Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 232 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kafi`uddin
Abstrak :
Dalam penelitian ini membahas tentang studi refrigeran campuran R-290/134a (70/30 % berat) sebagai pengganti R-22, di mana di dalamnya rnenerangkan atas alasan pemilihan campuran refrigeran dan koinposisinya dengan analisa sifat-sifat termodinamikanya yang dibantu program REFPROP 6.01. Penelitian dilanjutkan dengan membandingkan unjuk kerja refrigeran yang telah ditetapkan campurannya dengan R-22 dan R-290 dalam sistem pendingin. Parameter pengujian yang dilakukan adalah dengan menyamakan efek pendinginan yang diperoleh melalui pengaturan banyak pengisian refrigeran dengan kondisi sisi sekunder yang sama. Kemudian pengujian dilakukan dengan melakukan perubahan temperatur udara inlet evaporator pada sisi sekunder dengan kondisi pendinginan di kondensor tetap. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa.Refrigeran campuran R-290/134a (70/30) menunjukkan unjuk kerja yang lebih baik dibandingkan dengan R-22, dan sedikit lebih buruk dibandingkan dengan R-290. Sebagai refrigerant baru, refrigeran campuran ini dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan diantara banyak refrigeran pengganti yang ditawarkan saat ini, karena refrigeran campuran ini dapat langsung dipakai pada sistem R-22 yang sudah ada dan memiliki harga indeks GWP yang jauh lebih rendah dari R-22.
The present Thesis describes the differences between the refrigerant R-22 and the replacement candidates R-290 and the zeotropic refrigerant R-290/R-134a (70/30 % weight). The study of the composition of blends was performed to determine the mass fraction of each component in the mixtures that are most promising on the basis of work pressure. Starting from the thermodynamic point of view, different methods of comparison will be applied : a) The theoretical comparison using thermo dynamical calculation leading to results as if the different fluids worked each in physically optimized system for the fluid in the ideal cycle of the refrigeration system. b) The experimental comparison in concerning the external behavior based on equal secondary fluid temperatures taking in the evaporator and condenser also into account the heat exchange in the evaporator, and The result show that the zeotropic refrigerant mixtures were used as working fluids shown to increase the coefficient of performance (COP) by 7% compared R-22, but the propane (R-290) performs up to 16% better than the refrigerant mixtures. The conclusion of this study is the refrigerant mixtures R-290/134a (70/30 % weight) can be used at all air conditioning system, because approximately they work at the same pressure.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T3685
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suhartono
Abstrak :
Analisa unjuk kerja penggunaan skema kontrol N15T dan skema kontrol ERICA dalam satu jaringan ATM untuk layanan Available Bit Rate (ABR) dengan simulasi sudah dilakukan. Analisa penggunaan kedua skema kontrol tersebut dilakukan dengan menggunakan sebuah model topologi jaringan ATM point to point, Dengan topologi jaringan tersebut, kedua skema control dikonfigurasikan dalam 1 6 skenario konfigurasi jaringan. Berdasarkan hasil simulasi dan analisa, skenario konfigurasi 16 menghasilkan throughput paling besar yaitu 99.30% dari ideal throughput sedangkan skenario konfigurasi 11 memberikan hasil throughput paling kecil yaitu 94.03% dari ideal throughput. Nilai Fairness index paling besar dihasilkan oleh skenario konfigurasi 12 yaitu 0.9930 dan paling kecil dihasilkan oleh skenario konfigurasi 2 yaitu 0.9755. Untuk konfigurasi dengan komposisi dan posisi skema kontrol N15T dan skema kontrol ERICA seperti skenario konfigurasi 6 dan 11, pengubahan posisi skema kontrol NIST dengan skema kontrol ERICA (konfigurasi 11 menjadi konfigurasi 6) meningkatkan throughput sebesar 4.15% dari 94.0396 menjadi 98.18%. Hasil pembobotan berdasarkan nilai throughput dan nilai fairness index dari 16 skenario konfigurasi, diperoleh skenario konfigurasi dengan kategori best case mempunyai nilai bobot 0,9867, middle case dengan nilai bobot 0.9783 dan worst case dengan nilal bobot 0.9642. Hasil pembobotan unjuk kerja untuk menentukan kestabilan berdasarkan nilai throughput dan nilai fairness index hasil simulasi tahap 2, menghasilkan nilai bobot rata-rata untuk konfigurasi best case sebesar 0.9784, middle case sebesar 0.9728 dan worst case 0.9491. Dari hasil pembobotan ini, konfigurasi best case mempunyai unjuk kerja yang stabil dengan throughput rata-rata sebesar 98.8596 dari throughput ideal.
Performance analysis of usage of both ERICA and NIST control scheme in an ATM network for ABR service has been performed. The analysis of usage of those two control scheme was performed in a point to point ATM network topology model. Both of control schemes was configure in 16 configuration scenarios. Based on the simulation and analysis results, the 16' configuration scenario giving the biggest throughput, that is 99.30% from expected throughput, while the 11" configuration scenario giving the smallest throughput (=94.03% from expected). The biggest of fairness index value giving by 12h (=0.9930) configuration scenario, while the smallest of fairness index value giving by 2' configuration scenario (=0.9755). The configuration was arranged by ERICA and N15T control scheme like a 1st and 16th scenario, replacing the position each other (l 1" to be 16=h configuration) enhance about 4, 15% of throughput. Three category of selected scenario configuration based on the throughput and fairness index value; labeled best case, middle case and worst case. Performance stability of three category best case, middle case and worst case was decided by rank of the throughput and fairness index value of part two simulation results. The best case configurations have good stability with 98.85% from expected throughput.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dandun Widhiantoro
Abstrak :
Analisa unjuk kerja penggunaan empat skema kontrol explicit rate untuk layanan Available Bit Rate (ABR) dalam satu jaringan ATM telah dilaksanakan. Empat skema kontrol tersebut adalah EFCI, EPRCA, ERICA dan KIST. Analisa penggunaan keempat skema kontrol tersebut dilakukan dengan menggunakan sebuah model topologi jaringan ATM point to point dengan konfigurasi `parking lot'. Dengan topologi jaringan tersebut, keempat skema kontrol tersebut dikonfigurasikan dalam dua tahap penelitian, yaitu 4 dan 12 skenario konfigurasi jaringan. Berdasarkan hasil simulasi dan analisa penelitian tahap 1, skenario konfigurasi 2 menghasilkan throughput terbesar yaitu 98,58 % dari throughput ideal dan juga menghasilkan nilai fairness index terbesar 0,9865. Skenario konfigurasi 1 menghasilkan throughput terkecil 96,33 % dari throughput ideal dan juga menghasilkan nilai fairness index paling kecil 0,9806. Berdasarkan hasil simulasi dan analisa penelitian tahap II, Skenario konfigurasi 6 menghasilkan throughput terbesar 96,52 % dari throughput ideal dan juga menghasilkan nilai fairness index terbesar 0,9887. Skenario konfigurasi 10 menghasilkan throughput terkecil 88,84 % dari throughput ideal dan juga menghasilkan nilai fairness index terbesar 0,9532.
Performance analysis of usage of fourth explicit rate control scheme for ABR services in an ATM network have been performed. The fourth control schemes are EFCI, EPRCA, ERICA and NIST. The analysis of usage of fourth control scheme was performed in a point to point ATM network topology model with 'parking-lot configuration'. With that network topology, the fourth control scheme was configured in two phase of research, which is 4 and 12 configuration scenarios. Based on the first phase research' simulation and analysis results, the 2nd configuration scenarios giving the biggest throughput, that is 98.58% from expected throughput and also giving the biggest fairness index value, that is 0.9865. The 1st configuration scenarios giving the smallest throughput, that is 9633% from expected throughput and also giving the smallest fairness index value that is 0.9806. Based on the second phase research' simulation and analysis results, the 6th configuration scenarios giving the biggest throughput, that is 96,52% from expected throughput and also giving the biggest fairness index value, that is 0.9887. The 10th configuration scenarios giving the smallest throughput, that is 88.84% from expected throughput and also giving the smallest fairness index value that is 0.9532.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T9772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri
Abstrak :
Makalah ini menampilkan suatu kajian ekonomis terhadap transmisi nirkabel bagi telepon pedesaan yang dititik beratkan pada Rural Overlay Network (RONET) sebagai telepon 'tetap" (fixed wireless) dibandingkan dengan central lokal kabel (wireline), Public Switched Telepohone Network (PSTN). Makalah ini juga mengangkat masalah pelayanan universal dan menampilkan suatu analisis terhadap wireless yang bisa menjadi pemain yang layak secara ekonomi (viable) di lingkungan pedesaan. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah dengan menggabungkan beberapa bidang yang berbeda dan memperlihatkan bahwa wireless bisa diaplikasikan sebagai penyelenggara pelayanan universal di daerah pedesaan. Selain makalah ini juga membahas beberapa masalah kebijakan yang berhubungan dengan cara terbaik menangani masalah pelayanan universal dan sejauh mana permintaan sosial dapat dipenuhi. Dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, telah melahirkan suatu lingkungan kompetisi yang selanjutnya mengarah pada perebutan pasar potensial yang berada di daerah urban. Lingkungan kompetisi ini telah mengurangi kewajiban PT. Telkom sebagai perusahaan manopoli dari tanggung jawab terhadap pelayanan universal (KPU) sebagai kompensasi monopolinya. oleh karena itu perlu diupayakan suatu alternatif pengembangan jaringan telekomunikasi di daerah rural sebagai implementasi kewajihan pelayanan universal. Sesuai dengan kondisi riil dari daerah rural seperti jumlah dan sebaran penduduk, topologi geografis serta kegiatan ekonominya. teknologi wireless merupakan suatu pilihan yang tepat. Selain aspek teknologi yang sesuai, penyelenggaraan telekomunikasi rural agar tetap menarik bagi para investor juga perlu memperhatikan aspek regulasi yang mendukung, skema-skema pembiayaan dan subsidi serta tahap-tahap operasionalnya (dari akses universal ke layanan universal). Untuk lebih riil-nya pembahasan tentang aplikasi telekamunikasi rural berbasis wireless, makalah ini menampilkan suatu studi kasus di Kec. Lengayang, Kab. Pesisir Selalan, Propinsi Sumatera Barat. Pendekatan yang dilakukan dalam pembahasan studi kasus ini adalah suatu rencana bisnis yang mengemukakan sejumlah skenario seperti skenario investasi, skenario operasional, skenario penetapan harga dan tariff, skenario penetapan subsidi pengembangan, skenario perencanaan bisnis.
This paper presents a study of the economics viability of wireless transport focusing on Rural Overlay Network (RONET) as fixed wireless compared to the wire line local exchange, namely the Public Switched Telephone Network (PSTN). The paper also addresses the issues of universal service and presents an analysis of how wireless may be a viable player in that environment. The paper combines the approaches from several different fields and demonstrates that wireless has applications as a provider of universal services in rural areas. The paper also develops several policy issues as to how best to deal with the issue of universal services and also addresses the issue of how far that social demand should be extended. The regulation No. 36/1999 on Telecommunications and the government regulation No. 5212000 an the telecommunication operation, has emerged a competitive environment which is leading to urban potential market. The competitive environment has decreased the obligation for PT Telkom as monopoly from responsibilities to develop network in rural areas as universal service obligation (USO). An alternative for rural telecommunication development, therefore, is required to implement in fulfilling the universal service obligation. In accordance with the real situation in rural areas such as the number of population, the density, and geographic topologies, as well as economic activities, the wireless technology has fallen to be the right choice to implement. To make rural telecommunication attractive for investors, other aspects to take into consideration besides technology aspect in providing rural services are conducive regulations, financial and subsidy schemes as well as operational steps (for example, fromUniversal Access to Universal Service). For the real descriptions, the paper represent a case study on wireless based telecommunication in Kecamatan Lengayang, Kab. Pesisir Selatan, West Sumatra Province. The approach used in discussing the study case is a business planning which brings out a number of scenarios such as investment, operational, price and tariff selling, and development subsidy allocating as well as business plan scenarios.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14602
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fardinal
Abstrak :
Voice over IP (VoIP) atau sekarang dikenal dengan nama Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (ITKP) merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi telekomunikasi yang menggunakan jaringan intemet untuk mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tempat yang lain menggunakan perantara protokol IP. Di Indonesia, salah satu penyelenggara Iayanan komunikasi suara berbasis VoIP adalah PT. TELKOM, dimana salah satu produknya yaitu TelkomSave. Dengan meningkatnya pemakaian TelkomSave, maka untuk mengetahui dan meningkatkan kepuasan pelanggan yang merupakan salah satu kunci sukses perusahaan diperlukan penelitian yang dilakukan secara berkala terhadap seluruh atribut-atribut jasa ini. Tesis ini ditujukan untuk menganalisa tingkat kepuasan pelanggan produk jasa TelkomSave, dengan mempertimbangkan aspek kebutuhan dan keinginan masayarakat pelanggan TelkomSave yang diperoleh dari hasil beberapa metode analisa.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kunto Wibisono
Abstrak :
Kinerja jaringan nirkabel ad-hoc dalam penelitian ini ditinjau dari sisi mobilitas/perpindahan dan pengaruhnya terhadap sumber daya jaringan. Pergerakan node (node mobility) dalam suatu jaringan ad-hoc multihop secara umum akan meningkatkan penggunaan sumber daya (resources overhead) suatu node ad-hoc. Keterbatasan sumberdaya akan mernpengaruhi pula kualitas dan kuantitas komunikasi data antar node dalam jaringan. Tesis ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pergerakan (mobility) dalam suatu jaringan ad-hoc multihop. Pengaruh yang ditinjau dalam hal ini adalah effek handover dari satu node ke node yang lain selama perpindahan terhadap Throughput rata-rata untuk TCP dan UDP, Jitter dan Packet Delivery Ratio untuk UDP Rowe DIZYCOVZUJ Time, Round TrĀ¢ Time dan Routing Overhead. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pergerakan node mengakibatkan menurunkan kinelja jaringan ad-hoc. Untuk throughput TCP, terdapat penurunan sebesar 51 % untuk satu hop, 38 % untuk dua hop dan 35,6 % untuk 3 hop. Untuk parameter lain seperti, round trip time dan packet delivery ratio terdapat kecenderungan yang sama dimana pergerakan node akan menurunkan meningkatkan RTT, Jitter dan Packer Roaring Overhead, dan pada saat yang sama menurunkan Packet Delivery Ratio. Dari pengujian juga terlihat, bahwa jurnlah node antara (hop) dari node sumber ke node tujuan berpengaruh terhadap kinerja jaringan. Semakin banyak jumlah hop maka akan semakin menurunkan kinerja jaringan karena semakin banyak packet routing yang dikirimkan (routing overhead). Perubahan jumlah hop ini ditandai dengan handover tratik antar node yang menimbulkan kehilangan paket.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Santimusa
Abstrak :
Rumah sakit mempunyai karakteristik lingkungan kerja yang berbeda dengan lingkungan keqia lainnya, dimzma petugas yang bekerja di rumah sakit senantiasa berpindah-pindah dan sering hams menyelesaikan pekerjaannya sambil bergcrak. Selain itu rumah sakit harus melayani pasien dengan berbagai keluhan penyakit dengan waktu pelayanan yang tems-menerus, 7 hari seminggu, 24 jam sehari. Karena itu dibutuhkan suatu sarana komunikasi yang memudahkan mengakses data, mencari lokasi setiap pengguna dalam lingkungan kerja rumah sakit unluk mendukung aktivitas pengguna yang senantiasa bergerak dan berpindah. Tugas tesis ini merencanakan pengembangan sistem smart hospital, berupa aplikasi client-server yang dapat diakses melalui jaringan LAN/WLAN dan Intemet. Sistem smart hospital dirancang dengan pendekatan pervasive computing, dimana sistem dapat beradaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan serta dapat melakukan reaksi terhadap perubahan itu dengan memberikan pesan atau notifikasi terhadap pihak yang terkait dan berkepentingan dengan perubahan kondisi tersebut. Pendekatan pervasive computing pada sistem Smart Hospital dapat diimplementasikan pada fungsi kenja pencarian lokasi, messaging dan kolaborasi, serta pada fungsi keija monitoring pasien. Hal ini dapat dibuktikan melalui pengujian kompatibiltas pada emulator maupun melalui implementasi langsung pada aplikasi berbasis web yang ada pada sistem Smart Hospital ini.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16128
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Basith H. ijazy
Abstrak :
PT. Cipta Mandiri Wirasakti adalah salah satu perusahaan nasional produsen wiring haness dan battery cable untuk otomotif. Pemeliharaan equipment produksi dan sebagian besar fasilitas umum perusahaan dikelola oleh bagian Maintenance, menekan breakdown equipment merupakan tujuan utamanya. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, disamping melakukan aktivitas teknis di lapangan, bagian Maintenance juga melakukan aktivitas administratif. Tugas administratif di bagian Maintenance cukup sulit dilakukan dengan banyaknya sumber daya equipment yang harus dikelola. Sistem Informasi Pemeliharaan merupakan sebuah sistem perangkat lunak yang dikembangkan untuk mengotomasi proses administratif yang mendukung aktivitas pemeliharaan. Sistem ini menyediakan beberapa fungsionalitas yang dibutuhkan untuk mempermudah proses-proses administratif yang bersifat kritis. Kesulitan-kesulitan yang dialami staff administrasi selama ini serta keinginan untuk meningkatkan kefektifan dan efisiensi proses di bagian Maintenance menjadi pertimbangan untuk pengembangan sistem ini. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik diperlukan untuk keberhasilan pengembangan perangkat lunak ini. Dengan panduan metodologi Rational Unified Process (RUP) diharapkan bahwa spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang dihasilkan dapat membantu tim pengembang untuk mengembangkan sistem perangkat lunak ini. Adaptasi disiplin business modeling dan requirement dari RUP akan disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan proyek.
PT. Cipta Mandiri Wirasakti is one of automotive wiring harness and battery cable manufacturer in Indonesia. Maintenance of production equipments and the most of company's general utilities is the responsibility of Maintenance Division, to minimize equipment breakdown is the primary objective. In performing its responsibilities, Maintenance Division performs administrative activities in addition to its technical plant activities. These administrative activities are not simple tasks to do, due to a large number of equipment resources to be managed. Maintenance Information System is a software system to be developed to automate administrative processes in supporting equipment maintenance objectives. The software system shall deliver several functionalities needed to facilitate critical administrative processes. The presence of difficulties that administration staffs have been facing and the expectation of improved process effectiveness and efficiency in the Maintenance Division encourage the development of the software system. The complete and well prepared documentation of software requirements specification is required in supporting the successful software system development. The software requirements specification delivered by adapting Rational Unified Process (RUP) methodology as a guideline is excpected to assist the project team in the software system development. The adaptation of business modeling and requirements disciplines of the RUP will be configured to meet the c haracteristic and requirements of the project.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Djauhari
Abstrak :
Dalam teknologi informasi saat ini multimedia merupakan salah satu aspek yang sangat digemari. Salah satu teknologi baru yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan manusia adalah multimedia melalui jaringan internet atau yang lebih dikenal dengan nama Multimedia Over Internet Protocol (MoIP). Agar komunikasi dapat dilakukan maka diperlukan sebuah gatekeeper yang berfungsi sebagai central point untuk semua call dan memberikan layanan kontrol call ke endpoint-endpoint. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis, pengumpulan data, dan perancangan. Perancangan program manajemen user dibuat untuk melakukan fungsi - fungsi manajemen pada user seperti misalnya registrasi, mengganti nomor telepon, unregister user, dan sebagainya. Kualitas gambar pada endpoint mempengaruhi besarnya bandwidth dan delay yang terjadi saat endpoint saling berkomunikasi. ......One of new technology which can fulfill community need is multimedia by internet system or it's more famous with multimedia over internet Protocol (MoIP). In order community can communicate are needed gatekeeper which function for central point to all call and give control call service end point to end point. Method of research use analyst data collection and design. Design of user management program have been for do function of user like registration, change number of phone, and register user, etc. The qualities of picture on MoIP can influent large of bandwidth and result of value when end point communicate each other.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rubil
Abstrak :
Kualitas jaringan CDMA 2001 xEVDO dalam penelitian ini ditinjau dari besarnya throughput rata-rata, deviasi dan perbandingan input output data yang lewat dalam jaringan CDMA 2001 xEVDO selama proses streaming dilakukan dengan tipe data, ukuran bit rate yang berbeda-beda baik dalam kondisi diam ataupun dalam kondisi bergerak. Tesis ini bertujuan untuk meneliti kualitas jaringan CDMA 2001 xEVDO sehingga akan diketahui bagaimana throughputnya, ukuran bit rate file dan jenis file apa yang cocok digunakan untuk melakukan proses streaming di dalam jaringan tersebut. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dapat baik secara statis maupun secara mobile disimpulkan bahwa ukuran bit rate file yang cocok dipakai untuk menjalankan proses streaming adalah 50kbps dimana didapat throughput rata-rata sebesar 12000 B/s atau 42%. Sedangkan untuk tipe data yang cocok dipakai adalah mpeg4 yaitu dengan rata-rata throughput sebesar 12150 B/s atau sebesar 43.23%. Dari pengujian juga terlihat bahwa kualitas jaringan sangat dipengaruhi oleh kualitas sinyal dan dalam kondisi apa streaming dilakukan, apakah dalam kondisi diam atau bergerak. Dimana jika dalam kondisi bergerak perpindahan antar cell dan besarnya bit rate file sangat mempengaruhi kualitas dari video streamingnya.
The network quality of CDMA 2001 x EVDO in this thesis has been measured from amount of the network's throughput, and comparision between data input and output in CDMA 2001 xEVDO network . Measured test has been tested with different types of data and different bit rate. It also has been tested with two diffrent conditions which in static condition and in mobile condition. This thesis has been made for researching the quality of CDMA 2001 x EVDO's network and the result will give a point about the network throuhgput, which types and bit rate files that we can use to doing a video streaming in this network area. At the result, we can get the conclution that the best bit rate we can use is 50 kbps which the network's throghput is 12000 B/s or 42%. For the type of data, we can use MPEG4, which have a network's throughput as 12150 B/s or 43.23%. From the test, we can see that the quality of network are depend on the signal quality and the condition of the tested, static or mobile condition. In the mobile condition, the quality of the video are depend on the amount of Data's bit rate and handover process between cell.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>