Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ely Ditra
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang pemimpin perempuan di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang sebagai sebuah organisasi pelayanan masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan khususnya pendidikan untuk perempuan. Kepemimpinan perempuan di perguruan ini telah dimulai pada tahun 1923 sejak perguruan itu didirikan oleh seorang perempuan yang bernama Rahmah El Yunusiyyah dan sampai saat ini perguruan tersebut telah dipimpin oleh empat orang tokoh perempuan.
Pemimpin perempuan di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang telah memberikan motivasi terhadap perempuan dalam mengembangkan potensi diri dan memanfaatkan sumberdaya yang ada sehingga pendidikan perempuan dapat sejajar dengan pendidikan yang dimiliki oleh laki-laki. Melalui kegiatan memimpin yang telah dilakukan oleh ke-empat tokoh perempuan di perguruan Diniyyah Puteri tersebut, apakah dapat memberikan jawaban terhadap kiprah perempuan untuk mampu menjadi pemimpin dalam sebuah organisasi. Untuk itu, perlu dilakukan suatu penelitian yang mendalam dengan mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan kepemimpinan perempuan yang telah dilaksanakan di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, serta untuk mengetahui sejauh mana dampak yang ditimbulkan dari keberadaan Perguruan tersebut terhadap masyarakat dan apa saja yang menjadi hambatan bagi pemimpin perempuan di perguruan itu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif, memanfaatkan informasi dari informan dan observasi lapangan. Sedangkan jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 11 orang, mereka adalah orang yang terlibat secara langsung dan mengetahui tentang pemimpin perempuan di perguruan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke empat tokoh pemimpin perempuan yang terdapat di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan model pemimpin perpaduan antara pemimpin kharismatik dan pemimpin tradisional. Sedangkan bentuk pengkaderan pimpinan yang berlaku selama ini adalah pengkaderan yang berpola kepada sumberdaya yang tumbuh dalam organisasi itu sendiri dan tidak bisa diintervensi oleh pihak luar organisasi. Disamping itu dampak yang ditimbulkan dan keberadaan organisasi tersebut, adanya perubahan sosio kultur masyarakat, khususnya masyarakat perempuan serta perubahan berbagai aspek lainnya yang mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Namun keberhasilan yang dicapai oleh pemimpin perempuan dalam sebuah organisasi pelayanan masyarakat tersebut, tentunya tidak akan terlepas dari kendala yang dihadapi baik secara internal yakni hambatan dari diri perempuan itu sendiri, antara lain seperti keterbatasan pendidikan dan kemampuan yang dimiliki oleh perempuan, serta kendala eksternal pemimpin itu sendiri seperti lingkungan dan budaya yang berlaku.
Keberhasilan pemimpin perempuan dalam sebuah organisasi khususnya Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang perlu mendapat dukungan oleh semua pihak terutama pihak pemerintah dan stakeholder lainnya. Oleh sebab itu perempuan perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya melalui pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas sumberdaya perempuan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, perempuan perlu menyadari bahwa dirinya memiliki potensi yang harus dikembangkan sehingga dapat meraih kesempatan yang tersedia, sedangkan perempuan tidak boleh mengabaikan faktor kendala/hambatan yang akan dihadapi, meskipun perempuan juga memiliki tugas-tugas domestik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12380
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sipayung, Sondang A.
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang para pemimpin perempuan yang ada dalam lingkungan pemerintahan di Propinsi DKI Jakarta, yang menurut penulis perlu diteliti Iebih mendalam. Penelitian ini dilakukan guna menjawab pertanyaan: Bagaimana gambaran pemimpin Perempuan yang ada dalam lingkungan pemerintahan di Propinsi DKI Jakarta; Bagaimana Perjalanan karier para pemimpin perempuan ini dalam rangka mencapai posisi pemimpin di lingkungan pemerintahan; serta Peluang dan kendala apa saja yang muncul dalam usaha mereka mencapal jabatan pemimpin dan bagaimana cara mereka mengelola berbagai faktor pendorong dan penghambat tersebut.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan masukan dari aspek teoritis tentang keberadaan pemimpin perempuan dalam pemerintahan serta memberikan gambaran nyata tentang hal-hal yang menghambat dan mendukung proses pengembangan potensi kepemimpinannya sebagai wujud upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara keseluruhan.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara detail mengenal Pemimpin Perempuan yang ada di Organisasi Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu Jenis penelitian yang bisa menjawab pertanyaan penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan memanfaatkan informasi yang diperoleh dari informan, menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi lapangan. Jumlah Informan dalam penelitian Ini sebanyak 11 orang, terdiri dari 6 orang informan tidak aktif dan 5 orang informan aktif. Dari keenam orang informan tidak aktif diperoleh informasi berupa data administratif tentang pemimpin perempuan yang ada dalam lingkungan pemerintahan di propinsi DKI Jakarta dan gambaran nyata tentang ada tidaknya pemimpin perempuan dan pelaksanaan perannya sebagai pemimpin di lingkungan Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta. Sementara itu, dari informan aktif, diperoleh sejumlah informasi yang akan dideskripsikan dan dianalisis, mencakup lnformasi tentang perjalanan karier para pemimpin perempuan Ini dalam rangka mencapai kesuksesan dalam kepemimpinannya, peluang dan kendala apa saja yang muncul dalam usaha mereka mencapai kesuksesan itu dan bagaimana mereka mengelola berbagai faktor pendukung dan penghambat tersebut.
Membahas tentang pemimpin perempuan, pada dasarnya tidak terlepas dari pembahasan seputar kepemimpinan secara umum, karena teori-teori dan definisi para ahli tentang kepemimpinan tidak pernah membahas secara mendetail perbedaan keduanya. Namun secara normatif, ada 5 macam Gaya Kepemimpinan yang diuraikan dalam tesis ini dan menjadi acuan dalam mendeskripsikan dan menganalisis para pemimpin perempuan dalam lingkungan pemerintahan ini, antara lain gaya kepemimpinan Komandan, Pelayan, Seniman, Birokrat dan Manager. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pemimpin perempuan yang ada dalam organisasi pemerintahan di Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta adalah mereka yang gaya memimpinnya sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Ketika para perempuan yang jadi Informan dalam penelitian ini baru saja memulai karier mereka dalam pemerintahan, mereka menerapkan gaya kepemimpinan Pelayan dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Kemudian ketika menduduki jabatan kepemimpinan tingkat menengah kebawah, mereka secara cerdas merubah pola kepemimpinannya menjadi Manager. Ketika mereka sudah menduduki jabatan kepemimpinan tingkat tinggi, mereka merubah kembali gaya kepemimpinan yang mereka terapkan yaitu tipe kepemimpinan Birokrat.
Ada sejumlah asumsi dari para pemimpin perempuan ini yang dapat dikategorikan sebagai faktor pendukung yang membuka pintu peluang bagi perempuan untuk mengembangkan potensi kepemimpinannya, antara lain: Era informasi yang didukung oleh semakin canggih dan lengkapnya sarana-prasarana bidang telekomunikasi dan transportasi; Kemajuan teknologi; Kajian-kajian keperempuanan; Jaringan kerja sama di kalangan perempuan yang semakin kuat yang tumbuh akibat rasa solidaritas antara kaum yang merasa terbelakang; Banyak bermunculannya perempuan yang layak menjadi role model kepemimpinan perempuan dapat menambah semangat juang dan memotivasi banyak perempuan; dan Kemajuan dalam bidang Kontrasepsi. Perempuan dan laki-iaki pada dasarnya tidak. berbeda, sebagai manusia mereka mempunyai kesamaan dalam kecerdasan otak, kemuliaan budi dan keluhuran cita-cita. Contohnya pada para perempuan yang merupakan unsur pimpinan dalam lingkungan pemerintahan di Propinsi DKI Jakarta, mereka dapat bersaing dengan kolega mereka yang berjenis kelamin laki-laki untuk mencapai posisi pimpinan. Namun perlu disadari juga bahwa terdapat beberapa hambatan dalam struktur masyarakat, hambatan fisik, teologis, sosial budaya, sikap pandang dan histories, termasuk didalamnya hambatan dalam lingkungan kerja si perempuan Itu sendiri. Hambatan-hambatan jika dapat dipandang sebagai tantangan, maka justru dapat semakin memacu perempuan untuk berjuang dan mengubahnya menjadi peluang-peluang untuk menjadi lebih baik.
Untuk menjadi seorang pemimpin dalam organisasi pemerintahan sangatlah tergantung pada bagaimana membangun pengaruh melalui pengakuan yang telah ada lewat pengembangan keterampilan dalam berkomunikasi. Selain itu juga, keluarga yang mendukung dan kemampuan pribadi yang kokoh untuk maju, seperti ketekunan dan kejujuran, akan semakin memperbesar kemungkinan diakuinya seseorang sebagai pemimpin yang berhasil. Berbagai faktor pendukung ini dapat diibaratkan seperti tarikan atau dorongan untuk terus maju dan ketika kelelahan muncul. Di sisi lain, faktor-faktor penghambat, baik masalah intern dan ekstem si perempuan, seperti rasa bersalah meninggalkan keluarga demi panggilan tugas ataupun permasalahan dalam birokrasi yang ada, sebaiknya dapat dipandang seperti kerikil-kerikil tajam yang memang harus ada untuk membuat kondisi tetap waspada. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Simbangan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinarmaya
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mona Magnolia Barlian
"ABSTRAK
Usaha-usaha kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh Pemerintah, memerlukan adanya partisipasi dari masyarakat. Berdasarkan hal itu. maka Pemerintah melalui Departemen Sosial sebagai departemen yang kompeten dalam hal itu, mengemukakan kebijaksanaan dan pengembangan partisipasi sosial masyarakat. Salah satu bentuk program partisipasi sosial masyarakat adalah pembentukan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM). Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dibentuk terdiri dari perorangan dari berbagai profesi dan golongan, melalui latihan dan bimbingan sosial, agar mereka lebih memahami tata cara penyelenggaraan pekerjaan sosial serta dengan sadar -mengabdi pada kepentingan masyarakat yang memerlukan bantuan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana sumbangan yang diberikar. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh Kelurahan Manggarai Selatan Jakarta Selatan. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi salah satu bahan dalam usaha peningkatan partisipasi sosial masyarakat dalam membantu pelaksanaan usaha-usaha kesejahteraan sosial dan sebagai sumbangan pemikiran kepada Dinas Jakarta dalam upaya peningkatan partisipasi Pekerja Sosial DKI Sosial Masyarakat (PSM). Dalam hubungan ini, penulis berusaha menghimpun data dan fakta tentang keadaan umum Kelurahan Manggarai Selatan dan gambaran umum masyarakatnya, serta gambaran umum tentang Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) beserta penjelasan-penjelasannya. Selain itu data dihimpun dari hasil observasi, wawancara. studi kepustakaan. dokumentasi dan penyebaran angket sebanyak 62 eksemplar kepada para anggota Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang berada di lingkungan Kelurahan Manggarai Selatan. Dalam penelitian .ini penulis menggunakan metoda deskriptif. Penulis menggunakan anggapan dasar bahwa dalam melaksanakan usaha usaha kesejahteraan sosial diperlukan adanya mekanisme pelayanan, unsur yang terpenting disini adalah adanya -tenaga pelaksana. masyarakat dituntut untuk mampu mengembangkan mendukung pelaksanaan program Dengan adanya partisipasi Sosial Masyarakat (PSM) dalam melaksanakan sehingga potensi mereka dalam kesejahteraan sosial. Pekerja usaha usaha kesejahteraan sosial. maka beberapa diantara program program yang dilaksanakan oleh Kelurahan Manggarai Selatan dapat dikatakan berjalan lancar."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Puji Lestari
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S7265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidyta Puspa M.
"Penelitian ini membahas peran orang tua bagi anak autis dalam kehidupan sehari-hari mereka. Penderita autis dapat diketahui dari terhambatnya interaksi sosial yang diikuti gangguan perkembangan komunikasi baik verbal maupun nonverbal. Untuk memperoleh kesejahteraannya, peran keluarga sangat diperlukan agar anak autis bisa mengaktualisasikan dirinya secara optimal terutama agar anak autis dapat diterima dengan baik oleh orang-orang di sekitar mereka. Dengan metode penelitian kualitatif menggunakan studi kasus terhadap 3 keluarga yang memiliki anak autis, penelitian ini memahas peran-peran yang dijalankan keluarga bagi anak autis. Didapati bahwa keluarga menjalankan peran yang cenderung berbeda dalam memenuhi kebutuhan fisik, psikologis dan sosial anak autis.

This research describes parents role for Autistic Children in their dialy life. Children with Autism can be known by their distracted social interaction followed by communication disorder either verbal or non-verbal communication. Family role is something that autism children really require to be actualized optimally, especially so that they can be accepted by the people they surrounded by. By using qualitative research method with case study, this research means to explain family roles for children with Autism. From this research known that family play pretty much different roles in sustaining and providing children with autism?s Physical, Psychological and social needs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nilam Sari
"Dalam usaha mewujudkan keluarga sejahtera, organisasi Jalasenastri melaksanakan berbagai program kerja serta kegiatan yang bersumber dari penjabaran tugas pokoknya yakni membina dan meningkatkan kondisi mental dan fisik serta kesejahteraan anggota dan keluarganya. Untuk mengetahui peran organisasi Jalasenastri dalam mewujudkan keluarga sejahtera di kalangan anggota, penulis mengadakan penelitian dengan judul sebagaimana tersebut diatas.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis kualitatif, dengan teknik pengumpulan data adalah observasi, studi kepustakaan dan wawancara mendalam dengan 7 orang, 3 orang pengurus dan 4 orang anggota.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Program kerja atau kegiatan yang mendukung terwujudnya keluarga sejahtera, khususnya hanya dalam kegiatan pembinaan mental (pengajian). Kelihatannya hanya kegiatan pengajian yang continue dilakukan dan memberi konstribusi bagi anggota organisasi Jalasenastri dalam menjalankan fungsi sosialisasi di dalam keluarga TNI Angkatan Laut.
2. Program kerja organisasi Jalasenastri bermanfaat ganda bagi kehidupan individu dan keluarga anggota TNI Angkatan Laut.
a. Manfaat Program Kerja Organisasi Jalasenastri Bagi Individu.
Sebagai subyek organisasi, dapat mengembangkan eksistensi dirinya. Melalui realisasi gagasan atau konsep serta kegiatan, baik yang bersumber dari kebutuhan pribadi atau keluarga, maupun yang mengacu pada kepentingan lingkungan sosial.
Sebagai obyek organisasi, dapat memperluas wawasan, pengetahuan, sarana refreshing dan sarana aktualisasi diri serta meningkatkan keperdulian sosial.
b. Manfaat Program Kerja Bagi Keluarga TNI Angkatan Laut
Manfaat yang diperoleh anggota keluarga (anak atau suami) dui pelaksanaan program antara lain pelayanan kesehatan, pemberian bantuan, atau kunjungan sosial.
3. Faktor-faktor penghambat organisasi Jalasenastri dalam usaha mewujudkan keluarga sejahtera antara lain kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi Jalasenastri kurang berorientasi pada kebutuhan anggota dan faktor dana yang sangat erat ketergantunganya dengan donatur menyebabkan organisasi ini tidak mampu berbuat banyak untuk melakukan usaha dalam mewujudkan keluarga sejahtera."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T8606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rah Susilowati
"ABSTRAK
Mendorong individu perorangan agar dapat berfungsi
optimal, merupakan salah satu fungsi pekerjaan sosial
Hal mi pula yang menjadi salah satu landasan berpikir
untuk memberikan layanan pendidikan bagi penyandang cacat
grahita Pada tingkat yang paling dasar memberi pendidikan
kepada penyandang cacat grahita akan mempengaruhi
tingkat kesiapannya dalam melaksanakan fungsi sosialnya
Penelitian mengenai pendidikan melalui sistim
integrasi bagi anak cacat grahita mi telah dilakukar di
SLB Sinar Kasih - Jakarta Tujuan penelitian mi ialah
untuk mengetahui dan menggambarkan bagaimana sistim mi
dilaksanakan serta pengaruhnya terhadap tingkat kemandirian
Tingkat kemandirian pada golongan mi sangat terbatas,
oleh karenanya harus dioptimalkan dan diajarkan
secara knusus
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dengan sistim integrasi yang dilakukan dengan menggabungkan
anak cacat grahita dan anak normal pada kesempatan
tertentu telah mempengaruhi tingkat kemandirian anak, pada tingkat sedang Hal mi dapat diakibatkan karena di
dalam sistim integrasi anak didik dimungkinkan untuk
berinteraksi."
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulinia
"Tesis ini menggambarkan pemberdayaan perempuan penyandang disabilitas yang dilakukan oleh himpunan wanita penyandang cacat Indonesia (HWPCI). Tesis ini juga menggambarkan modal sosial yang tertambat pada HWPCI dan keberdayaan yang dimiliki oleh perempuan penyandang disabilitas sebagai manfaat dari keanggotaan dalam HWPCI. Tesis ini dibuat berdasarkan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil analisa dalam tesis ini merekomendasikan HWPCI untuk mempertahankan jaringan dan partisipasi yang dimilikinya karena telah sangat baik membuka komunikasi antara penyandang disabilitas dan mereka yang tidak menyandang disabilitas, dan menjadikan masalah disabilitas sebagaiarus utama yang harus diintegrasikan kepembangunan.

Association of Women with Disabilities/Himpunan Wanita Penyandang Cacat Indonesia (HWPCI). The thesis also describe the social capital attached at HWPCI and the power has by women with disability as benefit of their membership in HWPCI. The thesis are descriptive and qualitative. The analysis result recommended HWPCI to maintain their network and their participation typology because its already good, to create a communication between the people with disability and with those who without disability, and to makes disability issues as a mainstream that must integrated to the general development."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29245
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library