Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syamsul Bahri
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan pertama, menganalisis insurers factor yang mempengaruhi pembayaran premi reasuransi, premi reasuransi dalam dan luar negeri di industri perasuransian di Indonesia periode tahun 2010 ndash; 2014. Variabel Insurers factors yang diteliti adalah Total Admitted Asset, Risiko Underwriting, Klaim Netto, Liabilities, Laba Perusahaan, Modal Perusahaan, Premi Retensi, Lini Bisnis dan Interaksi antara Modal dengan Profit serta Hutang dengan Profit. Kedua, menentukan tingkat retensi perusahaan asuransi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Metode untuk menganalisis premi reasuransi adalah dengan menggunakan regresi linier berganda. Metode untuk menentukan tingkat retensi menggunakan Straub rsquo;s Method dan mengikuti ketentuan dan peraturan dari Regulator Otoritas Jasa Keuangan OJK dengan menggunakan POJK. 14/POJK.05/2015 serta Surat Edaran OJK No. 31/SEOJK.05/2015 Hasil penelitian yang diperoleh mengenai insurers factor yang mempengaruhi premi reasuransi di Indonesia adalah Modal/Ekuitas, Profit, Klaim Netto, UW Risk, Lini Bisnis Property, Motor Vehicle, Engineering, Cargo, Hull dan Liability, Surety, PA Health, Aneka serta Interaksi antara Modal dengan Profit. Hasil penelitian yang Kedua adalah, retensi perusahaan asuransi ditentukan oleh Capital at Risk, Profit loading, Risk Willingness, dan Unbalancedness. Implikasi perhitungan dengan menggunakan metode Straub rsquo;s dan peraturan OJK adalah perusahaan asuransi dapat menyesuaikan perhitungan retensi dengan menggunakan profil risiko dan klaim yang diterima berdasarkan data historis untuk menentukan tingkat retensi sendiri dan menyesuaikannya dengan peraturan dari OJK. etensi, Kinerja Asuransi, Premi Reasuransi, Metode Straub rsquo;s.
ABSTRACT
Companies in Indonesian Insurance Industry The purpose of this study is first to analyze the insurer factors affecting the payment of reinsurance premium as well as reinsurance premium ceded to domestic and abroad reinsurance in Indonesian insurance industry in the period of 2010 2014. The insurer factors analyzed are total admitted assets, underwriting risk, net claims, liabilities, corporate income, corporate capital, retention premium, line of business, and interaction between capital and profit as well as debt and profit. The second purpose is to determine the retention rate of insurance companies to improve their performance. The method applied to analyze the reinsurance premium is multiple linear regressions. The methods applied to determine the retention rate are Straub 39 s method and the provisions by Indonesian Financial Services Authority OJK , i.e. OJK Regulation No.14 POJK.05 2015 and OJK Circular Letter No.31 SEOJK.05 2015. The finding shows that the insurer factors affecting the reinsurance premium in Indonesia are capital equity, profit, net claim, underwriting risk, line of business in property, motor vehicle, engineering, cargo, hull and liability, surety, personal accident health, miscellaneous, and interaction between capital and profit. The second finding shows that the retention of the insurance companies is determined by capital at risk, profit loading, risk willingness and unbalancedness. The calculation using Straub 39 s method and OJK Regulation and Circular Letter implicates that the insurance companies can adjust the calculation of retention by using risk profile and claim recovery based on the historical data to determine and customize the self retention according to the provisions by OJK.
2017
D2300
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Amin
Abstrak :
Penerapan e-Government (e-gov) sudah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dihindari di dalam organisasi publik pada saat ini. Masih banyak organisasi publik di Indonesia belum maksimal dalam menerapkan e-gov, disebabkan oleh keterbatasan kompetensi sumber daya manusia dan infrastruktur. Akan tetapi, data lengkap mengenai penerapan e-gov di Indonesia belum tersedia dengan sahih, sehingga pemerintah memandang perlu untuk melakukan pemeringkatan e-gov Indonesia (PEGI). Terdapat banyak model pemeringkatan e-gov selain PEGI antara lain United Nations E-government Survey dan Waseda University. Akan tetapi, semua model tersebut tidak secara holistik dengan pendekatan yang disampaikan David Darcy, yaitu menjadikan elemen politik sebagai salah satu dari delapan elemen yang diperhitungkan. Untuk itu, Pendekatan Darcy dipandang mampu mengakomodasi kondisi di Indonesia saat ini yang nuansa lingkungan politiknya perlu menjadi salah satu elemen yang diperhitungkan. Dalam melakukan analisa penelitian ini menggunakan pendekatan sistem dinamik. Hasil analisis menunjukan bahwa penerapan e-gov di ke tiga kementerian yang diteliti masih didominasi oleh elemen stakeholder dari ke depalan elemen Pendekatan Darcy. Disebabkan adanya perbedaan karakteristik ketiga kementerian tersebut, dinamika penerapan e-gov juga bervariasi. Pada Kementerian Koordinator Perekonomian, tingkat transparansi adalah elemen yang paling mendukung tingkat kepercayaan stakeholder yang dikikuti oleh elemenelemen lainnya. Pada Kementerian Keuangan, kompetensi pimpinan merupakan elemen yang dapat mendorong tingkat kepercayaan stakeholder. Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, kompetensi pimpinan dalam mengelola teknologi yang dengan melibatkan stakeholder secara maksimal, dimana dalam Pendekatan Darcy terdapat unsur yang penting yaitu dukungan politik yang dapat mempengaruhi terpotong atau tidaknya rantai transaksi dalam proses pelayanan ataupun birokrasi agar sesuai dengan filosofi e-government.
E-Government implementation was needed in public organization. Today, many public organizations in Indonesia did not implement e-government because of the limitations of human resource competency and infrastructure. Beside it, there is no actual and valid data about e-gov implementation in Indonesia, so that Indonesia government saw the needs to rate Indonesia e-government through PEGI ?Pemeringkatan E-Government Indonesia?. There are many e-government rating survey models except PEGI, such as United Nations E-Government Survey and Waseda University. Nevertheless, all those models were not more holistic than Darcy Approach because Darcy's Approach enacted political environment as the important element besides the other seven elements. Political environment so relevant with Indonesia?s current situations. This study used dynamic system approach to analyze the data. The findings of the study showed that from eight elements of Darcy's Approach, stakeholder dominated those three ministries on e-government. The differences were found based on the differences in characteristics of those three ministries. Beside it, the study found dynamics e-government implementation. In Coordinating Ministry for The Economy Affairs, transparency level gave maximum support for stakeholder element. In Ministry of Finance and Ministry of Research, Technology and Higher Education, leadership competency pushed the stakeholder element to e-government implementation. Political environment element in Darcy's Approach was one of important element to release transactional cost of public services process and in line with e-government objectives.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
D2203
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kaunang, John Poerwadi
Abstrak :
Dalam disertasi ini telah dilakukan penelitian tentang keterlibatan volume pada harga penutupan dihari transaksi. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan indikator harga saham yang lebih baik. Hukum distribusi dan probabilitas statistik Maxwel-Boltzmann digunakan untuk menganalisis harga saham beserta perubahan persentasi harga pada pasar modal Bursa Efek Indonesia. Besaran volume dan harga digunakan sebagai variabelvariabelnya. Banyak trader tidak menghiraukan akan nilai besaran volume ini, namun sebenarnya disanalah banyak terkandung sejumlah informasi penting. Oleh karena analisis ini dapat digunakan untuk memprediksi harga dinamik saham di Bursa Efek Indonesia, baik dalam keadaan harga saham bulish atau bearish, naik maupun turun, juga persentasi perubahan harganya, maka diperoleh 1. Bahwa perbandingan antara indikator Statistik MaxwellBoltzmann terhadap indikator Stokastik Osilator George Lane dan lain-lainnya, diperoleh Maxwell-Boltzmann 69 benar, Stockastic Ocscillator 40.55 benar, 10 Simple dan 10 Exponential Moving Average 10 SMA- 10 EMA 43.55 yang benar, Relative Strengt Indexs RSI 46,67 , R William 45 benar, MACD 40,33 dan OBV 41,44 . 2. Pada sisi lain, dengan menggunakan rumus probabilitas Maxwell-Boltzmann, untuk memperkirakan perubahan harga, diperoleh minimum perubahan harga 0 to 3.59 persen deviasi minimum , and deviasi maksimumnya berada diantara 0 to 4,67 persen.
In this disertaion, we rsquo;ve investigated the involvement of closing volumes on closing prices as additional variables in order to achieve the better trend lines indicator. The MaxwellBoltzmann distribution physical statistic law and its probabilistic formula were utilized to analyze the dynamic trend lines and deviation percentage of price changes, where prices and volumes were used as variables indeed. Many traders ignore volumes; however, there is a huge number of information in it, particularly in volume of closing prices. This Maxwell-Boltzmann distribution law could be manipulated to predict shares dynamic trend lines in Indonesian Stock Exchange Idx market. Since these analysis could be utilized to predict the dynamic trend lines on bullish or bearish market, and percentage of price changes, than; 1. We are going to have the comparison of the dynamic trend line changes uptrend or down trend by utilizing MaxwellBoltzmann distribution law, and compare them to the George Lane stochastic oscillator formula. The result of the comparison percentage was Maxwell-Boltzmann for 69 right, Stochastic Oscillator 40.55 , 10 Simple and 10 Exponential Moving Average 10 SMA- 10 EMA for 43.55 , Relative Strength Index rsquo;s RSI 46,67 , R William for 45 right, MACD 40.33 right and OBV 41.44 2. On the other hand, the development of the MB probability formula, in term for predicting percentage of price changes, data rsquo;s given that minimum price changes around 0 to 3.59 percent minimum deviation , and maximum deviation around 0 to 4,67 percent in Indonesian Stock Exchanges Idx market.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
D2476
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library