Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajar Fermi Taruna
"ABSTRAK
Kota Bandung sebagai ibukota Propinsi Jawa Barat dan pula sebagai pusat pertumbuhan di wilayah Bandung Raya diharapkan mampu mendongkrak perekonomian baik wilayahnya sendiri maupun bagi perekonomian di wilayah sekitarnya bahkan perekonomian nasional. Banyak literatur yang menyebutkan bahwa adanya sektor basis dalam suatu perekonomian akan dapat merangsang pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya dalam perekonomian tersebut dan akan menciptakan kebutuhan terhadap tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor basis dalam perekonomian Kota Bandung dan wilayah kecamatan di dalamnya, menganalisis pengaruh sektor basis tersebut terhadap penyerapan tenaga kerja, mendapatkan informasi spasial tentang pusat-pusat kegiatan sektor basis, dan menentukan prioritas pengembangan perekonomian Kota Bandung melalui penentuan prioritas pengembangan sektor perekonomian. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Location Quotient, dan Shift Share Analysis. Penelitian ini terbagi menjadi 3 tahun selama 10 tahun penelitian yakni tahun 2000, tahun 2005, dan tahun 2010 pada tingkat kecamatan dan Kota Bandung.
Berdasarkan hasil pengolahan data, perekonomian Kota Bandung didominasi oleh Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, Sektor Jasa-Jasa, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, dan Sektor Bangunan. Adapun untuk tingkat kecamatan menunjukkan bahwa mayoritas perekonomian Kota Bandung pada tahun 2000, 2005, dan 2010 didominasi oleh sektor tersier seperti Sektor Bangunan; Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan; dan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Hasil Shift Share Analysis menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi dalam perekonomian Kota Bandung yang memiliki keunggulan kompetitif adalah Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, Sektor Jasa-Jasa, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, dan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, serta Sektor Pertanian. Berdasarkan penggabungan nilai Location Quotient dan Shift Share Analysis didapat bahwa Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, dan Sektor Jasa-Jasa merupakan sektor yang masuk dalam kategori prioritas utama yang paling prospektif untuk dikembangkan. Kedua sektor tersebut merupakan sektor basis dan memiliki komponen bauran industri dan komponen keunggulan kompetitif yang lebih baik dibandingkan sektor ekonomi lainnya baik di Propinsi Jawa Barat maupun Kota Bandung.

ABSTRACT
Bandung, as the capital city and one of the biggest city in West Java, is expected to boost the economy not only for its own region but also for the economy in the surrounding area and even the national economy in general. Many literature find that basis sector in an economic system can stimulate the growth of other economic sector and also can create more job opportunity. The study aimed to identify and analyze the base sector in Bandung economic system, including the subdistricts economy, analyse the impact of the basis sector in employment, get spatial information of the main domination of basis sector activity, and to determine the focus of Bandung economic development through prioritizing the development of economic sectors. The analytical tools used in this study are Location Quotient (LQ), and Shift Share Analysis (SSA). The study covers the sector growth in Bandung and its sub-district during 2000 – 2010, and it is divided into 3 stages of 2000, 2005, and 2010.
The result of Location Quotient in the sub district level shows that in 2000, Bandung economic system is dominated by Construction Sector; and Trade, Hotel and Restaurant Sector. In 2005, the Building sector still dominate. Financial, Renting and Company Service Sector is growing in this year. It can be seen that Bandung economy is dominated by tertier sector. In 2010, Trade, Hotel and Restaurant Sector is dominating Bandung economy. While in the city level, Financial, Renting and Company Service Sector, Services Sector, Transportation and Communication Sector, Trade, Hotel and Restaurant Sector, and Construction Sector are the base leading sectors in Bandung economic system. Moreover, the result of Shift Share Analysis shows that the economy sector which has a good development are Financial, Renting and Company Services Sector, Services Sector, Transportation and Communication Sector, Trade, Hotel and Restaurant Sector, and Electricity, Gas, and Clean Water Sector, and Agriculture Sector. Those sectors are the comparative excellences of Bandung than the others city in West Java. Based on grade compilation between Location Quotient and Shift Share Analysis, Financial, Renting and Company Service sector and Services sector are the main priority sector to be developed. These are the base sectors which have better industrial mix and competitive advantage components compared to other economic sectors, both at West Java Province level and Bandung level."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Hotman Hamdansyah
"Penelitian ini memiliki fokus pada Komuniti Peduli Ciliwung (KPC) Tanjung Barat serta model pengelolaan sampah di kawasan ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung Tanjung Barat yang masyarakatnya mayoritas berasal dari komuniti sukubangsa etnik Betawi. Masalah Penelitian adalah Pemulihan Lingkungan hidup dan pemeliharaan ekosistem DAS Ciliwungyang dipengaruhi / didasari oleh Faktor Kebudayaan Lokal ( Local Knowledge dan Local wisdom )yang dimiliki oleh komuniti sukubangsa Betawi dalam membentuk Jaringan sosial sebagai Landasan Pembangunan Berbasis Komuiti .
Sebagai Penelitian kuallitatif, Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan seperti metode etnografi, yang mendeskripsikan tentang sukubangsa atau kelompok masyarakat berbasis etnik Betawi Ora. Dari hasil analisis diperoleh bahwa : 1).Peran strata sosial dan Personal network ( Ketokohan) yang dimiliki dalam struktur masyarakat komuniti suku bangsa/etnik Betawi berpengaruh terhadap proses Pemberdayaan masyarakat (Community Development) yang di selenggarakan oleh Komunitas Pencinta Ciliwung Tanjung Barat, serta 2). Faktor Kearifan Lokal dari mitos, tabu serta tradisi dari komuniti sukubangsa Betawi harus tetap dipertahankan karena dengan nilai tradisi turun temurun tersebut berpengaruh signifikan dalam menjaga dan memelihara kebersihan dan kelestarian ekosistem DAS Ciliwung.

This research has focused on the Ciliwung Community Care (KPC) and the Tanjung Barat regional waste management model ecosystem Watershed (DAS) Ciliwung the Tanjung Barat where people mostly from ethnic Betawi ethnic local community. The research problem is the Environmental Restoration and maintenance of Ciliwung watershed ecosystem that is influenced / based on the Local Cultural Factors (Local Knowledge and Local wisdom) are in, iliki by ethnic Betawi local community in shaping the social network as a Platform of Community based development..
As a qualitatif Research, this research was conducted with approaches such as ethnography method, which describes the ethnic or ethnic-based groups of Betawi Ora. From the analysis found that: 1). Role of social strata and personal networks (Prominent) owned by the local community community structure tribes / ethnic Betawi influence on the process of community empowerment (Community Development) organized by the Community of Kelompok Pencinta Tanjung Barat, as well as 2 ). Local Wisdom factor of myths, taboos and traditions of local community from Betawi ethnic must be maintained because the value of the traditions handed down a significant effect in protecting and maintaining the cleanliness and preservation of ecosystems of Ciliwung river.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusneli
"Relokasi Pedagang Kaki Lima ke lantai 3 Blok G Tanah Abang) Tesis ini membahas mengenai Relokasi Pasar Berdasarkan Konsep Plattner & Renfrew, Terhadap Pedagang kaki Lima Blok G Tanah Abang. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data diperoleh dari wawancara mendalam, hasil penelitia ini adalah pertama, dalam penerapan model pertukaran relokasi yang diterapkan pemerintah kepada PKL kurang tepat yaitu metode home base reciprocity seharusnya pemerintah dalam merelokasi tetap mempergunakan atau mempertahankan metode Down the line Trade, sebagai ciri model pertukaran PKL. Kedua model home base reciprocity akan dapat dijalankan apabila terpenuhinya 3 unsur untama yaitu Regulasi (keteraturan), Adeguacy (Kecukupan), Security (Keamanan), dan ketiganya akan berjalan apabila didukung Sosial budaya, politi dan ekonomi berjalan dengan baik. Kata Kunci : Relokasi, Kebijakan Pemerintah, Pedagang Kaki Lima

This thesis discusses/examines about relocating markets, based on Plattner and Renfrew concept, toward street vendors at Blok G in Tanah Abang. The research uses a qualitative approach while the data collection technique is obtained by interviewing. The results are first, the decision applying home base reciprocity model for relocating street vendors is improper, the government should still use down the line trade as street vendors' exchange model characteristic. Second, home base reciprocity model can work well by doing three main elements which are Regulation, Adequacy, and Security, and these three can be worked well if socio-cultural, politic, and economy have been done well."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariandini Jektiningsih
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat masyarakat berpenghasilan rendah dalam memilih rumah susun sederhana sewa sebagai tempat tinggal. Secara spesifik tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang diminati masyarakat yang tinggal di Rusunawa Cokrodirjan dan Rusunawa Gemawang Yogyakarta.
Studi kasus penelitian terdiri dari 2 (dua) Rusunawa yang berada di Provinsi D. I. Yogyakarta, hal ini untuk membandingkan hasil pengolahan data yang berasal dari dua sampel Rusun yang berbeda lokasinya. Dengan perbedaan lokasi ini akan diketahui apakah lokasi berpengaruh terhadap minat masyarakat tinggal dirumah susun selain lokasi juga harga sewa. Analisa yang dilakukan adalah menganalisa regresi faktor lokasi dan harga berdasarkan waktu, biaya transportasi dan keterjangkauan harga sewa. Selanjutnya dilakukan uji hipotesa dengan uji Anova (uji F). Analisa ini perlu dilakukan supaya dapat diketahul responden mana yang memilih rusunawa sebagai tempat tinggal yang dipengaruhi faktor lokasi atau faktor harga.
Hasil analjsa dan pembahasan adalah lokasi mempengaruhi waktu dan biaya transportasi, hal itu ditunjukan dengan adanya nilai signifikansi lebih kecil darl 0,05 dari empat variabel yaitu alat transportasi, kemudahan angkutan umum disekitar rusun, Kepadatan jalan menuju rusun, Jarak ke tempat kerja secara bersama-sama mempengaruhi waktu dan biaya transportasi. Harga sewa tidak dipengaruhi oleh penghasilan responden, hal ltu ditunjukan dengan adanya nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka tidak dapat dikatakan ke tiga variable independen yaitu kondisi fisik bangunan, biaya sewa dan cara pembayaran tldak bisa bersama-sama di pengaruhi penghasilan responden.

This research's purpose is to find out low-income people enthusiasm in choosing rental high-rise apartment as their residence. Specific purpose of this research Is to find out the enthusiasm factors of Cokrodirjan and Gemawang Rusunawa (Rental Moderate High-rise Apartment) house occupant.
To compare two different processing data, the research's case studies are consisting of two rusunawa, which have different location. Does location and rental price are influence to public enthusiasm of high-rise apartment life, will be known from that location differential. The research analyses are location factors regression analysis, price based on time, expense of transportation, and public reach ability of rental price. Those analyses are important to knowing which respondent choose rusunawa as residence influenced by location factor or price factor.
The result of analysis are location influences time and expense of transportation. Four variables (transportation infrastructure, public transportation amenity around the site, road density towards the building, and workplace range), together influence time and expense of transportation, have signification value smaller than 0.05 are indicate the result. The rental price have not influenced by respondent's income. Value of signification more than 0.05 indicate that three independent variables (building physic condition, rental price, and way of payment) cannot Influence by respondent's income.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2008
T 25624
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deliana
"Primacy suatu kota maupun kawasan perkotaan tidak hanya disebabkan oleh satu sebab (monocausal), tetapi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor pemicu Kota Makassar sebagai kota primate selain faktor sejarah, juga kenyataan masih tetap berlakunya "The Law of the Primate City". Kota primate tidak hanya terjadi dalam skala nasional namun juga dalam skala regional/provinsi. Kota Makassar merupakan kota primate tidak hanya dari sisi dominasi jumlah penduduk tapi juga dari sisi pengaruh Kota Makassar terhadap kota-kota lainnya dan terhadap wilayah hinterlandnya. Hasil kajian dari sejarah perkembangan kota-kota di Sulawesi Selatan mendukung kenyataan bahwa Makassar sejak dahulu merupakan pusat pertumbuhan bagi wilayah Sulawesi Selatan.
Dalam sistem perkotaan Provinsi Sulawesi Selatan terlihat bahwa kota yang memiliki hirarki tinggi tampak mengerucut di sekitar Kota Makassar. Kecenderungan tersebut mengindikasikan teradinya konurbasi pada kawasan Kota Makassar dan sekitarnya yang dikenal dengan Kawasan Mamminasata. Kota Makassar tidak dapat berdiri sendiri namun telah menjadi satu kesatuan dari sisi aktivitas ekonominya dengan kota-Kota di sekitarnya, yaitu Kota Maros (Kabupaten Maros), Kota Sungguminasa (Kabupaten Gowa), dan Kota Takalar (Kabupaten Takalar).
Hasil pengukuran dan penilaian dengan menggunakan koefisien korelasi tunggal menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang mantap antara sistem perkotaan dengan fenomena kota besar dan kota kecil.

Primacy of a city or urban areas not only due to one reason (monocausal), but by several factors. Trigger factors of Makassar as a primate city in addition to historical factors, is the fact still remains the existence of "The Law of the Primate City". Primate city does not happen only in national scale but also in regional/provincial scale, Makassar as a primate city not only by domination of population but also by the influence of Makassar to other cities and to hinterland area. Study from development town history of South Sulawesi supports fact that since the first, Makassar still become growth center for the region of South Sulawesi.
In system of cities of South Sulawesi province, cities that have a high hierarchy looks pursed around Makassar. The trend indicates occurrence of conurbations in Makassar city and surrounding region, known as Mamminasata. Makassar City can not stand alone but has became an integral part of the economic activity with neighboring towns, such as Maros, Sungguminasa (Gowa), and Takalar.
Results of measurement and assesment using a single correlation coefficient showed that there was an established relationship between system of cities and the phenomenon of big cities and small towns."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33270
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Hotman Hamdansyah
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki fokus pada Komuniti Peduli Ciliwung (KPC)
Tanjung Barat serta model pengelolaan sampah di kawasan ekosistem
Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung Tanjung Barat yang masyarakatnya
mayoritas berasal dari komuniti sukubangsa etnik Betawi . Masalah
Penelitian adalah Pemulihan Lingkungan hidup dan pemeliharaan ekosistem
DAS Ciliwungyang dipengaruhi / didasari oleh Faktor Kebudayaan Lokal (
Local Knowledge dan Local wisdom )yang dimiliki oleh komuniti
sukubangsa Betawi dalam membentuk Jaringan sosial sebagai Landasan
Pembangunan Berbasis Komuiti .
Sebagai Penelitian kuallitatif, Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan
seperti metode etnografi, yang mendeskripsikan tentang sukubangsa atau
kelompok masyarakat berbasis etnik Betawi Ora. Dari hasil analisis
diperoleh bahwa : 1).Peran strata sosial dan Personal network ( Ketokohan)
yang dimiliki dalam struktur masyarakat komuniti suku bangsa/etnik Betawi
berpengaruh terhadap proses Pemberdayaan masyarakat (Community
Development) yang di selenggarakan oleh Komunitas Pencinta Ciliwung
Tanjung Barat, serta 2). Faktor Kearifan Lokal dari mitos, tabu serta tradisi
dari komuniti sukubangsa Betawi harus tetap dipertahankan karena dengan
nilai tradisi turun temurun tersebut berpengaruh signifikan dalam menjaga
dan memelihara kebersihan dan kelestarian ekosistem DAS Ciliwung.

ABSTRAK
This research has focused on the Ciliwung Community Care (KPC) and the
Tanjung Barat regional waste management model ecosystem Watershed
(DAS) Ciliwung the Tanjung Barat where people mostly from ethnic Betawi
ethnic local community. The research problem is the Environmental
Restoration and maintenance of Ciliwung watershed ecosystem that is
influenced / based on the Local Cultural Factors (Local Knowledge and
Local wisdom) are in, iliki by ethnic Betawi local community in shaping the
social network as a Platform of Community based development..
As a qualitatif Research, this research was conducted with approaches such
as ethnography method, which describes the ethnic or ethnic-based groups
of Betawi Ora. From the analysis found that: 1). Role of social strata and
personal networks (Prominent) owned by the local community community
structure tribes / ethnic Betawi influence on the process of community
empowerment (Community Development) organized by the Community of
Kelompok Pencinta Tanjung Barat, as well as 2 ). Local Wisdom factor of
myths, taboos and traditions of local community from Betawi ethnic must
be maintained because the value of the traditions handed down a significant
effect in protecting and maintaining the cleanliness and preservation of
ecosystems of Ciliwung river."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Torinda Susy S.
"Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa terjadinya alih fungsi lahan didaerah hulu yakni kawasan lindung di Puncak Kecamatan Cisarua, kabupatenBogor telah mempengaruhi besarnya air permukaan dan berujung kepadaterjadinya banjir di daerah hilir. Untuk menertibkan pembangunan di kawasantersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan penataan ruang kawasanJabodetabekpunjur yakni Perpres 54/2008 yang merupakan revisi dari perpressebelumnya. Masalah anggaran adalah kendala utama dalam penertibanbangunan tersebut, maka DKI Jakarta memberi dana hiba kepada pemerintahkabupaten Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang didukung denganwawancara dan observasi lingkungan. Hasil dari penelitian ini adalah: penertibanbangunan telah dilakukan dengan membongkar 43 bangunan dari 131 bangunanyang tidak sesuai. Pembongkaran akan dilanjutkan setelah ada dana hibaberikutnya dari DKI Jakarta. Rehabilitasi lahan paska pembongkaran belumdilakukan karena belum dilakukannya pembersihan lahan bekas bangunan.

Some research says that the land use change in the upstream area of protectedareas in Puncak Cisarua subdistrict, Bogor regency has affected the amount ofsurface water and led to flooding in downstream areas. To curb the developmentin the region, the government issued a policy of regional spatial planningJabodetabekpunjur which is a revision of the previous policy. The main problemof demolition of building is budget, so Jakarta provides grant funds to the regencyof Bogor. It's a qualitative research which is supported by interviews andobservations. The results of this study are the demolition of 43 buildings out of131 buildings the demolition will be continued after the next grant fund fromJakarta is received and the rehabilitation of the land after the demolition has notbeen done because it has not been completely cleared.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Iklina
"Pelabuhan Perikanan Muara Angke merupakan salah satu aset vital dalam menunjang usaha industrialisasi perikanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi kota DKI Jakarta. Peningkatan aktivitas yang berlangsung pada kawasan PP Muara Angke mengakibatkan kinerja pelabuhan menjadi tidak optimal dan kondisi saat ini yang tidak sesuai dengan rencana detail tata ruang dapat mempengaruhi rencana pengembangan kawasan di masa mendatang.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja PP Muara Angke saat ini dan keterkaitan pelabuhan terhadap hinterland dan foreland, merumuskan strategi pengembangan, dan pengukuran kinerja bagi masing-masing rumusan strategi tersebut.

Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode penelitian survei, dengan teknik analisis statistik deskriptif dengan data yang diperoleh dari hasil kuesioner kepada 70 responden, wawancara, dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian. Analisis situasi lingkungan dilakukan untuk mengidentifikasi faktor eksternal dan internal, melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats), yaitu dengan analisis PESTEL (Political, Economic, Sociocultural, Technological, Ecological, dan Legal), keterkaitan pelabuhan dengan foreland dan hinterland, penilaian kinerja dengan Balanced Scorecard, dan tingkat pemanfaatan fasilitas. Dari hasil analisis matriks TOWS didapatkan rumusan strategi yang diantaranya adalah melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam pemanfaatan aset, sinkronisasi antara rencana tata ruang daratan dan tata ruang pesisir, menciptakan pengaturan zonasi yang mendukung tata niaga perikanan, dan pembenahan kawasan kumuh. Rumusan strategi tersebut diterjemahkan ke dalam ukuran kinerja Balanced Scorecard sebagai alat untuk mengukur pencapaian strategi.

Kesimpulannya adalah dengan mengimplementasikan rumusan strategi dan ukuran kinerjanya diharapkan memberikan manfaat sosial dan ekonomi dan juga meningkatkan kinerja dan pengelolaan kawasan Pelabuhan Perikanan Muara Angke demi  mewujudkan pelayanan publik terbaik.


The fishing port of Muara Angke is a vital asset in supporting fishery industrialization and economic growth in DKI Jakarta. Increased activity in the Muara Angke fishing port causes its performance being not optimal, and also current conditions that are not in accordance with the spatial plan will affect the port area development plan in the future.

Therefore, this study aims to assess the performance of Muara Angke fishing port and the linkages between the hinterland and foreland, formulates development strategy and determines the performance measures.

This quantitative research uses survey method with descriptive statistical analysis technique with data based on questionnaires to 70 respondents, interviews, and observations. Environmental situation analysis was conducted to identify external and internal factors, through SWOT analysis with PESTEL analysis (Political, Economic, Sociocultural, Technological, Ecological and Legal), and foreland-hinterland linkages, performance assessment with the Balanced Scorecard, and the rate of utilization of the facilities. By TOWS Matrix, the strategies have been formulated such as cooperating with private sectors, synchronizing between mainland and coastal spatial plan, creating a zone arrangement to support marketing of fishery, and making improvement for slum areas. All of the strategies are translated into Balanced Scorecard performance measures as tools to assess strategy achievement.

In conclusion, the implementation of strategies and performance measures are expected to provide social and economic benefits and also improve the performance and management of Muara Angke fishing port to provide the best public services."

Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library