Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soemiarti Patmonodewo
"Penelitian ini menguji efektivitas program intervensi dini Ibu Maju Anak Bermutu melalui pelatihan yang diberikan kepada ibu-ibu yang memiliki anak berusia 12-24 bulan dan kemudian dilihat pengaruhnya terhadap kualitas lingkungan pengasuhan dan selanjutnya terhadap perkembangan anaknya. Minat untuk melakukan studi ini berawal dari suatu kenyataan bahwa melakukan intervensi dini dengan memberikan pelatihan kepada ibu yang memiliki anak berusia dibawah 2 tahun merupakan usaha yang paling efektif guna memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas.
Masa anak usia dini (0-3 tahun) merupakan tahapan yang paling banyak memberikan harapan bagi kehidupan seseorang di masa depan. Kualitas kondisi kehidupan di usia dini akan menggambarkan kualitas bangsa di masa yang akan datang. Tokoh ibu adalah orang yang paling berarti apabila dikaitkan dengan anak usia dibawah 2 tahun. Kualitas ibu muda mencerminkan kualitas lingkungan pengasuhan anaknya. Para ibu di daerah pedesaan dipandang masih perlu memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengasuh anaknya guna meningkatkan kualitas penduduk pedesaan, diantaranya 69,07% dari 179.321.641 jiwa penduduk Indonesia bertempat tinggal di pedesaan.
Interaksi ibu-anak pada usia dini di dalam lingkungan keluarga serta melalui kelekatan yang disertai rasa aman akan menghasilkan anak yang lebih terampil dan kompetens. Ibu-ibu yang peka dan tanggap terhadap kebutuhan anak, akan menggunakan keterampilan mendengar aktif apabila anaknya mempunyai masalah dan orang tua melakukan pesan dini apabila orang tua mempunyai masalah. dengan demikian diharapkan mampu meningkatkan kualitas perkembangan anak.
Penelitian intervensi dini dengan memberikan pelatihan kepada ibu-ibu dari daerah pedesaan, berusia antara 20-35 tahun, berpendidikan formal antara 4-9 tahun yang memiliki anak berusia 12-24 bulan, dengan menggunakan paket program Ibu Maju Anak Bermutu, akan membuktikan apakah perkembangan anaknya akan meningkat, bila dibandingkan dengan anak yang ibunya tidak mengikuti pelatihan. Peningkatan kualitas anak dapat dilihat melalui peningkatan skor lingkungan pengasuhan yang diperoleh anak melalui HOME Inventory, skor perkembangan mental dan psikomotor melalui tes Bayley.
Lokasi penelitian ini adalah desa Pendowoharjo (Kelompok Eksperimen) dan Bangunharjo (Kelompok Kontrol), Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantus, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Responden penelitian adalah 69 ibu-ibu yang berumur 20-35 tahun, berpendidikan formal antara 4-9 tahun, yang memiliki anak usia 12-24 bulan bertempat tinggal di desa tersebut di atas. lbu-ibu yang memperoleh pelatihan dengan menggunakan paket Ibu Maju Anak Bermutu (KE) adalah 35 orang dan yang tidak memperoleh pelatihan (KK) dengan paket Ibu Maju Anak Bermutu adalah 34 orang.
Penelitian ini bersifat eksperimental kuasi dengan rancangan dua kelompok pra dan purnauji. Pengambilan sampel tidak memungiankan diambil secara acak. Alat yang dipergunakan untuk melihat hasil pra dan purnauji, adalah HOME Inventory dan tes Bayley. Intervensi dini dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada ibu-ibu KE selama 21 hari, meliputi 10 pertemuan pelatihan. Pelatihan yang diberikan kepada KE tersebut terdiri dari 6 kali pelajaran teori di mana masing-masing pertemuan berlangsung selama 120 menit dan 4 kali pelajaran praktek di mana masing-masing pertemuan berlangsung selama 90 menit dengan menggunakan paket lbu Maju Anak Bermutu. Sedangkan kepada para ibu (KK) diberi pelatihan yang terdiri dari serangkaian ceramah paket Keluarga Bahagia, selama 21 hari, meliputi 10 pertemuan pelatihan, semuanya melalui ceramah (teoretis) dan masing-masing pertemuan berlangsung selama 120 menit.
Melalui metode analisis kovarians dapat dibuktikan adanya perubahan yang bermakna dalam skor lingkungan pengasuhan dan perkembangan anak yang ibunya mengikuti pelatihan program intervensi dini dengan menggunakan paket ibu Maju Anak Bermutu (KE) dibandingkan dengan skor yang diperoleh anak-anak yang ibunya tidak mengikuti pelatihan program intervensi dini dengan menggunakan paket Ibu Maju Anak Bermutu (KK).
Dari analisis kualitatif hasil kusioner dan wawancara kepada para ibu dan fasilitator KE dan KK diperoleh hasil sebagai berikut: mereka senang mengikuti pelatihan; para ibu dan fasilitator merasa sayang kalau tidak hadir dalam pertemuan pelatihan; paket tidak perlu diubah, baik isi, jumlah pertemuan maupun lamanya waktu pertemuan; pertemuan dilakukan 3 hari sekali dianggap cukup. Apabila ada pelatihan semacam program tersebut, para ibu masih mau mengikuti lagi. Pengaruh pelatihan menurut ibu dianggap bermanfaat baik bagi ibu sendiri, anak, bahkan bagi keluarga.
Kesimpulannya, program intervensi dini melalui pemberian pelatihan kepada para ibu dari daerah pedesaan yang berusia 20-35 tahun, berpendidikan formal 4-9 tahun yang mempunyai anak usia 12-24 bulan dengan menggunakan paket lbu Maju Anak Bermutu dapat meningkatkan lingkungan pengasuhan, perkembangan mental dan psikomotor anak."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
D256
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggadewi Moesono
"ABSTRAK
Pengasuhan "nurturant" bukan sekedar berarti mengasuh anak atau " child rearing", meerawat anak atau "care giving", perlindungan anak oleh keluarga atau "protection". Kelekatan ibu-anak juga berkembang menurut tingkatan tahap-tahap. Dalam proses perkembangan ini kualitas strukturnyapun ditentukan oleh bagaimana perlakuan lingkungannya (oleh ibu dalam konteks lingkungannya). Variabel pengasuhan yang diteliti adalah cariable rangsangan "inanimate", variabel lingkungan pengasuhan ibu, rangsangan suasana lingkungan yang dilakukan oleh ibu. Subyek penelitian ini adalah sejumlah 203 bayi berumur antara 6-12 bulan, dari lima wilayah kota DKI, yang diasuh oleh ibunya sendiri dalam keluarga yang utuh (ada ayah). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengenali variable-variabel penentu dalam pengasuhan "nurturant" yang mempengaruhi perkembangan kemampuan kognitif anak berumur 6-12 bulan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
D1258
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marthen Pali
"Salah satu indikator meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya faktor psikologis dalam pendidikan dan perusahaan ialah makin banyaknya permintaan akan pengukuran tes psikologi termasuk tes Matriks Progresif dan perangkat tes Bakat Diferensial. Bermacam-macam tes dan alat ukur psikologis telah diadaptasi dan bahkan telah luas digunakan oleh para profesional di bidang ini. Akan tetapi, penelitian terhadap tes Matriks Progresif dan seluruh subtes Bakat Diferensial belum banyak dilakukan.
Tujuan penelitian ini adalah mengadakan studi validitas prediktif tes Matrik Progresif dengan kriteria prestasi belajar siswa SMA dan validitas sintetik tes tersebut pada tiga jenis pekerjaan di perusahaan. Studi validitas prediktif diharapkan dapat memberikan informasi tentang tes/subtes manakah yang memiliki nilai prediksi yang bermakna terhadap prestasi belajar siswa SMA pada Jurusan Al, A2, dan A3, dan Kelas T. Selain itu, juga diharapkan dapat diperoleh informasi tentang tes/subtes yang memberikan sumbangan efektif dalam memprediksikan prestasi belajar siswa SMA baik di Kelas 1 maupun di Jurusan Al, A2, dan A3. Studi validitas sintetik diharapkan dapat memberikan informasi tentang gabungan tes/subtes yang dapat digunakan dalam penyeleksian dan penempatan karyawan di perusahaan.
Sampel penelitian ini adalah siswa SMA Negeri di tujuh propinsi sebanyak 2804 orang siswa dan 110 orang karyawan pemegang pekerjaan teknisi, wartawan, dan kasir, serta masing-masing lima orang supervisor dari tiga perusahaan yang karyawannya terpilih sebagai subjek penelitian. Instrumen pengumpul data yang digunakan dan sekaligus diteliti ialah tes Matriks Progresif dan delapan subtes Bakat Diferensial. Instrumen lainnya ialah Skala Penilaian Unjuk Kerja Karyawan dan Skala Nilai Kepentingan Aspek-aspek yang Dinilai. Data prestasi belajar siswa diperoleh dari dokumen-laporan nilai prasemester. Teknik analisis data yang digunakan ialah Product-moment Pearson, Multiple Regression, ANOVA, dan Synthetic Validity.
Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tes Matriks Progresif dan perangkat tes Bakat Diferensial memiliki nilai prediksi yang bermakna terhadap prestasi belajar siswa SMA. Berdasarkan pembuktian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa tes/subtes Matriks Progresif, Numerikal, Relasi Ruang, Mekanik, dan Berpikir Abstrak merupakan prediktor yang memiliki nilai prediksi yang bermakna terhadap prestasi belajar siswa Jurusan Al. Tes/subtes yang sama juga memiliki nilai prediksi yang bermakna pada Jurusan A2, kecuali tes Mekanik.
Untuk Jurusan A3, tes/subtes yang memiliki nilai prediksi yang bermakna ialah tes/subtes Matriks Progresif, Verbal, Kecepatan Ketelitian, Bahasa Asing, dan Bahasa Indonesia. Di kelas I tes/subtes yang memiliki nilai prediksi yang bermakna ialah tes/subtes Matriks Progresif, Verbal, Numerikal, dan Skolastik. Selain itu, juga telah ditemukan tes/subtes yang memberikan sumbangan efektif yang bermakna dalam memprediksikan prestasi belajar siswa di Jurusan Al, A2, A3, dan di kelas I.
Pembuktian hipotesis dengan uji ANOVA menunjukkan bahwa bakat verbal dan bahasa Indonesia wartawan berbeda secara bermakna dengan bakat verbal dan bahasa Indonesia teknisi dan kasir. Bakat mekanik, relasi ruang, dan berpikir abstrak teknisi tidak berbeda secara bermakna dengan bakat mekanik, relasi ruang dan berpikir abstrak wartawan. Temuan ini merupakan hasil penelitian yang menolak hipotesis yang diajukan. Berbeda dengan wartawan, bakat mekanik, relasi ruang dan berpikir abstrak berbeda secara bermakna antara teknisi dan kasir.
Bakat numerikal kasir tidak berbeda dengan teknisi. Temuan ini merupakan suatu penolakan terhadap hipotesis penelitian, sedangkan antara kasir dengan wartawan berbeda bakat numerikalnya. Suatu perbedaan yang terjadi kebalikannya ialah bahwa wartawan lebih tinggi daripada kasir.
Berdasarkan analisis validitas sintetik, telah ditemukan tes/subtes tertentu yang dapat dipergunakan untuk penyeleksian dan penempatan yang berkaitan dengan pekerjaan teknisi, wartawan, dan kasir di perusahaan. Untuk pekerjaan teknisi, empat dari sembilan tes/subtes menunjukkan validitas sintetik yang cukup tinggi. Keempat subtes tersebut adalah Mekanik, Relasi Ruang, Numerikal, dan Kecepatan dan Ketelitian Klerikal. Besarnya koefisien validitas sintetik sub-subtes tersebut berkisar antara 0.415 sampai 0.499.
Pada pekerjaan wartawan, enam tes/subtes menunjukkan validitas sintetik cukup tinggi. Keenam subtes tersebut adalah tes Matriks Progresif, Verbal, Mekanik, Kecepatan dan Ketelitian Klerikal, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Asing. Masing-masing subtes tersebut memiliki koefisien validitas sintetik 0.404, 0.418, 0.573, 0.475, 0.421, dan 0.459. Dengan demikian, gabungan keenam subtes di atas dapat digunakan untuk penyeleksian dan penempatan wartawan di perusahaan.
Pada pekerjaan kasir, terdapat tiga tes/subtes yang memliki koefisien validitas sintetik yang cukup tinggi. Tes/subtes tersebut adalah Matriks Progresif, Numerikal, dan Kecepatan dan Ketelitian Kierikal. Koefisien validitas sintetik ketiga tes/subtes masing-masing adalah 0.412, 0.396, dan 0.486. Berdasarkan besarnya koefisien validitas sintetik tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketiga tessubtes di atas dapat digunakan untuk penyeleksian dan penempatan kasir di perusahaan.
Berbagai temuan yang didiskusikan baik penolakan hipotesis maupun ketidaksesuaian hasil yang diperoleh dengan tujuan tes yang diteliti dapat ditelusuri pada faktor kriteria, keadaan sampel, dan kemungkinan berpengaruhnya faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
Sejumlah saran telah dirumuskan dan ditujukan kepada peneliti lain, Pusat-Pusat Penelitian Perguruan Tinggi dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengujian Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kepada para Psikolog dan Konselor atau pihak lain yang menggunakan hasil penelitian ini, disarankan agar menggunakannya secara profesional dan selalu mendasarinya dengan etika profesi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
D252
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ediasri T. Atmodiwirjo
"ABSTRAK
Penelitian iai bertujuan untuk menjawab permasalahan apakah pemberian latihan konsep prabilangan dapat meningkatkan kemampuan berpildr matematis dini seorang anak. Dengan mengacu pada Ginsburg & Russell maka apa yang dimaksud dengan kemampuan berpikir matematis dini adalah kemampuan seorang anak dalam menyelesaikan sejumlah tugas kognitif yang tidak saja memerlukan kemampuan perseptual tetapi juga ingatan, kemampuan numerik dan abstraksi. Konsep prabilangan mencakup delapan konsep yang secara terpadu merupakan dasar dari pengalaman belajar logiko matematikal. Bersumber pada kegiatan-kegiatan yang disusun oleh Richardson dkk. dalam program kegiatan matematika untuk anak usia Pra sekolah dan awal Sekolah Dasar, dibuat satu paket latihan. Teori perkembangan kognitif dari Piaget dan Bruner serta cara pembelajaran konsep dari Klausmeier dan Liebeck menjadi dasar dari pemberian latihan konsep prabilangan bagi anak usia 5 - 6.5 tahun yang tidak bersekolah.
Alasan pemilihan topik ini disebabkan karena berpikir merupakan unsur penting dalam hidup manusia. Berpikir-matematis dini juga perlu dikembangkan, khususnya pada anak yang tidak pernah mendapat pengalaman awal bersekolah. Diduga suatu tuntunan yang terarah akan meningkatkan kemampuan berpikir matematis dini pada anak.
Studi ini dilakukan di Desa Rangkapan Jaya Depok, melibatkan 30 anak sebagai kelompok eksperimen dan 30 anak sebagai kontrol. Data yang diolah adalah hasil prauji dan pascauji pada 12 tugas berpikir matematis dini dari Ginsburg & Russell dengan menggunakan analisa kovarian.
Hasil penelitian menunjukkan latihan konsep prabilangan mempunyai pengaruh bermakna pada enam tugas berpikir matematis dini, yaitu Seriasi, Ekuivalensi, Bilangan Lebih Besar, Aturan Unit, Kalkulasi Penjumlahan dan Menulis Angka.
Hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk pengembangan alat ukur kemampuan berpikir matematis dini bagi anak usia prasekolah dan paket latihan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan untuk usaha mencerdaskan bangsa."
1993
D 00022
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marthen Pali
"ABSTRAK
Salah satu indikator meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya faktor psikologis dalam pendidikan dan perusahaan ialah makin banyaknya permintaan akan pengukuran tes psikologi termasuk tes Matriks Progresif dan perangkat tes Bakat Diferensial. Bermacam-macam tes dan alat ukur psikologis telah diadaptasi dan bahkan telah luas digunakan oleh para profesional di bidang ini. Akan tetapi, penelitian terhadap tes Matriks Progresif dan seluruh subtes Bakat Diferensial belum banyak dilakukan.
Tujuan penelitian ini adalah mengadakan studi validitas prediktif tes Matrik Progresif dengan kriteria prestasi belajar siswa SMA dan validitas sintetik tes tersebut pada tiga jenis pekerjaan di perusahaan. Studi validitas prediktif diharapkan dapat memberikan informasi tentang tes/subtes manakah yang memiliki nilai prediksi yang bermakna terhadap prestasi belajar siswa SMA pada Jurusan Al, A2, dan A3, dan Kelas T. Selain itu, juga diharapkan dapat diperoleh informasi tentang tes/subtes yang memberikan sumbangan efektif dalam memprediksikan prestasi belajar siswa SMA baik di Kelas 1 maupun di Jurusan Al, A2, dan A3. Studi validitas sintetik diharapkan dapat memberikan informasi tentang gabungan tes/subtes yang dapat digunakan dalam penyeleksian dan penempatan karyawan di perusahaan.
Sampel penelitian ini adalah siswa SMA Negeri di tujuh propinsi sebanyak 2804 orang siswa dan 110 orang karyawan pemegang pekerjaan teknisi, wartawan, dan kasir, serta masing-masing lima orang supervisor dari tiga perusahaan yang karyawannya terpilih sebagai subjek penelitian. Instrumen pengumpul data yang digunakan dan sekaligus diteliti ialah tes Matriks Progresif dan delapan subtes Bakat Diferensial. Instrumen lainnya ialah Skala Penilaian Unjuk Kerja Karyawan dan Skala Nilai Kepentingan Aspek-aspek yang Dinilai. Data prestasi belajar siswa diperoleh dari dokumen-laporan nilai prasemester. Teknik analisis data yang digunakan ialah Product-moment Pearson, Multiple Regression, ANOVA, dan Synthetic Validity.
Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tes Matriks Progresif dan perangkat tes Bakat Diferensial memiliki nilai prediksi yang bermakna terhadap prestasi belajar siswa SMA. Berdasarkan pembuktian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa tes/subtes Matriks Progresif, Numerikal, Relasi Ruang, Mekanik, dan Berpikir Abstrak merupakan prediktor yang memiliki nilai prediksi yang bermakna terhadap prestasi belajar siswa Jurusan Al. Tes/subtes yang sama juga memiliki nilai prediksi yang bermakna pada Jurusan A2, kecuali tes Mekanik.
Untuk Jurusan A3, tes/subtes yang memiliki nilai prediksi yang bermakna ialah tes/subtes Matriks Progresif, Verbal, Kecepatan Ketelitian, Bahasa Asing, dan Bahasa Indonesia. Di kelas I tes/subtes yang memiliki nilai prediksi yang bermakna ialah tes/subtes Matriks Progresif, Verbal, Numerikal, dan Skolastik. Selain itu, juga telah ditemukan tes/subtes yang memberikan sumbangan efektif yang bermakna dalam memprediksikan prestasi belajar siswa di Jurusan Al, A2, A3, dan di kelas I.
Pembuktian hipotesis dengan uji ANOVA menunjukkan bahwa bakat verbal dan bahasa Indonesia wartawan berbeda secara bermakna dengan bakat verbal dan bahasa Indonesia teknisi dan kasir. Bakat mekanik, relasi ruang, dan berpikir abstrak teknisi tidak berbeda secara bermakna dengan bakat mekanik, relasi ruang dan berpikir abstrak wartawan. Temuan ini merupakan hasil penelitian yang menolak hipotesis yang diajukan. Berbeda dengan wartawan, bakat mekanik, relasi ruang dan berpikir abstrak berbeda secara bermakna antara teknisi dan kasir.
Bakat numerikal kasir tidak berbeda dengan teknisi. Temuan ini merupakan suatu penolakan terhadap hipotesis penelitian, sedangkan antara kasir dengan wartawan berbeda bakat numerikalnya. Suatu perbedaan yang terjadi kebalikannya ialah bahwa wartawan lebih tinggi daripada kasir.
Berdasarkan analisis validitas sintetik, telah ditemukan tes/subtes tertentu yang dapat dipergunakan untuk penyeleksian dan penempatan yang berkaitan dengan pekerjaan teknisi, wartawan, dan kasir di perusahaan. Untuk pekerjaan teknisi, empat dari sembilan tes/subtes menunjukkan validitas sintetik yang cukup tinggi. Keempat subtes tersebut adalah Mekanik, Relasi Ruang, Numerikal, dan Kecepatan dan Ketelitian Klerikal. Besarnya koefisien validitas sintetik sub-subtes tersebut berkisar antara 0.415 sampai 0.499.
Pada pekerjaan wartawan, enam tes/subtes menunjukkan validitas sintetik cukup tinggi. Keenam subtes tersebut adalah tes Matriks Progresif, Verbal, Mekanik, Kecepatan dan Ketelitian Klerikal, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Asing. Masing-masing subtes tersebut memiliki koefisien validitas sintetik 0.404, 0.418, 0.573, 0.475, 0.421, dan 0.459. Dengan demikian, gabungan keenam subtes di atas dapat digunakan untuk penyeleksian dan penempatan wartawan di perusahaan.
Pada pekerjaan kasir, terdapat tiga tes/subtes yang memliki koefisien validitas sintetik yang cukup tinggi. Tes/subtes tersebut adalah Matriks Progresif, Numerikal, dan Kecepatan dan Ketelitian Kierikal. Koefisien validitas sintetik ketiga tes/subtes masing-masing adalah 0.412, 0.396, dan 0.486. Berdasarkan besarnya koefisien validitas sintetik tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketiga tessubtes di atas dapat digunakan untuk penyeleksian dan penempatan kasir di perusahaan.
Berbagai temuan yang didiskusikan baik penolakan hipotesis maupun ketidaksesuaian hasil yang diperoleh dengan tujuan tes yang diteliti dapat ditelusuri pada faktor kriteria, keadaan sampel, dan kemungkinan berpengaruhnya faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
Sejumlah saran telah dirumuskan dan ditujukan kepada peneliti lain, Pusat-Pusat Penelitian Perguruan Tinggi dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengujian Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kepada para Psikolog dan Konselor atau pihak lain yang menggunakan hasil penelitian ini, disarankan agar menggunakannya secara profesional dan selalu mendasarinya dengan etika profesi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
D1784
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggadewi Moesono
"ABSTRAK
Pengasuhan "nurturant" bukan sekedar berarti mengasuh anak atau " child rearing", meerawat anak atau "care giving", perlindungan anak oleh keluarga atau "protection". Kelekatan ibu-anak juga berkembang menurut tingkatan tahap-tahap. Dalam proses perkembangan ini kualitas strukturnyapun ditentukan oleh bagaimana perlakuan lingkungannya (oleh ibu dalam konteks lingkungannya). Variabel pengasuhan yang diteliti adalah cariable rangsangan "inanimate", variabel lingkungan pengasuhan ibu, rangsangan suasana lingkungan yang dilakukan oleh ibu. Subyek penelitian ini adalah sejumlah 203 bayi berumur antara 6-12 bulan, dari lima wilayah kota DKI, yang diasuh oleh ibunya sendiri dalam keluarga yang utuh (ada ayah). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengenali variable-variabel penentu dalam pengasuhan "nurturant" yang mempengaruhi perkembangan kemampuan kognitif anak berumur 6-12 bulan."
1993
D216
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Freyani Hawadi
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan skala identifikasi anak berbakat yang bisa digunakan oleh orang bukan psikolog di Sekolah Dasar serta melihat ketepatan peramalan dari skala identifikasi anak berbakat dalam membedakan kelompok anak berbakat dengan kelompok anak tidak berbakat. Keberadaan anak berbakat tidak saja diakui oleh Garis-Garis Besar Haluan Negara namun juga oleh Undang-Undang No.2 Tahun1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pengertian anak berbakat yang digunakan adalah mengacu pada definisi anak berbakat dari United States Office of Education (USOE) dan konsep keberbakatan dari Renzulli.
Melalui definisi anak berbakat dari USOE diperoleh pemahaman adanya berbagai pengertian "berbakat" dan salah satunya yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbakat dalam bidang intelektual. Sedangkan dari konsep keberbakatan Renzulli diperoleh pemahaman bahwa yang dimaksud dengan anak berbakat adalah mereka yang memenuhi persyaratan pada tiga aspek yaitu aspek inteligensi umum di atas rata-rata, kreativitas dan pengikatan diri terhadap tugas.
Proses awal identifikasi yang lazim digunakan adalah menggunakan tes inteligensi namun cara ini dianggap memakan biaya, waktu dan tenaga. Untuk itu ada cara lain yang dianjurkan adalah cara metode majemuk yang merupakan kombinasi dari penggunaan tes inteligensi dengan observasi dan studi kasus yang diperoleh dari sumber-sumber di sekitar anak. Melalui cara metode majemuk diharapkan bahwa proses identifikasi bagi anak berbakat di Indonesia akan menjadi lebih mudah. Alat identifikasi yang dikembangkan dan disusun dalam penelitian ini meliputi Skala Nominasi oleh Guru, Skala Nominasi oleh Teman Sebaya dan Skala Nominasi oleh Diri Sendiri.
Sampel penelitian terdiri dari 1975 murid Sekolah Dasar kelas 4,5 dan kelas 6 Sekolah Dasar negeri maupun Sekolah Dasar Swasta yang ada di Wilayah DKI Jakarta. Melalui penjaringan yang dilakukan dengan tes inteligensi CFIT Skala 2B dan diikuti oleh tes yang mengukur keberbakatan Renzulli yaitu tes inteligensi WISC-Adapatasi Indonesia, tes kreativitas TKF dan Skala Pengikatan diri terhadap tugas diperoleh sebanyak 67 anak berbakat. Kriteria keberbakatan yang ditetapkan adalah taraf inteligensi 120 ke atas, taraf kreativitas 110 ke atas dan taraf pengikatan diri terhadap tugas 132 ke atas.
Hipotesis penelitian yang ditegakan mencakup adanya hubungan yang positif dan bermakna antara masing-masing skala identifikasi anak berbakat dengan variabel keberbakatan dan adanya nilai rata-rata pada masing-masing skala identifikasi anak berbakat dari kelompok anak berbakat secara bermakna lebih tinggi dari pada kelompok anak tidak berbakat.
Disamping hipotesis, penelitian juga ingin menjawab pertanyaan deskriptif yang menyangkut besarnya ketepatan peramalan dari ketiga skala identifikasi anak berbakat di atas dan alat identifikasi anak berbakat manakah yang mempunyai bobot yang besar dalam membedakan kelompok anak berbakat dengan kelompok anak tidak berbakat."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
D101
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Surna
"Pengajuan masalah ini bersumber dari pengamatan, ungkapan kalangan pemakai jasa pendidikan, pengamat pendidikan di mana kinerja mengajar guru khususnya guru tamatan IKIP Manado program strata satu (S1) yang sudah mengajar pada Sekolah Menengah Umum dan Kejuruan di Kotamadya Manado, Kabupaten Minahasa dan Bolaang Mongondow belum.menampakkan kinerja mengajar yang diharapkan. Mereka siap untuk ditatar dan bukan siap untuk mengajar. Isu yang dilekatkan juga adalah menurunnya prestasi belajar subjek didik Sekolah Menengah Umum dan Kejuruan terutama dapat dilihat dari Nilai Ebtanas Murni (NEM) dan hasil ujian tulis Sipenmaru dari tahun ke tahun, di mana hasilnya menempati urutan yang kurang menguntungkan jika dibandingkan dengan basil yang dicapai oleh subjek didik dari daerah lainnya di Indonesia.
Setelah ditelusuri bahwa ruang hidup psikologis guru diasumsi iaempunyai hubungan tertentu dengan kinerja menaaiarnya. Ruang hidup psikologis adalah inti teori Lewin. Ruang hidup psikologis adalah hasil interaksi antara pribadi, dengan lingkungan psikologisnya yang dihadapi sekarang ini (prinsip kekinian Lewin). Ada sebelas variabel yang diamati dalam ruang hidup psikologis guru. Lima variabel yaitu (1) sistem budaya birokrasi daerah, (2) gaya hidup masyarakat, (3) kepemimpinan kepala sekolah, (4) pelaksanaan tugas administrasi, dan (5) penghargaan masyarakat terhadap profesi guru ditetapkan sebagai variabel lingkungan psikologis. Enam variabel yaitu (1) keterpanggilan untuk menjadi guru, (2) kebutuhan hidup guru, (3) penghayatan terhadap pekerjaan guru, (4) komitmen terhadap etika profesi, (5) konsep diri guru, dan (6) sikap terhadap profesi guru ditetapkan sebagai variabel pribadi. Hasil interaksi antara variabel-variabel lingkungan psikologis dengan variabel-variabel pribadi diamati kontribusinya terhadap kinerja mengajar guru."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
D364
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Nina Liche Seniati
"Penelitian ini adalah mengenai komitmen dosen pada Universitas Indonesia. Tujuan penelitian ialah: (1) membuktikan bahwa masa kerja dan trail kepribadian sebagai Faktor pribadi, serta kepuasan kerja dan iklim psikologis sebagai faktor lingkungan memberikan pengaruh terhadap komitmen dosen pada universitas; (2) membuktikan bahwa komitmen dosen pada universitas lebih ditentukan oleh faktor pribadi daripada faktor lingkungan; (3) membandingkan hasil penelitian mengenai komitmen dosen pada universitas dengan hasil penelitian terdahulu mengenai komitmen karyawan pada organisasi bisnis dan organisasi lainnya.
Komitmen dosen pada universitas merupakan bentuk keterikatan dosen pada universitas yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaiannya terhadap organisasi, yang mengarahkan dosen pada tingkah laku organisasional lainnya.
Penelitian ini perlu dilakukan karena komitmen dosen pada universitas akan mempengaruhi tingkat kehadiran dosen di fakultas; sikap dan tingkah laku dosen dalam berinteraksi dengan mahasiswa, rekan-rekan dosen, pimpinan fakultas dan universitas, serta dengan staf administrasi; produktivitas dosen dalam pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pelayanan pada masyarakat; serta keterlibatan dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan fakultas dan universitas serta peningkatan mutu pendidikan.
Sampel penelitian adalah 302 dosen yang mewakili 12 fakultas di Universitas Indonesia, serta sesuai dengan penyebaran dosen berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan golongan kepangkatan.
Alat ukur yang digunakan adalah skala organizational commitmenl Allen & Meyer (1990), skala NEO-4 Costa & McCrae (1992, 1998), skala job satisfication survey Spector (1997), serta psychological climate questionnaire dari James & Sells (1981). Semua skala ini dimodifikasi khusus untuk dosen. Analisis terhadap model persamaan struktural dilakukan dengan program SHVIPLIS-LISREL. versi 8.50 yang dikembangkan Jiireskog dan Sérbom.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa kerja, trait kindness, dan kepuasan kerja memberikan pengaruh langsung terhadap komitmen dosen; sedangkan iklim psikologis memberikan pengaruh tidak langsung, yaitu melalui kepuasan kerja. Dengan demikian, faktor pribadi dan faktor lingkungan secara bersama-sama mempengaruhi komitmen dosen pada universitas. Temuan ini memperkuat hasil-hasil penelitian sebelumnya bahwa faktor pribadi dan faktor lingkungan secara bersama-sama mempengaruhi komitmen organisasi. Hal ini berarti, meskipun universitas memiliki karakteristik yang berbeda dengan organisasi lain serta pekerjaan dosen memiliki dinamika kerja yang berbeda dengan karyawan di organisasi lain, teori dan hasil penelitian mengenai komitmen organisasi yang diterapkan dan ditemukan pada organisasi lain dapat pula diterapkan pada universitas.
Sebagai organisasi dengan struktur birokrasi professional, pimpinan fakultas perlu menerapkan gaya manajemen partisipatif dimana setiap dosen memiliki otonomi dalam menjalankan pekerjaannya; terlibat secara aktif dalam pencapaian tujuan, visi, dan misi fakultas serta berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan untuk menangani masalah yang dihadapi fakultas.
Saran utama yang diajukan kepada Universitas Indonesia dalam rangka menjadi research university yang otonom adalah membentuk Direktorat Sumber Daya Manusia. Kegiatan penting yang dilakukan direktorat ini adalah merancang dan menjalankan sistem seleksi dosen yang mempertimbangkan trait kepribadian, tingkat pendidikan, dan nilai indeks prestasi calon dosen; sistem kenaikan pangkat dan perencanaan karier dosen yang mendukung kaderisasi yang teratur, terencana, dan bersinambung; program penataan fasilitas dan Iingkungan kerja yang kondusif bagi dosen untuk menjalankan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi; menerbitkan media komunikasi yang mendukung kelancaran informasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lanawati
"ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan atas dasar kenyataan bahwa prestasi akademik yang tercermin dalam indeks prestasi kumulatif (IPK) tidak selamanya mencerninkan kemampuan intelektual yang dimiliki mahasiswa. Mereka yang memiliki kemampuan intelektual tinggi dapat saja memiliki IPK rendah karena faktor nonintelektual dan lingkungan yang kurang mendukung, sebaliknya mereka yang memiliki kemampuan intelektual sedang atau rata-rata dapat memiliki IPK tinggi karena faktor nonintelektual dan lingkungan yang mendukung. Karena itu penelitian ini dilakukan untuk menguji sejauh mana peran faktor intelektual dan nonintelektual yang mencakup inteligensi, kreativitas, kecerdasan emosional dan kepribadian berperan dalam mewujudkan prestasi akademik mahasiswa di perguruan tinggi.
Dalam penelitian ini diyakini bahwa faktor intelektual dan nonintelektual berperan dalam mewujudkan prestasi akademik. Tujuan penelitian ini adalah menguji model struktural yang menggambarkan pengaruh langsung dari inteligensi dan kepribadian, serta pengaruh tidak langsung dari kecerdasan emosional dan kreativitas untuk menjelaskan prestasi akademik.
Penelitian ini melibatkan sampel sejumlah 222 mahasiswa yang berasal dari tiga universitas di Jakarta. Data diperoleh dari tes inteligensi (CFIT), tes kreativitas verbal dan figural (TKV dan TKF), inventori kecerdasan emosional (EII), Mayer SaIovey Caruso Emotional Intelligence Test (MSCEIT) dan inventori kepribadian yang terdiri dari tiga skala penelitian MMPI yaitu skala college arjustment, ego strength dan social responsibility. Prestasi akademik diperoleh dari IPK semester empat dan jumlah SKS empat semester yang dicapai oleh mahasiswa. Data dianalisis dengan menggunakan program LISREL.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model struktural yang diuji dalam penelitian, terbukti sesuai (fit) untuk menjelaskan prestasi akademik. Dengan demikian inteligensi dan kepribadian memberikan pengaruh langsung dan bermakna terhadap prestasi akademik, sedangkan keoerdasan emosional dan kreativitas memberikan pengaruh tidak Iangsung namun berrnakna, yaitu melalui kepribadian.
Saran yang diajukan untuk penelitian lanjutan ialah penggunaan sampel yang Iebih bervariasi agar dapat digeneralisasikan secara lebih Iuas. Skor prestasi akademik hendaknya diperoleh dari tes prestasi akademik yang dibuat khusus untuk penelitian yang bersangkutan- Saran yang diajukan untuk universitas ialah peningkatan program pembentukan karakteristik kepribadian yang menunjang keberhasilan belajar mahasiswa melalui konseling individu dan bimbingan kelompok. Berilah perhatian khusus pada perkembangan kemampuan mengatasi masalah emosional mahasiswa. Sediakan kesempatan dan fasilitas untuk pengembangan kreativitas mahasiswa. Dalam mengambil keputusan pendidikan yang berkaitan dengan seleksi, gunakan kepribadian sebagai salah satu kriteri untuk menentukan penerimaan dalam suatu program perguruan tinggi atau program beasiswa.

Abstract
The purpose of this research was to prove a theoretical model of students characteristics, the cognitive and non cognitive factors in determining academic achievement at university. Specifically, the objectives of the research is to prove that intelligence and personality will have direct and significant elfect to the academic achievement; creativity and emotional intelligence will have indirect yet signilicant effect through the personality to the academic achievement. The result of this research may provide input about the predictors that influence student's academic achievement at university.
Structural equation model with LlSREL program is used to analyze the direct effect of intelligence, personality and indirect effect of creativity emotional intelligence, through the personality, to the academic achievement.
Results supported that the intelligence and personality have direct etfects on academic achievement, while creativity and emotional intelligence has an indirect elfect. These findings are consistent with previous researches that show how cognitive and non cognitive factors affect the student?s academic achievement at university."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>