Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Mardiyati Yuliningsih
Abstrak :
Pengelolaan obat/alat kesehatan di Rumah Sakit merupakan segi manajemen yang penting dan perlu dikelola dengan baik guna menjamin kelancaran pelayanan pasien. Obat/alat kesehatan persediaan ruangan adalah obat/alat kesehatan yang vital dan esensial yang diperlukan oleh ruangan untuk tindakan pelayanan dan harus tersedia setiap saat diperlukan. Ketidak tersediaan obat/alkes keperluan ruangan sangat berpengaruh pada kinerja pelayanan dan berakibat hilangnya pendapatan Rumah Sakit. Kebijakan pelayanan obat/alkes persediaan ruangan di Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita dilaksanakan oleh Unit Farmasi dan diatur kebijakan pemakaiannya dengan standarisasi kebutuhan oleh Panitia Farmasi dan Terapi. Ketersediaan obat/alkes di Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita sangat tergantung pada sistem pengelolaan yang telah ditetapkan sesuai ketentuan Dep Kes RI. Dalam tahun 2001, ketidaktersediaan obat/alkes persediaan ruangan frekwensinya mencapai rata-rata ± 22,5 % dan mencakup ± 8,5 % dari jumlah item yang diperlukan setiap bulan, sehingga sangat mengganggu pelayanan. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran tentang ketidaktersediaan obat/alkes dan mengetahui masalah-masalah yang timbul didalamnya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan study kasus dengan metode kwalitatif karena menghasilkan data dekriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku yang diamati. Penelitian dilakukan secara retrospektif untuk memperoleh data sekundcr dan prospektif untuk memperoleh data primer, melalui wawancara mendalam dan pengamatan langsung. Sebagai unit analisa adalah Unit Farmasi dan unit lain atau kepanitiaan yang terkait dengan sistem pengelolaan obat/alkes. Hasil penelitian menggambarkan bahwa ketidaktersediaan obat/alkes persediaan ruangan tergantung pada sistem pengelolaan yang sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur manajemen yaitu kebijakan pelayanan, organisasi, SDM, sarana/prasarana, metode dan sistem informasi, serta aspek logistik yang meliputi proses perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan pengawasan/pengendalian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem pengelolaan obat/alkes persediaan ruangan di Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI, namun pada pelaksanaannya masih banyak terjadi kendala antara lain, kebijakan pcmakaian Formularium dan standart kebutuhan ruangan tidak pernah dimonitor sccara berkala oleh Panitia Farmasi dan Terapi. Sarana dan prasarana untuk melakukan kegiatan sudah tersedia cukup dan dilengkapi Sistim Informasi Manajemen, namun SIM yang ada kurang bermanfaat karena tidak didukung dengan sumber daya manusia yang memadai. Dari segi aspek logistik dapat disimpulkan bahwa proses perencanaan belum dilaksanakan dengan optimal. Dalam proses penganggaran belum ada koordinasi yang baik sehingga masih terjadi kesenjangan antara usulan dengan alokasi anggaran yang tersedia. Proses pengadaan melalui Keppres memakan waktu cukup lama yaitu ± 2 Bulan. Proses penerimaan sudah berjalan cukup baik, namun karena proses pengadaan lama menyebabkan waktu penerimaan dilaksanakan sebelum SPK/Kontrak terbit sehingga mempengaruhi administrasi penyimpanan. Proses penyimpanan barang farmasi di gudang sentral dan terminal sudah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku. Pada proses pendistribusian sudah ada jadwal kegiatan pelayanan namun belum ditaati sepenuhnya oleh unit pelayanan schingga masih banyak pernyataan diluar jadwal yang telah ditetapkan. Pola proses pengendalian sudah dilaksanakan dengan baik mulai dari perencanaan sampai dengan pendistribusian oleh Unit Farmasi, akan tetapi pengendalian pemakaian obat/alkes diruangan belum berjalan karena tidak tersedia tenaga khusus.
Analysis of Management System of Drugs / Medical Equipment Floor Stock in Wards in Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan KitaManagement of drugs / medical equipment in hospital is an important management side and need to be well managed to ensure the smoothness of patient services. Drugs / medical equipment's available in wards are those that are vital and essential and must be available anytime needed. The unavailability of drugs / medical equipment much influence for the services given and may cause loss of hospital income. Service policy of drugs / medical equipment availability in wards of Rumah Sakit Anak dan Bcrsalin Harapan Kita is carried out by Pharmacy unit and the use policy is managed by standardization of need by Pharmacy and Therapy committee. The availability of drugs / medical equipment in Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita is much depends on management system issues in line with Indonesian Department of health. In 2001, the unavailability of drugs / medical equipment in wards reaches approx. 25 % in frequency and covered 8,5 % from the number item needed in a month and this is much disturb the services. This study is carried out to know the picture of the unavailability of drugs / medical equipment as well as the problems raised. Method used in this study is case study with qualitative method for the results descriptive data i.e. written words or verbal from the behavior observed. The study is conducted retrospectively to gain secular data and prospectively to gain primary data through deep interview and direct observation. As analytical unit is Pharmacy unit and other committee involved. Result of the study depicts that the unavailability of drugs / medical equipment in wards is much influenced by managerial aspects i.e., service policy, organization, tools, method & information system and logistic aspects that cover planning process, purchasing, acceptance, storage, distribution and control. This study summarized that management system of drugs / medical equipment in wards in Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita is in line with regulation issued by Indonesian Health Department but in field there are still many handicaps among others are; policy of usage, Formularies and standard need of wards never been monitored periodically by pharmacy and therapy committee. Tools and means to conduct such activity existed enough already and completed with Management Information System however MIS is not functioning well because of inadequate human resources. From logistic point of view resumed that planning process has not been carried out optimally. In budgeting process, good coordination has not been established since there is lack between proposal and allocation of fund available. The processes of allocation through Kepres takes long time enough approx. 2 moths. The receiving process is good but because the former process takes time, the receiving process is conducted before SPK / Contract issued therefore influencing storage administration. Storage process in Central or terminal is running on schedule. In distribution process schedule of activity exist but is not followed by service unit and this causes proposal beyond schedule. In controlling process the handicap lies on wards, lack of dedicated person to handle it.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T10374
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Muldiyatno
Abstrak :
ABSTRAK
Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta adalah Rumah Sakit Unit Swadana Daerah Kelas B Non Pendidikan, berlokasi di Jl. TB. Simatupang No. 30 Jakarta 13760, sesuai dengan misinya melayani masyarakat menengah ke bawah yang rnembutuhkan layanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau, sedangkan visinya adalah menjadi salah satu dari tiga rumah sakit swdana di Indonesia yang terbaik dalam pelayanan Gawat Darurat dan Pelayanan Rawat Jalan.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan yang terjadi di Instalasi Pemeliharaan Rumah Sakit RSUD Pasar Rebo, dimana program pelaksanaan pemeliharaan alat medis belum dijalankan secara optimal. Dari analisa situasi yang ada ditemukan bahwa alokasi anggaran pemeliharaan alat medis masih rendah, yaitu untuk alokasi anggaran di tahun 2001 untuk anggaran pemeliharaan sebesar Rp. 2.000.000.000,- atau 8 % dan total aggaran rumah sakit yang sebesar Rp. 24.450.000.000,-, sedanglcan khusus anggaran pemeliharaan alat medís sebesar Rp. 151.200.000,- atau 0.6 %. Pada an.ggaran tahun 2002 alokasi anggaran PSRS sebesar Rp. 3.033.000.000,- atau J % dan total anggaran rurnali sakit yang sebesar Rp. 26.579.000.000,- khusus unluk anggaran pemeliliaraan alat medis sebesar Rp. 559.741.049,- atan 2 % dan total anggaran nunafl saldt, setain itu adanya pengeluaran biaya perbaikan alat medis ( X - Ray ) yang meiicladak sebesar Rp. 190.000.000,- di tahun 2000. Pada tahun 2003 direncanakan akan dilakukan perubahan badan hukum RSUD Pasar Rebo dan Unit Swadana menjadi Bailan Usaha Milik Daerah.

Dengan latar belakang ini, dilakukan penelitian dengan tujuan memperoleh gambaran proses pemeliharaan alat - alat medís untuk merighasilkan ketersediaau alat medis yang siap pakai gima menunjang pelayanan kepada pasien.

Jenis penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualltatil data dan informasi diperoleh melalui wawancara yang mendalam dan observasi serta melihat arsip dan dokumen yang ada di unit - unit yang terkait.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pemeliharaan alat medís belum dilaksanakan secara optimal, pemeliharaan hanya dilakukan atas dasar kerusakan (Break Down Maintenance ), tidak melalui tahapan perencanaan, penetapan sistem pemeliharaan, pelaksanaan pemeliharaan, pencatafan & pelaporan, monitoring dan evaluasi.

Berdasarkan hasil penelitian ini di?arankan agar pihak manejemen ruiuah sakit melakukan beberapa tindakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya, organisasi,peraturan dan kebijakan rumah sakit ( protap - protap ) pemeliharaan dan pengoperasian alat media, diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja IPSRS dalam melaksanakan proses pemeliharaan alat media sehingga menghasilkan ketersediaan alat media yang siap pakai.


ABSTRACT
The Local Public Hospital of Pasar Rebo Jakarta is a selfund local hospital unit, non education class B, located aL Jalan TB. Simatupang No. 30 Jakarta 13760. In accordance with its mission to serve law middle classes society needing high quality and affordable health care, while its vision is to become one of the these best seiflind hospital in Indonesia which lias the best service in the emergency care unit and out patient care.

The background of this research was the condition happeriiiig at the Pasar Rebo local public hospital maintenance installation where a program of medical equipment had not been carried out in the optimal manner. From the analysis of the existing condition, it was found that the alocation budget for medical equipment was still law, that is the alocation budget in 2001 for maintenance was Rp 2.000.000.000,- or 8% of the hospital total budget of Rp 24.450.000.000,- while the one especially for medical equipment maintenance was Rp 151.200.000.,- or 0.6%. [n the year 2002 budget, the alocation budget ofthe local public Hospital of Pasar Rebo was Rp 3.033.000.000,- or 11% of the hospital total budget of Rp 26.579.000.000,- the one especially for the medical equipment of the 559.741.049,- or 2% of the hospital total budget, besides that there was an unexpected expenditure of Rp 190,000.000,- in 2000 to repair a medical equipment (X Ray). In 2003 the hospital plan to change to corporate law of local public Hospital Pasar Rebo from selifunded unit into local government company.

With this background a research was carried out with the aim to get a picture of medicai equipment maintenance process which results in the availability of ready use medical equipment to support service to the patients.

The type of this research was a qualitative approach the data and information were obtain ftom in the depth interview, observation files and document study which were available in the related units.

The result of the research showed that the process of the medical equipment maintenance had not been done in the optimal manner. A maintenance was doue base on break down (break down maintenance ) not on planning, decided maintenance system, recording and rporting, monitoring and evaluation.

Based on this research it is suggested that the hospital management must take some actions to improve the quality and quantity of human resources, organization, hospital rules and policies (protap) in the field of medical equipment maintenance and operation, it is hope that this can encourage the improvement of local public Hospital of Pasar Rebo Jakarta working performance in carryng out the medical equipment maintenance process to produce/make the availability of ready use medical equipment.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T4575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny S. Hermawati
Abstrak :
Perencanaan merupakan elemen awal dan penting dalam sirkulasi manajemen, mengingat perencanaan merupakan persyaratan penting bagi keberhasilan program organisasi. Proses perencanan sekaligus berfungsi sebagai kontrol pelaksanaan program pengembangan. Salah satu perencanaan yang sangat krusial bagi rumah sakit adalah perencanaan dalam manajemen logistik khususnya perencanaan alat kesehatan atau alat kedokteran, terutama bisnis jantung yang memerlukan investasi sangat mahal. Proses perencanaan pengadaan alat kesehatan di Pelayanan Jantung Terpadu Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (PJT-RSCM) dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kemandirian PJT khususnya dan RSCM umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses perencanaan pengadaan alat kesehatan di PJT - RSCM, dalam rangka mendapatkan informasi yang berguna bagi pengembangan program PJT. Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan untuk menganalisa kecukupan tenaga, pengalaman serta kompetensi SDM yang terlibat proses perencanaan, dana, data, dokumen, kebijakan, proses dan output perencanaan. Hasil utama dari penelitian ini, adalah perencanaan pengadaan alat PJT telah berjalan namun bagian perencanaan sebagai sub system perlu dikembangkan adanya kekurangan dari kecukupan dan kompetensi SDM bagian perencanaan perlu diingatkan, sedangkan ketersediaan dana perlu dipikirkan secara komprehensif bagi korporat guna menunjang keselarasan pengembangan PJT antara perencanaan dan realisiasi sesuai kebutuhan organisasi. Prosedur yang panjang dan berbelit - belit dalam persiapan perencanaan ditingkat korporat pentingj untuk diperbaiki, agar unit kerja yang mempunyai prioritas perencanaan dapat merealisasikan sesuai target. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk mengembangkan suatu model sistem perencanaan pengadaan alat di PJT sesuai dengan pendekatan sistem yang baik dan sesuai standart. ......Planning is an initial and important element in management circulation, considering the planning is the main prerequisite for the success of organizational programs. Planning process simultaneously serves as a development program implementation control. One of a very crucial planning for hospital is planning in logistics management particularly health equipment or medical equipment planning, particularly cardiac business requiring very costly investment. Planning process of health equipment procurement at Pelayanan Jantung Terpadu Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital (PJT - RSCM) conducted with purpose to improve PJT's efficiency and independence in particular and RSCM in general. This study is aimed at evaluating planning process of health equipment procurement at PJT-RSCM, in order to obtain information beneficial for the development of PJT programs. This study is a case study conducted at Human Resources oracompetence assigned in planning process, finance, data, document, politics, process and output. Main result of this study is that the planning of equipment procurement at PJT has been running property but planning part as a subsystem needed to be futher developed, there was a lack from adequancy and human resource competence part needed to be improved. while the fund availability needed to be considered comprehensively for corporate in order to support the hannonization of PTJ development between the planning and realization in accordance with the organization need. Long and complicated procedure in planning preparation at corporate level was important to be improved in order that the working unit having planning priority may be realized according to target. Based on this study it is suggested Lo develop a model of equipment procurement planning system at PJT.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20941
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library