeletal system. One of the causes of musculoskeletal disorders complaints is vibration. Online motorcycle drivers who drive every day have the risk to exposed by vibration. This study aimed to analyze the relationship between vibration exposure, especially whole-body vibration and musculoskeletal disorder (MSDs) complaints on online motorcycle drivers in Jakarta, 2019. This research is a quantitative study using a cross-sectional study design. Respondents were Jakartas Online motorcycle drivers, with the total number of samples was 42 drivers to describe the musculoskeletal disorders complaints and 30 drivers to analyze the relationship between whole body vibration and musculoskeletal disorders. Data was collected by the Nordic Body Map questionnaire and vibration meter. The results showed that the most pain complaints found in the upper buttocks (76.2%), lower buttocks (78,6%), right shoulder (47,6%), left shoulder (47,6%), and right wrist (45,2%). There was no a significant relationship between age, body mass index, working period, exposure duration, working frequency, and whole body vibration with musculoskeletal disorders complaints.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinskatania Agung Andrias
Abstrak :
Perkembangan industri daur ulang limbah plastik rumahan secara global meningkat. Hal ini salah satunya adalah akibat dari adanya komunitas global daur ulang plastik, Precious Plastic. Berbagai pihak baik dari hobiis, komunitas, dan UMKM mengadaptasi proses daur ulang limbah plastik ini untuk diterapkan secara personal maupun sebagai sarana bisnis untuk mencari keuntungan. Perkembangan daur ulang plastik ini juga terjadi di Indonesia lewat komunitas serupa. Proses daur ulang plastik melibatkan berbagai potensi bahaya dan risiko keselamatan dan kesehatan kerja, sayangnya belum pernah dilakukan analisis risiko K3 pada pekerjaan daur ulang limbah plastik. Penelitian ini menganalisis risiko K3 pada proses pengolahan limbah plastik di UMKM X untuk memberikan gambaran dan evaluasi terhadap proses pengolahan limbah plastik dalam rangka meningkatkan keselamatan dan kesehatan pekerja. Variabel dari penelitian ini adalah langkah pekerjaan, jenis bahaya dan risiko, total risiko, total risiko sisa, pengurangan risiko san rekomendasi pengendalian risiko. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian deskriptif observasional. Observasi bahaya dilakukan terhadap proses kerja dan risiko dianalisis dengan kriteria Fine. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa masing-masing aktivitas produksi terdiri dari 4 tahapan kerja yaitu preparasi, pelelehan dan pressing, serta finishing. Pada tahap pelelehan dan pressing, plastik dipanaskan dan diberi tekanan menggunakan 3 metode yaitu menggunakan oven dan mesin kompresi, menggunakan heat gun dan mesin kompresi, serta menggunakan mesin ekstrusi. Dari tahapan kerja daur ulang plastik di UMKM X, terdapat 49 bahaya yang teridentifikasi dan dianalisis risikonya. Penelitian ini berfokus membahas pekerjaan dengan risiko Very High. Risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang paling tinggi pada kegiatan daur ulang limbah plastik di UMKM X meliputi risiko terhirupnya uap plastik dan pajanan bising yang berasal dari alat. Rekomendasi pengendalian bahaya untuk risiko terhirupnya uap plastik antara lain dengan membersihkan plastik dengan bersih agar tidak terdapat komponen yang menambah level toksik, merancang Local Exhaust Ventilation yang sesuai dengan kebutuhan, sosialisasi mengenai bahaya uap plastik serta sosialisasi APD, menggunakan respirator untuk pekerjaan berisiko pajanan kimia uap plastik dan plastic odor. Sementara itu rekomendasi pengendalian dari risiko pajanan bising antara lain: mengganti alat dengan alat serupa yang memiliki teknologi untuk meredam bising yang dihasilkan, melakukan isolasi pekerjaan yang menimbulkan pajanan bising agar tidak dilakukan bercampur dengan kegiatan lainnya yang berpotensi memperluas pajanan bising, melakukan maintenance alat, serta menyediakan APD yang sesuai untuk meredam pajanan bising ke pekerja. ......The global development of the home-based plastic waste recycling industry is increasing. One of the reason is because of the campaign from global community of plastic recycling, Precious Plastic. Various parties, from hobbyists, communities, and MSMEs, adapted the process of plastic waste recycling to be applied personally as well as as a business tool for gaining profit. The development of plastic recycling also occursin Indonesia through similar communities. Plastic recycling process involves various potential hazards and occupational safety and health risks, unfortunately OHS risk management has never been carried out on plastic waste recycling work. This study analyzes the risk of OHS in the process of plastic waste recycling in MSME X to provide an overview and evaluation of the plastic waste recycling tasks in order to improve the safety and health of workers. The variables of this study are work tasks, type of hazard and risk, total risk, total residual risk, risk reduction and risk control recommendations. This research was conducted with an observational descriptive research design. Hazard observation is carried out on the work process and risks are analyzed with Fine criteria. The results show that each production activity consists of 4 work stages, namely preparation, melting and pressing, and finishing. In the melting and pressing stage, the plastic is heated and pressurized using 3 methods, namely using an oven and compression machine, using a heat gun and compression machine, and using an extrusion machine. From the stages of plastic recycling work in MSME X, there are 49 hazards identified and analyzed for risks. This study focuses on discussing Very High risk work. The highest occupational safety and health risks in plastic waste recycling activities in MSME X include the risk of inhalation of plastic fume and noise exposure originating from the equipment. Hazard control recommendations for the risk of inhalation of plastic fume include cleaning the plastic cleanly so that there are no components that add toxic levels, designing Local Exhaust Ventilation according to needs, socializing the dangers of plastic odors and plastic fume and socializing PPE, using respirators for risky jobs involving chemical fume and plastic odor exposure. Meanwhile control recommendations for the risk of noise exposure include: replacing devices with similar devices that have technology of noise reduction, isolate work that causes noise exposure so that it is not mixed with other activities that have the potential to expand noise exposure, perform maintenance of tools, and provide the appropriate PPE to reduce noise exposure to workers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54343
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library