Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akbar Muslimin
Abstrak :
Dengan berkembangnya arus lalu lintas udara maka secara langsung akan menuntut adanya peningkatan kapasitas dan daya dukung bandar udara. Sal ah satu upaya untuk meningkatkan daya dukung bandar udara adalah dengan penambahan panjang landasan pacu. Altematif ini dipilih jika peningkatan kapasitas disebabkan oleh meningkatnya berat kotor pesawat yang beroperasi dan perubahan jenis pesawat yang dominan menjadi pesawat yang lebih berat. Kondisi tuntutan pengembangan ini juga dialami oleh bandar udara Soekamo-Hatta yang memiliki jenis perkerasan kaku dengan metode 'Cakar Ayam'. Sebagai usaha efisiensi maka dalam perencanaan perpanjangan landasan pacu bandar udara Soekamo-Hatta ini menggunakan jenis perkerasan lentur dengan metode Jepang dan FAA. Meskipun terdapat perbedaan metode dan jenis namun hasil akhir perhitungan tetap harus menghasilkan perkerasan yang memiliki daya dukung yang minimal sama dengan perkerasan yang sudah ada. Karya tulis ini menghitung tebal perkerasan lentur untuk perpanjangan landasan pacu dengan metode FAA dan Jepang. Dalam perhitungannya karya tulis ini lebih memperhatikan sambungan antara perkerasan lama yang kaku dengan perpanjangan perkerasan baru yang lentur. Kondisi pembebanan yang digunakan dari data bandar udara Soekamo-Hatta, yang memilikijenis pondasi perkerasan 'Cakar Ayam'. Dari hasil perhitungan ini diketahui tebal perkerasan lentur yang optimal yang dapat di gunakan dalam proyek perpanjangan bandar udara Soekamo-Hatta adalah 169 Cm sesuai dengan perhitungan dengan menggunakan metode Jepang dan detail sambungan antar perkerasan dengan menggunakan Pelat Transisi sebagai lapisan pondasi atas yang mampu mereduksi lendutan dititik sambungan hingga 60 %. Tebal pelat transisi untuk beban pesawat rencana B-747 adalah 45 Cm dan sudut kemiringan 29 derajat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Rudy Hasudungan S.
Abstrak :
Suatu jembatan secara struktural harus direncanakan dengan baik, dengan memperhatikan faktor estetika dan struktural. Banyak faktor yang harus diperhitungkan agar diperoleh tipe jembatan yang baik. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui perilaku suatu jembatan yang dibebani dengan beban standar AASHTO. Studi ini dilakukan dengan menggunakan software program SAP2000NL dengan analisa linier. Gaya pada elemen rib adalah aksial tekan, gaya tekan yang terbesar terdapat pada rib yang berada di sekitar perletakan. Elemen tie akan mengalami gaya aksial tarik akibat pembebanan. Pada perletakan kedua gaya ini akan saling menghilangkan. Hasil dari skripsi ini adalah bahwa semakin tinggi badan rib, maka akan terjadi momen negatif pada batang rib. Akibat adanya momen negatif ini akan mengakibatkan terbentuknya tegangan tekan pada batang rib serat atas dan tegangan tarik pada batang rib serat bawah. Hal ini juga mengakibatkan terdapat satu titik pada batang rib yang besar momennya nol, artinya pada titik ini akan terdapat gaya geser yang maksimum. Jembatan akan dianalisa berdasarkan berbagai parameter yang ditentukan sehingga diperoleh jembatan yang diharapkan. Dari skripsi ini diperoleh tipe jembatan yang terbaik adalah jembatan dengan perbandingan rise to span 0.25 dengan panjang bentang 150 m.
Planning a bridges well is a must, in planning we must consider aesthetic. There are many other factor that must be considered in planning to have a good bridge. This paper presents the result of parametric study taht investigated the effect wheel load distribution in bridge. AASHTO Standard Load are using as a wheel load. This paper done with a software program named SAP2000NL with linear analysis.The force in the rib is a negative axial force, maximum axial force found around the support. Axial force will found on the tie element due to loading. On me support both force will reduced each other. As the result of this paper is mat as higher as the web, negative moment will be found on rib element. It caused the form of negative stress on top of the the rib web and positive stress on the bottom of the rib web and flange. The two different stress on the element caused there is a point line that has no stress (zero stress). This zero stress means in that on this point will be found a great shear (maximum shear force) force. The bridge will be analyze with several parametric that set first so that we may have the good bridge. As the result of this paper, we found the best bridge is with rise to span ratio 0.25 and 150 m span.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deko Asrianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harta Wijaya
Abstrak :
Sistem pemeliharaan dan perawatan landasan pesawat terbang suatu bandar udara dirancang, direncanakan dan dilaksanakan untuk mempertahankan kinerja dan kemampuan pelayanan operasional pesawat terbang yang mendarat (landing maupun yang terbang (take-off) secara teratur dan terus menerus. Sistem yang dimaksud di sini adalah suatu bentuk rangkaian kegiatan atau pekeqaan yang saling mendukung dan terkait untuk mencapai sesuatu yang diharapkan. Sistem mi mempunyai pengaruh yang sangat penting akan faktor keamanan, keselamatan dan kenyamanan operasional pendaratan maupun penerbangan serta penjadwalannya. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan maka dibutuhkan sistem pemeliharaan dan perawatan yang terencana, terkondisi, oermat dan teratur. Walaupun untuk perkerasan landasan menggunakan beton yang hampir disebut free-cost maintenance, namun karena usia pemakaian dan adanya pekerjaan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan lain di landasan itu sendiri dan lapangan sekitamya yang juga berpengaruh terhadap operasional pendaratan maupun penerbangan, maka dibutuhkan sistem pemeliharaan dan perawatan yang handal, terpadu dan terencana. Hasil analisis dari pengoptimasian sistem atau program pemeliharaan dan perawatan landasan ini berdasarkan parameter yang ditinjau dan dibutuhkan, dan spesifikasi pekerjaan untuk seluruh pekerjaan didalam sistem atau program tersebut selama 2 bulan ini, dapat menilai evaluasi dan perencanaan kegiatan yang efektif dari sistem/program tersebut untuk mempertahankan operasional pesawat selama berada di landasan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, Grace Yunita Apulina
Abstrak :
Bandar udara Polonia Medan terletak di pusat kota Medan, dan merupakan bandar udara yang melayani penerbangan militer, sipil domestik dan internasional. Dengan adanya peningkatan kebutuhan lalu-lintas angkutan udara, maka pada tahun 1994 Departemen Perhubungan Kantor Wilayah Propinsi Sumatera Utara merencanakan pembangunan bandar udara Medan Baru di Kwalanamu sebagai pengganti bandar udara Polonia Medan yang akan beroperasi mulai tahun 2000. Namun akibat dari kondisi politik dan ekonomi indonesia yang tidak menentu dengan merosotnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika sejak akhir tahun 1997, maka dikeluarkan Kepres No.5 Tahun 1998 yang memutuskan penundaan proses pembangunan bandar udara Medan Baru untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Oleh karena itu, pelayanan jasa angkutan udara untuk propinsi Sumatera Utara tetap dipegang oleh bandar udara Polonia Medan dengan fasilitas bandar udara yang tetap. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan lalu-lintas angkutan udara dibandingkan dengan kapasitas setiap komponen bandar udara dengan kondisi perencanaan sesuai masterplan 1980-2005, setelah masa pelayanan berakhir. serta untuk mengetahui sampai tahun berapa bandar udara Polonia diperkirakan masih mampu melayani kebutuhan angkutan udara untuk wilayah propinsi Sumatera Utara.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library