Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wina Sundari
Abstrak :
Tren produk kosmetik berbahan alami atau natural based cosmetic products memiliki pasar yang luas dan menjanjikan baik di dalam maupun di luar negeri. Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan alam luar biasa mempunyai potensi besar untuk ikut ambil bagian dalam tren ini. Di pasaran terdapat banyak kosmetik berbahan alami impor yang merupakan pesaing bagi kosmetik berbahan alami produksi Indonesia. Kedua produk ini memiliki keunggulan dalam strategi pemasaran produk. Produk impor cenderung memiliki modal besar untuk beriklan di media massa, sedangkan produk kosmetik Indonesia telah melekat dalam kehidupan masyarakat. Hal-hal tersebut akan mempengaruhi ekuitas merek kedua kosmetik berbahan alami di benak masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara kosmetik berbahan alami Indonesia dan kosmetik berbahan alami impor. Pengumpulan data dilakukan di Bekasi dengan alat berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan realibilitas. Bekasi merupakan daerah suburban dimana masyarakatnya berada dalam peralihan kota dan desa. Diharapkan masyarakat Bekasi dapat mewakili karakteristik masyarakat kota, desa, dan suburban itu sendiri. Penelitian dilakukan dengan metode convenience sampling di tempat-tempat perawatan kecantikan di Bekasi dengan jumlah sampel 200 orang. Responden di Bekasi memiliki perbedaan antara kosmetik berbahan alami Indonesia dengan ekuitas merek dengan kosmetik berbahan alami impor di seluruh dimensi ekuitas merek. Kosmetik berbahan alami Indonesia memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi di semua dimensi ekuitas merek. ......The trend of cosmetic products made from natural ingredients or natural-based cosmetic products has a vast and promising market both nationwide and abroad. Indonesia as a country with tremendous natural wealth has great potential to take part in this trend. In the market there are many imported natural-based cosmetics which is a competitor for Indonesian natural-based cosmetics product. Both of these products have advantages in product marketing strategy. Imported products tend to have a large capital to advertise in the mass media, while the Indonesian natural-based cosmetic products have been embedded in people's lives. These things will affect the brand equity of both natural cosmetics brands in the minds of the public. This study aimed to analyze the differences between Indonesian natural-based cosmetics and imported natural-based cosmetics. The data was collected in Bekasi by questionnaire that had been tested for validity and reliability. Bekasi is a suburban area where people are in transition between the capital and rural areas, so hopefully the people of Bekasi can represent the characteristics of rural, urban and suburban people itself. Sampling method that was used in this study is convenience sampling method that was done ini beauty service vendors in Bekasi. There are 200 respondents ini this study. The respondents in Bekasi have a difference in Indonesian natural-based cosmetics brand equity and imported natural-based cosmetics brand equity. The respondent in Bekasi have a higher average value in all the dimensions of brand equity in Indonesian natural-based cosmetics.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T35012
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Mas Sukeningsih
Abstrak :
Selulit merupakan masalah estetika yang terjadi pada 85% perempuan Asia yang berusia di atas 20 tahun dan paling sering terdapat di area paha, bokong dan perut yang perawatannya membutuhkan biaya mahal dengan berbagai efek samping. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kualitas minyak esensial nilam (Pogostemon cablin), melati (Jasminum sambac) dan jahe (Zingiber officinale) dengan Gas Chromathography-Mass Spectrometry (GC-MS) dan membuktikan pengaruhnya dalam mengurangi gejala selulit. Uji pengaruh dilakukan secara open label comparative clinical trial dengan rancangan inter subject, single blind pada 21 orang relawan perempuan dengan selulit derajat 1-3 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta telah menandatangani informed consent. Sediaan campuran minyak esensial nilam, melati dan jahe dengan konsentrasi masing-masing 1%, diaplikasikan pada kulit relawan yang berselulit dan diamati pengaruhnya terhadap iritasi dan manfaatnya terhadap gejala selulit setelah pemakaian selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan uji tidak mengiritasi kulit dan dapat mengurangi secara bermakna ukuran lingkar paha pada keadaan longgar dengan nilai p = 0,0035 dan keadaan ketat dengan dengan nilai p = 0,003 serta ukuran kekasaran kulit (kedalaman kerutan) dengan nilai p = 0,0275. Data fotografi menunjukkan bahwa ada perbaikan penampilan permukaan kulit walaupun derajat selulit belum berubah.
Cellulite is an aesthetic problem which occurs in 85% of Asian women over the age of 20 years and most often found in the area of the thighs, buttocks, and stomach, which its treatment is expensive and can cause many side effects. The purpose of this study was to determine the quality of essential oils of patchouli (Pogostemon cablin), jasmine (Jasminum sambac) and ginger (Zingiber officinale) with Gas Chromathography-Mass Spectrometry (GC-MS) and prove its efficacy in reducing the symptoms of cellulite. The efficacy test conducted open label comparative clinical trial with inter-subject design, single blind on 21 female volunteers with cellulite 1-3 degrees that meet the inclusion and exclusion criteria and have signed informed consent. The preparation of essential oil blends : patchouli, jasmine and ginger with a concentration of 1% each, was applied to volunteers skin and observed the symptoms of irritation and the beneficial effects on cellulite after 28 days of application. The results showed that the tested preparation did not irritate the skin and could significantly reduce the thigh circumference in loose measurement with p value = 0.0035 and 0,003 in tight measurement, as well as skin roughness (depth of wrinkles) with p value = 0.0275. The photographic data showed that there was an improvement in skin surface appearance, although the degree of cellulite has not been changed.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T38256
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library