Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurjanah
"Skripsi ini membahas mengenai proses morfo-semantis verba resiprokal dalam Al-Quran. Data penelitian ini adalah bahasa Arab fusha yang dipakai dalam Al-Quran Al-karim. Penelitian ini adalah penelitian dengan analisis deskriptif yang menggunakan metode pustaka untuk menganalisis data baik dari bidang morfosemantik Arab maupun Non-Arab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan menjelaskan proses morfologis, dan makna leksikal verba resiprokal dalam Al-Quran. Pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran setiap verba resiprokal dalam Al-Quran. Teknik pemerolehan data dijelaskan pada 1.5.2. Penelitian ini berdasarkan tinjauan atau referensi dari beberapa buku yang berasal dari ahli bahasa, seperti Ali (1986), Adhimah (1996), Kridalaksana (1984), dll. Berdasarkan analisis penulis terhadap 41 verba resiprokal yang ditemukan dalam Al-Quran, disimpulkan bahwa verba resiprokal dalam Al-Quran terbentuk dari tiga pola yaitu pola فاعل /fa`ala/ (3 تفاعل ,(% 1,71 /tafa`ala/ (60,98%), dan افتعل /ifta`ala/ (7,31%).

The focus of this research is about morpho-semantic process of reciprocal verb within Koran. The database of this research is fusha Arabic that used in the Koran. This research is a descriptive research that applies some books references - not only Arabic morpho-semantic books, but also non-Arabic morpho-semantic books - for analyzing data. The aim of this research is to emerge and describe about morphology process, and also lexical meaning towards reciprocal verbs in the Koran. The collect of database within this research is by observing every reciprocal verb within Koran for further information about the data collecting technical in this research will be explained in 1.5.2. This research is based on some books references such as Ali (1986), Adhimah (1996), Kridalaksana (1984), etc. There are 41 reciprocal verbs that found in this research. The conclusion of this research, there are three patterns of reciprocal verb in Koran such as فاعل /fa`ala/ (3 تفاعل ,(% 1,71 /tafa`ala/ (60,98%), and افتعل /ifta`ala/ (7,31%)."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S13373
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini
"Skripsi ini membahas mengenai kesinoniman verba indera penglihat dalam Al-Quran. Data penelitian ini adalah bahasa Arab fusha yang dipakai dalam Al-quran Al-karim. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang menggunakan metode pustaka untuk menganalisis data baik dari bidang -semantik Arab maupun Non-Arab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan menjelaskan perbedaan makna semantis di antara pasangan sinonim verba indera penglihat dan turunannya dalam Al-Quran. Pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran setiap verba indera penglihat dalam Al-Quran. Teknik pemerolehan data dijelaskan pada 1.5.2. Penelitian ini, berdasarkan tinjauan atau referensi dari beberapa buku yang berasal dari ahli bahasa tentang penelitian kesinoniman verba atau nomina, seperti Anis (1965), Umar (1986), JD Parera (1991), Dad Muniah et. all. (2000), Ririen et. all. (2005), I Dewa (2005), Hidayatullah (2008), dll. Berdasarkan analisis, penulis terhadap 34 verba indera penglihat yang ditemukan dalam Al-Qur?an. Disimpulkan bahwa verba indera penglihat dalam Al-Quran terbagi menjadi tiga aspek yaitu aspek intensitas (66,4%), aspek kondisi mata (1,7%), dan aktivitas lainnya (31,9%). Komponen makna pembeda pada setiap pasangan sinonim dipengaruhi faktor subjek selain mata, preposisi, jenis objek, motif, agama dan cara.

This study aims at describing synonym of sense of sight verbs in Koran. We use the fusha Arabic language used in the Holy Koran as resources of data. This research is qualitative descriptive interpretive which method of the books used to analyze resources of data is by either Arabic or non-Arabic experts in semantics. The aim of this study is to reveal and explain the differentiator meaning of each Synonym couple in Holy Koran. The collecting resources of data by explore every sense of sight verb and it derivations in Koran. Technique obtain resources of data is explained in 1.5.2 . This study based on theories and views presented by the Arabic experts in synonym who have already studied about synonym verb and noun namely Anis (1965),JD Parera(1991), Dad Muniah et all (2000), Ririen et.all.(2005), Wijana (2005), Hidayatullah (2008) etc. Based on analyze of resources data towards 34 sense of sight verbs wich be found in holy Koran. This study concludes that, three are aspect of sense of sight verb in Koran intensity aspect (66,4%), eye condition (1,7%), and other activities (31,9%). Diagnostic component influenced by subject more than eyes, the preposition, the objects, the motif, the religion and the manners."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S13327
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asmara Dewi
"Analisis mengenai penggunaan ungkapan bayaniah, atau dalam stilistika Indonesia sepadan dengna ungkapan retorika, dalam drama garapan Taufiq al-hakim, seorang pembaharu drama Arab abad modern bertujuan untuk memberikan gambaran adanya ungkapan bayaniah yang terdapat dalam drama al-Kahfi. Penggunaan ungkapan bayaniah itu sendiri bertujuan untuk mengetahui dan meneliti setiap gaya bahasa yang terdapat dalam drama tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Kusdaryanti
"Idiom bahasa Arab dalam Sejumlah Ayat al-Qur'an; Suatu Analisis Sintaktis-Semantis. (Di bawah bimbingan Basuni Imamuddin, M.A.). Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005. Penelitian mengenai karakteristik idiom dalam beberapa ayat al-Qur'an telah dilakukan oleh penulis dengan menggunakan 35 ayat al-Qur'an sebagai korpus untuk analisis, pada bulan Februari 2005 hingga Juli 2005, tujuannya ialah untuk mengetahui bentuk-bentuk idiom yang ada dalam al-Qur'an dan pembagian idiom-idiom tersebut berdasarkan kolokasi makna. Penulis juga sedikit membahas penerjemahan idiom. Karena pembahasan idiom tidak dapat lepas dari pembahasan penerjemahannya. Pengumpulan data diambil dari beberapa ayat al-Qur'an yang ada dalam AI_-Qur'an Terjemah Indonesia yang disusun oleh Tim DISBINTALAD. Penulis mengambil sejumlah ayat yang mewakili klasifikasi idiom dari segi bentuk maupun kolokasi makna. Kesimpulan yang penulis dapatkan dari beberapa ayat al-Qur'an yang digunakan sebagai korpus menunjukkan bahwa bentuk idiom-idiom yang ada dalam ayat-ayat tersebut paling banyak ditemukan dalam bentuk frase. Bentuk frase ini lebih khusus lagi berbentuk frase verbal, yaitu frase yang induknya berupa verba, dengan pola verba + preposisi. Dari segi kolokasi makna, idiom bahasa Arab diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu idiom opaque atau idiom mutlak, idiom transparan, dan semi-idiom. Idiom opaque banyak ditemukan dalam bentuk frase. Penulis tidak menemukan idiom opaque dalam bentuk kalimat pada korpus yang digunakan penulis. Idiom transparan banyak ditemukan dalam bentuk frase, klausa, maupun kalimat. Semi-idiom banyak ditemukan dalam bentuk klausa dan kalimat. Ada juga semi-idiom dalam bentuk frase. Penelitian mengenai idiom bahasa Arab masih sangat sedikit. Dari penelitian yang jumlahnya relatif sedikit itu pun, sebagian besar penelitian idiom bahasa Arab tersebut dilakukan oleh para linguis Barat. Baru beberapa orang saja dari para linguis Arab yang melakukan penelitian untuk tema tersebut. Penulis berharap penelitian- penelitian tentang idiom bahasa Arab terus ditingkatkan. Sebagai bahasa yang banyak mengandung idiom, bahasa Arab dapat kita pahami dengan baik bila kita memahami karakteristik dan struktur idiom bahasa Arab."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendy Sukoco
"Berdasarkan pengamatan terhadap penggunaan dan penyajian padanan pada kamus al-Munawwir, diketahui bahwa meskipun dilihat dari jumlah lemanya besar namun telah terjadi beberapa kelemahan di dalamnya, khususnya dalam hal penyajian padanan bahasa lema ke dalam bahasa sasaran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis padanan, jenis kamus yang disusun serta ketepatan padanan yang diberikan, Penelitian melalui metode deskriptif analitis dilakukan terhadap lema dan padanannya. Ketika ditemukan lema dan padanannya yang mengalami kelemahan, keduanya dikumpulkan dalam korpus data dan diklasifikasikan berdasarkan jenis dan kategori penggunaannya.
Kerangka teori memuat teori teknis penyajian informasi dalam kamus dwibahasa, tujuan kamus, tipe padanan, informasi semantis dalam kamus serta teori lingkup penelitian yang dilakukan. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi makna dalam al-Munawwir dan kamus rujukan serta memanfaatkan analisis komponen makna untuk menemukan perbedaan makna pada setiap lema. Berdasarkan hasil analisis diperoleh informasi bahwa kamus al-Munawwir adalah jenis kamus untuk memahami dan mendeskripsikan teks bahasa sumber dengan ketepatan padanannya dalam lingkup bidang pendidikan mencapai 72,5 %."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13230
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Handini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode pengajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah Negeri 13 Jakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan pada guru dan sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, dalam hal ini pengajaran bahasa Arab. Metode yang digunakan dalam metode ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data wawancara, angket dan observasi langsung.
Fokus penelitian ini adalah metode pengajaran bahasa Arab yang diterapkan di MAN 13 Jakarta dengan sampel dan populasi, yakni siswa kelas I MAN 13 Jakarta. Metode yang diterapkan oleh guru bahasa Arab dalam mengajar adalah Translation Method atau Metode Terjemahan, Direct Method atau Metode Langsung, dan Mim-mem Method atau Metode Ingat dan Tiru. Berdasarkan metode tersebut maka porsi yang diberikan guru terhadap kemahiran berbahasa sebesar 50 % untuk membaca (qiro 'all), 25% untuk menulis (insya') dan 25% untuk berbicara (hiwar).
Pembagian porsi tersebut dilatarbelakangi oleh tingkat pengetahuan siswa yang berbeda terhadap bahasa Arab. Berdasarkan basil angket dapat diketahui bahwa siswa yang berasal dari SMP berjumlah 64 orang atau 40,51 %, siswa yang berasal dari MTs berjumlah 72 orang atau 45,56 % sedangkan siswa yang berasal dari pesantren berjumlah 18 orang atau 2,53 %. Empat siswa tidak menjawab sehingga tidak dapat diketahui Tatar belakang pendidikan sebelumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husni Mubarak
"Al-Kalam dan al-qaul merupakan dua buah kata yang berbentuk nomina, yang bermakna perkataan dan ucapan, penggunaan kedua kata ini dalam kehidupan seharihari dapat saling menggantikan atau merupakan sinonim, akan tetapi tidak demikian di dalam Al-Quran, kedua kata ini dan derivasnya tidak dapat saling menggantikan, bahkan merupakan dua kata yang berbeda. Ada tiga permasalahan yang akan di bahas yaitu: _apa komponen makna umum kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran_ dan _komponen makna pembeda kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran_, dan apa perbedaan dan persamaan makna kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran. Analisis kata al-kalam dan al-qaul menggunakan teori analisis komponen yang dikemukakan Nida, yang terdiri atas empat langkah kerja, yaitu: Penamaan, Parafrasa, Pendefinisian, dan Pengklasifikasian. Melalui empat langkah kerja analisis komponen makna tersebut, diharapkan komponen makna umum, dan komponen makna pembeda kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran dapat diketahui. Penelitian Pustaka tentang kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran Al-Karim dimaksudkan untuk mengetahui bentuk serta kasusnya sesuai dengan kedudukannya dalam kalimat.Hasil dari analisis ini yaitu Komponen makna umum kata al-kalam dan alqaul yaitu berkata, komponen makna pembeda kata al-kalam yaitu: Ketetapan,keputusan, ketentuan, janji, Al-Quran, kalimat-kalimat-Nya, kalimat-Nya, kalimat,kalimat tauhid, kalimat kun (jadilah), firman, berfirman, perintah & larangan, kalimat , hukuman, menunjukkan kebenaran, taubat, perkataan yang mengubah arti kata, kalimat Kufur, taurat, ayat-ayat-Nya, kitab suci, ilmu dan Hikmat Allah SWT, dan komponen pembeda kata al-qaul yaitu: Menjawab, jawabannya, berfirman, difirmankan, memfirmankan, firman, ucapkan, ucapkanlah, mengucapkan, ucapanucapan, diucapkannya, berdoa, berdoalah, bertanya, azab, keputusan, mengadaadakan, mengadakan, membuat-buat, perintah, diperintahkan, perintahkan, orang yang berkata, pembicaraan, berbicara, tuduhan, dituduhkan, wahyukan, wahyu, suara, membacakan, bacaan, sindiran, ucapan buruk, berpendapat, mengaku, sebutan, amanat, bernama, hukuman, menyatakan, ditanyakanlah, pendapat. Persamaan kata al-kalam dan al-qaul yaitu, kedua kata dapat disandarkan kepada Allah SWT, manusia, malaikat, dan hewan, dan perbedaan kata al-kalam dan al-qaul yaitu, kata al-kalam dapat bermakna janji Allah SWT yaitu janji umum baik tentang ancaman hukuman, atau tentang kabar bahagia, tetapi kata al-qaul hanya dapat bermakna janji tentang hukuman. Kata al-kalam yang terdapat dalam Al-Quran penempatannya sebagian besar digunakan pada saat percakapan, atau perkataan antara dua pihak, walaupun tidak semua demikian, sedangkan kata al-qaul digunakan sebagian besar untuk pendapat atau perkataan dan bagaimana pendapat dan perkataan itu disampaikan. Kemudian dari beberapa contoh dari Al-Quran terlihat bahwa kata al-kalam dapat berarti perkataan yang bukan hanya berasal dari lisan, fikiran atau hati, tetapi juga berdasarkan amal perbuatan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13126
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Permata Sari
"Skripsi ini membahas tentang kosakata serapan dari bahasa Arab yang tidak terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia: Pusat Bahasa Edisi Keempat. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif dengan desain deskriptif. Signifikansi penelitian ini adalah menganalisis perubahan fonologis dan semantis dari kosakata serapan bahasa Arab tersebu, oleh karena penelitian ini meninjau aspek fonologis, maka dibahas pula fonotaktik bahasa Arab dan bahasa Indonesia, serta proses penyerapan ke dalam bahasa Indonesia.
Hasil tinjauan aspek fonologis menunjukkan bahwa kosakata serapan dari bahasa Arab mengalami perubahan fonem dan lafal karena perbedaan fonotaktik yang dimiliki oleh kedua bahasa, sedangkan dari aspek semantis kosakata tersebut mengalami perubahan wilayah makna berupa perluasan dan penyempitan makna; perubahan dalam evaluasi dan konotasi, yaitu ameliorasi dan peyorasi; serta perubahan karena makna majasi, yaitu makna kiasan atau metafora, serta metonimia dan sinekdoke.

This graduation project is get down into Arabic loan words which are not available in Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. The analysis method of this graduation project are qualitative and quantitative with descriptive design. The signification of this graduation project is to analyze the changing of phonological and semantic from Arabic vocabularies, on account of this research is to observe the phonological aspects, so there are a working through about phonotactical of Arabic and Indonesian language, along with the absorption process into Indonesian language.
The result from the phonological aspect shows if the Arabic loan words have phonemics and pronounciation alteration because of the phonotactical differences, whereas from the semantic aspect these vocabularies have an expansion meaning or the constriction meaning; the changing in evaluation and connotation, are ameliorative and pejorative; has a share because of the changing figurative meaning, are metaphor, metonymy, and sinekdoke.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S13288
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Mufti Ramdlani
"Puisi sebagai sastra yang populer pada masa pemerintahan dinasti Umayah mampu menjadi alat propaganda untuk membela atau menjatuhkan suatu golongan. Farazdaq. Jarir, dan Al-Akhtal merupakan tiga orang penyair yang terlibat perang propaganda melalui puisi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur puisi dan unsur propaganda dalam puisi Farazdaq, Jarir, dan Al-Akhtal. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis strukturalisme. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada puisi karya Farazdaq, Jarir, dan Al-Aktal terdapat unsur propaganda. Eksplorasi terhadap keberadaan unsur propaganda dilakukan melalui tinjauan terhadap penggunaan teknik propaganda dalam puisi tersebut. Adapun teknik-teknik propaganda yang ditemukan dalam puisi tersebut adalah teknik name calling, testimonial, Using all forms of persuations, transfer, card stacking, dan bandwagon technique.Berdasarkan hasil analisis terhadap struktur puisi, puisi tersebut termasuk kedalam puisi Arab Klasik dan berhasil memunculkan puisi jenis baru yaitu An-Naqa`id (polemik) yang merupakan gabungan antara kebanggaan (fakhr), pujian (madh), satire (hija).

Poetry as a popular literature during the reign of Umayyad dynasty becomes a propaganda tool to defends or drops a tribe or clan. Farazdaq, Jareer and Al-Akhtal are three poets that involved on the propaganda war through poems. This research aims to analyze the structure of poetry and propaganda element in poetry of Farazdaq, Jarir and Al-Akhtal. The analysis used in this research is the analysis of structuralism. The research proves that the poems by Farazdaq, Jarir and Al-Akhtal has elements of propaganda. The exploration to find out the content of the propaganda by reviewing the use of propaganda techniques in the poem. As for the propaganda techniques found in the poem is the technique of name calling, testimonials, Using all forms of persuations, transfer, card stacking, and the bandwagon technique. Based on the analysis of the structure of the poem, they are classified into classical Arabic poetry (pre-islamic Arabic Poetry) and inisiate a new type of poetry that is Naqa `id (polemic) which is combination of pride (fakhr), praise (madh), satire (hija).
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanti
"Skripsi ini membahas tentang fabel anak di Mesir dan Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode struktural yang membahas struktur dan isi fabel anak di Mesir dan Indonesia. Kemudian struktur dan isi dari fabel anak ini akan dibandingkan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan di antara kedua fabel anak tersebut. Perbandingan fabel anak ini menggunakan teori-teori dari sastra bandingan.

This thesis discusses the children's Fables in Egypt and Indonesia. This research is with structural method discusses the structure and contents of the fable in Egypt and Indonesia. Then the structure and content of these children?s Fables are compared to determine the similarities and differences between the two children's Fables. A comparison of this children's Fables using theories from the comparative literature reference.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013;2013;2013
S45343
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>